Anda di halaman 1dari 7

Analisis Bensin dengan Gas Chromatography (GC) dan Fourier

Transform Inrafed (FTIR)


I. Judul
Analisis Bensin dengan Gas Chromatography (GC) dan Fourier
Transform Inrafed (FTIR)
II. Tujuan
1. Membandingkan kualitas bensin secara kromagrafi gas
2. Mengidentifikasi benzene, toluene, dan xylena pada bensin
III. Prinsip
1. Analisis bensin dengan GC
Benzena, toluene, dan xylene dalam bensin dapat
diidentifikasi Menggunakan kromatografi gas yang
didasarkan pada perbedaan titik didih senyawa dan laju
migrasi yang disebabkan oleh adanya perbedaan koefisien
distribusi (KD) dan masing-masing komponen diantara dua
fasa, yaitu fasa gerak dn fasa diam. Pemisahan komponen
yang terjadi didalam kolom gas sebagai fasa gerak akan
mendorong dan mengelusi sampel (yang sudah teruapkan)
sehingga komponen akan terpisah dari campurannya.
Komponen akan sampai ke detector sebagai aliran listrik dan
dicatat sebagai kromatogram berupa peak. Waktu retensi dan
luas area dari masing-masing sampel dibandingkan dengan
standar sehingga dapat diketahui kualitas bensin.
2. Analisis bensin dengan FTIR
Bensin dappat dianalisis dengan FTIR. Bensin merupakan
senyawa kompleks yang apabila ditembak dengan energy
dari sumber sinar akan menyebabkan molekul bensin
mengalami vibrasi karena energy yang berasal dari sinar
infrared tidak cukup kuat untuk menyebabkan terjadinya
atomisasi atau eksitasi electron pada molekul senyawa yang
ditembak dimana besarnya energy vibrasi tiap molekul
tergantung pada atom-atom dan kekuatan ikatan yang
menghubungkan sehingga dihasilkan frekuensi yang berbeda
pula.

IV. Dasar Teori


Bensin merupakan salah satu jenis bahan bakar minyak pada
kendaraan yang tersusun dari hidrokarbon rantai lurus, mulai
dari C7-C11. Bensin terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari
Hidrogen dan Carbon yang terikat antara satu dnegan yang
lainnya sehingga membentuk rantai. Jika bensin dibakar pada
kondisi ideal dengan oksigen berlimpah maka akan dihasilkan
CO2, H2O, dan energy panas. Seiring perkembangan zaman
dimana keperluan bahan bakar bensin pada kendaraan
meningkat maka perlu dilakukan analisis bensin salah satunya
menggunakan Gas Chromatography (GC) dan Fourier
Transform Infrared (FTIR).
Kromatografi gas merupakan jenis kromatografi yang
digunakan dalam kimia organic untuk uji kemurnian dari bahan
tertentu atau pemisahan berbagai komponen dari campuran.
Digunakan metode phase gas murni seperti Helium yang tidak
reaktif seperti gas Nitrogen. Fase diamnya merupakan polimer
yang mendukung gas murni, di dalam baian dari system pipa-
pipa kaca atau logam disebut kolom. FTIR merupakan
instrument untuk mendeteksi gugus fungsi, mengidentifikasi
senyawa dan menganalisis campuran dari sampel yang
dianalisis tanpa merusak sampel. daerah infrared pada spectrum
gelombang elektomagnetik dimulai dari bilangan gelombang
14000 cm-1 - 10 cm-1.

V. Cara Kerja
1. Analisis bensin dengan GC
 Standar Benzena dan Toluena

Masing-masing standar Dilihat nilai Rf dan luas


diinjekkan ke alat GC area masing-masing

 Sampel Bensin

Wadah dicuci & dibilas A = sampel Pertamini


dengan alkohol
B = sampel eceran

Dilihat nilai Rf dan luas Diinjekkan masing-masing


area masing-masing ke alat
2. Analisis bensin dengan FTIR

Alat FTIR dinyalakan dan Sampel diteteskan ke kaca


dilakukan pengkondisian preparat & dipasang pada
holder

Dicatat hasilnya berupa


Dilakukan pengukuran
bilangan gelombang pada
transmitan
setiap puncak serapan

VI. Data Pengamatan


1. Data pengamatan GC
Nama alat Gas Chromtograph
Merk alat Shimadzu
Tipe alat GC-2010
Fase gerak Gas Nitrogen
Fase diam RTX-5
Tipe kolom Kapiler (RTX-5)
Panjang kolom 30.0 m
Detector 0.25 mm
Suhu injector 260⁰C
Suhu kolom awal 35⁰C
Suhu kolom akhir 260⁰C
rate 10⁰C
Suhu detektor 280⁰C
Coloumn flow 0.95 mL/min
Volume injeksi 1 μL
2. Pengamatan Fisik
Bahan Bau Warna Wujud
Std Benzena Bau khas Tak berwarna cairan
benzene
Std Toluena Bau khas Tak berwarna cairan
toluena
Sampe Bau khas hijau cairan
Pertamini bensin
Sampel Bau khas hijau cairan
Eceran bensin

3. Hasil Pengukuran GC
Uraian Rt Luas Area Height
Std benzene 4.471 117561584 21356547
Std toluene 6.739 459243209 29677053
Bensin 4.380 893406 300314
pertamini *
Bensin 6.722 24698 6748
pertamini #
Bensin 4.363 1179957 4408137
eceran *
Bensin 6.718 371222 106129
eceran #
4. Pengamatan FTIR standar Benzena
Jenis gugus Panjang gelombang (cm-1)
C-C alkena 3090
C-C alkena 3034
C=C aromatik 1815
C=C aromatik 1476

5. Pengamatan FTIR sampel Bensin pertamina


Jenis gugus Panjang gelombang (cm-1)
C-H alkena 3015
C-H alkana 2959

C-H alkana 2922

C-H alkana 2870


C=C aromatik 1610
C-H bending 1457
C-H bending 1379
C-H bending 1021

Anda mungkin juga menyukai