Anda di halaman 1dari 2

Berikut ini macam-macam jenis surat berharga dalam Kitab Undang-Undang Hukum

Dagang dalam Buku I titel 6 dan titel 7, diantaranya yaitu:

1. Wesel
Wesel adalah surat berharga yang memuat kata wesel di dalamnya, yang diberikan
tanggal dan ditandatangani di suatu tempat, dimana si penerbit memberikan perintah
tanpa syarat kepada tersangkut untuk pada hari bayar-membayar sejumlah uang kepada
orang (penerima) yang ditunjuk oleh penerbit atau penggantinya di suatu tempat tertentu.

2. Surat Sanggup
Surat sanggup adalah surat berharga yang memuat kata “aksep” atau promes dimana
penerbit menyanggupi untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang disebut dalam
surat sanggup itu atau penggantinya atau pembawanya pada hari pembayaran.

3. Cek
Cek adalah surat berharga yang di dalamnya terdapat kata cek/cheque dimana
penerbitnya memerintahkan kepada bank tertentu untuk membayar sejumlah uang kepada
orang yang namanya disebut dalam cek, penggantinya, pembawanya pada saat
ditunjukkan.

4. Kwitansi dan Promes Atas Tunjuk


Kwitansi dan promes atas unjuk adalah suatu surat yang diberikan tanggal,
ditandatangani oleh penerbitnya terhadap orang lain untuk suatu pembayaran sejumlah
uang yang ditentukan di dalamnya kepada penunjuk (atas tunjuk) pada waktu
diperlihatkan.

Selain yang disebutkan di dalam KUHD, ada beberapa jenis surat berharga lainnya,
diantaranya yaitu:

5. Bilyet Giro, yaitu surat perintah tak bersyarat dari nasabah (bentuknya baku) kepada
bank penyimpan dana untuk memindahkan sejumlah dana dari rekening giro yang
bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya, kepada bank yang sama
atau kepada bank lainnya.

6. Credit Card/ kartu kredit, yaitu kartu plastik yang dikeluarkan oleh issuer, yaitu bank
atau lembaga keuangan lainnya, yang berfungsi sebagai pengganti uang tunai.

7. Travels cheque/cek perjalanan, yaitu surat berharga yang dikeluarkan oleh bank, yang
memiliki nilai, dimana bank penerbit sanggup membayar sejumlah uang sebesar nilai
nominalnya kepada orang yang tanda tangannya tertera ada cek perjalanan itu.

8. Konosemen, yaitu sebuah dokumen yang menentukan syarat-syarat kontrak antara


pengirim dan maskapai pelayaran. Konosemen berupa formulir yang dikeluarkan oleh
maskapai dan dilengkapi oleh pengirim.

9. Charter Party, yaitu perjanjian tertulis antara pemilik kapal dan pihak lain mengenai
penyediaan kapal untuk mengangkut orang atau barang pada waktu atau perjalanan
tertentu; seringkali perjanjian tertulis ini digunakan pemilik kapal sebagai jaminan untuk
memperoleh kredit dari bank

10. Delivery Order, yaitu surat berharga yang mencantumkan kata delivery order di
dalamnya dan merupakan surat perintah dari pemegang delivery order diserahkan barang-
barang sebagai yang disebut, yang diambil dari konosemennya.

11. Surat Saham, yaitu surat berharga yang mencantumkan kata saham di dalamnya, sebagai
tanda bukti kepemilikan sahamnya sebagai bagian dari saham dari modalnya.

Anda mungkin juga menyukai