Contoh Proposal Tugas Akhir Bendung
Contoh Proposal Tugas Akhir Bendung
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.1 Evaporasi
Perlu diketahui Evaporasi adalah suatu peristiwa perubahan air menjadi uap
air. Laju evaporasi dipengaruhi oleh lamanya penyinaran matahari, angin,
kelembapan udara, dan lain-lain. Evaporasi meliputi perpindahan massa fluida
dari permukaan fluida kedalam atmosfir dan sesuai dengan hal itu akan
diharapkan mengikuti hukum penyebaran massa seperti dibahas dalam pasal 1.5.
sehingga persamaan dasar diharapkan adalah dalam bentuk:
de
E= -k
dz
Dimana E adalah besarnya evaporasi , e adalah tekanan uap (menunjukkan
pemusatan massa fluida dalam udara), z adalah jarak tegak dan k adalah koefisien
perpindahan. Kecuali kasus yang jarang tentang keadaan atmosfir yang sangat
stabil dibawah mana tidak terdapat turbulensi, koefisien perpindahan tergantung
dari keadaan atmosfir, seperti kecepatan angin, tekanan, energi dari matahari,
kepekaan dengan mana air tersebut dipanaskan, dan lain-lain. Tekanan uap
tergantung dari temperatur kelembaban relative dan kadar garam. Bentuk yang
paling sederhana dari persamaan diatas yang bisa disebut hukum Dalton.
e w ea
E= k
z
Dimana ew adalah tekanan uap basah sehubungan dengan temperatur
permukaan air, ea adalah tekanan uap dari udara diatas permukaan air dan z
adalah ketebalan dari lapisan film yang tipis pada permukaan diatas mana tekanan
uap diharapkan berubah dari ew ke e a . z sering diserap kedalam koefisien
perpindahan untuk menyatakan.
E= b ew ea
Kesulitan yang praktis terletak dalam penentuan faktor b. Percobaan
terkendali (model) dengan menggunakan standart panci evaporasi biasanya
berdaya guna untuk menetapkan persamaan diatas dari segi keadan atmosfir. Panci
yang diisi dengan air didirikan diatas tanah atau pada permukaan waduk dan
perubahan ketinggian pada panci diukur dengan teratur secara bersama-sama
denga kecepatan angin, temperatur atmosfir dan temperatur air. Bentuk yang telah
diubah dari beberapa hasil yang diperoleh dari percobaan panci dinyatakan dalam
daftar dibawah ini.
1. Diusulkan oleh Morton
e w ea
E= 42.4(0.6+0.1 ) p
Dalam semua uraian, E diukur dalam cm per hari, adalah kecepatan angin
dalam mil per jam dalam ketinggian disekeliling panci, p adalah tinggi tekanan
atmosfer dalam m merkuri, e w , ea berturut-turut adalah tekanan uap air dalam
permukaan dan tekanan udara dalam mm merkuri, dan e d adalah tekanan uap air
pada titik embun juga dalam mm merkuri, ea dalam rumus Penman adalah
tekanan uap air jenuh sehubungan dengan temperatur udara.
Dimana diketahui pada rumus evaporasi panci untuk menentukan evaporasi
dari volume air alami yang besar, dibatasi oleh banyak faktor, diantaranya adalah:
1. Kenyataan bahwa perpindahan panas dari suatu volume air yang
kecil pada panci tertentu adalah berbeda dari suatu volume air yang
besar (kira-kira 0.7 untuk panci tanah dan 0.8 untuk panci terapung)
biasanya diperkenalkan apabila rumus panci digunakan pada volume
air yang sedang dan besar.
2. Sifat dan ukuran dari permukaan yang terbuka yang mempunyai
pengaruh yang berarti pada bersanya evaporasi. Besarnya evaporasi
tidak dapat sebanding dengan luas panci untuk sisi dinding, tumbuh-
tumbuhan dan lain-lain
3. Pengaruh gelombang, riak dan gangguan-gangguan lainnya yang
mempengaruhi perlapisan panas dan ketidak stabilan berat jenis;
4. Perbedaan dalam ketinggian, pada kecepatan angin, temperatur dan
jumlah atmosfer lainnya diukur.
A. Efisiensi pengaliran
Jumlah air yang dilepaskan dari bangunan sadap ke areal irigasi mengalami
kehilangan air selama pengalirannya. Kehilangan air ini menentukan besarnya
efisiensi pengaliran.
EPNG = (Asa / Adb) x 100%
Dengan :
EPNG = efisiensi pengairan
Asa = air yang sampai di irigasi
Adb = air yang diambil dari bangunan sadap
B. Efisiensi pemakaian
Adalah perbandingan antara air yang dapat ditahan pada zona perakaran
dalam periode pemakaian air dengan air yang diberikan pada areal irigasi.
EPMK = (Adzp / Asa) x 100%
Dengan :
EMPK = efisiensi pemakaian
Asa = air yang sampai (diberikan) diareal irigasi
Adzp = air yang ditahan pada zona perakaran
C. Efisiensi penyimpanan
Apabila keadaan sangat kekurangan jumlah air yang dibutuhkan untuk
mengisi lengas tanah pada zona penakaran adalah Asp (air tersimpan penuh) dan
air yang diberikan adalah Adb maka efisiennya :
EPNY = (Adk / Asp) x 100%
Dengan :
EPNY = efisiensi penyimpanan
Asp = air yang tersimpan
Adk = air yang diberikan
Sesungguhnya jenis efisiensi tidak terbatas seperti tertulis diatas karena
nilai efisiensi dapat pula terjadi pada saluran primer, bangunan bagi, saluran
sekunder dan sebagainya.
Secara prinsip nilai efisiensi adalah:
EF = ( Adbk Ahl ) / Adbk x 100 %
Dengan :
EF = efisiensi
Adbk = air yang diberikan
Ahl = air yang hilang
IR = Cu + P + Pd + N – Re
Dengan :
Ir = Kebutuhan air irigasi (mm).
Cu = Penggunaan konsumtif tanaman (mm)
P = Kehilangan air akibat perkolasi (mm/hr).
Pd = kebutuhan air untuk pengolahan tanah (mm).
N = kebutuhan air untuk pengisian tanah persemaian (mm).
Re = Curah hujan efektif (mm).
Kebutuhan air irigasi total yang diukur dalam pintu pengambilan atau intake
adalah besarnya kebutuhan air (m 3 /det) di intake yang didasarkan dari kebutuhan
air di sawah dibagi efisinsi (%) saluran.
Dinyatakan dengan rumus :
NFR
IR = DR = Efisiensisaluran
Dimana :
NFR = Kebutuhan air irigasi di sawah.
IR = Kebutuhan air irigasi (Irrigation Requirement ).
Dimana:
I = efisiensi irigasi
Adapun kelebihan :
a. berkurangnya kebutuhan pengambilan puncak.
b. kebutuhan pengambilan puncak bertambah secara berangsur-angsur pada awal
waktu pemberian air irigasi (pada periode penyiapan lahan)
Adapun kekurangan:
a. Timbulnya komplikasi sosial.
b. Eksploitasi rumit.
c. Kehilangan akibat eksploitasi sediit lebih tinggi.
d. Jangka waktu irigasi untuk tanaman pertama lebih lama, akibatnya lebih
sedikit waktu yang tersedia untuk tanaman yang kedua.
e. Daur/siklus gangguan serangga, pemakaian insektisida.
Persediaan air dalam jangka waktu satu tahun tetap tidak, artinya ada bulan-
bulan yang persediaan airnya cukup ada pula yang tidak. Pada musim hujan padi
mulai ditanam. Penggarapan tanah dilakukan pada awal musim hujan dimana
persediaan air pada waktu itu masih sangat sedikit. Jika seluruh lahan
menggunakan air pada waktu yang sama kebutuhan air tidak akan tercukupi.
Mengingat hal tersebut dalam sistem penanaman padi raeding, lahan dibagi
menjadi beberapa golongan.
Apabila penggarapan tanah untuk penanaman padi dimulai diseluruh areal
dalam suatu daerah pengaliran dalam jangka waktu yang bersamaan, maka
kebutuhan air maksimumnya akan melampaui daya tampung saluran maupun
kemampuan daya guna airnya.
System golongan adalah mencari (memisah-misahkan) periode-periode
pengolahan (penggarapan) dengan maksud menekan kebutuhan air maksimum.
Pengatuiran-pengaturan umum tehadap golongan-golongan adalah sebagai
berikut:
a. Tiap jaringan induk dibagi menjadi tiga golongan A,B,C. Tiap golongan
dadakan sampai seluruh petak-petak tersier dengan cara menggolongkan baku-
baku sawah yang seharusnya hampir sama menjadi masing-masing golongan.
b. Tiap golongan A,B,C digilir.
c. Untuk keperluan pengolahan tanahnya (garapan), masing-masing golongan
menerima air selama dua periode sepuluh harian mulai dari golongan A.
d. Tanaman padi gadu yang masih ada di sawah diberi air dengan cukup.
Ijin dimulainya golongan-golongan akan datang dari seksi. Cabang seksi
harus menjamin bahwa seksi mempunyai data-data yang tepat mengenai tanaman,
debit dan curah hujan dari tahun-tahun yang telah lalu untuk digunakan menjadi
dasar perhitungan terhadap permulaan tanggal dan masing-masing golongan.
Tiap golongan harus diberi batas yang tetap. Tiap-tiap tahun pengaturan
golongan digilir, sehingga keuntungan atau kerugian bagian dapat terbagi secara
merata.
Prosedur-prosedur yang digunakan pada sistem golongan adalah:
a. Dibuat batas-batas golongan yang pasti pada batas-batas primer atau sekunder,
dalam tiga bagian yang kira-kira hampir sama. Pemberian air ke petak tersier
tidak langsung mengambil dari saluran primer maupun saluran sekunder.
b. Setelah diteliti dan dibenarkan seksi dan menyetujui panitia irigasi, golongan-
golongan diberi tanda tetap di peta-peta pengairan. Setelah itu dibuat daftar
desa-desa serta petak-petak di masing-masing golongan lalu dikirim ke
semua-desa-desa yang bersangkutan.
c. Setelah mempertimbangkan adanya tanaman-tanaman yang masih ada
disawah, pengamat mengusulkan ke seksi tentang pengaturan golonga-
golongan untuk musim yang akan datang.
d. Langkah selanjutnya adalah mengadakan pertemuan dengan panitia irigasi
untuk mempertimbangkan rencana tanaman musim penghujan.
e. Pada pertemuan ini akan ditentukan adanya golongan-golongan oleh sekertaris
panitia irigasi sebelum permulaan musim penghujan desa-desa yang
bersangkutan akan diberi tahu tantang aturan golongan baru.
Saluran pembawa adalah saluran yang membawah air irigasi dari bangunan
utama ke petak-petak sawah. Ada empat macam saluran pembawa, yaitu saluran
primer, sekunder, tersier, dan kuarter.
Prinsip pembuatan saluran primer adalah direncanakan bedasarkan titik
elevasi tertinggi dari daerah yang dapat dialiri. Jika daerah yang dialiri diapit oleh
dua buah sungai, maka saluran dibuat mengikuti garis prmisah air. Saluran
sekunder direncanakan melalui punggung kontur.
Selain saluran pembawa, pada daerah irigasi harus terdapat saluran
pembuang. Saluran pembuang dibuat untuk menampung buangan (kelebihan) air
dari petak sawah. Sistem pembuangan ini disebut sistem drainase. Tujuan sistem
drainase adalah mengeringkan sawah, membuang kelebihan air hujan, dan
membuang kelebihan air irigasi. Saluran pembuangan di buat di lembah kontur.
Dasar perencanaan lahan untuk jaringan irigasi adalah unit tersier. Petak
tersier adalah petak dasar disuatu jaringan irigasi yang mendapatkan air irigasi
dari suatu bangunan sadap tersier dan dilayani suatu suatu jaringan tersier. Faktor-
faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan Lay Out tersier adalah :
Luas petak tersier
Batas-batas petak
Bentuk yang optimal
Kondisi medan
Jaringan irigasi yang ada
Eksploitasi jaringan
Selain itu juga akan diperhatikan kerapatan atau densitas titik-titik di petak-
petak sawah agar arah aliran antar petak dapat ditentukan.
Peta ikhtisar harus disiapkan dengan skala 1 : 25000 dengan lay out
jaringan utama dimana petak tersier terletak. Peta ini harus mencakup trase
saluran pembuang, batas-batas petak tersier dan sebagainya. Untuk penjelasan
yang lebih rinci mengenai pengukuran dan pemetaan, lihat persyaratan teknis
untuk Pemetaan Terestris dan pemetaan ortofoto.
B. Gambar-gambar Perencanaan Jaringan yang ada ( As Buildrawing)
Di daerah-daerah yang sudah ada fasilitas irigasinya, diperlukan data-data
perencanaan yang berhubungan dengan daerah-daerah irigasi, kapasitas saluran
irigasi dan muka air maksimum dari saluran-saluran yang ada dan gambar-gambar
purbalaksanan (kalau ada), untuk menentukan tinggi muka air dan debit rencana.
Jika data-data ini tak tersedia, maka untuk menentukan tinggi muka air
rencana pada pintu sadap dan elevasi bangunan sadap lainnya harus dilaksanakan
pengukuran.
A. Lantai intake
Lantai intake dirancang datar, tanpa kemiringan. Di hilir pintu lantai dapat
berbentuk kemiringan dan dengan bentuk terjunan sekitar 0,5 m. Lantai intake
bila di awal kantong sedimen bias berbentuk datar dan dengan kemiringan
tertentu. Ketinggian lantai intake, bila intake ditempatkan pada bangunan
pembilas dengan undersluice :
Sama tinggi dengan plat lantai undersluice
Sampai dengan 0,5 m di atas plat undersluice
Tergantung pada keadaan
0,5 m jika sungai mengangkut lanau
1 m jika sungai mengangkut pasir dan kerikil
1,5 m jika sungai mengangkut kerikil dan bongkah
Eto = Eto* .c
Eto* = W (0.7 Rs – Rn1) + (1 – W) .f (u).(ea – ed)
Dengan :
C = angka koreksi Penman yang besarnya mempertimbangkan perbedaan
kecepatan angin (u) siang dan malam.
Eto = c . Eto*
Eto*= p . (0,475t + 8,13)
Dimana :
1. p = prosentase rata-rata jam siang harian, yang besarnya tergantung
letak lintang (LL)
2. t = suhu udara (oC)
Dimana :
Besar air yang diperlukan saat pengolahan tanah (m3) = Wp
Jumlah hari pengelolahan tanah =n
Tinggi air untuk pengelolahan =s
Unit Water Requirement (mm) = evaporasi = perkolasi =d
Luas daerah yang akan diolah (ha) =A
3.2.3. Kebutuhan Air Tanaman Untuk Pembibitan
Air untuk pembibitan diberikan bersamaan dengan air untuk pengolahan
tanah, 20-30 hari sebelum penanaman. Kebutuhan airnya 5-7 mm/hari.
DR = (WR x A x T) (1 x 1000)
Dengan :
Kebutuhan air irigasi pada pintu pengambilan (m3) = DR
Kebutuhan air di sawah (mm/hari) = Cu + p + WLR + Pd.Re = WR
Luas sawah yang dialiri (ha) =A
Efisiensi irigasi = I
Periode waktu pemberian air = jml hari dlm1 periodex24 jamx3600 dtk =T
Langkah-langkah perhitungan :
1. Letak lintang 10oLS dapat diketahui T dari tabel B.C. 1
2. T dan B diketahui Eto* dapat dicari dengan rumus :
Eto*P*(0.457*T) + 8.13
3. Angka koreksi c dapat diketahui dari tabel B.C.2
4. Besar Eto dapat dihitung dengan rumus :
Eto = c.Eto*
Contoh perhitungan
a.Perhitungan evapotranspirasi metode Penman modifikasi untuk bulan
Januari
- Diketahui suhu bulanan rata-rata = 26.05
- Dari tabel P.N 1 diperoleh Ea = 33.72; w = 0.755; f (t) = 15.910
- Dari soal diketahui : RH = 81.30 ; n/N = 71 ; U = 3.70
- Ed = (ea x RH)/100
= (33.72 x 81.30)/100
= 27.4144 mbar
- ea-ed = 33.72 – 27.4144 = 6.31 mbar
- Nilai Ra dari tabel R.2 : 5oLU = 13.0
- Rs = (0.25 + 0.54(n/N)/100) x Ra
= (0.25 + 0.54 (71)/100) x 13.0
= 8.2342 mbar
- f (n/N) = 0.1+ (0.9 x (n/N))/100
= 0.1 + (0.9 x (71)) /100
= 0.1096
- f (ed) = 0.34 – (0.0044 x ed0.5)
= 0.34 – (0.0044 x 2.41440.5)
= 0.1096
- f (u) = 0.27 x (1 + 0.864 x u)
= 0.27 x (1 + 0.864 x 3.70)
= 1.1331
- Rn1 = f (t) x f (ed) x f (n/N)
= 15.910 x 0.1096 x 0.739
= 1.2889
- Eto* = w (0.75 x Rs – Rn1) + {(1-w) x f (u) x (ea-ed)}
= 0.7555 (0.75 x 8.2342 – 1.2889) + {(1 – 0.755) x 1.1331 x
6.31)}
= 5.0118 mm / hr
- Dari tabel P.N 1 angka koreksi c untuk bulan januari = 1.1
- Eto = c x Eto*
= 0.80 x 5.4094 = 4.3275 mm / hr
Tabel 3.2 Data Curah
Hujan Harian
TAHUN 1987
Curah Hujan (mm)
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 11 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0
2 55 3 49 0 0 0 0 0 0 0 0 5
3 4 9 48 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 58 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 34 0 16 0 0 0 0 0 0 0 0 56
6 5 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 22
7 28 0 0 0 0 18 0 0 0 0 0 0
8 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 7 48 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 205 96 119 22 0 18 0 0 0 0 19 102
11 0 34 47 0 0 0 0 0 0 0 20 0
12 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 33
13 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22
14 17 7 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 0 13 31 0 0 0 0 0 0 0 0 9
16 5 4 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 0 50 59 47 0 0 0 0 0 0 0 0
18 0 27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 0 40 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0
20 22 206 175 53 0 0 0 0 0 0 20 83
21 14 4 12 0 0 0 0 0 0 0 59 0
22 12 0 0 12 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 26 10
24 0 0 14 10 0 0 0 0 0 0 20 24
25 27 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 13
26 0 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 17 0 59 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 3 27 87 0 0 0 0 0 0 0 8 0
29 31 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 25 0 0 0 0
31 129 22 0 113 47
Jumlah 712 602 751 159 0 36 0 0 0 0 172 426
TAHUN 1988
Curah Hujan (mm)
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 39
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 11 0 0 0 0 0 0 0 17 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 8 22 35 3 24 0 0 20 0 0 5 0
6 37 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 49 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 49 0 9 0 0 0 0 0 0 0
9 0 15 47 0 0 23 0 0 0 0 0 0
10 52 48 160 75 33 33 0 20 0 17 5 39
11 0 0 9 0 13 10 0 0 0 0 0 0
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 0
13 0 0 0 0 38 0 0 0 0 0 49 0
14 0 0 42 0 0 0 0 0 0 49 48 0
15 0 49 0 0 16 0 0 0 0 0 10 0
16 0 0 17 9 0 0 0 0 0 24 3 0
17 12 0 16 22 0 0 0 0 0 11 14 0
18 34 25 30 45 0 0 0 0 0 12 0 10
19 0 0 0 14 0 0 0 0 0 0 0 34
20 0 74 137 90 67 17 0 0 0 128 140 77
21 16 0 49 0 0 0 0 0 0 23 0 20
22 43 0 0 0 17 0 0 0 0 0 0 49
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0
24 31 19 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 37 32 0 0 0 0 0 0 0 0 46 0
26 18 0 11 0 0 0 0 0 0 8 4 0
27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 0
28 10 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 10
29 6 51 12 25 0 0 0 0 0 0 0 0
30 59 0 99 0 17 0 18 0 0
31 220 0 8 0 0 0 54 67 79
Jumlah 583 346 740 332 234 83 0 40 0 366 357 357
TAHUN 1989
Curah Hujan (mm)
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 12 0 0 0 0 31 0 0 0 0 27 0
3 0 0 0 48 0 0 0 0 0 7 0 0
4 19 0 0 15 0 0 0 0 0 0 0 8
5 41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 49 14 0 0 48 49 0 0 0 0 7 0
7 45 9 0 0 0 0 19 0 0 0 0 0
8 10 8 0 45 0 0 0 0 0 0 11 0
9 16 0 28 0 13 0 0 0 0 0 9 11
10 201 50 40 108 61 80 19 0 0 0 54 19
11 20 19 0 49 0 0 0 0 0 49 0 64
12 49 49 0 23 26 22 0 0 0 0 0 19
13 17 36 0 0 0 21 0 0 0 0 0 0
14 21 48 0 0 0 5 0 0 0 0 32 10
15 0 35 0 0 0 0 0 0 0 49 0
16 0 47 0 0 5 12 0 0 0 0 0
17 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 3
18 0 10 24 0 0 0 0 0 0 0 0
19 0 0 0 29 0 14 0 0 0 0 0
20 107 244 58 101 31 124 0 0 0 0 35 93
21 0 24 0 0 0 0 6 0 0 0 0
22 12 4 0 0 5 0 0 0 0 0 0
23 0 31 9 9 4 0 32 0 0 0 0
24 0 26 0 0 20 0 15 0 0 0 0
25 19 0 0 0 3 0 20 0 0 0 0 110
26 10 36 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
27 0 30 48 0 0 0 0 0 0 0 0 6
28 0 18 37 24 46 0 0 0 0 30 0 0
29 0 0 17 16 0 0 0 0 44 0 27
30 49 170 94 0 113 0 0 0 0 28 57 151
31 8 0 50 19 0 73 0 0 102 0 0
Jumlah 705 738 338 468 410 363 184 0 0 309 235 526
TAHUN 1990
Curah Hujan (mm)
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 5 28 16 0 0 0 0 0 0 0 0 13
2 6 19 0 0 0 0 0 0 0 12 0 23
3 12 0 7 0 0 6 23 0 0 0 0 25
4 0 0 13 0 0 0 12 0 0 0 0 49
5 13 0 0 0 0 0 27 0 0 0 0 0
6 0 27 0 49 0 0 0 0 0 0 0 0
7 18 9 0 0 0 0 0 0 0 0 30 0
8 0 9 0 23 0 0 0 0 0 0 0 7
9 0 9 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 54 87 48 72 18 6 62 0 0 12 30 130
11 5 0 0 0 12 0 0 0 0 0 0 0
12 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 41 46 0 17 0 0 0 0 0 0 0 18
15 43 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 17 0 0 48 0 0 0 0 0 0 0 0
18 12 7 7 49 0 0 0 0 0 0 0 8
19 0 78 5 0 0 0 0 0 0 0 0 22
20 133 131 17 126 12 0 0 0 0 0 0 56
21 22 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 0 0 0 0 37 5 0 0 0 0 0 45
23 0 0 0 0 21 0 0 0 0 0 0 0
24 20 11 0 30 14 10 0 0 0 0 0 0
25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 20 8 0 0 49 0 0 0 0 0 14 6
27 0 0 0 0 31 0 0 0 0 0 11 0
28 0 79 24 44 0 0 0 0 0 0 0 42
29 0 0 25 0 0 0 0 0 0 0 131
30 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 62 0 99 152 15 0 0 25 0
Jumlah 489 608 154 483 346 27 124 0 0 24 85 583
TAHUN 1991
Curah Hujan (mm)
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 0 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 47 25 18 0 0 0 0 0 0 0 20
3 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9
4 0 42 13 49 0 0 0 0 0 0 0 8
5 38 41 0 0 4 0 0 0 0 0 0 5
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13
7 49 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25
10 166 108 42 49 14 0 0 0 0 0 24 133
11 8 49 5 25 0 0 0 0 0 0 0 0
12 42 9 0 0 0 0 0 0 0 0 18 49
13 25 0 0 43 0 0 0 0 0 0 49 0
14 49 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 32 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
16 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0
17 20 0 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 24 21 0 49 0 0 0 0 0 0 0 0
19 92 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 292 98 44 117 0 0 0 0 0 0 67 70
21 37 0 0 10 0 0 0 0 0 0 24 0
22 0 13 12 59 0 0 0 0 0 0 94 19
23 10 0 16 5 0 0 0 0 0 0 25 0
24 49 0 0 27 0 0 0 0 0 0 18 0
25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 10 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11
27 0 44 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9
28 0 17 0 0 0 0 0 0 0 0 49 0
29 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 14
30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 106 85 28 107 0 0 0 0 0 0 210 53
Jumlah 1111 497 219 439 23 0 0 0 0 0 368 465
B bbb
TAHUN 1992
Curah Hujan (mm)
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 3 34 0 0 0 0 0 0 8
3 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 14 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 26
5 8 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 77 50 29 32 0 0 0 0 0 0
7 0 27 0 24 0 0 0 0 0 0 0 7
8 0 0 0 22 0 0 0 0 0 0 0 21
9 38 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 63 128 4 99 63 32 0 0 0 0 0 62
11 35 0 16 11 0 0 0 0 0 0 0 0
12 0 0 0 50 0 49 0 0 0 0 0 5
13 0 0 7 41 0 0 0 0 0 0 66 0
14 0 0 0 0 0 12 0 0 0 16 30 19
15 0 10 0 0 0 7 0 0 0 0 0 5
16 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 23 0
17 0 12 0 16 0 0 0 0 0 0 0 0
18 0 59 69 5 0 25 0 0 0 0 16 0
19 31 0 52 7 0 12 0 0 0 0 8 0
20 66 121 84 130 0 111 0 0 0 16 147 24
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 59
23 46 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 0
24 0 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 0 0 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 0
31 110 14 16 0 0 0 0 0 47 59
Jumlah 478 472 268 458 126 286 0 0 0 32 337 295
TAHUN 1993
Curah Hujan (mm)
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 0 13 15 0 0 0 0 0 0 0 6 0
2 30 4 7 19 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13
4 0 11 15 15 0 0 0 0 0 0 0 8
5 0 10 5 0 0 0 0 0 0 0 0 45
6 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 2 34 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 18 0 108 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 45 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 66
10 100 30 194 63 0 0 0 0 0 0 6 29
11 9 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 0 0 49 0 0 0 0 0 0 0 0 40
13 25 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
14 73 41 0 18 0 0 0 0 0 0 0 27
15 4 0 0 11 0 0 0 0 0 0 0 14
16 5 0 0 16 0 0 0 0 0 0 25 17
17 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 16 0
18 6 0 50 0 0 0 0 0 0 0 17 0
19 24 0 16 0 0 0 0 0 0 0 0 135
20 172 86 169 50 0 0 0 0 0 0 58 0
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 5
22 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 0 0 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 0 19 27 4 0 0 0 0 0 0 0 0
26 36 40 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 10 17 61 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 0 12 14 25 0 0 0 0 0 0 0 0
29 18 0 0 0 0 0 0 0 0 25 0
30 0 4 0 0 0 0 0 0 0 9 0
31 64 88 307 29 0 0 0 0 0 49 5
Jumlah 639 330 1134 226 0 0 0 0 0 0 177 412
TAHUN 1994
Curah Hujan (mm)
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 0 48 70 3 0 0 0 0 0 0 5 0
2 19 16 40 34 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10
4 0 63 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 7 25 5 24 0 0 0 0 0 0 0 27
6 3 7 0 43 0 0 0 0 0 0 3 3
7 5 20 4 0 0 0 0 0 0 0 0 3
8 17 0 15 0 0 10 90 0 0 0 0 0
9 4 7 2 0 0 3 8 0 0 0 0 0
10 97 213 143 104 0 13 98 0 0 0 8 0
11 28 0 5 9 0 0 0 0 0 35 41 43
12 7 50 20 0 0 9 0 0 0 0 0 12
13 6 0 75 0 0 0 0 0 0 0 0 5
14 0 74 16 0 0 0 0 0 0 0 26 3
15 0 2 20 0 0 0 0 0 0 16 0 0
16 0 0 0 13 0 0 0 0 0 0 17 12
17 0 0 10 4 0 0 0 0 0 13 23 5
18 0 29 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 0 22 49 22 0 0 0 0 0 0 13 0
20 48 205 205 48 0 19 0 0 0 64 146 37
21 15 2 0 0 0 0 0 0 0 0 13 0
22 10 0 10 0 0 0 0 0 0 0 10 0
23 0 20 1 0 0 0 0 0 0 0 15 0
24 0 26 24 0 0 0 0 0 0 0 8 0
25 61 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 8 33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 18 49 0 15 0 0 0 0 0 0 17 0
29 2 0 47 0 0 0 0 0 0 42 0
30 0 28 35 0 0 0 0 0 0 0 0
31 143 155 63 97 0 0 0 0 0 105 1
Jumlah 520 963 823 401 0 54 196 0 0 128 387 161
TAHUN 1995
Curah Hujan (mm)
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 6 18
2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 58 0 0 0 0 0 0 0 0 22 75 53
6 6 0 5 0 0 0 0 0 0 0 35 7
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 21 7
8 0 15 35 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 31 25 4 0 0 0 0 0 0 0 16 33
10 122 40 52 0 0 0 0 74 0 0 171 163
11 0 0 65 24 0 0 0 17 0 0 0 2
12 0 20 9 9 0 0 0 0 0 0 0 0
13 50 0 29 3 0 0 0 0 0 0 3 64
14 12 0 0 2 0 0 31 0 0 25 14 18
15 0 0 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 20 0 4 25 6 0 0 0 0 0 0 0
17 0 0 20 25 30 0 0 0 0 0 86 0
18 5 0 19 21 0 0 0 0 0 0 4 0
19 0 0 4 8 0 0 0 0 0 0 15 0
20 87 26 190 117 36 0 31 17 0 0 122 84
21 0 15 0 0 0 0 0 0 0 0 28 0
22 0 0 0 21 0 0 0 0 4 0 0 0
23 52 8 19 44 0 0 0 0 0 0 25 0
24 0 0 6 0 0 0 0 0 0 28 0 0
25 0 54 0 0 0 15 0 0 0 0 0 0
26 0 15 0 0 0 0 0 0 0 18 0 0
27 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18
29 13 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0
30 0 93 34 65 0 0 0 0 0 12 0
31 65 0 0 0 15 0 0 0 67 53 18
Jumlah 548 218 527 364 72 15 62 108 4 194 621 516
TAHUN 1996
Curah Hujan (mm)
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 20 0 0 0 40 0 0 0 0 0 0 7
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10
4 0 123 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 31 130 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 70 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 67
9 17 0 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
11 22 0 6 48 19 0 0 0 0 0 0 13
12 0 0 11 15 10 10 0 0 0 0 0 20
13 0 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30
14 0 16 0 98 0 0 0 0 0 0 0 0
15 88 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
16 0 0 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 8 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 0 45 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0
20 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 19 0 0 0 0 0 0 0 0
24 18 11 62 0 0 0 0 0 0 0 3 14
25 9 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 5 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 0 69 0 0 0 0 0 0 0 0 47 7
29 12 0 23 0 0 0 0 0 0 0 20 0
30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 301 451 144 180 78 10 0 0 0 0 70 178
TAHUN 1997
Curah Hujan (mm)
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 26 7 30 0 0 0 25 0 0 0 17 0
2 53 0 35 58 7 0 0 0 0 7 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 0
4 0 36 0 0 0 11 0 0 0 0 7 0
5 12 0 19 0 0 0 0 0 0 0 17 0
6 23 40 0 10 12 0 0 0 0 0 45 0
7 0 73 0 65 0 0 37 0 0 52 0 0
8 0 0 12 19 0 0 7 0 0 97 0 0
9 0 20 26 0 25 12 0 0 0 0 0 0
10 26 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 64 5 0 0 0 0 0 59 0 0
12 0 0 0 18 8 16 0 0 0 22 0 0
13 0 0 0 0 0 81 13 0 0 0 0 9
14 0 0 8 0 0 0 0 0 0 0 0 8
15 20 50 19 6 0 18 0 0 0 0 10 0
16 0 10 19 0 0 41 0 0 0 0 0 16
17 25 0 12 0 3 0 0 0 0 0 8 0
18 0 35 0 0 0 6 13 0 5 23 7 12
19 0 0 90 0 0 0 0 0 0 0 25 30
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 0 0 30 0 0 0 0 0 0 0 0 69
22 48 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0
23 13 54 20 0 0 0 11 0 0 0 0 27
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9
25 0 14 0 0 0 0 13 0 0 26 0 0
26 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 5 0 0 15 0 0 0 0 0 0 0 6
28 0 0 16 0 0 0 79 0 7 0 16 0
29 10 0 17 0 0 0 0 0 22 15 8
30 23 11 0 0 0 0 0 0 0 0 23
31 30 0 0 0 0 0 0 0 0 40
Jumlah 314 349 418 213 55 185 204 0 12 308 182 257
TAHUN 1998
Curah Hujan (mm)
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 16 0 36 0 0 0 0 0 0 0
3 8 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 33 0 0 0 0 0 0 0
6 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 28 0 34 7 0 0 0 0 0 0 0 0
8 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 65 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 25 0 17 0 0 0 0 0 0 0 0
11 42 0 0 0 20 0 0 0 0 0 0 0
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 11 60 45 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 14 0 35 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 25 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 50 20 10 19 0 0 0 0 0 0 0 0
18 0 0 0 20 0 0 0 0 0 0 0 0
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 68 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 8 58 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 4 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 7 73 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 0 0 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 414 281 160 63 97 0 0 0 0 0 0 0
TAHUN 1999
Curah Hujan (mm)
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 0 0 20 0 20 0 0
2 0 0 0 0 0 0 16
3 0 0 8 0 0 0 0
4 0 0 29 41 0 11 0
5 0 13 0 0 0 26 0
6 0 5 21 0 0 9 0
7 0 6 0 46 0 0 0
8 0 0 9 0 0 21 0
9 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0
11 0 21 0 20 0 0 0 0 76
12 0 0 0 25 0 0 0 0 36
13 0 0 12 12 0 0 0 8 50
14 0 0 20 8 0 0 0 64 75
15 0 0 35 0 0 0 31 0 0
16 0 0 0 0 12 0 9 0 0
17 0 0 0 0 0 0 14 0 0
18 20 0 0 22 0 0 9 0 65
19 0 0 12 0 11 0 19 0 26
20 19 0 0 0 16 0 0 0 0
21 31 25 23 0 0 0 0 0 7 0
22 0 0 25 6 146 0 0 0 0 10
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15
24 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 0 0 0 0 0 0 0 15 0 0
26 0 0 40 18 0 0 0 50 12 0
27 0 0 0 0 0 0 0 19 25 0
28 11 3 25 5 0 0 0 50 0 0
29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 0 0 0 0 0 0 13 0 0 0
Jumlah 84 73 279 203 205 67 0 13 0 216 132 353
TAHUN 2000
Curah Hujan (mm)
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 0 0 64 0 0 0 0 0 0 6 0
2 0 0 6 49 0 0 0 0 0 59 0
3 0 0 0 30 60 0 0 0 0 0 0
4 21 0 28 47 0 0 0 0 0 0 0
5 10 0 0 0 0 26 0 36 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 16 0 0 0
7 10 0 0 31 0 0 0 0 0 0 0
8 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 25 0 0 39 0 0 17 0 0
10 31 0 0 0 0 0 0 0 8 0 0
11 0 0 0 0 0 48 46 0 0 0 0
12 0 0 36 0 0 0 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 18 0 0 0
14 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0
15 0 20 0 0 0 0 0 0 0 0
16 0 0 34 0 0 0 0 0 0 0
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 0 0 0 0 0 0 0 0 97 17
19 26 0 0 0 0 0 0 0 50 0
20 0 0 72 0 62 0 0 0 48 5
21 0 0 0 0 0 0 0 6 18 0
22 62 25 0 0 0 0 28 27 15 0
23 8 20 10 0 0 0 0 12 0 0
24 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0
25 0 0 0 7 0 0 0 0 10 25
26 18 0 30 0 0 0 0 0 0 0
27 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0
28 37 0 0 0 0 0 0 0 0 5
29 18 0 0 0 0 0 0 0 31 0
30 0 0 35 0 0 0 0 0 0 0
31 10 0 0 0 0 0 0 45 0 8
Jumlah 256 75 350 164 122 113 92 0 52 119 334 60
DATA CURAH HUJAN YANG SUDAH DIRANGKING
Selain itu juga akan diperhatikan kerapatan atau densitas titik-titik di petak-
petak sawah agar arah aliran antar petak dapat ditentukan.
Peta ikhtisar harus disiapkan dengan skala 1 : 25000 dengan lay out jaringan
utama dimana petak tersier terletak. Peta ini harus mencakup trase saluran
pembuang, batas-batas petak tersier dan sebagainya. Untuk penjelasan yang lebih
rinci mengenai pengukuran dan pemetaan, lihat persyaratan teknis untuk
Pemetaan Terestris dan pemetaan ortofoto.
Kesimpulan:
a) Direncanakan 3 pembilas dengan lebar masing – masing 2,00 meter
b) Pilar pembilas 2 buah dengan lebar masing – masing 1,50 meter
4) Panjang Mercu Bendung Efektif ( be)
Panjang mercu bendung efektif dihitung dengan menggunakan rumus yakni
sebagai berikut :
be = bb – 2 ( n . kp + ka ) . He
dengan :
be : panjang mercu bendung efektif ( m )
bb : Panjang mercu bruto (dari perhitungan panjang mercu bendung)
n : jumlah pilar pembilas ( m )
kp : koef. kontraksi pilar ( 0,01 )
ka : koef. kontraksi pangkal bendung ( 0,1 )
He : tinggi energy
Jadi, perhitungan panjang mercu bendung efektif, yaitu :
be = bb – 2 ( n . kp + ka ) . He
= 175 – 2 ( 2 . 0,01 + 0,1 ) . He
= 175 – 0,204 . He
Perhitungan panjang mercu bendung efektif dapat juga dilakukan dengan
menggunakan cara lain yakni sebagai berikut :
be = Bb - 20% (∑b-∑t)
be = 175 – 20% ( 6 – 2 )
= 174,4 m
dengan :
bb : Panjang mercu bruto
∑b : Jumlah lebar pembilas
∑t : Jumlah pilar-pilar pembilas
5) Tinggi Muka Air Banjir di Udik Bendung
Direncanakan debit banjir ( Qd ) = 1659 m3/dt
Qd = C . be . He1,5
He = Qd 3
Qd : debit banjir sungi rencana
C be
C : koef. debit pelimpah ( 2,19 )
2
1659 3
Ha : tinggi tekanan
=
2,19 174,4
= 2,662 m
Kesimpulan :
Tinggi muka air banjir di udik bendung = Ha = 2.662 m
Elevasi muka air banjir = Elevasi mercu bendung + Ha
= 13,00 + 2.662
= 15.662 m
Dengan :
a = tinggi bukaan (m)
b = lebar bukaan (m)
z = kehilangan tinggi energi pada bukaan (m)
µ = koef. debit (antara 0,80-0,90)
g = percepatan gravitasi
Perbandingan antara lebar bukaan dan tinggi bukaan dapat diambil dengan
perbandingan sebagai berikut :
b:h = 1:1 atau
b:h = 1,5 : 1 atau
b:h =2:1
Selanjutnya, tinggi bukaan diasumsikan a=h1(dari table perhitungan)
=1,496573719 dibulatkan menjadi 1,5 m. Dengan demikian, perhitungan dimensi
lubang intake didapatkan :
Q =µ.b.a. 2 g z
= 9,513 m³/dt/m’
z = 1,5 m
g = 9,81 m/dt²
= 3,55 m
Parameter energy
= 1,653
Dengan:
Q : debit intake = 11.62 m3/detik
Cd : koefisien debit diambil 0,94
B : lebar bukaan pintu
Y : bukaan pintu
H : tinggi energi total di atas ambang di udik pintu
= 7.3 m ≈ 7 m
Anggapan =γ=3
Dimana :
L = panjang total rayapan
LV = panjang vertikal rayapan
LH = panjang horisontal rayapan
Dalam desain ini diambil nilai :
L
4
H
Dimana :
L = Panjang rayapan
∆H = kehilangan tekanan
Perhitungan
Perhitungan dilakukan dengan kondisi tidak ada aliran dari udik sehingga
Q=0. Jadi ∆H = elevasi mercu – elevasi lantai olakan =19 – 24,824 = 10 m
Panjang rayapan seharusnya:
Lb > 4 x ∆H = 4 x 10 = 40 m
Tabel. Koefisien Tanah
Pasir agregat halus atau lanau 8,5
Pasir halus 7,5
Pasir sedang 6,0
Pasir kasar 5,0
Kerikil halus 4,0
Kerikil sedang 3,5
Kerikil besar termasuk berangkal 3,0
Bongkah dengan sedikit brongkal + kerikil 2,5
Lempung lunak 3,0
Lempung sedang 2,0
Lempung keras 1,8
Lempung sangat keras 1,6
Tabel. Panjang Rembesan
Mt
Keadaan Gempa Sf > 1.1
Mg
dengan :
Sf = Angka keamanan
Mt = Momen tahan (t.m)
Mg = Momen guling (t.m)
6.5 Stabilitas Terhadap Geser
Untuk menentukan stabilitas geser dipergunakan persaman sebagai
berikut:
(Sosrodarsono, 1981:86)
c A V tan
Sf
H
dengan:
Sf = angka keamanan
c = kohesi antara dasar pondasi dengan tanah pondasi
A = luas pembebanan (m2)
∑V = jumlah gaya-gaya vertical (ton)
∑H = jumlah gaya-gaya horizontal (ton)
θ = sudut geser antara pondasi dengan tanah pondasi
e M V MH
L
<
L
V 2 6
V (1 6e ) < tanah
A B
dengan:
= besarnya reaksi daya dukung tanah (t.m-3)
∑V = jumlah gaya vertical (ton)
e = eksentrisitas pembebanan
B = lebar pondasi (m)
A = luas dasar pondasi per satuan panjang (m-2)
2. Jika titik tangkap resultan gaya-gaya yang bekerja terletak di luar batas 1/3 dari
tepi dasar masing-masing sisi:
L
e >
3
2 V
max =
Lx
B
x 3 e
2
dengan:
= besar reaksi daya dukung tanah (t.m-3)
∑V = jumlah gaya vertical (ton)
e = eksentrisitas pembebanan
x = lebar efektif dari kerja reaksi pondasi (m)
Dengan:
qult = daya dukung batas (t.m-2)
= daya dukung tanah yang diijinkan (t.m-2)
Sf = angka keamanan
, = factor bentuk pondasi (tabel 2-4)
= berat jenis tanah (t.m-3)
C = kohesi tanah
Df = kedalaman pondasi (m)
B = lebar pondasi (m)
Nc, Nq, Nγ = koefisien daya dukung (tabel 2-5)
6.8 Analisis Pembebanan
Dalam perhitungan pembebanan ditinjau dari gaya-gaya yang bekerja pada
pelimpah, gaya tersebut adalah:
1. Gaya tekanan hidrostatis air di hulu pelimpah
2. Gaya tekanan hidrodiamis air I hulu pelimpah
3. Gaya akibat tekanan air di hilir pelimpah
4. Gaya akibat berat pelimpah
5. Gaya akibat tanah di samping
6. Gaya akibat gempa
2. Tekanan Hidrodinamis
7
Pd w kH H 22 (1 z 1,5 )
13
3 1 z 2, 5
Y H 2 1
1, 5
5 1 z
dengan:
Pd = tekanan air dinamis (ton)
kH = koefisien gempa
Z = perbandingan H1/H2
Y = jarak terhadap pusat tekanan (m)
3. Berat Air
W w V
dengan:
V = volume air (m3)
γ w = berat jenis air (t.m-3)
6.9.1 Berat Sendiri Bangunan
Wtotal W1 W2 W3 .... Wn
Wn Vn b
dengan:
Wtotal = berat total konstruksi (ton)
W = berat konstruksi tiap bagian (ton)
V = volume konstruksi tipa bagian (m3)
γb = berat jenis konstruksi (t.m-3)
BAB VII.
ANALISIS STABILITAS KONSTRUKSI
7.1. Stabilitas
Suatu konstruksi harus mempunyai kedudukan yang stabil dalam segala
keadaan yang mungkin menimpanya. Disamping itu tanah tempat suatu konstruksi
didirikan haruslah cukup kuat untuk menahan beban konstruksi dan pengaruh-
pengaruh luar lainnya.
Oleh karena itu, dalam perencanaan bangunan pelimpah ini, perlu dilakukan
kontrol-kontrol stabilitas yang meliputi :
-
Stabilitas terhadap guling.
-
Stabilitas terhadap geser.
-
Stabilitas terhadapdaya dukung tanah.
Kondisi pembebanan dalam perencanaan ini ditinjau terhadap 3 keadaan,
yang merupakan keadaan yang paling kritis terhadap keamanan bangunan.
Keadaan tersebut adalah (Soedibyo, 1993:123) :
1. Kondisi pada akhir konstruksi.
2. Kondisi pada muka air waduk normal dan gempa.
3. kondisi pada muka air banjir dan gempa.
Dari tabel 2-5, untuk Φ= 320 didapat harga koefisien daya dukung berikut :
Nc = 20,9 ; Nγ = 10,6 dan Nq = 14,1 . sedangkan faktor bentuk untuk pondasi
menerus didapat = 1,0 dan β = 0,5
Ukuran pondasi direncanakan (185 x 30,93) meter pada kedalaman 7,78 meter.
Dari parameter daya dukung di atas, maka dapat dihitung besarnya daya dukung
tanah ijin, yaitu :
1028.53
Sf = = 11.1296 > 1.5 Aman
92.41
σ maks = ijin
426,30 6. 13,897
σ maks = 1 = 57,4153 < 184,49 t
30,93 29,607
2. Kontrol Stabilitas Kondisi Muka Air Normal dan Gempa
Perhitungan gaya-gaya yang bekerja dan momen yang terjadi pada
kondisi ini ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Volume Berat Jenis Gaya (t) Lengan (m) Momen tm
Notasi
m3 t/m-3 Vertikal Horizontal X Y Tahan Guling
W1 4,00 2,40 9,60 1,44 2,00 0,50 19,20 0,72
W2 8,89 2,40 21,34 3,20 4,94 2,64 105,40 8,45
W3 11,14 2,40 26,74 4,01 7,45 1,85 199,18 7,42
W4 34,03 2,40 81,66 12,25 8,19 1,75 668,82 21,44
W5 5,00 2,40 12,00 1,80 5,00 5,03 60,00 9,05
W6 1,25 2,40 3,00 0,45 6,33 4,61 18,99 2,07
W7 2,00 2,40 4,80 0,72 10,05 5,11 48,24 3,68
W8 8,00 2,40 19,20 2,88 11,38 5,78 218,50 16,65
W9 30,35 2,40 72,84 10,93 20,91 2,39 1523,08 26,11
W10 3,42 2,40 8,21 1,23 30,18 2,64 247,72 3,25
W11 0,45 2,40 1,07 0,16 30,59 1,23 32,74 0,20
Pw 12,5 1 12,5 1,67 20,875
Pd 1,46 1 1,46 1,65 2,409
Pa 8,08 1,87 15,1096 2,65 40,04044
Pp 5,87 1,87 10,9769 2,65 29,08879
Up1 5,00 1 5,00 0,50 -2,5
Up2 0,39 1 0,39 0,67 -0,2613
Up3 7,25 1 7,25 1,66 -12,035
Up4 0,19 1 0,19 1,44 -0,27504
Up5 28,99 1 28,99 4,82 -139,732
Up6 10,14 1 10,14 5,67 -57,4938
Up7 6,07 1 6,07 7,65 -46,4355
Up8 0,05 1 0,05 7,54 -0,377
Up9 15,35 1 15,35 9,23 -141,681
Up10 3,81 1 3,81 8,81 -33,5925
Up11 4,72 1 4,72 10,87 -51,3064
Up12 0,07 1 0,07 10,71 -0,71757
Up13 23,88 1 23,88 13,00 -310,44
Up14 6,24 1 6,24 13,60 -84,8328
Up15 5,90 1 5,90 15,08 -88,972
Up16 0,05 1 0,05 14,97 -0,7485
Up17 15,53 1 15,53 17,66 -274,26
Up18 12,35 1 12,35 16,76 -206,986
Up19 12,49 1 12,49 21,98 -274,468
Up20 3,46 1 3,46 21,15 -73,1755
Up21 1,11 1 1,11 24,29 -26,9619
Up22 0,35 1 0,35 24,38 -8,53125
Up23 1,75 1 1,75 24,79 -43,3825
Up24 0,03 1 0,71 24,69 -17,5299
Up25 6,29 1 6,92 0,00 0
Up26 0,71 1 0,71 0,00 0
Jumlah 312,4138 79,11442 1245,18 191,453
a. Stabilitas terhadap guling
Sf = (Kondisi Normal)
1245,18
Sf = 191,45 6,5038 1.1 Aman
σ maks = ijin
312,4318 6. 14,0567
σ maks = 1 = 38,8741 < 184,49 t
30,93 29,607
3. Kontrol Stabilitas Kondisi Muka Air Banjir Tanpa Gempa
Perhitungan gaya-gaya yang bekerja dan momen yang terjadi pada
kondisi ini ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Berat
Nota Volume Gaya (t) Lengan (m) Momen tm
Jenis
si
m3 t/m-3 Vertikal Horizontal X Y Tahan Guling
W1 4,00 2,40 9,60 - 2,00 - 19,2 -
W2 8,89 2,40 21,34 - 4,94 - 105,3998 -
W3 11,14 2,40 26,74 - 7,45 - 199,1832 -
W4 34,03 2,40 81,66 - 8,19 - 668,8150 -
W5 5,00 2,40 12,00 - 5,00 - 60 -
W6 1,25 2,40 3,00 - 6,33 - 18,99 -
W7 2,00 2,40 4,80 - 10,05 - 48,24 -
W8 8,00 2,40 19,20 - 11,38 - 218,496 -
W9 30,35 2,40 72,84 - 20,91 - 1523,084 -
W10 3,42 2,40 8,21 - 30,18 - 247,7174 -
W11 0,45 2,40 1,07 - 30,59 - 32,7435 -
W12 4,89 1,00 4,89 - 4,94 - 24,1566 -
W13 5,66 1,00 5,66 - 7,31 - 41,3746 -
W14 3,66 1,00 3,66 - 9,69 - 35,4654 -
W15 0,73 1,00 0,73 - 10,96 - 8,0008 -
W16 16,06 1,00 16,06 - 21,66 - 347,8596 -
W17 22,35 1,00 22,35 - 24,75 - 553,1625 -
Pw 25,50 1,00 - 25,50 - 2,50 - 63,75
Pd 2,71 1,00 - 2,71 - 2,50 - 6,78
Pa1 8,08 1,87 15,11 3,15 47,60
Pa2 5,87 1,87 10,98 4,15 45,55
Up1 7,60 1,00 -7,60 0,50 3,80
Up2 0,39 1,00 -0,39 0,67 -0,26
Up3 10,68 1,00 -10,68 1,66 -17,73
Up4 0,19 1,00 -0,19 1,44 -0,28
Up5 42,71 1,00 -42,71 4,82 -205,87
Up6 10,89 1,00 -10,89 5,67 -61,74
Up7 7,96 1,00 -7,96 7,65 -60,93
Up8 0,05 1,00 -0,05 7,54 -0,36
Up9 22,55 1,00 -22,55 9,23 -208,16
Up10 3,81 1,00 -3,81 8,81 -33,56
Up11 6,95 1,00 -6,95 10,87 -75,49
Up12 0,07 1,00 -0,07 10,71 -0,73
Up13 35,39 1,00 -35,39 13,00 -460,06
Up14 6,25 1,00 -6,25 13,60 -84,96
Up15 7,81 1,00 -7,81 15,08 -117,70
Up16 0,05 1,00 -0,05 14,97 -0,72
Up17 28,54 1,00 -28,54 17,66 -503,96
Up18 12,34 1,00 -12,34 16,76 -206,83
Up19 28,69 1,00 -28,69 21,98 -630,36
Up20 3,50 1,00 -3,50 21,15 -74,00
Up21 2,55 1,00 -2,55 24,29 -61,91
Up22 0,10 1,00 -0,10 24,38 -2,38
Up23 3,01 1,00 -3,01 24,79 -74,61
Up24 -0,15 1,00 0,15 24,69 3,62
Up25 6,29 1,00 -13,86 28,44 -394,25
Up26 0,71 1,00 -6,93 27,95 -193,73
Jumlah 71,88 54,2965 688,727 163,674
σ maks = ijin
71,889467 6. 14,5588
σ maks = 1 = 9,18 < 184,49 t
30,93 29,607
4. Kontrol Stabilitas Kondisi Muka Air Banjir Dengan Gempa
Perhitungan gaya-gaya yang bekerja dan momen yang terjadi pada
kondisi ini ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
σ maks = ijin
51,10 6. 5,6853
σ maks = 1 = 3,555327 < 184,49 t
30,93 29,607
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Dari perincian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam tugas besar ini,
selain merencanakan kebutuhan air irigasi kami juga merencanakan jaringan
irigasi serta bangunan utama irigasi dan komponen pelengkapnya.
1. Kebutuhan air untuk irigasi
Berdasarkan perhitungan dengan pola tata tanam diperoleh kebutuhan air
irigasi maksimum sebesar 1,655 lt/dt/ha yang terjadi pada bulan Mei
minggu ke-2.
2. Perencanaan Bangunan Utama
Pada perencanaan ini hanya merencanakan bendung utamanya saja.
Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan mercu bendung
Mercu bendung menggunakan tipe bulat yang memiliki banyak
keuntungan yang diantaranya adalah kesederhanaan dan tahan
terhadap benturan, goresan dan abrasi.
b. Desain bangunan intake
Diambil b = 5,8 m
Jumlah bukaan =5
Lebar bukaan = 1,93 m
Tinggi bukaan = 1,12 m
Jumlah pilar = 4 buah
c. Desain bangunan peredam energi
Panjang kolam olakan = 19 m
Tinggi, lebar dan selang blok-blok kolom olakan = 1,88 m
Lebar gerigi maksimum = 0,94 m
Jarak antar gerigi = 2,35 m
d. Desain hidrolik bangunan pembilas
Lebar lubang =2m
Tinggi lubang = 1,5 m
Lebar pilar = 1,5 m
e. Panjang lantai udik
Panjang rayapan seharusnya 26 m
Tetapi menurut perhitungan Lp = 29,607 m sehingga panjang
lantai udik cukup memadai.
3. Stabilitas konstruksi
a. Kontrol kondisi muka air normal tanpa gempa
Stabilitas terhadap guling, geser dan terhadap gaya dukung aman.
b. Kontrol kondisi muka air normal dan gempa
Stabilitas terhadap guling, geser dan terhadap gaya dukung aman.
c. Kontrol kondisi muka air banjir tanpa gempa
Stabilitas terhadap guling, geser dan terhadap gaya dukung aman.
d. Kontrol kondisi muka air banjir dengan gempa
Stabilitas terhadap guling, geser dan terhadap gaya dukung aman.
7.2. Saran
1. Karena waktu yang diberikan dalam pengerjakaan tugas irigasi dan
bangunan air sangat terbatas maka diharapkan tugas dapat terselesaikan
tepat waktu.
2. Untuk menjadi perencana jaringan irigasi yang baik, seseorang harus
benar-benar menguasai ilmu yang berhubungan erat dengan irigasi.
3. Selain itu juga perlu dikembangkan dalam mengembangkan diri dengan
membaca literatur yang ada dengan harapan bahwa perkembangan baru
dalam bidang irigasi akan cepat didapatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Mawardi, Erman dan Moch. Memed. 2002. Desain Hidraulik Bendung Tetap
untuk Irigasi Teknis. Bandung: Alfabeta.