03411740000003
Terdapat dua akuifer utama, akuifer dangkal dengan ketebalan 2 – 3 m hingga 17,5
m. Akuifer dalam ketebalannya dapat melebihi 15 m dan terdiri dari tiga lapisan yang berbeda
dipisahkan oleh lapisan tanah yang permeabel. Dengan menggunakan konfigurasi Wenner,
arus diinjeksikan ke elektroda C1 dan diterima oleh elektroda C2. Beda potensial diukur
diantara dua elektroda P1 dan P2. Konfigurasi berjalan konstan dan dipindahkan sejauh
bentangan yang memungkinkan pengukuran. Pemrosesan data menghasilkan skema inversi
topografi dengan menggunakan software RES2DINV (Loke, 2007). Hasil dari data
resistivitas ini digambarkan dalam kontur dari resistivitas yang sebenarnya yaitu
Digunakan konfigurasi Wenner gamma karena memiliki resolusi yang sangat tinggi
untuk pengukuran formasi dibawah permukaan dengan detail. Zona pasir dan tanah liat
sangat terlihat jelas menggunakan konfigurasi ini. Zona air payau yang memiliki resistivitas
kurang dari 7𝛺 meter dengan kedalaman sekitar 20 hingga 30 m.
Nilai tahanan jenis jalur patahan yang terdapat di pemandian air panas Sungai
Medang yaitu berada pada interval 1638 Ωm sampai dengan 3588 Ωm, serta jenis batuan
bawah permukaan di kawasan pemandian air panas Sungai Medang berupa tufa gunung api,
konglomerat, breksi vulkanik dan batuan lava. Kawasan pemandian air panas terdapat jalur
patahan yang ditandai dengan adanya batuan konglomerat yang mengalami rekahan,
sehingga diduga merupakan daerah outflow yang ditandai dengan adanya lapisan pembawa
air dengan nilai tahanan jenis sebesar 32,5 Ωm.
Gacca Permata Syurga
03411740000003
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, sumber arus AC, 2
multimeter digital, 2 elektroda arus, 2 elektroda potensial, meteran, kabel penghubung,
lampu, dan bak pasir. Bahan yang dibutuhkan adalah 3 buah batuan mangan (Mn) dan pasir
homogen. Penelitian dilakukan dengan 3 variasi penguk ukuran pada 1 lintasan dengan
panjang lintasan pengukurannya 2 meter dan spasi yang digunakan sebesar 0,05 meter.
Pengolahan data dilakukan dengan software Res2Dinv untuk memodelkan bawah
permukaannya secara 2 dimensi.
Dari ketiga hasil pengukuran didapatkan bahwa nilai resistivitas yang didapatkan
menunjukkan bahwa dengan metode geolistrik konfigurasi Dipole –dipole dapat menentukan
letak dan posisi kedalaman batuan mangan. Namun pada penelitian ini penggambarannya
kurang maksimal, hal ini dikarenakan perbedaan kekerasan pasir antar lapisan dan kedalaman
titik datum pengukuran yang ditentukan sehingga pada pengukuran ketiga pencitraan batuan
mangannya kurang begitu terlihat tidak seperti pada pencitraan pengukuran kedua.