Anda di halaman 1dari 9

JKK, Tahun 2017, Vol 6(4), halaman 1-9 ISSN 2303-107

PEMBUATAN MEMBRAN KOMPOSIT Si/PVA/PEG


BERBAHAN DASAR SILIKA BATU PADAS SINGKUP
UNTUK MENURUNKAN KONSENTRASI ION FOSFAT DALAM LARUTAN

Edi Sukirno*1, Anis Shofiyani1, Nurlina1


1
Program Studi Kimia, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura,
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi 78124, Pontianak
Email: edisukir3@gmail.com

ABSTRAK
Batu padas merupakan mineral alam yang banyak ditemukan di Kalimantan Barat, terutama di
Kecamatan Singkup, Kabupaten Ketapang. Batu padas mengandung silika sebagai kandungan
kimia utamanya. Silika dapat diekstrak dan dimanfaatkan lebih lanjut sebagai bahan pada
pembuatan membran silika. Pada penelitian ini silika dikompositkan dengan PVA dan PEG
menjadi membran Si/PVA/PEG. Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh massa silika
terhadap koefisien rejeksi, fluks, derajat swelling, struktur serta morfologi membran Si/PVA/PEG
yang dibuat. Membran Si/PVA/PEG diaplikasikan untuk menurunkan konsentrasi fosfat dalam
larutan. Membran Si/PVA/PEG dibuat dengan memvariasikan massa silika yaitu 0 gram, 1 g, 2
g, 3 g, dan 5 g. Karakterisasi membran dilakukan dengan FT-IR serta SEM. Spektrum FT-IR
menunjukkan puncak serapan karakteristik gugus Si-OH, dan Si-O-Si dari silka. Membran
komposit dengan komposisi 5 gram silika memiliki struktur morfologi pori yang lebih rapat dan
teratur. Karakteristik tersebut berimplikasi pada kinerja membran, yang dapat dibuktikan bahwa
membran komposit dengan massa silika 5 g paling baik dalam merejeksi ion fosfat hingga 33,73
%, derajat swelling paling rendah yaitu 60,45 % dan fluksnya terhadap air paling rendah yaitu
5,754 L/m2.

Kata Kunci : batu padas, fosfat, membran, silika

PENDAHULUAN jumlah yang lebih kecil (Atandawu, 2013).


Kandungan yang dominan yang terdapat
Batu padas merupakan material yang
pada batu padas adalah silika.
keberadaannya cukup melimpah di alam.
Silika dikenal mempunyai sifak fisik yang
Batuan jenis ini biasanya banyak
sangat baik. Hal ini terkait dengan sifat pori,
ditemukan di daerah pegunungan
kuat mekanis dan stabilitasnya yang sangat
gamping. Beberapa daerah di
tinggi di alam. Namun untuk tujuan tertentu,
Kalimantan Barat dikenal kaya akan
pemanfaatan silika dalam bentuk membran
material batu padas, khususnya di
mempunyai kelemahan terkait dengan
Kecamatan Singkup, Kabupaten
sifatnya yang getas dan mudah patah
Ketapang. Pemanfaatan batu padas
sehingga relatif sulit diubah menjadi bentuk
Singkup umumnya sebatas sebagai
film. Dalam bentuk membran, silika dapat
campuran bahan bangunan atau bahan
dikompositkan dengan material-material lain
kerajinan. Pengembangannya sebagai
untuk meningkatkan sifat plastisnya. Bentuk
bahan material maju relatif masih
komposit yang umum adalah
terbatas, sehingga pada penelitian ini
menggabungkan polimer anorganik-organik
dikaji potensinya sebagai bahan dasar
(Kumar et al., 2016) antara silika dengan
pembuatan membran padat berbasis
PVA dan PEG.
silika.
Campuran PVA dan PEG merupakan
Batu padas tergolong batuan sedimen
polimer yang biasa dimanfaatkan sebagai
yang merekat bersama silika, besi oksida
pembentuk membran karena memiliki
ataupun tanah liat dengan kandungan 70–
kemampuan membentuk film, ketahanan
95 % silikon dioksida (SiO2), 2–10 %
mekanik, perekat yang baik, fleksibilitas
aluminium oksida (Al2O3) serta
tinggi, serta kemampuan tarik yang baik.
mengandung unsur logam lain dalam

1
JKK, Tahun 2017, Vol 6(4), halaman 1-9 ISSN 2303-107

Namun, PVA memiliki kelemahan yakni vakum, spektrofotometer UV-Vis


stabilitas yang rendah terhadap air (Shimadzu), Scanning Electron Microscope
sehingga sifat hidrofilitasnya relatif tinggi (SEM) JEOL JED-2300 Analysis Station, X-
(Nasrullah, 2015). Akibatnya, membran Ray Fluoresence (XRF) PANalitycal Epsilon
PVA memiliki sifat yang mudah 3 dan Fourier Transform Infra Red (FT-IR).
mengembang (swelling) sehingga Bahan-bahan yang digunakan antara
menurunkan kinerjanya (Nasrullah, 2015). lain: akuades (H2O) demineral, amonium
Kombinasi antara silika dan PVA/PEG molibdat ((NH4)6Mo7O24 .4H2O), amonium
diharapkan memberikan karakteristik metavanandat ((NH4)VO4), asam nitrat
membran dengan stabilitas tinggi, sifat (HNO3), asam klorida (HCl), batu padas,
mekanik yang baik dan permeabilitas serta natrium dihidrogen fosfat (NaH2PO4.H2O),
selektivitas yang baik terhadap suatu jenis natrium hidroksida (NaOH), Poli Etilen
polutan dalam air (Xie, 2011). Glikol (PEG-400), dan Poli Vinil Alkohol
Salah satu polutan dalam air adalah ion (PVA). Bahan dasar batu padas diperoleh
fosfat, yang dapat bersumber dari kegiatan dari Desa Bukit Kelambing, Kecamatan
industri pertanian, industri logam, limbah Singkup, Kabupaten Ketapang Kalimantan
peternakan dan industri laundry (Agnestisia Barat.
et al., 2012). Fosfat merupakan salah satu
polutan yang dalam konsentrasi berlebih Prosedur Penelitian
dapat menurunkan kualitas dan fungsi air Preparasi sampel batu padas
sebagai sumber air bersih. Air yang Sampel batu padas dicuci dengan
tercemar fosfat memiliki ciri-ciri fisik seperti akuades, dikeringkan. Batu padas yang
warna air menjadi kehijauan, berbau tak telah kering digerus hingga halus, diayak
sedap dan kekeruhan meningkat. menggunakan ayakan 120 mesh. Serbuk
Konsentrasi fosfat dalam jumlah berlebih batu padas direndam menggunakan air
sulit diuraikan oleh organisme sehingga hangat  2 jam (Suprihatin, 2015). Sampel
akan menimbulkan eutrofikasi (pengayaan batu padas dikeringkan menggunakan oven
nutrien) yang akan menimbulkan ledakan pada suhu 1050C selama 6 jam.
pertumbuhan gulma air sehingga
berdampak buruk terhadap kehidupan Ekstraksi Silika dari Batu Padas
makhluk hidup air seperti ikan dan spesies (Retnosari, 2013)
yang lain (Masduqi, 2004). Sebanyak 100 g sampel batu padas
Pada penelitian ini membran komposit direndam dalam 250 mL larutan NaOH 4 M.
Si/PVA/PEG dibuat dengan memanfaatkan Campuran tersebut direfluks hingga
kandungan silika dari batu padas Singkup. mendidih disertai pengadukan dengan
Parameter yang dikaji adalah pengaruh kecepatan 150 rpm menggunakan magnetik
komposisi massa silika terhadap stirrer dan dibiarkan hingga 120 menit. Hasil
karakteristik membran yang dihasilkan. refluk disaring diperoleh filtrat dan residu.
Membran yang dihasilkan diuji Filtrat yang mengandung silika terlarut
kemampuannya untuk menurunkan kadar ditampung. Filtrat ditambahkan larutan HCl
fosfat dalam larutan. Karakterisasi terhadap pekat secara bertahap hingga terbentuk
membran dilakukan melalui uji swelling dan endapan silika, penambahan HCl dihentikan
uji fluks. Gugus fungsional, komposisi unsur hingga pH larutan (rentang 6,5-7). Endapan
dan morfologi permukaan membran dipisahkan dan dicuci dengan akuades
dikarakterisasi masing-masing dianalisis panas untuk menghilangkan kelebihan
menggunakan spektrofotometer FT-IR, XRF asam. Silika yang diperoleh dari perlakuan
dan SEM. dikeringkan dalam oven pada suhu 1100C
selama 6 jam. Silika yang didapat kemudian
METODOLOGI PENELITIAN dikarakterisasi menggunakan XRF.
Alat dan Bahan
Pembuatan Membran
Alat-alat yang digunakan di dalam
Preparasi larutan PVA (Rini, 2008)
penelitian ini antara lain: seperangkat alat-
alat gelas standar, ayakan 120 mesh, Sebanyak 3% PVA dicampurkan dengan
cawan petri, hot plate, magnetik stirer, 10 mL HNO3 1M, dan 190 mL akuades.
neraca analitik, oven, stopwatch, pompa Campuran diaduk dengan magnetik stirrer

2
JKK, Tahun 2017, Vol 6(4), halaman 1-9 ISSN 2303-107

selama 2 jam disertai dengan pemanasan sebesar 350 mbar. Sebanyak 50 mL


pada suhu 800C. akuades dialirkan melalui kolom yang berisi
membran, dihitung waktu yang digunakan
Pembuatan membran komposit untuk air dapat melewati membran tersebut,
Si/PVA/PEG (Rini, 2008) kemudian ditentukan nilai fluks membran
Sebanyak 1,7 mL PEG ditambahkan dihitung berdasarkan persamaan sebagai
larutan 17 mL PVA dan ditambahkan silika berikut:
hasil preparasi dengan variasi massa 0
gram, 1 gram, 2gram, 3 gram, dan 5 gram.
Campuran diaduk hingga homogen dicetak
pada cawan petri. Membran dikeringkan
dengan J : fluks ( mL/cm2.s)
pada suhu ruangan selama 30 jam.
V : volume permeat (mL)
Membran yang setengah basah dikeluarkan
A : luas permukaan membran (cm2)
dari cetakan dan dipanaskan dalam oven
T : waktu (detik)
pada suhu 700C selama 1 jam. Membran
yang telah terbentuk kemudian Penentuan permselektivitas membran
dikarakterisasi menggunakan FT-IR dan (Firdaus, 2011)
SEM. Membran dipotong sesuai dengan
ukuran luas kolom, kemudian dimasukan ke
Penentuan Kadar Ion Fosfat dengan dalam kolom yang telah dihubungkan
Spektrofotometer UV-Vis dengan pompa vakum dan dikompaksi
Penentuan kadar ion fosfat dengan menggunakan akuades. Selanjutnya
spektrofotometer UV-Vis dilakukan sebanyak 50 mL larutan fosfat yang telah
berdasarkan metode vanadat-molibdat. diketahui konsentrasi awalnya dialirkan
Reagen dibuat dengan cara melarutkan melewati membran tersebut. Konsentrasi
0,1175 gram ammonium metavanadat ke larutan awal dan larutan fosfat yang telah
dalam 15 mL air panas dan ditambahkan 20 melewati membran pada panjang
mL HNO3 pekat (larutan 1). Sebanyak 2 gelombang 349 nm dengan
gram ammonium molibdat dilarutkan ke spektrofotometer UV-Vis (Aprianti et al.,
dalam 20 mL air panas (larutan 2). Larutan 2015). Perbandingan jumlah ion fosfat yang
1 dan 2 didinginkan lalu dicampur dan tertahan dan dilewatkan oleh membran
ditepatkan dengan air hingga 100 mL. dinyatakan sebagai koefisien rejeksi yang
Sampel yang mengandung ion fosfat dihitung berdasarkan sebagai berikut:
diambil sebanyak 10 mL dan ditambahkan
dengan reagen vanadat-molibdat sebanyak
1 mL. Campuran didiamkan selama 15 R = (1- ) x 100 %
menit dan diukur absorbansinya pada
panjang gelombang` 349 nm dengan dengan R : koefisien rejeksi ( %)
spektrofotometer UV-Vis (Aprianti et al., Ct : konsentrasi zat terlarut dalam
2015). permeat (mg/L)
Co : konsentrasi zat terlarut dalam
Uji Kinerja Membran Komposit umpan (mg/L)
Si/PVA/PEG
Pengujian kinerja membran yaitu fluks
membran dan permselekivitas membran
dilakukan dengan menggunakan rangkaian
alat seperti pada Gambar 1.

Penentuan fluks membran (Firdaus, 2011)


Membran dipotong sesuai dengan
ukuran diameter kolom. Pengukuran fluks
membran dilakukan dengan mengalirkan air
ke dalam membran (luas membran =
6,154x10-2 m2) yang telah dipasang pada
alat vakum dengan volume larutan
sebanyak 20 mL dan tekanan vakum Gambar 1. Ilustrasi alat uji rejeksi dan fluks

3
JKK, Tahun 2017, Vol 6(4), halaman 1-9 ISSN 2303-107

Uji swelling (Bokau, 2013) Proses ekstraksi silika dilakukan dengan


Membran hasil sintesis ditimbang hingga metode refluks. Refluks dilakukan untuk
didapatkan massa awal membran (W 0), mempercepat laju reaksi dengan cara
kemudian membran direndam dalam pemanasan menggunakan suhu tinggi.
akuades dan ditimbang sampai diperoleh Pada kenaikan suhu, efektivitas terjadinya
berat konstan didapatkan massa akhir tumbukan antar molekul di dalam larutan
membran (W 1). Swelling dapat ditentukan meningkat sehingga mempercepat proses
dengan menggunakan persamaan sebagai pelarutan serta meningkatkan jumlah silika
berikut: yang larut dalam NaOH. Reaksi yang terjadi
saat proses ekstraksi silika adalah:
%swelling = x 100
NaSiO3 + 2HCl H2SiO3 + 2NaCl
dengan : W 0 : berat basah membran (gram)
W 1 : berat kering membran ( gram) Larutan natrium silikat yang telah
dihasilkan dibuat menjadi silika gel melalui
HASIL DAN PEMBAHASAN metode sol-gel. Preparasi gel dilakukan
dengan menambahkan larutan asam klorida
Hasil Ekstraksi Silika dari Batu Padas (HCl) ke dalam larutan natrium silikat
Batu padas Singkup memiliki ciri fisik hingga terbentuk endapan silika. Endapan
berwarna putih kecoklatan, dan memiliki terbentuk secara maksimal pada kisaran pH
tekstur yang lunak. Serbuk batu padas 6,5–7. Penggunaan larutan HCl bertujuan
direndam menggunakan air panas yang untuk membentuk asam silikat bebas yang
bertujuan untuk menghilangkan pengotor tidak larut di dalam asam kuat seperti HCl.
yang melekat (zat warna, tanah liat, pasir Penambahan HCl dalam filtrat natrium
dan debu), serta mengekstrak bahan silikat menyebabkan terjadinya pertukaran
organik yang dapat larut dalam air sehingga ion Na+ dengan H+ menghasilkan suatu
tidak menjadi pengotor dalam proses padatan berbentuk gel yang akhirnya
ekstraksi silika. Batu padas yang telah memisahkan partikel dari silika yang terikat
dipreparasi dianalisis menggunakan XRF. dengan molekul air yaitu silika hidrosol atau
Hasil XRF menunjukkan bahwa kandungan asam silikat.
silika batu padas Singkup cukup tinggi yakni
sebesar 67,539 %. Selain silika terdapat Na2SiO3(aq) + 2HCl(aq) → SiO2(s) + 2NaCl(s) +
kandungan alumunium dengan persentase H2O(l)
sebesar 25,622 %, serta unsur-unsur logam
lain dalam persentase yang relatif kecil. Silika yang dihasilkan dikarakterisasi
Komposisi batu padas ditunjukan oleh menggunakan XRF. Berdasarkan data hasil
Gambar 2. XRF, komponen utama yang terdapat
dalam silika hasil ekstraksi dari batu padas
80% adalah senyawa SiO2 yaitu sebesar 76,454
70% 67% %. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa
60% kadar silika yang didapat masih
% Komposisi

mengandung beberapa pengotor yang


50%
Unsur

merupakan senyawa logam oksida seperti


40% MgO, CaO, Fe2O3,K2O, dan Al2O3 dengan
30% 25% konsentrasi cukup tinggi yakni sebesar
20% 19,302 %. Senyawa logam oksida tersebut
10% merupakan senyawa yang umum terdapat
4.44% 0.59%
0.05% pada batu padas, dan tidak terpisahkan
0%
pada proses ekstraksi silika. Alumunium
Si Al K Fe Cl
oksida yang terdapat pada silika sulit untuk
Unsur Logam dihilangkan, karena alumunium memiliki titik
Gambar 2. Grafik komposisi kimia yang leleh yang cukup tinggi yakni 660,30 C dan
terkandung dalam batu padas hanya dapat larut dalam asam kuat serta
Singkup memiliki kelarutan yang cukup rendah di
dalam air. Komposisi silika berdasarkan
hasil XRF ditunjukan oleh Gambar 3.

4
JKK, Tahun 2017, Vol 6(4), halaman 1-9 ISSN 2303-107

80% 74% dengan vibrasi tekuk -OH dari molekul air


70% yang terikat pada membran (Beydaghi et
60% al., 2014). Serapan yang tajam pada
% Komposisi

bilangan gelombang 1082,26 cm-1


50%
Unsur

menunjukan alkohol skunder (-CH-OH) PVA


40%
(Oliviera et al., 2009).
30% Pada bagian (b, c, d dan e) merupakan
20% 16% spektra membran Si/PVA/PEG. Puncak
10% 7.25% utama yang berkaitan dengan serapan
0% 0.25% 0.05% gugus fungsi pada PVA dan silika adalah
Si Al K Fe Cl puncak serapan pada bilangan gelombang
Unsur Logam 3310,65 cm-1; 3337,94 cm-1; 3359,69 cm-1;
dan 3337,54 cm-1. Puncak-puncak ini
Gambar 3. Grafik komposisi kandungan merupakan puncak yang khas untuk vibrasi
kimia silika hasil ekstraksi ulur gugus –OH (gugus hidroksil) baik yang
berasal dari Si–OH maupun PVA (Moenke,
Selain senyawa pengotor logam oksida, 1974).
masih terdapat pengotor berupa unsur klor
(Cl) yang masih cukup tinggi yakni 7,245 %.
Kandungan klor diperkirakan terbentuk saat E
proses penetralan menggunakan asam
klorida. Hal tersebut menunjukan adanya
garam-garam natrium klorida yang
terperangkap di dalam pori-pori silika yang
tidak dapat larut pada saat proses
pencucian. Silika yang dihasilkan D
selanjutnya digunakan sebagai bahan baku
pembuatan membran Si/PVA/PEG.

Karakteristik Membran Komposit Hasil


Sintesis
Pembuatan membran komposit
Si/PVA/PEG dilakukan menggunakan C
metode inversi fasa, yaitu melibatkan
perubahan fasa cair menjadi fasa padat
(Mulder, 1996). Campuran PVA/PEG
berfungsi sebagai matriks perekat dan
pembentuk sifat plastis membran. Membran
komposit dikarakterisasi menggunakan
B
metode spektrofotometri FT-IR dan SEM.
Hasilnya disajikan melalui Gambar 4 dan 5.
Spektra FT-IR dari sampel membran
PVA (tanpa penambahan silika) ditunjukan
pada bagian (a). Berdasarkan spektrum
tersebut menunjukkan puncak utama yang A
terkait dengan (poli vinil alkohol) yaitu
munculnya serapan bilangan gelombang
pada 3302,85 cm-1 , serapan ini
menunjukan vibrasi ulur –OH (gugus
hidroksil) dari alkohol pada PVA (Reis et al.,
2005). Puncak C-H ulur dari gugus –CH2
muncul pada bilangan gelombang 2917,69 Gambar 4. Spektra FT-IR membran
cm-1, diperkuat dengan munculnya bilangan komposit Si/PVA/PEG
gelombang 1340,56 cm-1 puncak ini dengan komposisi berat
merupakan vibrasi tekuk C-H dari -CH2. silika (a) 0 g, (b) 1 g, (c) 2 g,
Bilangan gelombang 1648,08 cm-1 dikaitkan (d) 3 g dan (e) 5 g

5
JKK, Tahun 2017, Vol 6(4), halaman 1-9 ISSN 2303-107

Puncak vibrasi ulur O-H pada membran


komposit Si/PVA/PEG menurun bila
dibandingkan dengan PVA murni. Hal ini
dikarenakan ikatan hidrogen pada PVA
menjadi lebih lemah akibat penambahan
silika dibandingkan dengan tanpa
penambahan silika karena berkurangnya
jumlah gugus OH (Reis, 2006). Puncak –
OH ulur diperkuat dengan adanya puncak-
puncak pada panjang gelombang 1645,38
cm-1; 1642,98 cm-1; 1641,46 cm-1; dan (1a) (1b)
1642,73 cm-1 sebagai vibrasi tekuk –OH
yang berasal dari molekul air dan gugus
SiOH dari silika dan PVA.
Puncak C-H ulur dari gugus –CH2
muncul pada bilangan gelombang 2923,12
cm-1; 2926,62 cm-1; 2919,84 cm-1 dan
2926,59 cm-1. Diperkuat dengan munculnya
bilangan gelombang 1347,99 cm-1; 1353,29
cm-1; 1355,68 cm-1; dan 1417,87 cm-1 yang
menunjukan vibrasi tekuk C-H dari CH2.
Bilangan gelombang 1054,15 cm-1; 1042.41 (1d) (1d)
cm-1; 1043,76 cm-1; dan 1046,18 cm-1 Gambar 5. Morfologi permukaan dari
dengan intensitas yang tajam hal ini membran (1a) PVA/PEG (1b)
menunjukkan vibrasi ulur Si-O-C (Daifullah PVA/PEG (1) Si/PVA/PEG
et al., 2003). Peningkatan intensitas puncak (1d) Si/PVA/ PEG
pada 1000-1100 cm-1 dapat dijelaskan oleh
pembentukan ikatan Si-O-Si yang Hasil Uji Fluks Pada Membran Komposit
dihasilkan dari kondensasi reaksi antara Uji fluks membran dilakukan untuk
gugus Si-OH silanol hidroksi, dan juga mengetahui volume permeat yang melewati
ikatan Si-O-C kovalen yang dihasilkan dari suatu membran pada waktu tertentu
reaksi silang antara PVA dan silika (Reis, dengan adanya daya tekanan. Fluks diukur
2006). dengan mengalirkan akuades pada kolom
Karakterisasi menggunakan SEM yang berisi membran, dihitung waktu yang
bertujuan untuk menentukan morfologi dari digunakan untuk air dapat melewati
permukaan membran Si/PVA/PEG yang membran tersebut.
terbentuk dan mengetahui ukuran pori- Berdasarkan hasil pengukuran fluks
porinya. Hasil SEM menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa penambahan massa
membran tanpa silika memiliki luas silika berbanding terbalik dengan nilai fluks.
permukaan pori yang relatif lebih besar bila Semakin besar massa silika yang
dibandingkan dengan membran dengan terkandung di dalam membran, nilai fluks
penambahan silika. Penambahan massa membran akan cenderung menurun. Hal ini
silika mengakibatkan pembentukan pori-pori disebabkan semakin banyak komposisi
dengan ukuran yang kecil dan membentuk massa silika yang digunakan untuk
struktur jala berupa rongga-rongga pada pembuatan membran menyebabkan pori-
permukaan membran. pori yang terbentuk akan semakin kecil dan
Karakteristik membran PVA/PEG terlihat juga rapat (Firdaus, 2011). Semakin besar
lebih porous dengan pori-pori lebih terbuka pori menyebabkan laju alir umpan akan
dengan ukuran pori-pori berkisar antara semakin besar sehingga nilai fluks juga
1,418μm-7,172µm, sedangkan untuk akan semakin besar. Rentang nilai fluks
membran komposit Si/PVA/PEG memiliki pada pengujian membran pada penelitian
ukuran pori yang lebih kecil dengan ukuran ini yakni 5,754-11,905 L/m2.jam. Grafik
pori 0,080-0,175 µm Berdasarkan ukuran hubungan massa silika dan nilai fluks
pori yang dimiliki, membran Si/PVA/PEG ditunjukan pada Gambar 6.
dapat digolongkan sebagai membran
mikrofiltrasi.

6
JKK, Tahun 2017, Vol 6(4), halaman 1-9 ISSN 2303-107

membran berikatan dengan rantai polimer


12 organik melalui gugus hidroksil polar dari
PVA dalam polimer, sehingga semakin
Fluks (L/m2.jam)

10
besar kandungan silika pada membran
8 mengakibatkan terjadinya ikatan silang
antara silika dengan gugus hidroksil polar
6
pada PVA meningkat yang menyebabkan
4 penurunan -OH bebas pada membran (Xie
2
et al., 2011).

0 Koefisien Rejeksi Membran Komposit


0 1 2 3 4 5 Terhadap Ion Fosfat
Variasi Massa Silika Penentuan koefisien rejeksi dilakukan
pada larutan standar fosfat dengan
Gambar 6. Grafik hubungan variasi massa konsentrasi awal larutan 12 ppm. Proses
silika terhadap fluks membran penurunan ion fosfat dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara mengalirkan larutan
Hasil Uji Swelling Membran Komposit fosfat melewati membran yang telah
Uji swelling (penggembungan) bertujuan dirangkai di dalam kolom. Pengukuran
untuk mengetahui kemampuan membran konsentrasi fosfat yang dilewatkan oleh
dalam menyerap air. Hasil pengujian membran dilakukan berdasarkan metode
kapasitas penyerapan air oleh membran spektrofotometri UV-Vis pada panjang
disajikan pada Tabel 1. gelombang maksimum 349 nm.
Efisiensi penyisihan ion fosfat dilihat dari
Tabel 1.
Derajat Swelling Membran besarnya kemampuan membran dalam
Komposit dengan Variasi merejeksi konsentrasi ion fosfat yang
Massa Silika terkandung dalam larutan fosfat yang
Variasi Massa Derajat dinyatakan dalam koefisien rejeksi. Pada
Silika (gram) swelling Gambar 7 dapat dilihat bahwa nilai
0 89,11 % koefisien rejeksi (R2) cenderung meningkat
1 78,22 % seiring dengan peningkatan massa silika
2 64,50 % yang terkandung di dalam membran.
3 67,37 % Membran tanpa penambahan silika memiliki
5 60,45 % kemampuan rejeksi yang paling rendah
yaitu 13,02 %, sedangkan membran
Derajat swelling membran cenderung dengan nilai koefisien rejeksi tertinggi yaitu
menurun dengan peningkatan massa silika. membran silika dengan variasi massa 5
Nilai swelling membran PVA (tanpa gram dengan kemampuan 33,77 %.
penambahan silika) memiliki daya kembang Semakin besar massa silika yang terdapat
yang tertinggi. Tingginya swelling membran pada membran, maka kerapatan pori-pori
PVA dikarenakan sifat hidrofilik PVA yang membran semakin tinggi dan teratur
tinggi sehingga memiliki selektifitas yang sehingga meningkatkan kemampuan
besar terhadap air. Sifat hidrofilik ini membran dalam menahan molekul fosfat
disebabkan adanya gugus -OH (hidroksil) yang dilewatkan melaluinya. Pola hubungan
pada rantai-rantai polimer yang dapat koefisien rejeksi terhadap penyisihan fosfat
berikatan dengan molekul air melalui ikatan disajikan pada Gambar 7.
hydrogen (Nasrullah, 2015). Penurunan ion fosfat oleh membran
Penurunan swelling terjadi pada silika selain terjadi dengan menahan
penambahan silika, semakin besar molekul fosfat pada permukaan membran
penambahan silika mengakibatkan kemungkinan juga dapat terjadi akibat
penurunan nilai swelling membran. Hal ini terdistribusinya ion fosfat ke dalam pori
disebabkan karena hidrofilisitas PVA silika yang terdapat pada membran. Hal ini
menurun dengan semakin banyaknya silika terjadi karena silika yang terdapat pada
yang terdapat pada membran.Hal ini bisa membran memiliki gugus silanol yang
dijelaskan dengan pembentukan ikatan mempunyai kemampuan untuk mengikat ion
kimia antara polimer dan silika. Silika dalam fosfat.

7
JKK, Tahun 2017, Vol 6(4), halaman 1-9 ISSN 2303-107

40 Aprilia, N.I.; Sumarni, W.; dan Susatyo, E.B,


35
2012, Sintesis Membran Padat Silika
Abu Sekam Padi Dan Aplikasinya
30
Untuk Dekolorisasi Rhodamin B Pada
25
Limbah Cair, Indo. J. Chem,. I(2).
(R%)

20 Beydaghy, H.; Javanbakht, M.; Badiei, A.,


15 Cross-linked poly (vinyl
10 alcohol)/sulfonated nanoporous silica
5 hybrid membranes for proton
0 exchange membrane fuel cell, J.
0 1 2 3 4 5 Nanostruct Chem, 4:97.
Variasi Massa Silika Bokau, N.S., 2013, Sintesis Membran
Kitosan Termodifikasi Silika Abu
Gambar 7. Grafik koefisien rejeksi membran Sekam Padi Untuk Proses
komposit terhadap ion fosfat Dekolorisasi, Universitas Negeri
Semarang, Fakultas MIPA, Program
SIMPULAN Studi Kimia, Semarang, (Skripsi).
Daifullah, A.A.M.;Girgis, B.S.; dan Gad,
Berdasarkan hasil penelitian yang telah H.M.H, 2003, Utilization of Agro
dilakukan maka, dapat disimpulkan bahwa: residues (Rise Husk) in Small Waste
1. Batu padas yang diperoleh dari Dusun Water Treatment Plans, Material
Jaya Makmur, Desa Bukit Kelambing, Letters., 57:1723-1731.
Kecamatan Singkup, Kabupaten Kumar, S.R.; Juan, C.H.; Liao, G.M.; Lin,
Ketapang Kalimantan Barat menunjukan J.S.; Yang, C.C.; Ma, W.T.; You,
kandungan SiO2 yang cukup tinggi yakni W.H.; Lue, S.J, 2016, Fumed Silica
57,2 %, dan silika hasil ekstraksi Nanoparticles Incorporated in
menunjukan tingkat kemurnian silika Quaternized Poly(Vinyl Alcohol)
sebesar 76,454 %. Nanocomposite Membrane for
2. Semakin besar variasi massa silika yang Enhanced Power Densities in Direct
digunakan pada pembuatan membran Alcohol Alkaline Fuel Cells, Energie.,
komposit Si/PVA/PEG, semakin 9(15).
meningkat pula intensitas serapan gugus Lin, J.; Siddiqui, J.A.; dan Ottenbrite, M,
-Si-O-Si dan Si-OH, serta menghasilkan 2001, Surface Modification of
struktur morfologi pori yang lebih rapat Inorganic Oxide Particles with Silane
dan teratur, sehingga menghasilkan Coupling Agent and Organic Dyes,
derajat swelling semakin rendah yaitu Polymer Advance Technology.,
60,45 % dan nilai fluks semakin lebih 12:285–292.
kecil yaitu 5,754 L/m2. Masduqi, A., 2004, Penurunan Senyawa
3. Membran komposit Si/PVA/PEG dengan Fosfat Dalam Air Limbah Buatan
massa silika 5 g paling baik dalam Dengan Proses Adsorpsi
merejeksi ion fosfat hingga mencapai Menggunakan Tanah Haloisit. J.
33,73 %. Tekhnologi Lingkungan FTSP., 15(1)
Moenke, H.H.W., 1974, Chapter 16 Silica,
DAFTAR PUSTAKA the three-dimensional silicates,
Agnestisia, R.; Komari, N. dan Sunardi., borosilicates and beryllium silicates
2012, Adsorpsi Fosfat (PO43-) in The Infrared Spectra of Minerals,
Menggunakan Selulosa Purun Tikus Diambil dari edisi ke-4, Farmer, V.C.,
(Eleocharis dulcis) Termodifikasi Mineralogical Society, London.
(HDTMA-Br), Sains dan Terapan Rini, A., 2008, Pengaruh Komposisi Poly
Kimia., 6:71-86 Ethylen Glycol (PEG) dalam Sintesis
Aprianti, K.; Destiarti, L. dan Wahyuni, N., Membran Padat Silika dari Sekam
2015, Karakterisasi Zeolit Mangan Padi dan Aplikasinya untuk
Komersial dan Aplikasinya dalam Dekolorisasi Limbah Cair Batik,
Mengadsorpsi Ion Fosfat, J. Kimia Universitas Diponegoro, Fakultas
Khatulistiwa., 4(1):39-45 MIPA, Program Studi Kimia,
Semarang, (Skripsi).

8
JKK, Tahun 2017, Vol 6(4), halaman 1-9 ISSN 2303-107

Oliveira, A.A.R.D.; Viviane, S.G.; Maria, Characterization of Poly (Vinyl


D.F.L,; Herman, S.M.; dan Alcohol) Hydrogels and Hybrids for
Marivalda, M.P, 2009, Effect Of rMPB70 Protein Adsorption, Material
Polyvinyl Alcohol Content And After Research, 9 (2): 185-191.
Synthesis Neutralization On Xie, Z.; Hoang, M.; Duong, T.; Nga, D.; Dao,
Structure, Mechanical Properties B.; dan Gray, S, 2011, Sol–gel
And Cytotoxicity Of Sol-Gel Derived derived poly(vinyl alcohol)/maleic
Hybrid Foams, Material Research., acid/silica hybrid membrane for
12(2). desalination by pervaporation, J. Of
Reis, E.F.; Campos, F. S.; Lage, A.P.; Leite, Membrane Science, 96-103.
L.C., 2006, Synthesis and

Anda mungkin juga menyukai