Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan 5

Bab V Penggunaan Sistem Manajemen Biaya Untuk Pengambilan


Keputusan Stratejik – Produk

Dalam dunia dimana teknologi berkembang semakin cepat, maka umur hidup dari suatu
produk akan semakin pendek. Karena itu perusahaan harus berhati-hati dalam menentukan
target biaya dari produk tersebut, karena kesalahan penentuan target biaya maka
perusahaan biasa saja mengalami kerugian. Penentuan target biaya yang baik adalah
dalam tahapan pengembangan bahkan sebelum produk tersebut diproduksi, konsep inilah
yang disebut dengan target costing.

 Target Costing
Target costing merupakan suatu pendekatan untuk mengurangi biaya dari suatu produk
yang baru sepanjang masa hidup dari produk tersebut.

 Life Cycle Costing


Peran target costing adalah untuk mengurangi biaya produk selama masa hidup dari
produk tersebut. Oleh karenan itu konsep target costing tidak dapat dipisahkan dengan
konsep life cycle costing.
Dari definisi life cycle costing dapat dibagi menjadi dua:
1. Product life cycle
Dalam product life cycle siklus hidup dari suatu produk dapat dibagi menjadi empat
tahapan yaitu:
a. Tahap Pengenalan (introduction stage) dalam tahap ini perusahaan melakukan
kegiatan-kegiatan seperti pra produksi, start-up, dengan tujuan menepatkan
produk tersebut dipasar.
b. Tahap Pertumbuhan (Growth stage) dalam tahap ini peroduk tersebut memiliki
pertumbuhan penjualan yang tinggi.
c. Tahap Maturitas (Maturity stage) dalam tahap ini tingkat pertumbuhan penjualan
mulai melambat dan mencapai titik stagnasi
d. Tahap Penurunan (Decline stage) dalam tahap ini produk tersebut mulai
mengalami penurunan penjualan sampai akhirnya tidak dapat dijual lagi.
2. Consumable life cycle
Melihat siklus hidup produk dari sudut pandang pemakaian oleh pelanggan. Model
ini membagi siklus hidup produk menjadi empat tahap, yaitu,
a. Pembelian
b. Pengoperasian
c. Pemeliharaan
d. Pembuangan

 Tahap Penerapan Target Costing


Terdapat empat tahap yang harus dilalui perusahaan dalam target costing. Empat tahap
tersebut adalah:
1. Market Driven Costing
Dalam market driven costing perusahaan akan menentukan harga jual dari produk
baru tersebut. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan mengambil harga
jual dari produk yang sudah ada dan harga jual tersebut disesuaikan dengan fitur-
fitur tambahan yang terdapat pada produk baru tersebut. Penyesuaian harga jual
tersebut dilakukan dengan menanyakan pada konsumen dalam riset pasar yang
dilakukan perusahaan. Penentuan harga jual disesuaikan dengan volume penjualan
semakin tinggi volume yang ingin dicapai maka harga jual harus diturunkan dan
sebaliknya.
2. Product Level Target Costing
Dalam tahap ini perusahaan akan menghitung current cost untuk membuat produk
tersebut. Current cost merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
membuat barang tersebut dalam kondisi perusahaan saat ini. Tugas perusahaan
adalah membuat current cost tersebut mendekati allowable cost yang telah dihitung
sebelumnya. Namun karena allowable cost dihitung tidak melihat kondisi
perusahaan ada kemungkinan allowable cost tersebut tidak tercapai.
Pada dasarnya terdapat tiga cara pengurangan biaya yang dapat dilakukan
perusahaan, yaitu:
a. Reverse Engieering
b. Value Analysis
c. Process Improvement
3. Component Level Target Costing
Dalam value analysis untuk component level target costing perusahaan akan
membandingkan antara biaya per unit dari masing-masing komponen untuk
memproduksi barang tersebut dengan kontribusi komponen tersebut terhadap
fungtionality dari produk tersebut berdasarkan yang diinginkan oleh konsumen.
Rangkuman dari tiga tahapan dalam penentuan target cost perusahaan adalah sebagai
berikut:

4. Chained Target Costing


Setelah semua target biaya komponen ditentukan maka perusahaan akan
meminta pemasok pemasok untuk mencapai target komponen biaya tersebut para
pemasok akan terdorong untuk mencapai target biaya komponen, karena apabila
pemasok tersebut dapat mencapai target biaya komponen, maka perusahaan akan
memberikan kontrak untuk pemasok komponen tersebut selama masa hidup dari
produk.
Target cost yang telah ditentukan perusahaan harus dapat dicapai. Jika saat
mau diproduksi ternyata terdapat komponen yang mengalami kenaikan harga maka
perusahaan harus mencari jalan untuk mengurangi biaya dari komponen lain. Hal
yang paling penting adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan tidak boleh melebihi
target costnya.

Anda mungkin juga menyukai