Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN


PERHITUNGAN PENCIPTAAN NILAI

Kelompok 1

1) Mentari Pianiati 041913143002


2) Miranti Esti Hustami 041913143009
3) Yenny Putri Indahsari 041913143003
BAB II

PERHITUNGAN PENCIPTAAN NILAI

2.1. Pengukuran Nilai dengan arus kas


Nilai suatu investasi adalah penjumlahan seluruh arus kas yang telah didiskontokan
(Net present value). Prinsip tersebut digunakan untuk menilai kelayakan sebuah
proyek baru.
1. Jika proyek baru tersebut menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih besar
daripada yang dipersyaratkan oleh penyedia modal (kreditor atau pemegang
saham) maka proyek tersebut apabila dilaksanakan akan meningkatkan nilai
perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan kekayaan pemegang saham.
2. Proyek yang net present value (selisih antara arus kas di masa depan yang
diskontokan dikurang dengan nilai investasi awal) positif akan meningkatkan
nilai perusahaan.
2.1.1. Nilai perusahaan
Corporate's Value Present value of free cash Value of non-operating
= +
(enterprise value) flow from operations assets

2.1.2. Nilai pemegang saham dari operasional

Total discounted free cash Shareholder value from


- Debt =
flow from operations operation

2.2. Analisis Nilai Pemegang Saham


Alfred Rappaport (1998) telah mengembangkan analisis yang lebih sederhana dari
konsep dasar arus kas diskonto. Analisis nilai pemegang saham oleh Rappaport
mengasumsikan bahwa perubahan dalam berbagai elemen dalam arus kas saling
berkaitan dengan tingkat penjualan dalam satu tahun ke tahun berikutnya. Tujuh
faktor yang mempengaruhi nilai menurut Rappaport adalah:
1. Tingkat pertumbuhan penjualan (konstan)
2. Margin laba operasi (konstan)
3. Tingkat pajak (konstan)
4. Investasi modal tetap (meningkat)
5. Investasi model kerja (meningkat)
6. Periode peramalan
7. Tingkat pengembalian yang diharapkan

Dalam mengestimasi arus kas di masa depan, Rappaport mengasumsikan tingkat


pertumbuhan penjualan yang konstan adalah :
a. Marjin laba operasi yang konstan
b. Keuntungan dalam model ini adalahkeuntungan sebelum beban bunga dan
pajak.
c. Tarif pajak adalah presentase dari laba operasi dan diasumsikan kontan.
d. Aset tetap dan modal kerja nilainya terkait dengan kenaikan pada penjualan.
Contoh : Jika penjualan tahun ini sebesar 1.000.000 dan diharapkan akan tumbuh
sebesar 12% per tahun, margin laba operasi 9% tarif pajak 31% kenaikan tetap aset
adalah 14% dari perubahan penjualan dan kenaikan modal kerja sebesar 10% dari
kenaikan pejualan maka arus kas tahun depan adalah:
Penjualan tahun depan
Penjualan tahun ini x (1 + pertumbuhan) = 1.000.000 x 1,12 = 1.120.000
Laba Operasi
Penjualan x Marjin laba operasi = 1.120.000 x 0,09 = 100.800
Pajak
Laba Operasi x tarif pajak = 100.800 x 0,31 = -31.248
Kenaikan pada aset tetap
Kenaikan penjualan x kenaikan aset tetap = 120.000 x 0,14 = -16.800
Kenaikan pada modal kerja
Kenaikan penjualan x kenaikan modal kerja = 120.000 x 0,1 = -12.000
Operating free cash flow 40.752

2.2.1. Menggunakan analisa nilai pemegang saham untuk menilai sebuah perusahaan
Nilai perusahaan adalah nilai gabungan dari utang dan ekuitas dari struktur modal
keseluruhan:

Corporate value = Debt + Shareholder value

Dalam praktiknya analisis nilai pemegang saham dalam nilai buku dalam laporan
posisi keuangan sering digunakan sebagai dasar perhitungan nilai pasar.
Persamaan diatas dapat juga disumpulkan sebagai berikut:

Shareholder value = Corporate value - Debt


Nilai perusahaan menurut Rappaport adalah sebagai berikut:

Present value of Present value of The current value of


operating cash flow operating cash flows marketable securities
Corporate value = + +
within the planning after the planning and other non-
horizon horizon operating investment

2.3.Laba Ekonomi
Laba ekonomi memiliki keuntungan lebih dibandingkan dengan analisis nilai
pemegang saham karena laba ekonomi menggunakan sistem akuntansi dan pelaporan
usaha yang fokus terhadap laba daripada informasi arus kas. Laba ekonomi untuk
suatu periode adalah jumlah pendapatan dari bisnis setelah dikurangi dengan biaya
operasi dan biaya kesempatan dari modal. Sebuah bisnis hanya menghasilkan laba
ekonomi jika hal itu dapat memberikan pengembalian yang lebih besar. Berikut ada 2
versi dari laba ekonomi:
2.3.1. Laba Ekonomi Berdasarkan Entitas
Versi ini didasarkan pada jumlah laba setelah pajak namun sebelum dikurangi
dengan bunga. Ada dua cara untuk menghitung jenis laba ekonomi ini :
1. The profit less capital charge method
Di sini biaya untuk penggunaan modal sama dengan modal yang
diinvestasikan dikalikan dengan tingkat pengembalian yang diinginkan oleh
pemegang saham dan utang dikurangi dari laba operasi setelah pajak.

Operating profit
Economic Profit before interest
= - Capital charge
(entity approach) deduction and after
tax deduction

Operating profit
Economic Profit before interest Interest capital x
= -
(entity approach) deduction and after WACC
tax deduction

2. The ‘performance spread’ method


Perbedaan antara nilai pengembalian dalam investasi modal dan WACC
adalah tingkat pengembalian merupakan penyebarannya. Presentasi ini dapat
dihitung dengan menggunakan jumlah investasi modal dalam laba ekonomi.
Economic Profit
= Performance spread x Invested capital
(entity approach)

Economic Profit Return on capital -


= x Invested capital
(entity approach) WACC

2.3.2. Manfaat Laba Ekonomi


Fokus kepada laba ekonomi telah membantu manajemen dalam mengurangi
aset-aset yang tidak produktif, seperti nilai bahan baku yang terlalu tinggi atau
aset tetap yang menganggur.
1. Laba ekonomi dapat digunakan untuk mengevaluasi opsi stratejik yang
menghasilakan tingkat pengembalian untuk sejumlah periode tertentu.
2. Laba ekonomi memiliki kelebihan dibandingkan dengan analisis nilai
pemegang saham karena laba ekonomi dapat digunakan untuk melihat
kinerja perusahaan relatif terhadap aset yang digunakan setiap tahunnya.
2.3.3. Kesulitan dengan Laba Ekonomi
1. Laporan posisi keuangan tidak mencerminkan modal yang diinvestasikan
perusahaan (invested capital)
a. Laporan posisi keuangan tidak melaporkan aset pada nilai sekarang dari
arus kas yang dihasilkan oleh aset tersebut dimasa depan.
b. Aset dalam posisi keuangan dilaporkan pada harga perolehannya
dikurangi dengan penyusutan dan amortisasi.
c. Laporan posisi keuangan biasanya menilai aset lebih rendah
dibandingkan dengan nilai wajar, sehingga laba ekonomi menjadi lebih
tinggi dari kondisi yang sebenarnya.
2. Adanya tindakan manipulasi
Laporan keuangan berisikan angka-angka yang sudah dimanipulasi untuk
mencapai target keuntungan yang telah ditetapkan sebelumnya (earning
management and creative accounting).
3. Kesulitan dalam mengalokasikan pendapat, biaya, dan modal ke unit bisnis,
produk, atau pelanggan.

2.4. Economic Value Added


Salah satu alat untuk mengevaluasi kinerja perusahaan atau divisi adalah Economic
Value Added (EVA) . EVA adalah laba operasi setelah pajak dikurangi dengan total
biaya modal tahunan. Jika EVA lebih besar dari nol berarti peusahaan telah
menciptakan nilai atau kekayaan untuk pemegang saham, sebaliknya jika EVA
negatif perusahaan merusak nilai peusahaan.
Berikut adalah formula EVA:
Laba Operasi x (1–tarif pajak ) – (Weighted Average Cost of Capital x (Total aset –
Liabilitas Lancar)
Contoh:
Berikut ini adalah data-data untuk menghitung EVA PT EFG untuk tahun 2012.

LabaOperasi Total Aset LiabilitasLancar WACC TarifPajak


Rp 150 Milyar Rp 1 Trilyun Rp 200 Milyar 12% 25%

EVA = Laba operasi x (1 tarif pajak) – (Weighted Average Cost of Capital x (Total
aset – Liabilitas Lancar)
EVA = 150 Milyar * (1-25%) – (12% * (Rp 1 Trilyun – 200 Milyar)
EVA = Rp 16.5 Milyar
Jadi, EVA PT EFG di tahun 2012 lebih besar dari nol maka perusahaan mampu
menciptakan kekayaan untuk pemegang sahamnya.

2.5. Cash Flow Return on Investment


CFROI menunjukkan kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan arus kas yang
berkelanjutan dibandingkan dengan arus kas yang diinvestasikan di perusahaan.
Selisih antara CFROI dengan biaya modal (cost of capital) merefleksikan potensi
penciptaan nilai perusahaan (semakin tinggi selisihnya, semakin tinggi potensinya).
Perubahan dalam CFROI setiap tahunnya dapat digunakan sebagai indikator kinerja
perusahaan.
Formula CFROI adalah sebagai berikut:

Laba operasi x (1-tarif pajak) + beban penyusutan + beban non cash lainnya
Modal yang diinvestasikan

Anda mungkin juga menyukai