Tempat penyimapanan bahan padat dapat diklasifikasikan berdasarkan kondisi bahan padat yang
akan disimpan. Karena bahan padat dapat disimpan di alam bebas, tempat yang beratap/hangar,
gudang, bunker/silo.
1.1.1 Alam bebas.
Bahan-bahan yang stabil terhadap cuaca dapat disimpan/ditumpuk dialam bebas.
Tetapi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
Sudut kemiringan.
Hal ini harus diperhatikan ketika sudut kemiringan yang terlalu besar akan
mengakibatkan kecelakaan karena barang-barang yang disimpan dapat menekan
dinding batas.
1.1.3 Gudang.
Penyimpanan dalam gudang tertutup biasanya produk-produk tersebut disimpan didalam
drum, karung, kotak logam, karton. Penyimpanan didalam gudang ini dapat bertingkat atau
hanya dengan 1 lantai.
1.1.4 Bunker/silo.
Bunker/silo digunakan ketika bahan padat yang akan disimpan berupa bahan-bahan padat
yang mengalir dan tidak mudah melekat. Pengisian bahan padat kedalam silo dilakukan memakai
peralatan
transportasi tertentu dan lubang pengeluarannya terletak dibagian bawah, biasanya
dihubungkan dengan unit penyedot. Contoh: Pupuk, semen, tepung.
Gambar 1.1.4 Penyimpanan Bahan Padat didalam Silo.
Silo terbuat dari stainless steel yang dilapisi enamel dibagian bawah silo berbentuk kerucut yang
berfungsi untuk mempermudah pengeluaran bahan. Penyangga dibuat dengan rangka baja.
Penyimpanan bahan dilakukan dengan menggunakan konveyor mekanin atau pneumatik.
Stationary grizzly
Roll grizzly
Sieve bend
Revolving screen
Shaking screen
Rotary shifter
6. Sedimentasi.
Sedimentasi merupakan proses dimana padatan yang terkandung dalam sebuah cairan terpisah
dengan bantuan gaya gravitasi. Maka air yang jernih dapat dipisahkan dari padatan yang semula
tersuspensi di dalamnya. Cara lain yang lebih cepat dengan melewatkan air pada sebuah bak
dengan kecepatan tertentu sehingga padatan terpisah dari aliran air tersebut dan jatuh ke dalam
bak pengendap. Dalam proses sedimenatasi terdapat beberapa jenis sedimentasi sebagai berikut:
Discrete settling.
Flocculant settling.
Hindered settling.
Bak sedimentasi adalah medium dimana terjadi proses sedimentasi, dengan adanya bak
sedimentasi akan membuat kecepatan sedimentasi akan meningkat. Dalam mendesign tangki
sedimentasi harus diperhatikan beberapa faktor yaitu luas, kedalaman & mekanisme tangki yang
digunakan.
Bak sedimentasi terjadi dari :
Prinsip kerja untuk kedua tangki tersebut dalam proses sedimentasi adalah sama. Berikut
merupkan prinsip kerja dari kedua tangki sedimentasi:
Dari skema diatas dapat ditinjau bahwa dari dua jenis tangki tersebut memeliki komponen yang
sama. Prinsip kerja dari kedua proses sedimentasi adalah sebagai berikut :
Pertama air yang mengandung pengotor masuk ke dalam tangki dengan kondisi aliran turbulen,
hal ini bertujuan agar pengotor dapat terbawa oleh air.
Air yang masuk dalam tangki melewati buffle, hal ini bertujuan agar bilangan Reynolds nya
menurun, hal ini menyebabkan padatan akan terendapkan dalam tangki.
Air yang kandungan padatanya sudah berkurang akan melewati weir buffle. Hal ini bertujuan
agar tidak ada padatan yang terbawa ke aliran keluaran.
7. Sentrifugasi.
Pemisahan sentrifugasi dilakukan untuk pemisahan campuran padat-cair, cair-cair yang berbeda
berat jenis dan dalam operasinya dipengaruhi adanya “percepatan sentripetal” yang disebabkan
adanya gaya sentrifugal menuju pusat sumbu putar.
Berfungsi untuk memisahkan dua fasa liquid yang berbeda, yaitu liquid fasa ringan (ρL) & liquid
fasa berat (ρH) dan pemisahan campuran padatan-cairan.
Berfungsi untuk memisahkan campuran liquid-liquid dengan densitas fasa ringan dan fasa berat.
Seringkali digunakan untuk memisahkan cairan latex, suspense & cairan minyak pelumas.
Banyak digunakan dalam pengolahan gula yang beroperasi secara batch dengan kecepatan putar
600-1800 rpm. Kondisi operasi dari alat ini 10 s.d 30 menit dengan produk padatan 700-4000
lb/hr. Suspended centrifuge batch machine mempunyai tabung berlubang (perforasi) dengan
diameter tabung 30-48 inch (75-120 cm) dan tinggi 18-30 inch (46-75 cm).
Kecepatan putar dari alat sentrifugasi ini beroperasi secara kontinu dengan satu siklus yaitu
pemasukan umpan, pemutaran, pembilasan dan pengeluaran. Satu siklus operasi ini beroperasi
selama 35-90 detik dengan kecepatan <4000 rpm dengan diameter 20-42 inch (50-120 cm).
Umumnya ukuran partikel >150 mesh.
Alat sentrifugasi ini beroperasi secara kontinu dengan kapasitas operasi 50.000 lb padatan/hr
dengan diameter 12-48 inch (30-120cm).
Cyclone ini menggunakan prinsip gaya sentrifugal & tekanan rendah karena adanya putaran
untuk memisahkan materi berdasarkan perbedaan massa jenis & ukuran.
Hydrocyclone adalah suatu alat yang berfungsi untuk memisahkan padatan dari cairan
berdasarkan perbedaan gravitasi setiap komponen dengan gaya sentrifugal.
Aircyclone adalah suatu alat yang berfungsi untuk memisahkan padatan dari gas/udara
berdasarkan perbedaan gravitasi setiap komponen dengan gaya sentrifugal.
Gambar 7.3 Pemisahan dengan Cyclone.
Gas atau aliran fluida diinjeksikan melalui pipa input secara tangensial.
Bentuk kerucut cyclone menginduksikan aliran gas atau fluida untuk berputar, menciptakan
vortex.
Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih besar didorong ke arah luar vortex.
Gaya gravitasi menyebabkan partikel-partikel tersebut jatuh ke sisi kerucut (konis) menuju
tempat pengeluaran.
Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih kecil keluar melalui bagian atas dari Siklon
(bagian Vortex Finder) melalui pusat yang bertekanan rendah.
Gaya sentrifugal timbul saat partikel di dalam fluida masuk ke puncak Siklon dan diputar dengan
cepat mengarah ke bawah seperti pusaran air, sampai dibagian konis partikel berat mengarah ke
dasar Siklon dan partikel ringan bersama fluida keatas melalui bagian Vortex Finder.
Advertisements
REPORT THIS AD
REPORT THIS AD
SHARE THIS:
TwitterFacebook
This entry was posted in Uncategorized by aldilatito. Bookmark the permalink.
Leave a Reply