Anda di halaman 1dari 24

Faktor Risiko dan Pencegahan

Komplikasi Sepsis
Neonatorum

Mustarim
Divisi Neonatologi
Fakultas Kedokteran Universitas Jambi

Rumah Sakit Raden Mattaher, Jambi


Sepsis adalah suatu kegagalan sistem imun
dalam menyingkirkan mikroorganisme
penyebab infeksi dengan akibat terjadinya gagal
organ
SEPSIS
NEONATAL
Menimbulkan morbiditas dan mortalitas

Meliputi didapatkannya isolasi patogen dari


cairan tubuh yang seharusnya steril, seperti
darah atau cairan serebrospinal (CSF)

Shane L. A, et al. 2017


Infeksi dapat disebabkan oleh
 Bakteri
SEPSIS
 Virus
NEONATAL
 Jamur
 Riketsia

Sepsis neonatal meliputi berbagai infeksi sistemik pada bayi baru


lahir, seperti septikemia, meningitis, pneumonia, arthritis,
osteomyelitis, dll

Gebremedhin D, Berhe H, Gebrekirstos K. 2016


Lebih dari 20%
Bertanggung jawab neonatus mengalami
sebagai penyebab 30- sepsis, dan hampir 1%
50% kematian meninggal akibat
neonatal di negara penyebab yang
berkembang berhubungan dengan
sepsis

Jumlah berbanding terbalik


WHO  1 juta dengan berat badan lahir
kematian tiap (/1000 kelahiran hidup)
tahunnya, 42%
terjadi pada minggu • 10.96 untuk 401-1500 gram
pertama kehidupan • 1.38 untuk 1501-2500 gram
SEPSIS • 0.57 untuk >2500 gram
NEONATAL

Shane L. A, et al. 2017


Edmond K, Zaidi A. 2010
Verma P, Berwal PK, Nagaraj N, et al. 2015
Awitan Awitan
dini lambat
Muncul dalam 72 jam Setelah usia 3 hingga 7
pertama kehidupan hari

Didapatkan sebelum Diakibatkan oleh


atau selama proses organisme yang
kelahiran, biasanya didapat dari
akibat transmisi lingkungan rumah
vertikal dari ibu ke sakit atau komunitas
bayi

Shane L. A, et al. 2017


Awitan Awitan
dini Transmisi lambat Perawatan Jangka
Panjang
Maternal
• Prosedur invasif
Vertikal
• Intubasi
• Kolonisasi GBS • Penggunaan kateter

• Ketuban pecah dini berkepanjangan

• Infeksi traktus • Gangguan barrier


alamiah
urinarius maternal
• dll
• dll

SL. Raymond, et al. 2017


IAD
(Infeksi Aliran Darah)

Komplikasi
Semua IADpenting pada bayi
diidentifikasi prematur
sebagai di NICU
“awitan seluruh
lambat”,
dunia setelah
memenuhi berhasil
kriteria Centermelewati masalah
for Disease awal
Control and
prematuritas
Prevention dan berhubungan
dengan dengan
hasil kultur darah angka
positif mortalitas
yang terjadi
dan>72
morbiditas yang tinggi
jam kehidupan

Kung YH, Hsieh YF, Weng YH, et al. 2016


Tsai MH, Lee CW, Chu SH, et al. 2016 Wu IH, Tsai MH, Lai MY, et al. 2017
Chu SM, Hsu JF, Lee CW, et al. 2014 Bizzaro MJ, Ehrenkranz RA, Gallagher PG. 2014
Komplikasi yang berhubungan dengan IAD, antara lain:

Fokus infeksi baru

Komplikasi neurologis

Kerusakan organ persisten

Keadaan lainnya
Tsai MH, Lee CW, Chu SH, et al. 2016
Chu SM, Hsu JF, Lee CW, et al. 2014
Wu IH, Tsai MH, Lai MY, et al. 2017
Fokus Infeksi Baru

• Orchitis
• Pembentukan abses
• Perikarditis
TERBUKTI BERHUBUNGAN
• Empiema

LANGSUNG DENGAN EPISODE


• Osteomyelitis
• Artritis septik
IAD!
• Pneumonia akibat ventilator (berdasarkan kriteria dx CDC)
• dan Enterokolitis nekrotikans (berdasarkan kriteria Bell
termodifikasi)
Penggunaan antibiotik
Mayoritas fokus
spektrum luas yang tak
infeksi baru
seharusnya 
merupakan
munculnya patogen
komplikasi supuratif
resisten antibiotik di
fokal dari IAD awal
NICU

Chapman et al Identifikasi dini dan


prediksi mikroorganisme
menemukan bahwa
resisten antibiotik yang
durasi IAD persisten
akurat  optimalisasi
sangat berhubungan
pemberian antibiotik dan
dengan komplikasi menurunkan kejadian
fokal komplikasi IAD
Tsai MH, Lee CW, Chu SH, et al. 2016
Komplikasi Neurologis (IAD neonatal dengan meningitis)
Ensefalopati
• Pasien dengan perubahan tingkat kesadaran selama >24 jam
Postinfeksi

• Pasien tanpa adanya penyakit, kelainan perinatal atau


Gangguan patologi otak yang mendasari
Kejang
• Terjadi dalam waktu 5 hari dari awitan IAD

• Terbukti terjadi setelah diawali oleh meningitis, dapat


ditemukan:
Pemeriksaan
• Ventrikulomegali
Neuroimaging
• Hidrosefalus
• Encefalomalasia
• Infark otak
• Sebagian besar komplikasi neurologis disebabkan oleh meningitis

• Hampir sepertiga meningitis GBS neonatal dilaporkan mengalami


sekuele neurologis saat dipulangkan

• Komplikasi neurologis tersebut dapat berasal dari invasi bakterial


langsung, ensefalopati akibat sepsis, atau keduanya

• GBS dan syok sepsis secara independen berhubungan dengan 8.9


dan 5.9 kali peningkatan risiko terjadinya komplikasi neurologis

• Imaging kranial diindikasikan untuk mendeteksi komplikasi fokus


infeksi atau patologi otak

Tsai MH, Lee CW, Chu SH, et al. 2016


Chu SM, Hsu JF, Lee CW, et al. 2014
PERSISTENT ORGAN DAMAGE
• Gagal Ginjal Akut (dengan/tanpa perlu
dilakukan hemodialisis)
• Acute Respiratory Distress Syndrome
(ARDS)
• Disseminated Intravascular Coagulopathy
(DIC)
• Short bowel syndrome  setelah manajemen
operatif dari NEC atau peritonitis
• Hipertensi pulmoner sekunder dengan/tanpa
cor pulmonale
• Kegagalan multiorgan
Keadaan lainnya :
Renal fungal
• Gangren ball adalah
ekstremitas massa fungal yang
perifer,
ditimbulkan akibat keadaan infeksi fungal yang
• Emboli septik,
invasif di traktur urinarius, dan umumnya terjadi
• Renal fungal ball (di deteksi dengan
pada pasien yang dilakukan pemasangan kateter
pemeriksaan ultrasound),
urine dan bayi prematur
• Trombosis vena,
• Vegetasi intracardiac,
Fungal ball diaglutinasi
berasal dari dokumentasikan
jaringan oleh
sonografi abdominal
nukleus atau debris
yang nekrotik, USG Doppler
mukosa
dupleks
Dapat menimbulkan obstruksi traktus urinarius
dan menimbulkan hidronefrosis
Faktor risiko komplikasi sepsis terdiri dari:
Keadaan komorbid, contohnya:
1. Riwayat prenatal dan maternal
• sindrom aspirasi mekonium,
• 2.hipertensi
Riwayat pulmoner
perinatal persisten,

• 3.pendarahan
Prosedur invasif
intraventrikuler,
• 4.NEC,
Penggunaan medikasi bersamaan
• 5.short bowel syndrome,
Komorbiditas
• ARDS,
Neonatus dengan keadaan komorbid kronis tertentu
• gangguan metabolisme,
lebih mungkin
• anomali mengalami
cardiac infeksi
(kecuali duktus yang lebih
arteriosus paten berat atau
dan defek
meninggal setelah
septum atrial tipe mengalami IAD
secundum), dan
• anomali kongenital (tidak termasuk palatoschisis atau
Gebremedhin D, Berhe H, Gebrekirstos K. 2016
polidaktili). Edmond K, Zaidi A. 2010
Verma P, Berwal PK, Nagaraj N, et al. 2015
Tsai MH, Hsu JF, Chu SM, et al. 2014
Kung YH, Hsieh YF, Weng YH, et al. 2016
Faktor Risiko Maternal
Demam intrapartum adalah demam
>100º F dengan dua atau lebih
temuan berikut:
• fetal takikardi,
• nyeri uterus,
• discharge vagina berbau
• leukositosis maternal

Neonatus yang lahir dari ibu yang demam selama


proses kelahiran memiliki kemungkinan mengalami
sepsis 6 kali lebih tinggi dibandingkan neonatus
yang dilahirkan dari ibu yang tidak demam

Rawat S, Neeraj K, Preeti K, et al. 2013 Gebremedhin D, Berhe H, Gebrekirstos K. 2016


Faktor Risiko Perinatal
Penelitian menunjukkan bahwa skor APGAR menit kelima
Ketuban pecah dini memiliki hubungan yang
KPDefek
memiliki danyang
kelahiran
signifikanlama meningkatkan
terhadap terjadinya sepsis
signifikan dengan risiko terjadinya sepsis
kemungkinan naiknya mikroorganisme dari jalan
neonatal
neonatal, dengan risiko 7.4 kali lebih tinggi dari
lahir ke sakus amnion dan janin yang dapat
ibu yang melahirkan ≥18 jam setelah KPD
menimbulkan asfiksia yang
Asfiksia dapat menyebabkan selanjutnya
gangguan dapat
imunologis dan
dibandingkan ibu yang melahirkan <18 jam
menyebabkan
prosedur resusitasi sepsis
setelah asfiksia  kecenderungan
setelah KPD
paparan bayi terhadap mikroba patogenik

Gebremedhin D, Berhe H, Gebrekirstos K. 2016 Kung YH, Hsieh YF, Weng YH, et al. 2016
Prosedur Invasif

Bayi preterm seringkali memerlukan prosedur


invasif, seperti kateterisasi umbilikal dan intubasi
Medeiros FV, et al. 2016
Shane L. A, et al. 2017
Pemberian nutrisi parenteral 
risiko IAD 6 kali lebih besar

Diet elemental dan nutrisi


parenteral dapat mengganggu
barier mukosa usus dan
menimbulkan translokasi
bakterial

Nutrisi parenteral
berkepanjangan 
mengganggu mekanisme
pertahanan host dan aktivitas
bakterisidal
Kung YH, Hsieh YF, Weng YH, et al. 2016
Penggunaan steroid
prenatal bukan
merupakan faktor
risiko IAD yang
signifikan, namun
terdapat
kecenderungan
tingginya insidensi
IAD pada bayi yang
terpapar dengan
terapi steroid prenatal
Komplikasi IAD sangat berhubungan dengan patogen kausatif
pada awal IAD, contohnya:

GBS associated with CoNS or MRSA were


Gram-negative bacili
31.8% cases of MRSA associated the common
may potentially
meningitis, and the with septic hip pathogens in
cause NEC or other
subsequent arthritis and intracardiac
GI tract
neurological osteomyelitis vegetation or IVC
complications
complications thrombus

Tsai MH, Lee CW, Chu SH, et al. 2016


Cuci tangan

Antibiotik Full-barrier
profilaksis precautions

Bagaimana
mencegah
IAD
neonatal?

Selebaran
informasi Antiseptik
kulit
mengenai chlorhexidine
pencegahan 2%
HAI

Minimalisir
kontaminasi
CVC
Kung YH, Hsieh YF, Weng YH, et al. 2016
Rawat S, Neeraj K, Preeti K, et al. 2013
Dong Y, Speer CP. 2014
Dong Y, Speer P,C. 2017
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai