Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

KEMUHAMMADIYAHAN

Disusun Oleh :

Kelompok 13

Annisa Gholiza Putri (2018730009)

Linggar Pradipta (2018730055)

Muhammad Bobby S (2018730065)

Nadiah Cahyanih (2018730074)

Siti Mardiana (2018730104)

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

TAHUN AJARAN 2019/2020


1. Hal-hal apa saja yang melatat belakangi penyusunan Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah ? Jelaskan !
Jawaban :
Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
a. Belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita-cita perjuangan muhammadiyah.
K.H. Ahmad Dahlan membangun persyarikatan muhammadiyah bukan di
dasari pada suatu materi yang dirumuskan secara rinci, sistematik dan ilmiah. Apa yang
beliau temukan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits langsung beliau amalkan dan ajarkan.
Akan tetapi, setelah muhammadiyah berkembang luas mengakibatkan mereka semakin
jauh dari sumber gagasan dan ide yang menjadi landasan pijak muhammadiyah.
b. Kehidupan rohani warga muhammadiyah menampakkan gejala menurun akibat
pengaruh kehidupan duniawi.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terus berkembang dengan pesatnya. Banyak
hal yang baru bermunculan mencengangkan semua orang termasuk warga
muhammadiyah, budaya asing masuk melalui sarana teknologi seperti media cetak
(koran dan majalah) dan elektronik seperti film, radio, dan televisi. Perkembangan
hidup duniawi menjadi semakin tak terkendali dan menanamkan pengaruh lebih
dominan kepada masyarakat muhammadiyah.
c. Makin kuatnya berbagai pengaruh alam pikiran luar, yang langsung atau tidak langsung
bersinggunan dengan faham dan keyakinan hidup muhammadiyah.
Dari perkembangan zaman maka pengaruh luar masuk berwujud seperti cara
pikir, sikap hidup dan filsafat asing. Di sinilah letak pentingnya adanya rumusan resmi
dari muhammadiyah yang dapat di jadikan peganggan bagi mereka agar tidak
terombang ambing oleh keadaan.
d. Dorongan di susunannya pembukaan undang-undang dasar 1945 .
Ki bagus haikusumo merupakan salah seorang yang terlibat langsung dalam
penyusunan UUD 1945 termasik pembukaannya. Dari pengaman itu beliau menyadari
pentingnya pembukaan UUD. Namun betapa kagetnya beliau ketika menyadari bahwa
anggaran dasar muhammadiyah baru terdiri dari batang tubuh berupa pasal-pasal,
namun belum memiliki mukaddimah padahal di dalam mukaddimah itulah terdapat
fondasi atau roh muhammadiyah.
2. Jelaskan fungsi Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah bagi persyarikatan
Muhammadiyah !
Jawaban ;
Bagi persyarikatan Muhammadiyah, Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
berfungsi sebagai “Jiwa dan semangat pengabdian serta perjuangan persyarikatan
Muhammadiyah”
3. Jelaskan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam mukaddimah tersebut !
Jawaban :
Pokok-pokok pikiran dalam Anggaran Dasar
1. Hidup manusia harus berdasarkan tauhid (mengesakan) Allah : bertuhan, beribadah,
serta tunduk dan taat kepada Allah
Pokok pikirannya :
Dasarnya : Al-Anbiya’ : 25
“Tiadalah kami mengutus seorang utusan pun sebelum engkau (Muhammad) kecuali
senantiasa Kami wahyukan kepadanya : bahwa sesungguhnya tiada Tuhan kecuali
Aku, maka menhambalah kamu sekalian kepada-Ku”
Mentauhidkan Allah berarti :
a. Percaya dan yakin bahwa hanya Allah lah yang, mencipta, memelihara, mengatur
dan menguasai alam → tauhid Rububiyah
b. Percaya dan yakin bahwa hanya Allah lah Tuhan yang haq → tauhid Uluhiyah
c. Percaya dan yakin bahwa hanya Allah lah yang berhak dan wajib disembah
2. Hidup manusia itu bermasyarakat
1) Manusia sebagai makhluk pribadi akan berarti dan bernilai hidupnya apabila hidup
bermasyarakat.
2) Pribadi manusia dan ketertiban hidup bersama merupakan unsur pokok dalam
membentuk dan mewujudkan masyarakat yang baik, bahagia dan sejahtera
3. “Hanya hukum Allah yang sebenar-benarnyalah satu-satunya yang dapat dijadikan
sendi untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur ketertiban hidup bersama
(masyarakat) dalam menuju hidup bahagia dan sejahtera yang hakiki, di dunia dan
akhirat”
a. Yang dimaksud hokum Allah adalah agama Islam. Sebab, hanya agama
islamlah yang diakui oleh Allah (Ali Imran : 19 & 85)
b. Agama Islam adalah agama yang sempurna (al – Maidah : 3) dan mempunyai
misi rahmatan lil’alamin (al-anbiya’ : 107)
c. Pendirian tersebut lahir dan kemudian menjadi keyakinan yang kuat sebagai
hasil kajian terhadap ajaran Islam dalam arti dan sifat yang sebenarnya
d. Agama Islam mengandung ajaran yang sempurna dan penuh dengan kebenaran,
menjadi perunjuk dan rahmat Allah kepada manusia untuk mendapat
kebahagiaan hidup yang hakiki di dunia dan akhirat.
4. “Berujung menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan
masyarakt Islam yang sebenar-benarnya adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah,
berbuat ihsan dan ishlah kepada manusia/masyarakat”.
Pokok pikiran ini mengandung pengertian :
a. Perjuangan itu termasuk jihad fi sabillah (Al – Hujurat : 15)
b. Faktor pendorong jihad :
a) Faktor subyektif : sadar akan kewajiban beribadah kepada Allah dan berbuat
ihsan kepada sesama manusia
b) Faktor obyektif : rusaknya masyarakat Islam akibat meninggalkan ajaran Islam.
5. “Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, hanyalah akan dapat berhasil dengan
mengikuti jejak (ittiba’) perjuangan para Nabi terutama perjuangan Nabi besar
Muhammad saw”
Pokok pikiran ini mengandung :
1) Pentingnya ittiba’ kepada Muhammad Rasulullah saw karena beliau termasuk
orang patut diteladani (uswah hasanah)
2) Wajib mempelajari sejarah perjuangan para Nabi, terutama Nabi Muhammad saw.
6. “Perjuangan menegakkan pokok pikiran tersebut hanyalah akan dapat dilaksanakan
dengan cara berorganisasi. Organisasi adalah satu-satunya alat atau cara perjuangan
yang sebaik-baiknya”
Pokok pikiran :
1) Dilandasi Ali Imran : 104 “Ummah” berarti kelompok yang terorganisir dengan
baik.
2) Oleh karena itu, berorganisasi itu hukumnya wajib berdasarkan kaidah : “Suatu
kewajiban tidak akan selesai dengan adanya barang maka barang itu hukumnya
wajib”
7. Penutup (kesimpulan)
“Pokok-pokok pikiran seperti yang diuraikan dan diterangkan di muka itu adalah dapat
untuk mewujudkan keyakinan dan cita-cita hidupnya terutama untuk mencapai tujuan
yang menjadi cita-citanya, ialah terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir batin
yang diridai Allah, ialah masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.

Anda mungkin juga menyukai