Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PPAKG

ALAT-ALAT STERILISASI

Dosen pembimbing: Yessi Yuzar SSiT.M.Kes.

Oleh:

PUTRI AYU
HARMI LASTRI
YEYEN ASFIT HANIFA
VICI TELLA MISDEFA
AZIZAH ALNI
RISKI AFDILA
DILLA INAYATUL AUFA
IIN WAHYUNI

POLTEKKES KEMENKES PADANG

JURUSAN D-III KEPERAWATAN GIGI

T.A 2012 / 2013


KATA PENGANTAR

Rasa syukur penulis sampaikan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini yang berjudul Alat-Alat Sterilisasi. Salawat dan salam penulis
kirimkan kepada nabi kita Muhammad saw. Yang telah membawa kita dari alam
kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Penulis menyadari
bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntutan Tuhan Yang
Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu
sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu kami dalam
menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada ibu Yessi Yuzar SSiT. M.Kes. selaku dosen
pembimbing Penggunaan Pemeliharaan Alat-alat Kesehatan Gigi

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca umumnya dan penulis khusus nya. Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.

20 Maret 2013

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang


Infeksi silang terjadi akibat transmisi agen infeksi diantara pasien, staf
(Operator) dan lingkungan klinis atau tempat kerja praktek. Tindakan untuk
mengontrol infeksi silang dapat dilakukan melalui proses persiapan alat-alat
(instrument Prosessing). Prosedur Instrument prosessing terdiri dari pembersihan
(cleaning), sterilisasi, penyimpanan, monitoring, dan distribusi. Semua prosedur
ini harus dikontrol untuk mendapatkan hasil yang baik. Hal yang sama juga
berlaku untuk alat-alat yang digunakan dalam tindakan keperawatan gigi yang
akan berhubungan langsung ataupun tidak ke pasien harus dalam keadaan steril
atau bebas dari kuman serta bakteri, virus dan jamur.
Untuk menghindari terjadinya infeksi silang dapat dilakukan sterilisasi
terhadap alat-alat yang akan digunakan. Dan untuk mensterilkannya diperlukan
pula pengetahuan tentang cara- cara atau teknik sterilisasi yang baik dan benar.
Karena sterilisasi yang tidak baik dapat menghasilkan penyebaran infeksi bakteri
dan virus seperti hepatitis dan HIV. Suatu alat atau bahan dikatakan steril apabila
alat atau bahan tersebut bebas dari mikrobia, baik dalam bentuk vegetatif ataupun
spora. Suatu benda atau substansi hanya dapat dikatakan steril atau tidak steril,
tidak akan pernah munkin ada setengah steril atau hamper steril.
Untuk itu, pemahaman yang benar tentang alat-alat sterilisasi dan prosedur
penggunaannya sangat penting.
BAB II
ALAT-ALAT STERILISASI

2.1 Pengertian Sterilisasi

Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang
ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik
yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang
paling tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992). Adanya pertumbuhan
mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung
dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung sempurna,
maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan
mikrobia akan diluluhkan (Lay dan Hastowo, 1992).

Alat yang digunakan dalam proses sterilisasi disebut sterilisator. Pengertian


sterilisasi lainnya adalah setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang
membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme atau usaha untuk
membebaskan alat dan bahan dari seala bentuk kehidupan terutama mikrobia.

Jenis Peralatan kesehatan yang dapat disterilkan :

1. Peralatan kesehatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting,


speculum dan lain-lain.
2. Peralatan kesehatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit),
tabung kimia dan lain-lain.

3. Peralatan kesehatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung


tangan, pipa penduga lambung, drain dan lain-lain.

4. Peralatan kesehatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum,


kanule trachea dan lain-lain.

5. Peralatan kesehatan yang terbuat dari email, misalnya bengkok


(nierbekken), baskom dan lain-lain.
6. Peralatan kesehatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok,
cangkir, piring dan lain-lain.

7. Peralatan kesehatan yang terbuat dari plastik, misalnya slang i8nfus dan
lain-lain.

8. Peralatan kesehatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa,


tampon, doek operasi, baju, sprei, sarung bantal dan lain-lain.

2.2 Macam-macam sterilisasi


Berikut adalah penjabaran klasifikasi sterilisasi.

A. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan:

- Pemanasan, terdiri dari :


a) Pemanasan kering
a).1 Pemijaran (dengan api langsung)

Alat-alat platina, jarum inokulum, pinset, khrome yang akan disteril dapat
dilakukan melalui pembakaran secara langsung pada nyala lampu bunzen.

Jenis alat : non kritis

keuntungannya :
- alat tetap kering
- peralatan sederhana
- kondisi emergentie
- mikroorganisme akan hancur semuanya
kerugiannya :
- kontrol sulit dilakukan
- merusak alat
- tidak dapat disimpan
- keterbatasan pada jenis barang yang disterilkan
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Po s i s i a l a t
- Po s i s i m e n g a r a h ke a ta s , j a n ga n t e r b a l i k
- Pa d a b a g i a n a p i p a l i n g p a n a s , t i t i k a p i
L a ma wak tu kontak : 30 de tik

a).2 oven kering

sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok


untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.
STERILISATOR KERING DHG – 9053A

CIRI-CIRI :

 Dipoles stainless steel ruang


 Paksa udara konveksi

 Independen suhu membatasi sistem alarm memastikan percobaan berjalan


dengan aman
 Konektor RS485 adalah pilihan yang dapat menghubungkan komputer untuk
merekam parameter dan variasi suhu

KEGUNAANNYA :

 Untuk mensterilkan alat-alat kedokteran yang tahan panas, terutama alat-alat


yang juga terbuat dari bahan stainless steel

CARA PEMELIHARAAN :

 Bersihkan alat setelah pemakaian, dan simpan dalam keadaan bersih

JENIS ALAT : Non Kritis

STERILISATOR KERING DHG – 9030A (30 Liter)

CIRI-CIRI :

 Dipoles stainless steel ruang


 Uniform distribusi suhu udara

 Paksa udara konveksi

 Double Layer kaca pintu, jendela tampilan yang lebih besar


 Suhu membatasi sistem alarm memastikan percobaan berjalan dengan aman

 Konektor RS485 adalah pilihan yang dapat menghubungkan komputer untuk


merekam parameter dan variasi suhu

KEGUNAANNYA :

 Untuk mensterilkan alat-alat kedokteran yang tahan panas, terutama alat-alat


yang juga terbuat dari bahan stainless steel

CARA PEMELIHARAAN :

 Bersihkan alat dan simpan dalam keadaan bersih

JENIS ALAT : Non Kritis

DATA TEKNIK PESAWAT


Nama Pesawat : Sterilisator Kering
Merk : MASINDO
Warna : Silver dan Gold
Watt : 300 W
Temperature : 50-90 derajat
PRINSIP KERJA
Pada prinsipnya proses sterilisasi pada sterilisator kering, sama dengan
proses sterilisasi pada pesawat sterilisator basah. Perbedaannya hanya terletak
pada penggunaan air. Pada pesawat sterilisator basah digunakan air untuk
dipanaskan, sedang pada pesawat sterilisator tidak digunakan air. Panas yang
diasilkan dari pemanasan filamen tersebutlah yang langsung digunakan untuk
proses sterilisasi. Jadi proses sterilisasi disini dengan memanfaatkan udara panas
yang dihasilkan dari pemanasan filamen.

CARA PENGOPERASIAN
1) Hubungkan alat dengan jala – jala listrik kemudian tekan tombol ON/OFF ke
posisi ON untuk menyalakan alat.
2) Setelah itu proses sterilisasi akan bekerja sampai suhu mencapai
3) Setelah suhu mencapai suhunya maka proses sterilisasi selesai
4) Setelah selesai menggunakan kemudian matikan alat dengan menekan tombol
ON / OFF ke posisi OFF
5) Dan Lepaskan hubungan alat dari catu daya.

PEMELIHARAAN ALAT
1) Jaga kebersihan saluran pipa – pipa nya
2) Penggunaan pesawat yang sesuai dengan petunjuk
3) Bersihkan pesawat setiap setiap kali setelah digunakan
4) Hubungan perkabelan ke body pesawat dengan arde pada stop kontak harus
selalu diperiksa.

JENIS ALAT : non kritis

KEUNTUNGAN : mempertahankan ketajaman ujung alat dari instrumen. Tidak


berkarat/korosi. Aman untuk sterilisasi instrumen logam.
KEKURANGAN : mengalirkan udara kering kurang efisien sebagai konduktor
panas daripada uap panas pada temperatur yang sama, maka diperlukan
temperatur yang lebih tinggi dari autoclaf.

b) Pemanasan basah
b).1 uap air panas bertekanan menggunalkan autoklaf.

Sterilisator Uap ( Steam Autoclave ) LSB 50 (50L)


CIRI-CIRI :

 Seluruh tubuh bagian dalam dan outher dibuat oleh stainlees steel,
 Anti karat,

 Perawatan mudah dan waktu yang lama dapat digunakan

 Sterilisasi otomatis dikendalikan oleh komputer, mudah dioperasikan

 Setelah sterilisasi, maka secara otomatis akan melepas kekuasaan,


biarkan uap dan kemudian alarm

 Dengan suhu di atas, atas auto tekanan melindungi perangkat

KEGUNAANNYA :

 Untuk mensterilkan peralatan kesehatan serta alat-alat kedokteran

CARA PEMELIHARAAN :

 Simpan alat selalu dalam keadaan bersih setelah dipakai

JENIS ALAT : Non Kritis

Sterilisator Uap ( Steam Autoclave ) MA 631


CIRI-CIRI :

 Struktur unit adalah badan single layer silinder.


 Desain, pembuatan dan pemeriksaan secara ketat dioperasikan sesuai
dengan standar negara keselamatan pemanfaatan bejana tekan.

 Operasi keamanan dan dapat diandalkan.

 Tubuh utama dan ember sterilisasi terbuat dari baja berkualitas baik
steel dan memiliki fitur anti-korosi.

 perawatan mudah dan daya tahan lama.

 Garis besar unit persegi panjang, menunjukkan dan switch kontrol


berpusat pada pelat kontrol, yang modis dan nyaman untuk operasi.
 Dilengkapi dengan stabilizer tekanan uap dengan rentang 0,04 -
0.14Mpa.

 Elemen pemanas unit adalah tabung pemanas listrik perendaman,


dengan efek pemanasan yang tinggi.

 Katup keselamatan adalah tetap, untuk membuat operasi yang handal.

KEGUNAANNYA :

 untuk mensterilkan benda-benda yang berbeda.


 mensterilkan instrumen-instrumen bedah, kain, gelas, media kultur dan
sebagainya.

CARA PEMELIHARAAN :

 Simpan dalam keadaan bersih setelah pemakaiannya

JENIS ALAT : Non Kritis

b).2 air panas

kesehatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih (1000C ) dan
ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya Peralatan kesehatan dari logam,
kaca dan karet.

CONTOH ALAT :
CIRI-CIRI :

 Terbuat dari bahan stainless steel


 alat yang terdiri dari bejana tahan tekanan tinggi

 dilengkapi dengan manometer, thermometer, dan klep bahaya

KEGUNAANNYA :

 untuk mensterilkan alat-alat dan media kultur jaringan tumbuhan yang


akan disterilkan dimasukkan ke dalam bejana autoclave (alat seperti
scalpel, pinset, petridisk

CARA PEMELIHARAANNYA :

 setelah memakai alat, bersihkan lalu simpan ditempat bersuhu ruangan

JENIS ALAT : Non Kritis

KEUNTUNGAN : waktu yang dibutuhkan singkat, merupakan penetrasi yang


baik.

KEKURANGAN : korosi dari instrumen baja karbon yang tidak terlindungi,


tumpulnya ujung alat, dapat merusak bahan yang peka panas.
- Radiasi, terdiri dari :
a) Ionisasi
menggunakan sinar X, katoda, gamma.
b) Non ionisasi
Menggunakan sinar UV (biasanya untuk desinfeksi alat)

PRINSIP KERJA
Adalah alat untuk membersihkan hama dengan memancarkan sinar
ultraviolet untuk membunuh virus, kuman dan bakteri dalam ruangan, setelah
digunakan oleh pasien dengan penyakit menular.
 KARAKTERISTIK SINAR ULTRAVIOLET

No Nama Singkatan Panjang Gelombang Energi per


(Nanometer) Foton

1. Ultraviolet A, UVA 400 nm–315 nm 3,10-3,94


gelombang 400 nm-315 eV
panjang, nm
atau cahaya
hitam
2. Ultraviolet B atau UVB 315 nm-280 nm 3,94-4,43
gelombang eV
menengah

3. Ultraviolet C, UVC 280 nm-100 nm 4,43-12,4


gelombang eV
pendek,
atau kuman

CARA PENGOPERASIAN
a) Hubungkan alat dengan jala – jala listrik kemudian tekan tombol ON/OFF ke
posisi ON untuk menyalakan alat.
b) Setelah itu proses sterilisasi akan bekerja sampai suhu mencapai
c) Setelah suhu mencapai suhunya maka proses sterilisasi selesai
d) Setelah selesai menggunakan kemudian matikan alat dengan menekan tombol
ON / OFF ke posisi OFF
e) Dan Lepaskan hubungan alat dari catu daya.

PEMELIHARAAN ALAT
a) Perlakuan pada elemen tidak boleh sama. Apabila alat memakai elemen
kering, maka elemennya tidak boleh terkena air. Apabila menggunakan
elemen basah, maka elemen harus selalu terendam dalam air.
b) Apabila bodi alat terbuat dari bahan yang bersifat konduktor maka bodi tidak
boleh terkena air, untuk menghindari terjadinya tersengat listrik.
c) Menjaga agar elemen basah tidak berkarat.
d) Grounding alat juga harus diperhatikan apabila terjadi kebocoran arus.
e) Mengganti elemen yang sudah ngefong agar tidak terjadi konsleting.

B. Sterilisasi secara kimia dapat dilakukan dengan bahan:

a) Gas

a).1 gas etilen oksida, gas ini digunakan terutama untuk mensterilkan
bahan yang dibuat dari plastik.
Teknik pelaksanaan sterilisasi dengan gas etilen oksida :
Proses sterilisasi menggunakan autoclave khusus pada suhu
yang lebih rendah(36°-60° C) serta konsentrasi gas tidak
k u r a n g d a r i 4 0 0 m g / l d e n g a n p r o s e s s e b a g a i berikut :
a. Setelah peralatan medis dimasukkan, gas etilen oksida dipompakan ke dalam
kamar (chamber) selama 20-30 menit pada kelembaban 50%-75%
b. Setelah waktu pemaparan dengan gas ethilen oksida diikuti oleh tahap
aerasi / pertukaran udara, yaitu proses pembuangan gas ethilen oksida pada
sterilisator maupun peralatan medis.
a).2 gas klorin dioksida (biasanya untuk desinfeksi alat)

b) Cair

b).1 benda bernyawa

bahan : alkohol, iodine (antisepsis) daya kerjanya adalah mengkoagulasi


protein. Cairan alkohol yang umum digunakan berkonsentrasi 70-80 % karena
konsentrasi yang lebih tinggi kurang efektif.

b).2 benda mati

bahan : aldehid, klorin

alat sterilisator :
CIRI-CIRI :
 dibuat oleh stainlees steel
 disusun sedemikian rupa, dilengkapi dengan tutup yang kedap udara
KEGUNAANNYA :
 Untuk mensterilkan alat-alat kesehatan
 Peralatan kesehatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter,
sarung tangan, pipa penduga lambung, drain dan lain-lain
CARA PEMELIHARAANNYA :
 Setelah memakai alat, cuci bersih, lalu simpan di tempat yang
bersih dan bersuhu ruangan
JENIS ALAT : Non Kritis

C. Sterilisasi secara mekanis dapat dilakukan dengan:

a) Pemindahan kotoran

b) Filtrasi

Ada banyak macam filter yaitu :

1) Berkefeld V.
2) Coarse N, M dan W.
3) Fine.
4) Chamberland.
5) Seitz.
6) Sintered glass.

b).1 air, melalui membran filter.

Prinsip sterilisasi secara mekanik (filtrasi) yaitu menyaring suatu cairan


non steril dengan kertas membran sehingga cairan yang melewatinya akan
terbebas mikroba (steril). Pada umumnya bahan yang disterilkan melalui cara ini
adalah bahan yang mengandung senyawa tidak tahan suhu tinggi atau tekanan
tinggi seperti serum darah, antibiotik, glukosa dll. Filter apparatus umumnya
terdiri dari corong, filter base, penjepit corong, labu pengumpul, selang, dan
pompa vakum. Filter apparatus juga dapat digunakan untuk menghitung
mikroorganisme dengan prinsip yang sama dengan sterilisasi filtrasi. Kertas
membran filter memiliki pori-pori yang sangat kecil, lebih kecil dari ukuran
bakteri pada umumnya. Diameter pori-pori dapat berukuran 0,2 um, 0,45 um, 0,65
um dll.

Menurut APHA (1999) kertas membran yang baik adalah yang bebas dari
bahan inhibitor atau stimulus pertumbuhan, bebas dari bahan yang mampu
menginterfrensi indikator media, tinta skala yang tidak beracun, berdiameter 47
mm, berpori maksimal 0,45 um, minmal 70 % luas area berpori. Mampu dilewati
dengan flow rate 55 ml/menit/cm2 pada 25 oC, diharapkan tetap mampu
menyaring kultur cair 1x103 Serratia marcescens. Sedangkan ISO11133-1
(2009:8) menyarankan menggunakan filter berukuran 0,2 µm dan membasuh
kertas membran setelah digunakan untuk melarutkan substansi yang tertinggal
pada kertas membran seperti protein dan antibiotik.

b).2 udara, HEPA

KEPUSTAKAAN

Fardiaz, Srikandi. 1992.Mikrobiologi Pangan. Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan. PAU Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.

Lay, B. W. dan Hastowo. 1982.Mikrobiologi. Rajawali Press Jakarta.

Hadioetomo, R.S. 1985. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek.


PT.Gramedia.Jakarta.

Volk, W.A. dan Wheeler, M.F. 1988. Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga.
Jakarta

https://www.google.com/search?
q=sterilisator+pemanas+alkolhol&hl=en&bav=on.2%2Cor.r_qf.&bvm=
bv.44158598%2Cd.bmk&biw=1366&bih=638&um=1&tbm=isch&tab=
wi&gs_l=img.
http://www.indonetwork.co.id/alloffers/Jawa_Barat/Kesehatan_&_Kecantikan/Pe
nyalur_Alat_Medis/0/.listrik.html

https://www.google.com/search?
hl=en&q=sterilisator+kering&bav=on.2,or.r_qf.&bvm=bv.44158598

http://www.google.com/imgres?
imgurl=http://www.tokoalatkesehatannomor1.com/content/uploads/mtoc/product_
images/sterilisatoralkohol.jpg&imgrefurl=http://www.tokoalatkesehatannomor1.c
om/product
http://praktikmikrobiologi.blogspot.com/2013/01/bab-3-sterilisasi-bagian-1.html

http://yurryelian.blogspot.com/2012/06/sterilisator.html

http://201232040resty.student.esaunggul.ac.id/?p=3

http://jurnalramadhan.blogspot.com/2010/09/sterilisasi-gas-faktor-pengaruh.html

Anda mungkin juga menyukai