Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN EVALUASI PROGRAM KERJA

TIM TB DOTS

2017

A. PENDAHULUAN

TB sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan


masarakat di Indonesia walaupun upaya pengendalian dengan stategi
DOTS telah diterapkan.Meskipun jumlah kasus TB dan jumlah kematian
TB masih tinggi,namun sebenarnya penyakit TB bisa dicegah dan
disembuhkan.Fakta juga menunjukan keberhasilan dalam pengendalian
TB menggunakan strategi DOTS.

Diperkirakan seorang pasien TB dewasa akan kehilangan rata-rata


waktu kerjanyan3-4 bulan.hal tersebut berakibat pada kehilangan
pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar 20-30 %. Selain merugikan
secara ekonomis TB juga memberikan dampak buruk lainnya secara
sosial.Untuk mensukseskan program pemerintah khususnya dalam
pembrantasan penyakit TB maka RSU SMC memberikan pelayanan
kepada pasien TB dengan menggunakan strategi DOTS yang sesuai
dengan Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis sejak tahun 2002
dan melakukan jejaring dengan Unit Pelayanan Kesehatan yang ada di
wilayah Kota Samarinda.Walaupun pelayanan kami belum sempurna
namun kita tetap berusaha untuk meningkatkan mutu pelayanan yang
lebih baik.

B. LAPORAN EVALUASI DAN ANALISA

1 Program Managerial

1.1 Program :Menyusun dan mengajukan program kerja dan


RAPB
Realisasi : Belum terlaksana

Evaluasi : 0 %

Analisa : Penyusunan dan pengajuan program kerja dan


RAPB dilakukan di semester 2 pada bulan oktober dan
november.

1.2 Program :Rapat secara Berkala dan rapat insidentil

Realisasi : terlaksana

Evaluasi : 10 %

Analisa : Rapat berkala Tim TB DOTS dilakukan setiap 3


bulan sekali.Pada semester ini baru dilakukan 1 kali rapat
pada tiap triwulan.Untuk rapat Insidentil belum pernah
dilakukan.

2 Program Pelayanan

2.1 Program : Penjaringan Suspek

a) Realisasi : Terlaksana

b) Evaluasi : 50 %

c) Analisa : Belum semua pasien yang memenuhi kritaria


suspek TB dilakukan pemeriksaan dahak (SPS).
Pasien biasanya dilakukan pemeriksaan
penunjang dulu baru pemeriksaan dahak karena
harus menunggu hasil pemeriksaan dahak selama
2 hari.

2.2 Program : Pemeriksaan Laboratorium

a) Realisasi : Terlaksana
b) Evaluasi : 50 %

c) Analisa : Pemeriksaan laboratorium ( dahak


mikroskopis) sudah dilakukan pada pasien yang
diberi pengantar pemeriksaan dahak oleh dokter.

2.3 Program : Penegakkan Diagnosa

a) Realisasi :Terlaksana

b) Evaluasi : 50 %

c) Analisa : Penegakkan diagnosa sudah dilakukan


berdasarkan hasil pemeriksaan dahak
mikroskopis namun masih ada penegakan
diagnosa berdasarkan hasil pemeriksaan
radiologi tanpa dilakukan pemeriksaan dahak
mikroskopis.

2.4 Program :Pengobatan Pasien dan Monitoring


pengobatan

a) Realisasi : Terlaksana

b) Evaluasi : 50 %

c) Analisa : Pengobatan pada pasien TB sudah


dilakukan berdasarkan Standar Nasional Pengendalian
Tuberculosis dengan menggunakan obat KDT atau
kombipak, namun untuk monitoring pengobatan belum
berjalan karena pasien kontrol kadang tidak sesuai jadwal
dan belum ada pencatatan klinik spesialis untuk pasien
yang melakukan follow up.Follow up masih berdasarkan
klinis bukan pemeriksaan dahak jadi data penderita tidak
bisa dimasukkan dalam laporan Sistem Informasi
Tuberculosis Terpadu (SITT) yang disetorkan kepada
Dinas Kesehatan Kota Samarinda

2.5 Program :Penjaringan Suspek TB MDR

a) Realisasi : Belum terlaksana

b) Evaluasi :0%

c) Analisa : Belum ditemukan pasien suspek TB MDR


di RSU SMC.

2.6 Program :Rujukan Pasien TB

a) Realisasi : Terlaksana

b) Evaluasi : 50 %

c) Analisa : Pasien yang akan/minta dirujuk ke Unit


Pelayanan Kesehatan sudah diberi pengantar rujukan (TB
09) dan sudah sampai ke UPK tujuan berdasarkan hasil
konfirmasi melalui telpon/sms kepada petugas UPK yang
dituju.

2.7 Program :Pelacakan Pasien Mangkir

a) Realisasi : Belum Terlaksana

b) Evaluasi :0%

c) Analisa : Pasien yang mangkir selama pengobatan


belum dilakukan pelacakan oleh petugas TB RSU SMC
melalui telepon, pasien tidak bisa dihubungi atau bahkan
tidak datang kotrol lagi maka petugas TB RSU SMC
melaporkan kepada Wasor Kota Samarinda atau petugas
TB Puskesmas di Wilayahnya.

2.8 Program : Resiko HIV


a) Realisasi : Belum Terlaksana

b) Evaluasi :0%

c) Analisa : Pasien dengan diagnosa TB belum


dilakukan pemeriksaan HIV kecuali pada pasien TB yang
ada gejala tambahan yang mengarah ke HIV baru
dilakukan pemeriksaan.

2.9 Program :Jejaring Internal dan Eksternal

a) Realisasi : Belum Terlaksana

b) Evaluasi :0%

c) Analisa : Pelaksanaan jejaring internal dan eksternal


belum berjalan.

2.10 Program :Pencatatan dan Pelaporan

a) Program : Pencatatan

b) Realisasi : Terlaksana

c) Evaluasi : 25 %

d) Analisa : Pencatatan belum berjalan dengan


baik karena hanya pasien TB yang menjalani
pengobatan di klinik umum saja yang dilakukan
pencatatan dan follow up sesuai jadwal yang
ditentukan serta dinyatakan sembuh dengan hasil
pemeriksaan dahak mikroskopis.Tetapi untuk pasien
yang berobat ke klinik spesialis belum dilakukan
pencatatan karena kesulitan mendata dan memfollow
up pasiennya serta belum adanya sistem pencatatan
dan pelaporan yang tersentral di RSU SMC.
Belum semua pasien TB dilaporkan ke klinik DOTS
dan masih banyak pasien TB yang diobati tetapi
penegakkan diagnosannya tidak sesuai standar
Nasional Pengendalian TB sehingga tidak bisa
dimasukan ke dalam laporan secara electronik.

3 Program SDM

3.1 Program :Pelatihan TB DOTS

a) Realisasi : Terlaksana

b) Evaluasi : 50 %

c) Analisa : Pelatihan TB DOTS 2x belum bisa


dilakukan menunggu event dari Dinas Kesehatan
Kabupaten atau Dinas Kesehatan Propinsi.

3.2 Program :Sosialisasi TB DOTS

a) Realisasi : Belum Terlaksana

b) Evaluasi :0%

c) Analisa : Belum dilakukan pada seluruh karyawan


RSU SMC.

4 Program Fasilitas dan Peralatan

4.1 Program :Pemenuhan kebutuhan ATK dan tempat


Pelayanan

a) Realisasi : Belum Terlaksana

b) Evaluasi :0%
c) Analisa : Tempat pelayanan TB DOTS masih jadi
satu dengan Klinik umum,belum ada ruang khusus untuk
pasien TB yang memenuhi standar PPI TB.

4.2 Program :Pendataan Barang Inventaris

a) Realisasi : Terlaksana

b) Evaluasi : 50 %

c) Analisa : Inventaris barangatau alat kesehatan yang


ada di klinik sudah dilakukan pencatatan setiap bulan dan
dilakukan evaluasi pada kondisi barang.

5 Program Peningkatan Mutu

Briefing Peningkatan Mutu Pelayanan

a) Realisasi : Terlaksana

b) Evaluasi : 25 %

c) Analisa : Briefing antara koordinator dengan ketua


Tim TB DOTS dilakukan setiap triwulan untuk mengetahui
perkembangan pelayanan dan kendala-kendala yang
dihadapi.

6 Program K3

Program : Pelaksanaan keselamatan dan keamanan personil


di unit Rawat jalan dan Rawat Inap

Realisasi : terlaksana

Evaluasi : 50 %

Analisa : sudah dilakukan di semester 1


7 Program Pengendalian Infeksi

Melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Realisasi : Terlaksana

Evaluasi : 50 %

Analisa : sudah dilakukan di semester satu dengan


menggunakan APD sesuai standar.

7.1. Program : Budaya cuci tangan 6 langkah pada semua


petugas

Realisasi : Terlaksana

Evaluasi : 90 %

Analisa : Hampir semua tenaga medis melakukan


cuci tangan dengan 6 langkah.

7.2. Program :Melakukan Prosedur Tindakan


Invasif dengan tepat

Realisasi : Terlaksana

Evaluasi : 50 %

Analisa : Sudah dilakukan sesuai prosedur di


semester 1

7.3. Penertiban pelaksanaan pemilahan sampah medis,tajam


dan non medis

Realisasi : Terlaksana

Evalusi : 100 %
Analisa : Semua petugas membuang sampah
sesuai jenisnya.

8 Program KPRS

Pencegahan terjadinya KTD,KNC yang meliputi :

8.1. Program : Komunikasi efektif

Realisasi : Terlaksana

Evaluasi : 50 %

Analisa : sudah dilakukan

8.2. Program : Melaksanakan tepat dosis,tepat


indikasi,tepat waktu dan waspada efek samping

Realisasi : Terlaksana

Evaluasi : 50 %

Analisa : sudah dilaksanakan di unit rawat jalan dan


rawat inap.

8.3. Program : Identifikasi pasien jatuh

Realisasi : Terlaksana

Evaluasi : 50 %

Analisa : sudah dilakukan di unit rawat inap dan


rawat jalan.

Anda mungkin juga menyukai