Anda di halaman 1dari 3

ILHAM NURFAUZAN

18242041

JURNAL 1

ALAT LIFE SUPPORT DAN LIFE SAVING

1. Nama alat Ventilator

A. Pengertian Ventilator

Ventilator adalah satu alat bantu mekanik yang berperan berguna serta mempunyai tujuan
untuk memberi pertolongan nafas pasien.Dengan cara memberi desakan hawa positif pada paru-
paru lewat jalan nafas buatan. Mesin bantu nafas yang dipakai untuk menolong sebagian atau
semua proses ventilasi untuk menjaga oksigenasi.

B. Fungsi Ventilator
Alat untuk membantu pernafasan untuk mengontrol, membantu atau mengambil alih
fungsi paru pasien.

C. Ruang : ICU, PICU


D. Jenis : Life support and life saving
E. Blok Diagram
Cara kerja blok diagram
 Ketika ventilator dihubungkan dengan sumber tegangan PLN dan dihidupkan, tegangan
akan menyuplai bagian elektrik ventilator. Control board akan menjalankan software
ventilator, kemudian melakukan self test guna pengecekan komponen – komponen penting
ventilator.
 Selanjutnya operator akan melakukan pemilihan mode dan memasukkan setting nilai, baik
itu fraksi oksigen, rasio inspirasi dan ekspirasi, jumlah nafas per menit, jumlah volume
udara yang akan dihantarkan ke pasien tiap satu kali nafas, pemberian PEEP dan lainnya.
Kemudian setting tersebut akan diproses pada control board untuk kemudian dikirim
sebagai output ke valve board.
 Valve board akan mengolah output dari control board menjadi sinyal pengaktifan driver
pada valve oksigen dan valve air pada mixer. Valve tersebut akanbekerja membuka dan
menutup secara bergantian untuk mendapatkan percampuran udara sesuai dengan setting
yang diinginkan dan terus menerus dideteksi oleh flow sensor saat udara menuju tank.
 Pada tank, percampuran udara akan memenuhi tank dan secara terus menerus fraksi

oksigen akan dimonitor oleh cell.


 Selanjutnya valve inspirasi akan membuka celah sesuai pengaturan volume udara yang
dihantarkan ke pasien. Valve inspirasi akan bekerja bersinergi dengan valve ekspirasi
dimana saat sedang fase inspirasi, valve inspirasi akan terbuka dan valve ekspirasi akan
tertutup, begitu juga saat sedang ekspirasi, valve inspirasi akan lebih menutup (menyisakan
celah untuk PEEP) dan valve ekspirasi akan membuka.
 Udara yang dihantarkan akan keluar dari celah valve inspirasi kemudian menuju humidifier
yang akan melembabkan dan menghangatkan udara agar sesuai dengan suhu

tubuh manusia sekitar 36,5 C. terdapat pemantauan suhu saat keluar dari humidifier sampai
kemudian menuju ‘Y’ piece, ‘Y’ piece terhubung dengan pasien flow sensor yang
mendeteksi secara terus menerus udara yang dialirkan dan tekanan udara untuk kemudian
dikirim ke sensor board dan menjadi pembanding real time pada display serta digunakan
sebagai penyesuaian oleh alat untuk mendapatkan volume udara hantaran yang
diinginkan. Selanjutnya dari pasien flow sensor akan terhubung dengan ETT
untuk pemberian udara secara non-invasif, udara berhasil dihantarkan sampe
ke pasien.
 Setelah terjadi fase inspirasi, selanjutnya adalah fase eskpirasi, dimana udara
hasil pernafasan atau pertukaran dari paru-paru akan dihantarkan keluar melalui
breathing circuit. Udara hasil pernafasan yang mengandung karbondioksida dan
uap air akan mengalir melalui pasien flow sensor, melewati ‘Y’ piece menuju
aliran ekspirasi dengan valve inspirasi mulai mengurangi celah dan tekanan
alirannya berkurang (menjadi aliran PEEP) untuk mencegah udara ekspirasi
menuju ke tank dan valve ekspirasi membuka dengan celah diatur untuk
mempertahankan PEEP sebagai jalan keluar udara ekspirasi.
 Siklus inspirasi dan ekspirasi dengan bantuan ventilator akan terus menerus
berlangsung sampai hasil monitoring pasien dirasa cukup membaik sehingga
dapat beralih menggunakan mode lain yang sesuai dengan kondisi pernafasan
pasien.

F. SOP ( Standar Operasional Pengoperasian)


Sebelum memasang ventilator pada pasien. Lakukan tes paru pada ventilator untuk
memastikan pengesetan sesuai pedoman standar. Sedangkan pengesetan awal adalah
sebagai berikut:

1. Fraksi oksigen inspirasi (FiO2) 100%

2. Volume Tidal: 4-5 ml/kg BB

3. Frekwensi pernafasan: 10-15 kali/menit

4. Aliran inspirasi:40-60 liter/detik

5. PEEP (Possitive End Expiratory Pressure) atau tekanan positif akhir ekspirasi: 0-
5 Cm, ini diberikan pada pasien yang mengalami oedema paru dan untuk mencegah
atelektasis. Pengesetan untuk pasien ditentukan oleh tujuan terapi dan perubahan
pengesetan ditentukan oleh respon pasien yang ditujunkan oleh hasil analisa gas darah
(Blood Gas)

Anda mungkin juga menyukai