Anda di halaman 1dari 9

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Bahan Galian Industri


Bahan Galian Industri Merupakan Semua Mineral dan Batuan kecuali mineral logam
dan energi, yang digali dan diproses untuk penggunaan akhir industri dan konstruksi termasuk
juga minerallogam yang bukan untuk dilebur seperti bauksit, kromit, ilmenit, bijih, mangan,
zircon dan lainnya.

2.1.1 Klasifikasi Bahan Galian Industri

Menurut peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1980 bahan galian dibagi


menjadi 3 golongan yaitu :
1. Bahan galian strategis disebut pula bahan galian golongan A terdiri dari :
Minyak bumi, bitumen cair, lilin beku, gas alam, bitumen padat, aspal, antrasit,
batubara, batubara muda, uranium radium, thorium bahan galian radioaktif
lainnya, nikel, kobalt, timah.
2. Bahan galian vital disebut pula bahan galian golongan B terdiri dari : Besi,
mangan, molibden, khrom, wolfram, vanidium, titan, bauksit, tembaga, timbal,
seng, emas, platina, perak, air raksa, arsen, antimon, bismut, yteium,
rhutenium, cerium, dan logam-logam langka lainnya, berillium, korundum,
zirkon, kristal kuarsa, kriolit, flouspar, barit, yodium, brom, khlor, belerang.
3. Bahan galian non strategis dan non vital disebut pula bahan galian golongan C
terdiri dari : Nitrat, nitrit, fosfat, garam batu (halit), asbes, talk, mika, grafit,
magnesit, yarosit, leusit, tawas, oker, batu permata, batu setengah permata,
pasir kuarsa, kaolin, feldspar, gipsum, bentonit, tanah diatomea, tanah serap,
batu apung, trass, obsidian, marmer, batutulis, batu kapur, dolomit, kalsit,
granit, andesit, basalt, trakhit, tanah liat, pasir, sepanjang tidak mengandung
unsur-unsur mineral golongan A maupun B dalam skala yang berarti dari segi
ekonomi pertambangan.

Bahan galian industri sebagian besar termasuk bahan galian golongan C,


walaupun beberapa jenis termasuk dalam bahan galian golongan lain.
2.1.2 Ciri Umum Pengusahaan Bahan Galian Industri

Adapun ciri-ciri umum pengusahaan Bahan Galian Industri meliputi :

1. Digunakan untuk bahan industri serta konstruksi.


2. Pengolahan & penambangan menggunakan alat sederhana, bila produksi
besar dpt digunakan peralatan canggih.
3. Produk dipasarkan lokal akan mudah.
4. Resiko pengusahaan kecil karena modal kecil.
5. Perijinan relatif lebih mudah.
6. Masalah lingkungan kurang diperhatikan.
7. Masalah utama pada modal management, Pengolahan dan Pasar.
8. Harga relatif mudah (kecuali dibentuk seni).
2.2 Logam Besi

Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor
atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Besi telah ditemukan sejak zaman
dahulu dan tidak diketahui siapa penemu sebenarnya
Dari unsur ini. Besi dan unsur keempat banyak dibumi dan merupakan logam yang terpenting
dalam industri. Besi murni bersifat agak lunak dan kenyal. Oleh karena itu, dalam industri, besi
selalu dipadukan dengan baja. Baja adalah berbagai macam paduan logam yang dibuat dari
besi tuang kedalamnya ditambahkan unsur-unsur lain seperti Mn, Ni, V, atau W tergantung
keperluannya. Besi tempa adalah besi yang hampir
murni dengan kandungan sekitar 0.2% karbon.

2.2.1 Keberadaannya di alam

Besi terdapat di alam dalam bentuk senyawa, misalnya pada mineral hematite (Fe2O3),
magnetit (Fe2O4), pirit (FeS2), siderite (FeCO3), dan limonit (2Fe2O3.3H2O).Unsur besi
sangat penting dalam hampir semua organisme yang hidup. Pada manusia
besi merupakan unsur penting dalam hemoglobin darah.

2.2.2 Kegunaan

Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena
beberapa hal, diantaranya :

1. Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar


2. Pengolahannya relatif lebih mudah dan murah
3. Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi

2.2.3 Sifat Fisik dan Kimia Besi (Fe)


Lambang : Fe
No. Atom : 26
Golongan, periode : 8,4
Penampilan : Metalik Mengkilap keabu-abuan
Massa Atom : 55,854 (2)g/mol
Konfigurasi Elektron : [ Ar ] 3d64s2
Fase : Padat
Massa Jenis (Suhu Kamar) : 7,86 g/cm3
Titik Lebur : 1811ºK (1538ºC, 2800ºF)
Titik Didih : 3134ºK (2861ºC, 5182ºF)
Kapasitas Kalor : (25ºC) 25,10J/(mol.K)
2.3 Pengertian Nikel

Nikel adalah komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri
komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat
mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara komersial dari
pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30%
kebutuhan dunia akan nikel.

Deposit asal laterit atau biasa disebut nikel laterit merupakan penyumbang 60% dari
sumber daya nikel di dunia. Nikel laterit terbentuk di lingkungan yang hangat, lembab, tropis
atau subtropis ketika batuan beku dengan jumlah rendah silika dan jumlah tinggi magnesium
dihancurkan oleh pelapukan kimia. Pelapukan ini menghilangkan beberapa komponen batu
asli, menciptakan deposit sisa di mana unsur-unsur seperti nikel dapat terkonsentrasi.

Unsur nikel berhubungan dengan batuan basa yang disebut norit. Nikel ditemukan
dalam mineral pentlandit dalam bentuk lempeng-lempeng halus dan butiran kecil bersama
pyrhotin dan kalkopirit. Nikel biasanya terdapat dalam tanah yang terletak di atas batuan basa.
Di indonesia, tempat ditemukan nikel adalah Sulawesi tengah dan Sulawesi Tenggara. Nikel
yang dijumpai berhubungan erat dengan batuan peridotit. Logam yang tidak ditemukan dalam
peridotit tu sendiri, melainkan sebagai hasil lapukan dari batuan tersebut. Mineral nikelnya
adalah garnerit.

Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedt pada tahun 1751, merupakan logam berwarna
putih keperak-perakan yang berkilat, keras dan mulur, tergolong dalam logam peralihan, sifat
tidak berubah bila terkena udara, tahan terhadapoksidasi dan kemampuan mempertahankan
sifat aslinya di bawah suhu yang ekstrim (Cotton danWilkinson, 1989). Nikel digunakan dalam
berbagai aplikasi komersial dan industri, seperti pelindung baja (stainless steel), pelindung
tembaga, industri baterai, elektronik, aplikasi industri pesawat terbang, industri tekstil, turbin
pembangkit listrik bertenaga gas, pembuat magnet kuat,pembuatan alat-alat laboratorium
(nikrom), kawat lampu listrik, katalisator lemak, pupuk pertanian, dan berbagai fungsi lain .

Beberapa Sifat – sifat pada Nikel

1. Sifat Mekanik

Seperti halnya dengan logam yang lain nikel mempunyai sifat yang sangat khusus
 Keras
 kekuatan tarik cukup tinggi (50 kp/mm2 )

Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal, yang dapat menghasilkan alloy yang
sangat berharga.
2. Sifat Fisik

Nikel merupakan unsur logam dengan fasa padat, memiliki


 Massa Jenis :
 Electrical Conductivity : 14.6 x 106
 v Thermal Conductivity : 90.7
 v Titik Lebur : 1455°C
 v Titik Didih : 2913°C
 v Warna : Berkilau dan Perak dengan Semburat Emas

3. Sifat Kimia

 Tahan Korosi
 ( sedikit ) Ferromagnetik

4. Sifat Teknologi

 Mampu Tempa
 Dapat di solder
 Mudah di poles

Nikel digunakan secara besar-besaran untuk pembuatan baja tahan karat dan alloy lain
yang bersifat tahan korosi, seperti Invar, Monel , Inconel , dan Hastelloys . Alloy tembaga-
nikel berbentuk tabung banyak digunakan untuk pembuatan instalasi proses penghilangan
garam untuk mengubah air laut menjadi air segar.Nikel, digunakan untuk membuat uang
koin,dan baja nikel untuk melapisi senjata dan ruangan besi (deposit di bank), dan nikel yang
sangat halus, digunakan sebagai katalis untuk menghidrogenasi minyak sayur (menjadikannya
padat). Nikel juga digunakan dalam keramik, pembuatan magnet Alnico dan baterai
penyimpanan Edison . Bijih nikel dialam semesta digolongkan dalam dua jenis, yaitu: bijih
nikel sulfida berada didaerah subtropis, dan bijih nikel oksida yang lazimnya disebut laterit
berada didaerah khatulistiwa. Cadangan bijih nikel dunia sekitar 61 % berupa laterit sedangkan
kebutuhan nikel dunia yang berasal dari laterit sekitar 40 %. Indonesia yang memiliki cadangan
bijih nikel nomor dua (2) di dunia dan sampai tahun 1999 memasok kebutuhan nikel dunia
sekitar 7 %, mempunyai peran strategis untuk pemanfaatan laterit untuk memasok kebutuhan
nikel dunia.

Karena sumber daya alam laterit yang berlimpah maka negara-negara besar terutama
yang bergabung dalam G8 sangat berminat untuk mengeksploitasi laterit di Indonesia,
diantaranya Amerika Serikat (USA) melalui PT Pasific Nickel pada tahun 1970-an, Canada
melalui PT INCO pada tahun 1970-an, Jepang mengimpor saprolit untuk bahan baku ferro
nikel (FeNi), dan Canada melalui PT Weda Bay Nickel (WBN) pada tahun 1998. Karenan PT
Pasific Nickel sampai saat ini tidak merealisasi maka pemerintah RI mengalihkan kepada PT
BHP Australia pada tahun 1990-an untuk mengeksploitasi laterit di pulau Gag-Papua.
Demikian juga dengan WBN yang ditunda walaupun menurut rencana pada tahun 2003 mulai
melakukan aktifitas penambangan, dan pada tahun 2004 mulai memproduksi NiS di Weda
Halmahera untuk memasok 10 % kebutuhan nikel dunia. Sejak maret 2006, WBN telah
berpindah kepemilikan ke ERAMET Perancis. Berdasarkan uraian singkat diatas, dalam tulisan
ini akan dikaji sampai sejauh mana potensi laterit yang telah dimanfaatkan, dan bagaimana
prospeknya kedepan untuk laterit yang belum dimanfaatkan.
2.4 Geographic Information System

GIS (Geographic Information System) adalah : Sistem informasi khusus yang


mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang
lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,
menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang
diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database.

Geographic Information System dapat diakses, ditransfer, ditransformasikan, diproses


dan ditampilkan dengan menggunakan berbagai macam program aplikasi perangkat lunak
(software).
Departemen pemerintah dan militer sering menggunakan perangkat lunak (software)
yang telah di costumize dimana produk – produk yang berbasis Open Source seperti : GRASS
atau uDig atau secara khususnya adalah suatu produk yang telah memenuhi kebutuhan serta
telah didefinisikan dengan sangat baik.
Salah satu produk yang paling umum dari GIS adalah peta. Peta umumnya mudah untuk
membuat menggunakan GIS dan mereka sering cara yang paling efektif untuk
mengkomunikasikan hasil dari proses GIS. Oleh karena itu, GIS biasanya produsen produktif
peta. Pengguna GIS harus prihatin dengan kualitas peta yang dihasilkan karena GIS biasanya
tidak mengatur prinsip-prinsip kartografi umum. Salah satu prinsip-prinsip ini adalah konsep
generalisasi, yang berkaitan dengan isi dan detail informasi pada berbagai skala. Pengguna GIS
dapat mengubah skala dengan menekan sebuah tombol, tapi konten mengendalikan dan detail
sering tidak begitu mudah. Pembuat peta telah lama diakui bahwa konten dan detail perlu
mengubah sebagai perubahan skala peta. Sebagai contoh, Negara Bagian New Jersey dapat
dipetakan pada berbagai skala, dari skala kecil ke skala 1:500,000 lebih besar dari 1:250.000
dan skala 1:100.000 namun lebih besar (fig.3a), tetapi skala masing-masing membutuhkan
tingkat yang tepat dari generalisasi.

Masa depan GIS untuk Studi lingkungan, geografi, geologi, perencanaan, bisnis
pemasaran, dan disiplin lainnya telah diuntungkan dari alat GIS dan metode. Bersama dengan
kartografi, penginderaan jauh, sistem posisi global, fotogrametri, dan geografi, GIS telah
berkembang menjadi sebuah disiplin dengan basis penelitian sendiri dikenal sebagai ilmu
informasi geografis. Pasar GIS aktif telah menghasilkan biaya yang lebih rendah dan perbaikan
terus menerus dalam perangkat keras GIS, perangkat lunak, dan data. Perkembangan ini akan
mengakibatkan aplikasi yang lebih luas dari teknologi di seluruh pemerintah, usaha industri,
dan. GIS dan teknologi terkait akan membantu menganalisis dataset besar, yang
memungkinkan pemahaman yang lebih baik dari proses-proses terestrial dan kegiatan manusia
untuk meningkatkan vitalitas ekonomi dan kualitas lingkungan.
2.5 Surfer

Surfer adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan peta kontur
dan pemodelan tiga dimensi dengan mendasarkan pada grid. Perangkat lunak ini melakukan
plotting data tabular XYZ tak beraturan menjadi lembar titik-titik segi empat (grid) yang
beraturan. Grid adalah serangkaian garis vertikal dan horisontal yang dalam surfer berbentuk
segi empat dan digunakan sebagai dasar pembentuk kontur dan surface tiga dimensi.

Surfer tidak mensyaratkan perangkat keras ataupun sistem operasi yang tinggi. Oleh
karena itu, surfer relatif mudah dalam aplikasinya. Surfer bekerja pada sistem operasi windows
9x dan windows NT.Surfer memberikan kemudahan dalam pemuatan berbagai macam peta
kontur atau model spasial 3 Dimensi. Sangat membantu dalam analisis volumetrik, cut and fill,
slope, dan lain-lain. Memungkinkan pembuatan peta 3 dimensi dari suatu data tabular yang
disusun dengan menggunakan worksheet seperti excel dan lain-lain
Surfer membantu dalam analisis kelerengan, ataupun morfologi lahan dari suatu foto
udara atau citra satelit yang telah memiliki datum ketinggian.Aplikasi lain yang sering
menggunakan surfer adalah analisis spasial untuk mitigasi bencana alam yang berkaitan dengan
faktor topografi dan morfologi lahan. Surfer dapat memberikan gambaran secara spasial letak
potensi bencana.

Beberapa Fasilitas yang sobat bisa gunakan antara lain :


Contour Maps
3D Surface Maps
Image Maps
Shaded Relief Maps

 Post Maps3D
 Wireframe
 MapsVector
 MapsBase
 MapsMap
 Layers
 Stacking
 MapsMap
 Projections
 Customize
 Your MapSuperior
 Gridding
 Variograms
 Faults andBreaklines
 Grid Function

Anda mungkin juga menyukai