JENIS-JENIS BERBEDA YANG BERPIKIR DAN BELAJAR: THE DOMAIN KOGNITIF Sejak tahun 1950-an, para

peneliti dalam teori kognitif dan pendidikan telah menggunakan taksonomi pembelajaran Bloom (1956).
Dalam sejumlah makalah tengara, Bloom dan rekan mengidentifikasi tiga domain pembelajaran: •
domain kognitif • domain afektif • domain psikomotor

Domain kognitif melibatkan pemikiran segala macam; itu dibahas secara rinci di bawah ini. Wilayah
afektif meliputi perasaan, emosi, sikap, nilai, dan motivasi. Level dalam domain afektif berkisar dari
kesadaran awal hingga komitmen terhadap nilai-nilai yang memandu perilaku dan keputusan. Bidang
pembelajaran psikomotorik meliputi gerakan fisik, koordinasi, keterampilan motorik, dan sensorik.
Domain psikomotor tidak dipertimbangkan lebih lanjut dalam dokumen ini. Namun, dua domain lainnya
terlibat dalam hampir semua hal yang mengikuti. (Baca terus!). Meskipun banyak digunakan oleh
instruktur untuk desain kursus dan penilaian siswa, taksonomi Bloom tidak mencakup beberapa jenis
pembelajaran baru yang dianggap penting saat ini (mis., Belajar cara belajar, keterampilan komunikasi
dan kepemimpinan, kemampuan beradaptasi).

Tanpa pertanyaan, taksonomi Bloom yang paling banyak digunakan adalah untuk ranah kognitif. Bloom
membagi domain ini menjadi enam tingkat pemahaman dalam urutan hierarkis (Tabel 1). Menurut
Bloom, perolehan fakta (pengetahuan) hanya menandai awal dari pemahaman. Fakta-fakta harus
dipahami (dipahami) sebelum dapat diterapkan pada situasi baru (aplikasi). Pengetahuan harus ditata
dan pola dikenali (analisis) sebelum dapat digunakan untuk membuat ide-ide baru (sintesis). Akhirnya,
untuk membedakan antara model atau bukti yang bersaing, pelajar harus mampu menilai
(mengevaluasi) manfaat relatif dan validitas informasi atau ide. Jelas, untuk mencapai tingkat
pemahaman yang membuat "evaluasi" mungkin membutuhkan waktu dan upaya yang signifikan oleh
pelajar. Tingkat pemahaman yang sedemikian canggih tidak mudah dicapai hanya dengan membaca
buku atau mendengarkan ceramah. Itu membutuhkan pemikiran dan refleksi aktif. Pikirkan tentang
sesuatu dalam hidup Anda sendiri di mana Anda telah mencapai tingkat pemahaman yang tinggi.
Mungkin itu hobi, olahraga, atau keterampilan.

Tabel 1. Tingkat berpikir Bloom, dari terendah (1) ke tertinggi (6), dalam ranah kognitif. Taksonomi ini,
baru-baru ini direvisi oleh Anderson et al. (2001), pada dasarnya tetap tidak berubah, kecuali bahwa
sintesis (penciptaan) dianggap sebagai tingkat pemikiran tertinggi. Level of Thinking Example Pertanyaan
Itu Target Memahami 1 Pengetahuan (fakta) Menentukan istilah "mineral" 2 Pemahaman (memahami
makna) Jelaskan mengapa beberapa permukaan kristal tumbuh lebih cepat daripada yang lain 3 Aplikasi
(berlaku untuk situasi baru) Untuk banjir 1994 di Minnesota, hitung frekuensi banjir sebesar ini. 4
Analisis (lihat organisasi dan pola) Bandingkan distribusi gempa di sepanjang punggung laut tengah
dengan yang ada di zona subduksi 5 Sintesis (menggeneralisasi, membuat ide-ide baru) Gunakan urutan
bebatuan yang terpapar di sepanjang Sungai Mississippi untuk membangun model perubahan di
permukaan laut selama Paleozoikum awal. 6 Evaluasi (nilai nilai bukti) Mengevaluasi argumen untuk dan
melawan bukti kehidupan fosil di meteorit dari Mars.

Cobalah untuk menuliskan contoh-contoh dari berbagai tingkat pemahaman terkait dengan kemahiran
yang Anda miliki ini. Berapa jam yang Anda habiskan untuk tugas itu sebelum Anda mencapai tingkat
kemahiran saat ini? Apakah Anda siap untuk mendedikasikan banyak upaya untuk bersandar di
perguruan tinggi? Bloom dan rekannya mengidentifikasi enam level dalam domain kognitif. Selanjutnya,
Anderson et al. (2001) menunjukkan bahwa ada empat kategori pengetahuan dalam domain kognitif,
masing-masing membutuhkan berbagai jenis pembelajaran. Mereka mengidentifikasi empat jenis
pengetahuan utama: faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Pengetahuan faktual terdiri dari
elemen konten yang terisolasi dan terpisah. Pengetahuan konseptual lebih kompleks dan terorganisir,
termasuk hal-hal seperti pengetahuan tentang klasifikasi, kategori, prinsip, teori, model, dan struktur.
Pengetahuan tentang "bagaimana melakukan sesuatu" seperti teknik, metode, dan keterampilan disebut
pengetahuan prosedural. Pengetahuan metakognitif adalah "pengetahuan tentang kognisi dan kesadaran
dan pengetahuan tentang kognisi sendiri.

Anderson et al. (2001) merevisi taksonomi Bloom dan menunjukkan bahwa masing-masing dari empat
jenis pengetahuan mereka dapat dipetakan di keenam tingkat pemahaman Bloom. Jadi, ada 24
kombinasi yang berbeda dari jenis pengetahuan dan tingkat pemahaman. Dalam Pembelajaran untuk
Berpikir: Perspektif Disiplin, Donald menunjukkan bahwa berbagai disiplin ilmu melibatkan jenis
pemikiran dan informasi yang berbeda dan spesifik. Ini, menurut Donald menjelaskan mengapa siswa
tertarik pada satu bidang atau lainnya. Ini juga merupakan satu-satunya prediktor terpenting untuk
sukses di bidang tertentu. Wow, konsep pembelajaran dan pemahaman kami sudah jauh lebih rumit, dan
kami belum selesai!

JENIS-JENIS BERBEDA YANG BERPIKIR DAN BELAJAR: DOMAIN AFFEKTIF Krathwohl et al. (1964) menulis
buku mani yang menggambarkan apa yang disebut Bloom dan yang lainnya sebagai domain afektif.
Domain afektif mencakup semua hal yang membatasi atau meningkatkan pembelajaran di samping
pemikiran dasar. Domain afektif menggambarkan tujuan pembelajaran yang menekankan perasaan,
emosi, atau tingkat penerimaan atau penolakan. Karakteristik afektif bervariasi dari sekadar memberi
perhatian, hingga kualitas karakter dan nurani yang kompleks. Domain afektif melibatkan banyak hal
yang pada awalnya tampak tidak terhubung, tetapi Krathwohl et al. (1964) mengatur mereka dalam
urutan hierarkis (Gambar 1) terkait dengan tingkat komitmen individu untuk belajar. Situs web Pusat
Pendidikan Sumberdaya Sains memiliki ringkasan yang baik dari domain afektif
(http://serc.carleton.edu/NAGTWorkshops/affective/intro.html). Gagasan utamanya adalah ini:
menerima informasi adalah bagian pertama dan termudah dalam pembelajaran.