SISTEM URINARIA
BLOK UROREPRO I
NIM : 018.06.0067
Kelas :B
Kelompok : 3 (tiga)
Modul : Urorepro I
LABORATORIUM TERPADU 1
FAKULTAS KEDOKTERAN
MATARAM
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1.3 MANFAAT
a. Memahami jaringan pada sistem urinaria.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 GINJAL
Setiap ginjal dilapisi oleh kapsul jaringan ikat padat tidak teratur.
Irisan sagital ginjal menunjukkan korteks yang lebih gelap di bagian luar,
dan medula yang lebih terang di bagian dalam, yang terdiri atas banyak
piramid ginial (pyramides renales) bentuk-kerucut. Basis setiap piramid
menghadap ke korteks dan membentuk batas kortikomedularis. Apeks
setiap piramid yang bulat meluas ke arah pelvis renalis untuk membentuk
papila renalis. Sebagian korteks juga meluas ke masing-masing sisi
piramid ginjal untuk membentuk kolumna renalis (columnae renales).
Setiap papila renalis dikelilingi oleh kaliks minor (calyx minor) bentuk-
coron& /ang mengumpulkan urin dari papila. Kaliks minor bergabung di
sinus renalis membentuk kaliks mayor (calyx mayor). Kaliks mayor,
selanjutnya, bergabung membentuk pelvis renalis bentuk-corong yang
lebih besar. Pelvis renalis keluar dari ginjal melalui hilum, menyempit
menjadi ureter yang berotot, dan turun ke arah kandung kemih di masing-
masing sisi dinding tubuh posterior.
Selapis sel basal yang terletak pada membran basal yang sangat
tipis.
Regio peralihan yang terdiri atas satu atau beberapa lapis sel yang
lebih kolumnar.
Sebuah lapisan superfisial sel bulbosa polihedral yang sangat besar
yang disebut umbellocytus (umbrella cell) yang terkadang berinti
dua atau multinuklear dan sangat terdiferensiasi melindungi sel-sel
di bawahnya dari efek sitotoksik urine hipertonik.
3.2.1 Alat
Mikroskop Cahaya
3.2.2 Bahan
Sediaan preparat
a. Ginjal
b. Vesicula urinaria
c. Ureter
Pensil warna
Jangka
3.3 Cara Kerja
1. Siapkan mikroskop cahaya.
2. Siapkan masing-masing preparat yang akan diamatai dibawah
mikroskop sesuai caranya.
3. Amati bentuk, struktur, dan jenis jaringan.
4. Gambar hasil pengamatan.
5. Lengkapi gambar dengan keterangan yang jelas.
6. Buat pembahasan hasil pengamatan serta kesimpulannya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2.1 HASIL
No.
GAMBAR
KETERANGAN
1. Ginjal 1. Kapsul ginjal
2. Glomerulus
3. Radius medullaris
4. Tubulus kontortus proksimal
5. Tubulus kontortus subkapsular
Perbesaran 10x
2. Ureter 1. Lumen ureter
2. Epitel transisional
3. Lamina propria
4. Lapisan otot polos
longitudinal
5. Lapisan otot polos sirkular
3. Vesica urinaria 1. Lipatan mukosa
2. Epitel transisional
3. Lamina propria
4. Berkas otot polos
5. Jaringan ikat interstisial
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Ginjal
Dalam potongan sagital, ginjal dibagi menjadi korteks terpulas-gelap di
sebelah luar dan medula terpulas-terang di sebelah dalam. Berdasarkan
pengamatan, bagian yang terliat bagian korteks saja. Korteks dilindungi oleh
kapsul ginjal (1) berupa jaringan ikat padat tidak teratur. Korteks mengandung
tubulus kontortus proksimal (4) dan distal, glomeruli (2), dan radius medullaris
(3). arteri interlobularis dan vena interlobularis juga terdapat pada korteks. Radius
medullaris (3) dibentuk oleh bagian nefron yang lurus, pembuluh darah, dan
tubulus koligens yang menyatu di medula untuk membentuk duktus koligens yang
lebih besar. Radius medullaris tidak meluas ke kapsul ginjal (1) karena adanya
tubulus kontortus subkapsular (5).
4.2.2 Ureter
Ureter adalah suatu saluran berotot yang menyalurkan urin dari ginjal ke
kandung kemih melalui kontraksi lapisan otot polos yang tebal di dindingnya.
Fotomikrograf pembesaran- lemah ini menunjukkan ureter dalam potongan
melintang.
Lumen ureter (1) yang tidak melebar memperlihatkan banyak lipatan
longitudinal mukosa akibat kontraksi otot. Dinding ureter terdiri atas mukosa,
muskularis, dan adventisia.
Mukosa ureter terdiri atas epitel transisional (2) dan lamina propria (3)
yang lebar. Epitel transisional memiliki beberapa lapisan sel, lapisan terluar
ditandai oleh sel kuboid yang besar. Sel intermedia berbentuk polihedral,
sementara sel basal berbentuk kuboid atau silindris rendah. Lamina propria (3)
mengandung jaringan ikat fibroelastik, yang lebih padat dengan lebih banyak
fibroblas di bawah epitel dan lebih longgar di dekat muskularis. Jaringan limfoid
difus dan kadang-kadang nodulus limfoid kecil mungkin terlihat di lamina
propria.
Di ureter bagian atas, muskularis terdiri atas dua lapisan otot, lapisan otot
polos longitudinal (4) di sebelah dalam dan lapisan otot polos sirkular (5) di
tengah; lapisan-lapisan ini tidak selalu jelas. Lapisan tambahan yaitu lapisan otot
polos longitudinal di sebelah luar terdapat di sepertiga ureter bagian bawah dekat
kandung kemih. Adventisia menyatu dengan jaringan ikat fibroelastik dan
jaringan adiposa yang mengandung banyak arteriol, venula, dan saraf kecil.
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Mescher, AL. (2011). Histologi Dasar Junqueira: Teks & Atlas. Jakarta: Penerbit
Ganong,W.F. 2013. Buku ajar fisiologi kedokteran ed. 22 Jakarta: Penerbit : EGC.
US Of America