Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

BODY MOVEMENT, AMBULASI DINI, ROM EXERCISE

(Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Medikal Bedah III)

Di Susun Oleh :

Mega Triana Putri (171030100244)

Meilinda ( 171030100245)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG

TANGERANG SELATAN

2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan khadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayahNya sehingga
makalah ini selesai di buat oleh individu dan kelompok. dalam memenuhi tugas pada mata
kuliah KMB III. Makalah ini kami kerjakan dengan kemampuan kami, mengerjakan
semaksimal mungkin.

Kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini, sangat kami harapkan dari dosen, teman,
maupun pihak lain yang menaruh perhatian terhadap kemajuan kami untuk lebih
menyempurnakan dan melengkapi makalah ini. Dan kami berharap, semua pihak dapat
memanfaatkan makalah ini sebaik-baiknya, Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Pamulang, September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI………………….………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………..…………………..1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………...……..….1

1.3 Tujuan………………………………………………………………..…………...1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Body movement (Gerak tubuh )……………………………….……………….2


2.2 Pergerakan pada system Muskulokeletal…………………………………..…...2

2.3 Gaya pada tubuh dan didalam tubuh……………………………………………3

2.4 Pergerakan dasar tubuh……………………………………………………….....3

2.5 Faktor yang mempengaruhi pergerakan tubuh………………………………….4

2.6 Dampak mekanika gerak tubuh yang buruk……………………………….……6

BAB III PENUTUP

Kesimpulan………………………………………………………………….……….…7

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Body Movement ( gerakan tubuh yang dikoordinasikan) adalah kemampuan tubuh
dalam mempertahankan keseimbangan seperti kemampuan mengangkat benda. Berat
adalah gaya tubuh yang digunakan terhadap gravitasi. Ketika suatu objek diangkat,
pengakat harus menguasai berat objek.

Mekanika tubuh adalah sesuatu usaha mengkoordinasikan system muskulokeletal dan


system saraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur dan kesejajaran tubuh
selama mengangkat, membungkuk, bergerak, dan melakukan aktivitas sehari- hari. (
Potter & Perry, 2005).

Mekanika tubuh meliputi pengetahuan tentang bagaimana dan mengapa kelompok


otot tertentu digunakan untuk menghasilkan dan mempertahankan gerakan secara
aman.
Dalam menggunakan mekanika tubuh yang tepat perawat perlu mengerti pengtahuan
tentang pergerakan, termasuk bagaimana mengoordinasikan gerakan tubuh yang
meliputi fungsi integrasi dari system skeletal, otot skelet dan system saraf.

1.2 Rumusan Masalah


1. Definisi pergerakan pada system muskulokeletal
2. Definisi pergerakan dasar tubuh
3. Definisi factor yang mempengaruhi pergerakan tubuh

1.3 Tujuan
1. Mampu memahami pergerakan pada system muskulokeletal
2. Mampu memahami pergerakan dasar tubuh
3. Mampu memahami factor yang mempengaruhi pergerakan tubuh

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Body movement (Gerak tubuh )


Kemampuan tubuh dalam mempertahankan keseimbangan seperti kemampuan
mengangkat benda, maksimal 57 % dari berat badan. Berat adalah gaya tubuh yang
digunakan terhadap gravitasi. Ketika suatu obyek diangkat, pengangkat harus
menguasai berat obyek dan sempurna, maka pusat gravitasinya biasanya berada pada
55% sampai 57% tinggi badannya mengetahui pusat gravitasinya. Pada objek yang
simetri pusat gravitasi berada tepat pada pusat objek. Karena manusia tidak
mempunyai bentuk geometris yang ketika berdiri dan berada ditengah. Gaya berat
selalu mengarah ke bawah, hal ini menjadi alasan mengapa objek yang tidak
seimbang itu jatuh. Klien yang tidak stabil itu jatuh karena pusat gravitasinya tidak
seimbang, gaya gravitasi berat mereka yang akhirnya menyebabkan mereka jatuh.
Oleh karena itu perawat perlu mengatur intervensi keperawatan yang melindungi
klien dari jatuh dan menjamin keselamatannya.

2.2 Pergerakan pada system Muskulokeletal


Sistem muskuloskeletal manusia (disebut juga system lokomotor) adalah system
organ yang memberikan kemampuan bergerak menggunakan sistem otot (muscular)
dan rangka (skeletal). Sistem muskuloskeletal memberi bentuk, stabilitas dan
kemampuan bergerak kepada tubuh manusia.
Sistem muskuloskeletal terdiri dari tulang (alias badan kaku, segmen, atau segmen
tubuh) yang saling terhubung satu sama lain melalui artikulasi atau sendi. Persendian
tubuh membentuk sistem multibody meneyerupai pohon seperti di lengan dan tangan
yang geraknya dipengaruhi oleh gaya eksternal (diterapkan oleh otot, gravitasi, dan
lingkungan) dan kendala yang dikenakan oleh sendi (Gambar 2). Konfigurasi segmen
tubuh dan jenis sendi menentukan semua gerakan yang mungkin sistem skeletal
mampu melakukan gerakan tertentu ditentukan oleh kombinasi tertentu dari gaya-
gaya eksternal. Oleh karena itu kita dapat menggambarkan permodelan mekanika
tulang pada dua bagian: model mekanika skeletal dan model gaya eksternal.

2
2.3 Gaya pada tubuh dan didalam tubuh
Gaya tubuh merupakan suatu konsep umum yang dapat dirasakan secara intuisi bagi
fisikiawan atau seorang insinyur. Ada gaya bekerja pada tubuh dan ada gaya yang
berada dalam tubuh kita sendiri. Gaya yang bekerja pada tubuh ini dapat diketahui
apabila kita menabrak suatu objek. Sedangkan gaya yang berada dalam tubuh, sering-
sering kita tidak ketahui, padahal gaya itu ada, misalnya gaya otot yang menyebabkan
mengalirnya darah dan paru-paru yang memperoleh udara. Pergerakan pada tubuh
terjadi karena adanya gaya yang bekerja. Ada gaya yang bekerja pada tubuh dan gaya
yang bekerja di dalam tubuh.

2.4 Pergerakan dasar Tubuh


1. Gerakan (ambulating).

Gerakan yang benar dapat membantu keseimbangan tubuh. Sebagai contoh,


keseimbangan pada saat orang berdiri dan saat orang berjalan kaki berbeda.
Orang berdiri akan lebih mudah stabil dibanding dengan orang yang berjalan,
karena pada posisi berjalan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi satu ke
sisi yang lain dan pusat gravitasi selalu berubah pada posisi kaki. Pada saat
berjalan terdapat dua fase yaitu fase menahan berat dan fase mengayun, yang
akan menghasilkan gerakan halus dan berirama.

2. Menahan (squating).

Dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu berubah. Sebagai contoh,


posisi orang yang duduk akan berbeda dengan orang yang jongkok dan tentunya
juga berbeda dengan posisi membungkuk. Gravitasi adalah hal yang perlu
diperhatikan untuk memberikan posisi yang tepat dalam menahan. Dalam
menahan sangat diperlukan dasar tumpuan yang tepat untuk mencegah kelainan
tubuh dan memudahkan gerakan yang akan dilakukan.

3
3. Menarik (pulling).

Menarik dengan benar akan memudahkan untuk memindahkan benda. Terdapat


beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menarik benda, di antaranya
ketinggian, letak benda (sebaiknya berada di depan orang yang akan menarik),
posisi kaki dan tubuh dalam menarik (seperti condong kedepan dari panggul),
sodorkan telapak tangan dan lengan atas di bawah pusat gravitasi pasien, lengan
atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut dan
pergelangan kaki ditekuk lalu lakukan penarikan.

4. Mengangkat (lifting).

Mengangkat merupakan cara pergerakan daya tarik. Gunakan otot – otot besar
dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian bawah, perut dan pinggul untuk
mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian belakang.

5. Memutar (pivoting).

Memutar merupakan gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada
tulang belakang. Gerakan memutar yang baik memperhatikan ketiga unsur
gravitasi dalam pergerakan agar tidak memberi pengaruh buruk pada postur
tubuh.

2.5 Faktor yang mempengaruhi pergerakan tubuh


1. Status kesehatan
Perubahan status kesehatan dapat mempengaruhi sistem muskuloskeletal dan
sistem saraf berupa penurunan koordinasi. Perubahan tersebut dapat disebabkan
oleh penyakit, berkurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari
dan lain-lainnya.

4
2. Nutrisi
Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan tulang
dan perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan
otot dan memudahkan terjadinya penyakit. sebagai contoh tubuh yang
kekurangan kalsium akan lebih mudah mengalami fraktur.

3. Emosi
Kondisi psikologis seseorang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh
dan ambulansi yang baik, seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak
bersemangat, dan harga diri rendah. Akan mudah mengalami perubahan dalam
mekanika tubuh dan ambulasi.

4. Situasi dan Kebiasaan


Situasi dan kebiasaan yang dilakukan seseoarang misalnya, sering mengankat
benda-benda berat, akan menyebabkan perubahan mekanika tubuh dan ambulasi.

5. Gaya Hidup
Gaya hidup, perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress dan
kemungkinan besar akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas, sehingga
dapat menganggu koordinasi antara sistem muskulusletal dan neurologi, yang
akhirnya akan mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.

6. Pengetahuan
Pengetahuan yang baik terhadap penggunaan mekanika tubuh akan mendorong
seseorang untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga mengurangi tenaga
yang dikeluarkan. Sebaliknya, pengetahuan yang kurang memadai dalam
penggunaan mekanika tubuh akan menjadikan seseorang beresiko mengalami
gangguan koordinasi sistem neurologi dan muskulusletal.

5
2.6 Dampak mekanika gerak tubuh yang buruk
Penggunaan mekanika gerak tubuh secara benar dapat mengurangi pengeluaran energi
secara berlebihan. Dampak yang dapat ditimbulkan dari penggunaan mekanika tubuh
yang salah adalah sebagai berikut:

 Terjadi ketegangan sehingga memudahkan timbulnya kelelahan dan


gangguan dalam sistem muskuluskeletal.
 Resiko terjadinya kecelakaan pada sistem muskuluskeletal.seseorang salah
dalam berjongkok atau berdiri maka akan memudahkan terjadinya
gangguan dalam struktur muskuluskeletal, misalnya kelainan pada tulang
vertebra.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
mekanika tubuh adalah cara menggunakan tubuh secara efisien, yaitu tidak banyak
mengeluarkan tenaga, terkoordinasikan, serta aman dalam menggerakan dan
mempertahankan keseimbangan selama beraktivitas.
Body Movement ( gerakan tubuh yang dikoordinasikan) adalah kemampuan tubuh
dalam mempertahankan keseimbangan seperti kemampuan mengangkat benda. Berat
adalah gaya tubuh yang digunakan terhadap gravitasi.
Tujuan utama mekanika tubuh dan gaya tubuh yaitu memfasilitasi penggunaan
kelompok otot yang tepat secara aman dan efisien guna menjaga keseimbangan,
mengurangi energy yang digunakan, menurunkan keletihan dan menurunkan resiko
cedera.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9236475/BODY_MEKANIK_DAN_MOBILISASI (diakses pada


hari minggu tanggal 08/09/19 pukul 22:12

http://www.mekanika_tubuh(body_mechanic). (diakses pada hari minggu tanggal 08/09/19


pukul 22:18

http://yakinchenel.blogspot.com/2018/03/makalah-tentang-koordinasi-gerak.html?-m=1
(diakses pada hari senin tanggal 09/09/19 pukul 02:19

https://www.google.com/amp/shellokurniasari.wordpress.com/2016/04/25/makalah-body-
mekanik-mekanika-tubuh-dan-body-movement-postur-tubuh/amp/ (diakses pada hari senin
tanggal 09/09/19 pukul 02:24

Anda mungkin juga menyukai