Anda di halaman 1dari 7

GARIS PENGARUH

Garis pengaruh adalah garis yang menentukan atau mempengaruhi besarnya gaya, momen
pada keadaan atau posisi yang ditinjau dengan muatan beban bergerak yang melintas pada suatu
konstruksi dengan kedudukan yang selalu berubah. Besarnya nilai reaksi atau gaya – gaya dalam
untuk titik yang ditinjau tersebut, ditunjukkan oleh garis dibawah beban satuan tersebut. Garis
pengaruh dibedakan menjadi:
1. Garis pengaruh gaya reaksi (pada tumpuan).
2. Garis pengaruh momen (pada suatu penampang).
3. Garis pengaruh gaya lintang (pada suatu penampang).
Garis pengaruh dipergunakan untuk mengetahui dimana letaknya muatan yang ber-gerak yang
dapat menimbulkan akibat yang paling buruk. (M = 0 ; V = 0 ; H = 0 ). Garis pengaruh
berlaku pada bentuk-bentuk konstruksi seperti :
1. Konstruksi Statis Tertentu meliputi :
2. Konstruksi Balok diatas 2 per-letakan biasa dan dengan Kantilever
3. Konstruksi Kantilever Murni
4. Konstruksi Balok Gerber
5. Konstruksi dengan Muatan Tak Langsung
6. Konstruksi Pelengkung 3 sendi

A. GARIS PENGARUH MOMEN DAN GAYA LINTANG


1. Kantilever Beam
Balok kantilever adalah konstruksi yang salah satu ujung batangnya ditumpu dengan
tumpuan jepit dan ujung yang lain bebas.

Gambar 1. Balok kantilever


Gambar 2. Balok kantilever yang menempel pada kolom

Gambar 3. Balok kantilever menerus pada kolom

2. Terpusat
Beban terpusat adalah beban yang titik singgungnya sangat kecil yang dalam batas
tertentu luas bidang singgung tersebut dapat diabaikan. Satuan beban ini dinyatakan
dalam Newton atau turunannya kilonewton (kN).

Gambar 5. Beban terpusat


Gambar 6. Gambar Shear Force Diagram, Bending Momen Diagram, Momen Maximum pada
beban terpusat.

3. Garis Pengaruh Konstruksi Rangka Batang (KRB)


Beban – beban yang bekerja pada KRB berupa beban mati, beban hidup, dan
beban sementara (beban angin atau beban gempa). Beban hidup adalah satu beban
yang bersifat bergerak. Contohnya adalah kendaraan – kendaraan yang berjalan diatas
lantai jembatan melalui roda – rodanya. Sementara beban hidup berupa susunan dari
beban – beban terpusat yang berjarak tertentu satu dengan yang lainnya.

Gambar 13. Susunan benda hidup pada KRB

Metode garis pengaruh membantu menyelesaikan dengan menggunakan beban


berjalan P = 1t. Akibat beban P = 1t yang posisinya berubah – ubah sepanjang
bentang, dapat ditentukan besarnya gaya – gaya batang pada setiap posisi.
Definisi garis pengaruh gaya batang pada KRB tunggal adalah ordinat yang
menunjukkan besarnya gaya batang dibawah pengaruh dari beabn P sebesar 1 ton
berjalan.
4. Defleksi Balo Elastis : Metode – Luas Momen
Defleksi balok diperoleh dengan memanfaatkan sifat diagram luas momen lentur. Cara
ini cocok untuk lendutan dan putaran sudut pada suatu titik sudut saja, karena kita dapat
memperoleh besaran - besaran tersebut tanpa terlebih dahulu mencari persamaan
selengkapnya dari garis lentur.

Gambar 14. Prinsip Meoda Momen Area

a. Teori Momen Luas Pertama


Sudut Ɵ antara tangen A dan tangen B sama dengan luasan diagram M antara
kedua titik dibagi EI.
𝑀𝑑𝑥
Ɵ={ 𝐸𝐼
Keterangan :
Ɵ = sudut kemiringan
M = momen lentur dengan jarak x dari titik B
E = modulus elastisitasbalok
I = momen-area kedua
Teori ini dipergunakan untuk:
 Menghitung lendutan
 Menghubungkan putaran sudut antara titik-titik yang dipilih sepanjang sumbu
balok.
b. Teori Momen Luas Kedua
Jarak vertikal B pada kurva defleksi dan tangen A sama dengan momen dikali
jarak (centroid area) dibagi EI.
𝑀𝑥𝑑𝑥
∆={
𝐸𝐼
∆ = defleksi
Teori momen luasan kedua berguna untuk mendapatkan lendutan, karena
memberikan posisi dari suatu titik pada balok terhadap garis singgung disuatu titik
lainnya.
c. Defleksi Balok Kantilever
Defleksi vertical dari sebarang titik pada balok kantilever dapat dihitung dengan
menggunakan prinsip luas momen kedua, seperti digambarkan pada gambar
berikut ini. Apabila dijelaskan dan diperlihatkan secara khusus maka semua balok
kantilever dianggap mendatar pada titik jepitan. Garis singgung ke kurva elastik
pada titik jepitan juga mendatar sehingga menyederhanakan penyelesaian tipe soal
ini.

Gambar 15. Defleksi Balok Kantilever dengan Diagram Luas Momen.


B. BEBAN BERJALAN
1. Merata
Beban merata adalah beban yang bekerja menyentuh bidang konstruksi yang cukup
luas yang tidak dapat diabaikan. Beban ini dinyatakan dalam satuan Newton/meter
persegi ataupun newton per meter.

Gambar 7. Contoh jenis Beban merata.

Gambar 8. Beban Merata

Gambar 9. Contoh Aplikasi Beban Merata


2. 2 Beban
Dalam satu batang terdapat beban merata dan terpusat.

Gambar 10. Contoh 2 Beban Terpusat.

Gambar 11. Gambar 2 beban

Anda mungkin juga menyukai