BULETIN JUM’AT | EDISI 01 | 2019

SANINDO
BULETIN WADAH GERAKAN SANTRI INDONESIA

Kami keluarga besar WG

SANTRI INDONESIA
Mengucapkan selamat
Tahun Baru Islam 1441 H.

Sekretariat:
Asrama WG SANINDO
SEDEKAH BUKU DAN AL-QUR’AN
Jl: Lkr Barat, Jati Kulon, RT/RW:
(One Santri One Book)
05/04 Jati Kulon, Kec: Jati, Kab.
Kudus, Prov: Jawa Tengah
Ini adalah peluang mendapatkan
pahala amal jariah yang tidak
pernah putus.
SEJARAH TERBENTUKNYA SANINDO
Alhamdulillah berkat
rahmat Allah SWT WG Rabu, 12 Juni 2019 untuk tujuan kebaikan. Atas
SANINDO sedang mendirikan Catatan Bermula dari dasar niat dan tekad yang kuat,
ASRAMA WG SANINDO kesepian yang dialami oleh serta ingin lari dari kesendirian
Kudus Jl. Lkr Barat, Jati Kulon, seorang pemuda dari Kudus yang mengancam kegalauan,
Kec Jati, Kab. Kudus selain itu Jawa Tengah berdirilah Wadah idenya ini mampu melahirkan
kami akan melengkapinya Gerakan Santri Indonesia. Hal suatu karya Dakwah besar
dengan Perpustakaan Minimalis tersebut dipicu inisiatif kreatif melalui media sosial WhatsApp,
terdapat berbagai koleksi Al- yang nyeleneh untuk atau lebih tepatnya, beliau
Qur'an, Buku, Kitab dll. meramaikan media sosial untuk membuat sebuah komunitas
Sebagai langkah awal kami menghilangkan masalah group WhatsApp yang dibuat
Pengurus PUSTAKA [WG tersebut. Terkesan spontanitas pada pagi hari antara pukul
SANINDO] mengajak untuk melalui 'keisengan' ingin lepas 07:37, Rabu 22 Juni 2016 M
sedekah Buku "One Santri One diri dari deru kesepian, Musthofa atau 17 Ramadhan 1437 H di
Book" satu santri satu buku. Kamal atau lebih familiar Kios tempat ia bekerja, yang
Baik berupa Buku maupun Al- dengan panggilan Kang Kamal berlokasi di Ruko kios samping
Qur'an. Tunggu apalagi jangan berupaya agar ponsel yang Kampus Universitas Muria
sia-siakan untuk mendapatkan dimilikinya bisa ramai dengan Kudus (UMK). Selepas
pahala amal jariah. obrolan 'chatting' alih-alih pembuatan group Whatsapp,
dengan memanfaatkan ponsel maka nama yang pertama kali
AYO SEGERA SISIHKAN disematkan adalah "Santri
BUKU ANDA UNTUK Indonesia". Bukan tanpa dasar
BERSEDEKAH.. pemilihan nama tersebut,
INSYAA ALLAH BERKAH… berdasarkan survey yang ia
lalukan saat itu belum ada
komunitas Whatsapp yang
menamai dirinya "Santri
Indonesia".

Buletin Sanindo Edisi 1

PUSTAKA WG SANINDO 1 Jum’at, 6 September 2019
Najib Ubaidillah: 6285727112407

SANINDO
BULETIN WADAH GERAKAN SANTRI INDONESIA
Disamping itu pula penggunaan
WhatsApp di Indonesia pada
waktu itu masih kurang banyak
peminatnya dibandingkan
dengan BlackBerry Messenger
(BBM).
Setelah nama itu dikukuhkan
menjadi "Santri Indonesia", ia
berharap bisa belajar sekaligus
mengajak berdakwah, saling
mengingatkan dalam kebaikan,
serta mencoba membawa nama
baik "Santri" agar "Santri" tidak
hanya dianalogikan sebagai
pelajar yang hanya bisa mengaji
saja, tetapi benar-benar bisa
memberikan manfaat bagi
masyarakat. Sehingga dari sini
masyarakat bisa
menomersatukan Pondok
Pesantren sebagai lahan bagi
pelajar untuk memperdalam
Ilmu Keagamaan, khususnya
bagi penduduk Muslim di
Indonesia.
Kata "Santri" yang dijadikan
nama Santri Indonesia oleh kang
kamal sangat identik dengan
kehidupan di Pesantren, tetapi
"santri" sendiri memiliki makna
yang universal. Saat kang kamal
hanya memahami "Santri"
adalah seorang yang belajar ilmu
Agama dan patuh terhadap
perintah Guru atau Kiai. Lebih
spesifik lagi "Santri" merupakan
term yang bermakna seorang
pelajar (menimba ilmu agama
secara mendalam ditunjang
BULETIN JUM’AT | EDISI 01 | 2019
dengan ilmu pengetahuan lain)
dapat mengimplementasikan
nilai-nilai yang diajarkan untuk
masyarakat luas, tidak hanya
untuk komunitasnya sendiri.
Selagi dalam jiwanya ada
keinginan untuk belajar dan
memperdalam ilmu Agama
dengan berguru dan patuh
kepada Para Ustadz atau Kiai
yang memumpuni dibidangnya,
itulah "Santri" sesungguhnya.
Hal tersebut mengukuhkan tekad
kang kamal dan segala
keraguanpun berhasil ia tepis.
Beliau berani, yakin, serta
mantap untuk memberi nama
Komunitas Group WhatsApp
dengan nama "Santri Indonesia".
Group WhatsApp yang dibuat
oleh kang kamal, bertujuan
sebagai wadah serta forum
sharing tanya jawab untuk
meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan dalam sosialisasi
yang bersifat religi, bukan ajang
saling menggurui atau merasa
lebih pandai.
Disamping itu, kang kamal
juga memiliki tujuan agar dapat
menambah pengalaman dan
meluaskan relasi persaudaraan.
Target beliau bukan hanya
kalangan yang pernah
mengenyam ilmu di Pesantren
saja, tetapi Para Pelajar,
Mahasiswa, Karyawan atau
siapapun dari berbagai aliansi
masyarakat, jika berniat tulus
ikhlas ingin masuk untuk belajar
dan berbagi di Group WhatsApp
"Santri Indonesia",
maka akan diterima dengan hati
terbuka.
Pengalaman dan pengetahuan
kang kamal dalam
mengoperasikan agenda
WhatsApp masih belum cukup
untuk membuat komunitas ini
menarik, bisa dikatakan masih
tingkat pengguna baru. Beliau
mengawalinya dengan
memasukan beberapa kontak
WhatsApp teman dekat terlebih
dahulu. Ketika group dibentuk,
banyak pertanyaan yang
dilontarkan member alih-alih
kebingungan "Group apa ini ?",
"Gak jelas", "Ganggu, Berisik"
dan lain sebagainya. Beberapa
komentar itu sangat wajar
dilontarkan, karena tindakannya
tersebut dimata sebagian teman
dekatnya membuat mereka tidak
nyaman.
Buletin Sanindo Edisi 1
2 Jum’at, 6 September 2019

SANINDO
BULETIN WADAH GERAKAN SANTRI INDONESIA
Sebagian besar member
memutuskan untuk keluar dari
group "Santri Indonesia".
Mengevaluasi atas keluarnya
anggota group, kang kamal
terheran-heran. Padahal inisiatif
yang dibangun adalah ingin
mencari manfaat, tetapi berasa
gagal, dan hampir saja putus asa
untuk tidak melanjutkan kembali
misi awal dibentuknya "Santri
Indonesia". Sejenak ia memberi
ruang untuk bertafakur mencari
solusi yang tepat untuk
mengatasi permasalahan
tersebut.
Beberapa waktu dihabiskan
untuk mencari jalan keluar,
alhasil Allah memberikan
petunjuk berupa ide bagus
melalui perenungan yang ia
lakukan. Ide bagus itu berupa
mengiklankan group atau
memprosikan group WhatsApp
melalui media sosial Facebook.
Ia menggunakan narasi persuasif
namun dilihat dari promosi yang
dibuat sangat kurang menarik,
bahkan terkesan seperti main-
main.
Namun, tidak disangka,
ternyata iklan yang dibuatnya
mampu membuat daya tarik
tersendiri oleh para pembaca
iklan. Puluhan anggota baru
berdatangan meminta bergabung
dan masuk untuk berinteraksi
didalam group WhatsApp
"Santri Indonesia". Setelah
BULETIN JUM’AT | EDISI 01 | 2019
semua anggota baru sudah
dimasukan, dalam sehari chat
group bisa mencapai ribuan,
meski member belum saling
mengenal dan belum pernah
bertatap muka di dunia nyata.
Dan saat itu jumlah member
hanya mencapai kurang lebih 30
sampai 40 orang, dan yang
sangat aktif berinteraksi hanya 4
sampai 7 orang saja. 4
diantaranya ialah Kamal selaku
pendiri, Hasna dari Kediri, Novi
dari Kudus, dan Ipin dari Kediri.
Anggota aktif tersebut
bergabung melalui info yang
didapatkan dari promosi di
beberapa Group Facebook,
dilanjut dengan menulis nomor
mereka dikolom komentar.
Meski sudah menjadi member
grup, tidak sedikit yang merasa
terganggu akibat ulah member
lain yang super aktif dengan
obrolan dan gombalan yang
dikirim. Jiwa puitis yang
melekat tergambar melalui
obrolan ringan tapi romantis
tentang cinta. Hal ini wajar
karena group dikuasai oleh
mereka yang belum memiliki
pasangan.
Karena dirasa tidak sesuai
dengan promosi dan tujuan yang
di iklankan di Group Facebook,
banyak member yang keluar dan
merasa ini hanya grup candaan
biasa, tidak berisi tentang
Diskusi Ilmu keagamaan. Tetapi,
berisi tentang sesuatu yang
kurang bermanfaat menurut
mereka. Meski mengalami
seleksi alam, tetapi group masih
saja memiliki jumlah anggota
yang sama, yaitu kurang lebih 30
sampai 40 member.
Kemudian setelah waktu
berjalan, Musthofa Kamal
mencoba cari strategi lain untuk
memancing para member agar
group bisa berisi sesuai dan
sepadan dengan promosinya.
Strategi yang dipakai kang
kamal ialah dengan cara
mengajak para member untuk
berdiskusi Tanya Jawab seputar
Agama. Dari sini ia memulai
dengan Tanya Jawab Ilmu Fiqih,
alhasil strateginya ini mendapat
respon Positif dari para member
yang aktif. Dan semenjak saat
itu juga group Whatsapp "Santri
Indonesia" mulai ramai penuh
keilmuan, karena didalamnya
berisi jawaban-jawaban menarik
seputar permasalahan sehari-hari
yang sesuai dengan Dasar
Qur'an, Hadits, Ijma' Qiyas
Ulama. Jadi tidak diragukan lagi
untuk dijadikan pedoman para
member dalam menjalankan
Ibadah.
Mustofa Kamal, Ketua Umum
Wadah Gerakan Santri
Indonesia, tinggal di Kudus.
Buletin Sanindo Edisi 1
3 Jum’at, 6 September 2019
 BULETIN JUM’AT | EDISI 01 | 2019

SANINDO
BULETIN WADAH GERAKAN SANTRI INDONESIA

~KALAM HIKMAH~

Syekh Ibnu Athaillah

Tentang Kualitas Umur Orang

“Kadang umur berlangsung panjang namun

manfaat kurang. Kadang pula umur berlangsung
pendek namun manfaat melimpah”

Dokumentasi Sorotan Kopdar WG Sanindo

Kopdar WG Sanindo Kendal Kopdar WG Sanindo Soloraya

Kopdar WG Sanindo Kab Grobogan Kopdar WG Sanindo Riau

Buletin SANINDO diterbitkan oleh :

WG SANTRI INDONESIA, Pemimpin Redaksi : Isyatami,
Layouter : Nashrudin, Fundraising : Mustofa Kamal.
IG : @officialsanindo FB : WG Santri Indonesia Website :
wgsanindo.blogspot.com Email : putaka.wgsanindo@gmail.com
22-23 Juni 2019

Kopdar Nasional
WG Sanindo ke-3 Bogor
Buletin Sanindo Edisi 1
4 Jum’at, 6 September 2019