PERPETAAN
Dosen Pengampuh:
ARIF, S.T., M.T
1
dengan cara mengurangi benang atas (BA) titik tersebut dengan benang bawahnya
(BB).
2. THEODOLIT
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan
waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang
dapat di baca bisa sampai pada satuan second (detik).
Pengukuran dengan alat ukur theodolit dilakukan untuk mendapatkan
bayangan keadaan lapangan dengan cara menentukan tempat titik-titik diatas
permukaan bumi.
Untuk mendapatkan hubungan antara dua titik, baik hubungan horizontal
(mendatar) maupun hubungan vertikal (tegak) diperlukan sudut-sudut yang harus
diukur dilapangan.
Untuk hubungan mendatar diperlukan sudut mendatar dan untuk hubungan
tegak diperlukan sudut vertikal. Sudut mendatar diukur lingkaran yang terletak
mendatar dan sudut vertikal pada lingkaran yang tegak lurus. Sudut mendatar dan
sudut vertikal diukur dengan alat ukur sudut yang dikenal dengan nama theodolite.
2
- Upper plat tangens screw/sekrup pengunci repetisi bagian atas
gunanya untuk membantu alat apabila sudah tepat pada sasarannya supaya
tidak bergeser – geser lagi.
- Lower plate screw/sekrup pengunci repetisi bagian bawah berfungsi
untuk membantu alat agar dikunci dan membantu mengenolkan sudut pada
arah utara sebagai pedoman.
- Lensa okuler berfungsi sebagai tempat membidik melihat objek di
lapangan.
- Reflector/sekrup pengatur cahaya berfungsi untuk memperjelas gambar
dengan arah atau jarak yang kita tentukan.
- Lensa Optis yaitu lensa atau teropong yang digunakan untuk melihat
apakah alat tersebut sudah benar-benar di atas patok atau belum.
- Nivo kotak yaitu nivo berisi air dan udara berbentuk lingkaran yang
digunakan untuk mengecek tingkat kedataran pada sumbu I vertical.
- Nivo tabung yaitu nivo berisi air dan udara berbentuk tabung yang
digunakan untuk cek tingkat kedataran pada sumbu II horizontal.
Klem
3
Gambar 1. Bagian-bagian Theodolit Nikon 101
4
Setting mempunyai maksud untuk mengatur konfigurasi alat yang
digunakan. Setting ini hanya dilakukan sekali dan tidak berubah walaupun
alat dimatikan. Setting dapat dilakukan dengan cara menekan tombo Power
dan tombol Reset secara bersamaan. Setting alat ini meliputi:
- Minimum Angle Unit Selection
Untuk merubah minimum angle yang digunakan yaitu dengan cara
menekan tombol RESET. Bacaan Terkecil alat yang digunakan yaitu
5“/ 10”. Untuk next tekan tombol HOLD
- Vertikal 0º Orientation selection
Untuk merubah Vertikal 0º Orientation selection tersebut dilakukan
dengan cara menekan tombol RESET.
Pilihannya meliputi Z-0 ( Zenith 0 ), H-0 ( Horizon 0 ) dan Compass (
Horison 0, Zenith 90, nadir –90 ). Yang biasa dipakai dalam
pengukuran yaitu Z-0 ( Zenith 0 ). Untuk next tekan tombol HOLD
- Angle Unit selection ( DEG, GON, MIL )
Gunakan tombol RESET untuk merubah bacaan sudut yang
digunakan. Di dalam pengukuran biasa menggunakan DEG (Degree).
Untuk next tekan tombol HOLD.
c. Pembacaan Rambu Ukur
Rambu merupakan mistar ukur yang umumnya mempunyai satuan panjang
terkecilnya adalah centimeter dan digunakan sebagai target yang dibidik
dari alat ukur. Dari rambu ini diperoleh data bacaan benang atas (ba),
benang tengah (bt) dan benang bawah (bb). Selanjutnya dari data bacaan
ini diolah secara matematis sehingga dapat memperoleh informasi jarak
dan tinggi.
5
Contoh pembaacan rambu :
Benang tengah (bt) : 0.770 m
Benang atas (ba) : 0.845 m
Benang bawah (bb) : 0.695 m
Gambar 3. Statip
3.2 Rambu Ukur
Alat ini berbentuk mistar ukur yang besar dengan satuan panjang terkecil
adalah sentimeter, namun ada skala 0,5 cm. Satu bagian besarnya 10 cm dan
ditandai oleh dua bagian yang terpisah dengan panjang 5 cm dengan demikian
panjang terkecil yang terdapat di rambu ukur adalah 1 cm.
6
Gambar 4. Rambu Ukur
3.3 Unting-unting
Unting-unting ini berguna untuk penyentringan alat ukur yang tidak
memiliki sentring optis. Unting-unting terdiri dari benang yang diberi pemberat.
Gambar 5. Unting-unting
3.4 Kompas
Berguna untuk menentukan arah utara agar memudahkan mencari nilai
sudut Azimuth yang pasti.
7
Gambar 6. Kompas
8
4.2 Setting Sudut Horizontal Kanan/Kiri (R/L)
Tampilan HR di layar berarti:
- Bacaan horizontal membesar jika teropong diputar searah jarum jam dan
sebaliknya.
Tampilan HL di layar berarti:
- Bacaan horizontal mengecil jika teropong diputar searah jarum jam dan
sebaliknya
- Tekan tombol HOLD agar jika teropong diputar ke arah yang diinginkan
pembacaan horizontal tidak berubah.
- Untuk menormalkan kembali bacaan arah horizontal tekan HOLD
Tekan Tombol
[V%]
9
Misalkan : P1 – P0 = 450E (azimuth)
Sudut lurus P0P1P2 = bacaan ke muka (FS) - bacaan kesudut belakang (BS)
x = d sin α
y = d cos α
x = selisih absis
y = selisih ordinat
d = jarak horisontal •
d. Koordinat
10
Koordinat titik P0 diketahui = (100,150),
11
b. Koreksi selisih koordinat pada polygon tertutup
Koreksi : f(x) = ± x
12
DAFTAR PUSTAKA
13