Anda di halaman 1dari 27

KARYA TULIS ILMIAH

GERAKAN PRAMUKA DAN


KEPRAMUKAAN

Disusun Oleh :
Nama: Mochamad Azhar Baihaqi
Kelas: XII-IPS 2

Jl.Raya Simpang No.100

Desa Mulyasari Kecamatan Bayongbong

Kabupaten Garut

1
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH GERAKAN PRAMUKA DAN KEPRAMUKAAN

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : Gerakan Pramuka dan Kepramukaan

Disusun oleh : Mochamad Azhar Baihaqi

NTA : 09.05.23.127.0083

Garut, November 2020

Menyetujui,

Pembina Putra Pembina Putri

Setia Rumdhani, S.Pd. Essy Solihati, S.E.Ak.


NIP : 19830615 201001 1 020 NIP : 19771204 200801 2 006

Mengetahui,

Kamabigus SMA Negeri 19 Garut

Gunawan, S.Pd., M.M.Pd., M.Pd


NIP : 196402071979031006

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanya kepada Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
hidayah Nyalah saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik dan
tepat waktu. Shalawat dan salam selalu tercurah limpahkan kepada Baginda
Rasulullah Muhammad Saw. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada
Kakak KAMABIGUS SMA Negeri 19 Garut, dan juga kepada Kakak – Kakak
Pembina Pramuka SMA Negeri 19 Garut Ambalan Fatahillah – Dewi Sartika
Gudep 23041 – 23042 yang telah memberikan arahan untuk menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini.

Karya tulis Ilmiah ini dibuat untuk dijadikan sebagai bentuk pemenuhan
pengujian Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) Tingkat Penegak Laksana point
13 yaitu, Dapat melakukan pengembaraan selama 3 hari. Dikarenakan situasi
sedang dalam masa pandemi Covid-19.

Demikian penulisan makalah ini saya perbuat dengan sebenarnya semoga


dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya, saya mohon maaf apabila ada
kesalahan atas karya tulis ilmiah ini, Atas segalanya saya ucaapkan terima kasih.

Garut, 21 November 2020

Mochamad Azhar Baihaqi


NTA : 09.05.23.127.0083

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDU……..…………………………………………………….1

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………….2

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….3

DAFTAR ISI ………………………………………………………………...4

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………5

1.1. LATAR BELAKANG


……………………………………………….5

1.2. RUMUSAN
MASALAH…………………………………………….6

1.3. TUJUAN
……………………………………………………………...6

1.4. MANFAAT
…………………………………………………………...6

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………..7

2.1. PENGERTIAN, SEJARAH, DAN PERKEMBANGAN


GERAKAN PRAMUKA
…………………………………………………………...7

2.2. TUJUAN, PRINSIP DASAR DAN METODE


KEPRAMUKAAN…...……………………………………………….8

2.3. TINGKATAN PRAMUKA DAN


PENJELASANNYA………………………………………………….9

BAB III PENUTUP…………………………………………………………...26

3.1 KESIMPULAN………………………………………………………..26

3.2 SARAN…………………………………………………………...26

4
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….27

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada masa-masa ini, perkembangan lingkungan strategis seperti
globalisasi, krisis ekonomi, penyalahgunaan narkoba, HIV/AIDS, bukan lagi
merupakan kendala dan ancaman saja melainkan sudah menjadi permasalahan
nyata serius proporsinya. Dengan kata lain, tantangan yang dihadapi organisasi
pendidikan di Indonesia sekarang jauh lebih besar dan lebih berat dari pada masa
sebelumnya. Hal tersebut memang tidak dapat kita ingkari lagi. Kenyataannya pun
dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari kelompok yang paling peka dalam hal
ini adalah remaja.
Remaja sebagai kelompok individu yang sedang dalam masa mencari
identitas diri, selalu cenderung mencari hal-hal baru, yang dapat membuat mereka
menjadi orang modern. Mereka tidak ingin ketinggalan zaman, sehingga ada
kecenderungan untuk muda menerima hal-hal yang berbau globalisasi, krisis
ekonomi dan sebagainya.
Remaja perlu dibekali kemampuan untuk menanggapi dan mengatasinya
agar menjadi arsitek-arsitek pengembangan dirinya sendiri untuk menjadi orang
yang otonom dan mandiri, siap sedia membantu bertanggung jawab dan dapat
diandalkan, sambil mengembangkan potensi-potensi mereka sepenuhnya sebagai
pribadi dan sebagai masyarakat.
Gerakan pramuka merupakan gerakan pendidikan dengan tugas
menumbuhkan tunas bangsa menjadi generasi yang lebih baik, sanggup
bertanggung jawab dan mampu mengisi kemerdekaan nasional. Kurangnya
pengetahuan remaja tentang gerakan pramuka, menyebabkan remaja kurang
berminat untuk menjadi anggota pramuka. Oleh karena itu, karya tulis ini
diharapkan bisa bermanfaat bagi para remaja dalam mengisi kemerdekaan
nasional.

5
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang masalah tersebut maka diperoleh rumusan
masalah bahwa remaja kurang mengetahui secara detail apa yang dimaksud
dengan kepramukaan, sejarah kepramukaan dan perkembangan kepramukaan
serta peranannya.

1.3. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mensosialisasikan bentuk dan kegiatan kepramukaan
2. Menambah wawasan remaja tentang pentingnya kegiatan kepramukaan.

1.4. Manfaat
Penelitian ini bertujuan untuk
1. Agar dapat menumbuhkan sifat cinta tanah air bagi para remaja
2. Menambah wawasan tentang gerakan pramuka
3. Menumbuhkan kesadaran bagi para remaja akan pentingnya pendidikan
kepramukaan.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian, Sejarah, dan Perkembangan Gerakan Pramuka

A. Pengertian
Gerakan pramuka adalah nama organisasi yang merupakan wadah proses
pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka”
merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti rakyat muda
yang suka berkarya. Sedangkan yang dimaksud dengan “Kepramukaan” adalah
suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak
dan pemuda dibawah tanggung jawab orang dewasa yang dilaksanakan diluar
lingkungan pendidikan sekolah dan diluar lingkungan keluarga dan dialam
terbuka dengan menggunakan prinsip dasar dan metode kepramukaan.

B. Sejarah Lahirnya Gerakan Pramuka


Gerakan ini dimulai pada tahun 1907 ketika Robert Baden Powell,
seorang Letnan jenderal angkatan bersenjata Britania Raya, mengadakan
perkemahan kepanduan pertama (dikenal sebagai Jamboree) di kepulauan
Brownsea, Inggris.
Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden Powell dan
pasukannya berjuang mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan dari
serangan tentara Boer. Ketika itu pasukannya kalah besar dibandingkan tentara
Boer. Untuk mengakalinya, sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk
menjadi tentara sukarela. Tugas utama mereka adalah membantu militer
mempertahankan kota. Mereka mendapatkan tugas-tugas yang ringan tapi penting,
misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden-Powell keseluruh anggota
militer dikota tersebut. Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik
sehingga pasukan Baden-Powell dapat mempertahankan kota Mafeking selama
beberapa bulan. Sebagai penghargaan atas keberhasilan yang mereka dapatkan,
setiap anggota tentara sukarela tersebut diberi sebuah lencana. Gambar dari
lencana ini kemudian digunakan sebagai logo dari gerakan pramuka internasional.

C. Perkembangan Gerakan Pramuka


Tak lama setelah buku dengan judul “Scouting For Boys” yang ditulis
oleh Baden-Powell (yang saat ini dikenal sebagai buku panduan kepramukaan
edisi pertama) diterbitkan, pramuka mulai dikenal diseluruh Inggris dan Irlandia.
Gerakannya sendiri secara pertahan tapi pasti, mulai dicoba dan diterapkan
diseluruh wilayah kerajaan Inggris dan koloninya.

7
Unit kepanduan diluar kerajaan Inggris yang pertama diakui
keberadaannya, dibentuk di Giblartar pada tahun 1908 yang kemudian diikuti oleh
pembentukan unit lainnya di Malto. Kanana ialah koloni Inggris pertama yang
mendapat izin dari kerajaan Inggris untuk mendirikan gerakan kepanduan diikuti
oleh Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan. Chili ialah Negara pertama di
luar Inggris dan koloninya yang membentuk gerakan kepanduan parade pramuka
pertama diadakan di Crystal Palace, London pada tahun 1910. Parade tersebut
menarik minat para remaja. Tidak kurang dari 10.000 remaja putra dan putri
tertarik untuk bergabung dalam kegiatan kepanduan. Pada tahun 1910 Argentina,
Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, India, Mexico, Belanda,
Norwegia, Russia, Singapura, Swedia, dan Amerika Serikat tercatat telah
memiliki organisasi kepramukaan.

2.2. Tujuan, Prinsip Dasar, dan Metode Kepramukaan

Landasan kepramukaan secara umum dinyatakan dalam tiga unsur, yaitu


tujuan, prinsip dan metode. Landasan ini merupakan perumusan umum dan
abstrak, yang tetap berlaku dengan sempurna sepanjang masa, tidak terkait dengan
kurun waktu atau korteks tertentu.

A. Tujuan Kepramukaan
Gerakan pramuka bertujuan mendidik dan membina anak muda Indonesia agar
menjadi :
1. Manusia berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa kuat mental dan tinggi moral,
tinggi kecerdasan dan mutu keterampilan yang kuat dan sehat.
2.  Warga Negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh
kepada Negara kesatuan Republik Indonesia, serta menjadi anggota
masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri
secara mandiri, serta secara bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa dan Negara, memiliki kepedulian terhadap sesama
hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional.

B. Prinsip Dasar Kepramukaan


1. Prinsip dasar kepramukaan adalah
2. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
3. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya
4. Peduli terhadap diri pribadinya
5. Taat kepada kode kehormatan pramuka

C. Metode Kepramukaan

8
Konsep dasar kepramukaan adalah pendidikan diri. Pendidik utama anak
muda adalah dirinya sendiri, metode kepramukaan adalah perangkat yang telah
dirancang untuk menuntun dan mendorong masing-masing anak muda pada jalan
pertumbuhan pribadi ini yang berdasarkan sistem belajar progresif melalui :

1. Pengamatan kode kehormatan


2.  Kegiatan yang menarik dan meningkat yang mengandung pendidikan
yang sesuai dengan rohani dan jasmani peserta didik.
3.  Sistem tanda kecakapan
4.  Sistem Among
5. Belajar dan melakukannya
6. Satuan terpisah untuk putra dan putri
7. Kegiatan dalam alam terbuka

2.3. Tingkatan Golongan Pramuka dan Penjelasannya

A. Pramuka Siaga
Siaga adalah sebutan bagi anggota pramuka yang berumur 7-10 tahun
disebut pramuka siaga karena sesuai kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia
yaitu ketika rakyat Indonesia menyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan
dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal
perjuangan bangsa Indonesia.
Satuan terkecil dalam pramuka siaga disebut Barung dan satuan-satuan
dari beberapa barung disebut perindukan. Setiap barung beranggotakan 5-10
orang pramuka siaga dan dipimpin oleh seorang pemimpin barung yang dipilih
oleh anggota barung itu sendiri. Masing-masing pemimpin barung ini nanti akan
memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi pemimpin barung utama yang
disebut sulung. Sebuah perindukan terdiri dari beberapa barung yang akan
dipimpin oleh sulung.
Kehidupan siaga masih berkisar di seputar keluarga yang ada ayah dan
ibu. Keluarga merupakan pusat aktivitasnya. Atas dasar hal tersebut pembinaan
pramuka siaga dikiaskan sebagai “keluarga bahagia”di mana terdapat ayah, ibu
dan paman serta bibi. Wadah pembinaan pembinaan ini disebut “Perindukan
Siaga” yang mengkiaskan bahwa anak seusia siaga masih menginduk pada ayah
dan bunda (keluarga). Hal ini diperjelas dengan formasi bentuk barisan berupa
lingkaran pada upacara pembukaan dan penutupan latihan Siaga.
1. Kode Kehormatan Siaga
Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua, yang pertama
disebut Dwi Satya (janji Pramuka Siaga), dan yang kedua disebut Dwi
Darma (ketentuan moral Pramuka Siaga). Adapun isinya adalah:
a.  Dwi Satya

9
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh
 menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan
Indonesia, dan mengikuti tata krama keluarga.
 setiap hari berbuat kebaikan.
b.  Dwi Darma
1. Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya
2. Siaga berani dan tidak putus asa.
Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar
moral bagi seorang Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di
masyarakat. Jadi kalau ada seorang anggota Pramuka Siaga yang
tingkah lakunya tidak sesuai dengan standar moral ini, dia belum bisa
disebut Pramuka Siaga seutuhnya (Kwarnas).

2. Satuan dalam Pramuka Siaga


Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung dan satuan
terbesarnya disebut Perindukan. Sebuah Barung beranggotakan paling
banyak 10 orang Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Ketua
Barung yang dipilih oleh Barung itu sendiri. Masing-masing Ketua
Barung ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan
menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung. Sebuah
Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh
Sulung itu tadi.
Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Yanda dan Pembina Siaga
Pramuka putri dipanggil Bunda. Pembantu Pembina Pramuka Siaga
putra dipanggil Pakcik dan Pembantu Pembina Pramuka putri
dipanggil Bucik.Bentuk barisan dalam Upacara Siaga adalah lingkaran
dengan Pembina berada di tengah lingkaran. Ini mengandung filosofi
bahwa cara pandang Pramuka Siaga yang masih terfokus pada satu
titik.

3. Tingkatan Pramuka Siaga


a.   Mula
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata mula dimaknai sebagai
"1. asal; awal; pokok asal; 2. yg paling awal; yang dahulu sekali;
waktu (tempat, keadaan) yg menjadi pangkal)". Karenanya kemudian
Gerakan Pramuka Indonesia menjadikan kata ini sebagai nama
tingkatan pertama dalam Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka
Siaga. Hal ini mengandung filosofi bahwa saat Pramuka Siaga sebagai
golongan pramuka yang paling kecil, mencoba menyelesaikan Syarat-
syarat Kecakapan Umum Pramuka Siaga Mula, diibaratkan sebagai
awalan atau pangkal dari proses pendidikan kepramukaan yang

10
diharapkan menjadi dasar yang kuat bagi kehidupan peserta didik di
kemudian hari.
b..  Bantu
Siaga bantu mengkiaskan tingkatan kecakapan siaga yang dapat
membantu pekerjaan-pekerjaan tertentu.
c.   Tata
Siaga tata mengkiaskan tingkat kecakapan siaga suadah di ikut
sertakan untuk menata karya kesiagaan. Siaga Tata
adalah tingkatan ketiga atau terakhir dalam Syarat-syarat
Kecakapan Umum satuan Pramuka Siaga setelah Siaga Mula dan
Siaga Bantu. Pramuka Siaga yang telah menyelesaikan SKU Siaga
Tata dapat mengikuti Pramuka Garuda untuk golongan Pramuka
Siaga.
4. Tanda Kecakapan Umum
TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur atau
disebut mancungyakni bunga pohon kelapa yang baru tumbuh.Kelopak
bunga diletakkan miring, menggambarkan bunga kelapa yang selalu
memperlihatkan sudut miring terhadap batang pohonnya,
mengibaratkan keterikatan Pramuka Siaga dengan keluarga dan orang
tuanya. Kelopak bunga kelapa yang mulai merekah, menggambarkan
pertumbuhan tanaman, mengibaratkan Pramuka Siaga yang sedang
tumbuh menjadi tunas calon bangsa. 

5. Tanda kecakapan Khusus


Selain kecakapan umum Siaga dipersilahkan untuk mengambil
kecakapan khusus yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Secara
umum Syarat Kecakapan Khusus ada tingkatan yakni tingkat:
1.      Purwa
2.      Madya
3.      Utama

        Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Pramuka Siaga


berbentuksegitiga sama sisi dengan panjang masing-masing sisi 3 cm
dan tingginya 2 cm. TKK dapat dipasang di lengan baju sebelah kanan
membentuk setengah lingkaran di sekeliling tanda Kwarda dengan
puncak menghadap ke bawah sebanyak 5 buah.

6. Kegiatan Pramuka Siaga


        Kegiatan atau pertemuan yang dikhususkan bagi anggota
pramuka siaga adalah pesta siaga. Pesta Siaga merupakan pertemuan
pramuka Siaga dalam bentuk perkemahan besar selama satu hari (tanpa
menginap) dengan berbagai  kegiatan seperti: Permainan Bersama

11
(kegiatan keterampilan kepramukaan yang dikemas dengan
permainan), Pameran Siaga, Pasar Siaga (simulasi situasi di pasar yang
diperankan oleh Pramuka Siaga), Darmawisata, Pentas Seni Budaya,
Karnaval, dll. Pesta Siaga dapat dilaksanakan di tingkat kordinator
desa, kwartir ranting, kwartir cabang, korwil (beberapa kwartir cabang
yang berdekatan), dan kwartir daerah.

B. Pramuka Pengalang
Penggalang adalah sebuah tingkatan setelah pramuka Siaga. Anggota
pramuka penggalang berusia dari 11-15 tahun. Kenapa Pramuka Penggalang di
sebut pramuka Penggalang karena sesuai dengan kiasan pada masa penggalangan
perjuangan bangsa Indonesia, yaitu pada saat rakyat Indonesia menggalang dan
berusaha menyatukan dirinya untuk mencapai kemerdekaan. Adanya peristiwa
bersejarah yaitu kongres para pemuda Indonesia yang dikenal dengan “ Soempah
Pemoeda” pada tahun 1928. Satuan yang paling terkecil pada Pramuka
Penggalang dinamakan atau disebut Regu dan Kesatuan.
Dalam setiap Regu mempunyai anggota 5-10 orang Pramuka Penggalang
dan dipimpin oleh 1 orang Pemimpin regu yang di sebut Pinru. Pinru dipilih oleh
anggota regunya sendiri. Pemimpin Regu akan memilih Ketua utama dari pinru
yang terpilih. Maka satu orang yang telah terpilih akan menjadi Pemimpin regu
Utama yang disebut Pratama, Pasukan yang terdiri dari beberapa regu tersebut
dipimpin oleh seorang Pratama.
Regu Penggalang diberi nama-nama untuk mengetahui/mengidentifikasi
regu tersebut. Biasanya nama regu putra diambil dari nama binatang, seperti
singa, gajah, kobra, elang, dan yang lainnya. Sedangkan nama regu putri diambil
dari nama-nama bunga, seperti cempaka, dahlia, anggrek, dan yang lainnya.
1. Kode Kehormatan Penggalang
Kode Kehormatan bagi Pramuka penggalang, terdiri atas Janji Trisatya,
dan Dasadarma.

Janji Trisatya
Kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
 Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Mengamalkan Pancasila.
 Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
 masyarakat. Menepati Dasadarma.

Dasadarma
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatuan.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.

12
8. Disiplin, berani dan selia. 
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.

2. Satuan Dalam Pramuka Penggalang


Sistem kelompok satuan terpisah
Satuan terkecil dalam penggalang disebut regu. Setiap regu diketuai oleh
seorang pemimpin regu (Pinru) yang bertanggung jawab penuh atas
regunya tersebut. Dalam gugus depan penggolong yang dapat berisi lebih
dari satu regu putra/putri terdapat peserta didik yang bertugas
mengkoordinir regu-regu tersebut peserta didik itu disebut Pratama /
Pratami.
Regu dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk
mengidentifikasi regu tersebut. Nama regu putra diambil dari nama
binatang misalnya harimau, kobra, elang dan seterusnya. Sedangkan untuk
putri diambil dari nama bunga, semisal anggrek, anyelir, mawar dan
sebagainya.

3. Tingkatan Pramuka Penggalang


Dalam Golongan Pramuka Penggalang ada tiga tingkatan, yaitu
Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, dan Penggalang Terap. Selain
itu, ada juga Penggalang Garuda dengan syarat-syarat tertentu.
Dinamakan Penggalang Ramu, mengiaskan sejarah perjuangan
bangsa untuk mencari ramuan atau cara atau bahan-bahan. Rakit
mengiaskan ramuan atau cara atau bahan kemudian yang sudah
didapatkan dirakit atau disusun. Adapun terap mengiaskan bahan yang
telah dirakit atau cara yang telah disusun yang kemudian akhirnya dapat
diterapkan dalam pembangunan bangsa dan negara.
Dari setiap anggota pramuka Penggalang yang telah berhasil
menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Sudah berhak memakai
Tanda Kecakapan Umum (TKU) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada
lengan baju sebelah kiri di bawah tanda barung berwarna dasar Merah
TKU untuk Penggalang berbentuk sebuah janur yang terlipat dua dengan
gambar Manggar, yakni nama bunga pohon kelapa.

4. Tanda Kecakapan Umum


Syarat Kecakapan Umum tingkat pertama (SKU tingkat
Penggalang Ramu) merupakan syarat sahnya atau wajib jika seorang calon
penggalang ingin menjadi pramuka penggalang. Setiap remaja dan anak
yang berkeinginan menjadi anggota Gerakan Pramuka terlebih dahulu
melewati masa calon anggota pramuka. Masa ini biasa disebut sebagai
“Tamu Penggalang”. Pada masa ini, tamu penggalang harus menaati

13
aturan yang ada yaitu: Tamu Penggalang tidak diperkenankan mengenakan
seragam pramuka lengkap dengan atributnya.
Untuk Tamu Penggalang yang sebelumnya telah menjadi pramuka
siaga (pindah golongan), dapat memakai seragam pramuka lengkap akan
tetapi seragam dan atribut pakaian tersebut seragam pramuka siaga saja
karena belum berhakemakai atribut penggalang, setelah mereka
menyelesaikan SKU tingkat Penggalang Ramu dan dilantik oleh Pembina
Penggalang dengan mengucapkan janji (Trisatya), Tamu Penggalang baru
resmi menjadi pramuka penggalang dan berhak mengenakan pakaian
seragam pramuka lengkap dengan segala atribut termasuk Tanda
Kecakapan Umum (manggar).
SKU atau Syarat Kecakapan Umum yang telah berlaku pada saat
ini merupakan Syarat Kecakapan Umum  (SKU) baru yang telah disahkan
melalui Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 198 Tahun 2011
tentang Petunjuk Penyelenggaraan SKU.
Kemudian SK inilah yang menjadi penyempurnaan atas Syarat
Kecakapan Umum sebelumnya yang telah diberlakukan sejak tahun 1974
(SK Kwarnas No. 088/KN/1974 tentang SKU. Untuk panduan
penyelesaian SKU, Kwarnas telah mengeluarkan SK Nomor 199 Tahun
2011 tentang panduan Penyelesaian SKU.

5. Tanda Kecakapan Khusus


Dalam kepramukaan, Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah
tanda yang diberikan kepada peserta didik sebagai bentuk apresiasi atas
kemampuan seorang peserta didik dalam suatu bidang tertentu. TKK
bersifat opsional bagi peserta didik, sehingga seorang peserta didik dapat
memiliki TKK yang berbeda dari peserta didik lain. TKK jumlahnya saat
ini mencapai puluhan, dan kemungkinan akan ditambah seiring dengan
kemajuan teknologi. Untuk memperoleh suatu TKK, seorang Pramuka
harus mampu menyelesaikan Syarat Kecakapan Khusus dalam bidang
tersebut.

a) Pembagian TKK
Tanda Kecakapan Khusus di semua tingkatan peserta didik
(siaga,penggalang, penegak dan pandega), dibagi dalam lima
golongan bidang kecakapan dan memiliki tiga tingkatan.
b) Golongan Bidang TKK
Lima golongan TKK tersebut ditandai dengan warna dasar TKK
yang berbeda, dan digolongkan menjadi:

 TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan dengan warna dasar


putih, meliputi:

1. TKK Gerak Jalan


2. TKK Pengamat
3. TKK Penyelidik

14
4. TKK Perenang
5. TKK Juru Layar
6. TKK Juru Selam
7. TKK Pendayung
8. TKK Ski Air
9. TKK Pencak Silat
10. TKK Posyandu/TKK Keluarga Berencana

 TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan


Pribadi, dan Watak dengan warna dasar kuning, meliputi:

1. TKK Salat
2. TKK Khatib
3. TKK Qori
4. TKK Muadzin
5. TKK Penabung
6. TKK Doa
7. TKK Gereja
8. TKK Pelayanan
9. TKK Saksi Kristus
10. TKK Terang Alkitab
11. TKK Suluh Gereja
12. TKK Bhakti
13. TKK Dharmapala
14. TKK Wicaksana
15. TKK Dana Punia
16. TKK Bhakti
17. TKK Pendidikan KB, dan lain-lain.

 TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan dengan warna dasar


hijau, meliputi:

1. TKK Penjilid Buku


2. TKK Juru Potret
3. TKK Juru Kulit
4. TKK Juru Logam
5. TKK Penenun
6. TKK Penangkap Ikan
7. TKK Juru Kebun
8. TKK Peternak Ulat Sutera
9. TKK Peternak Lebah
10. TKK Peternak Kelinci
11. TKK Filateli
12. TKK Pengumpul Lencana
13. TKK Pengumpul Mata Uang
14. TKK Pengumpul Tanaman Kering

15
15. TKK Pengumpul Tanaman Hidup
16. TKK Juru Masak
17. TKK Pecinta Dirgantara
18. TKK Pembuat Pesawat Model
19. TKK Pengenal Cuaca
20. TKK Komunikasi
21. TKK Penjelajah
22. TKK Juru Peta
23. TKK Juru Navigasi Laut
24. TKK Juru Isyarat Bendera
25. TKK Pelaut
26. TKK Pengembara
27. TKK Petani Padi
28. TKK Penanam Tanaman Hias
29. TKK Petani Cabai
30. TKK Juru Bambu
31. TKK Juru Anyam
32. TKK Juru Kayu
33. TKK Juru Batu
34. TKK Peternak Itik
35. TKK Peternak Ayam
36. TKK Pemelihara Ternak
37. TKK Pemelihara Merpati
38. TKK Pengumpul Benda
39. TKK Pengumpul Hewan
40. TKK Juru Semboyan
41. TKK Menjahit
42. TKK Pengendara Sepeda
43. TKK Juru Konstruksi Pesawat Udara
44. TKK Juru Mesin Pesawat Udara
45. TKK Juru Navigasi Udara
46. TKK Juru Evakuasi Mesin
47. TKK Pengenal Pesawat Udara
48. TKK Juru Isyarat Elektronika
49. TKK Juru Isyarat Optika
50. TKK Perencana Kapal
51. TKK Perahu Motor
52. TKK Berkemah
53. TKK Petani Bawang
54. TKK Petani Tanaman Jalar
55. TKK Peternak Belut
56. TKK Peternak Lele
57. TKK Statistika Keluarga Berencana

16
 TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban,
Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup dengan warna
dasar biru, meliputi:

1. TKK Pemadam Kebakaran


2. TKK Pengatur Lalu Lintas
3. TKK Pengamanan Lingkungan
4. TKK Penunjuk Jalan
5. TKK Juru Bahasa
6. TKK Juru Penerang
7. TKK Korespondensi
8. TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
9. TKK Penyuluh Padi
10. TKK Keadaan Darurat Udara
11. TKK Keadaan Darurat Laut
12. TKK Pembantu Ibu
13. TKK Perawat Anak
14. TKK Perawatan Keluarga
15. TKK Penerima Tamu
16. TKK Pendaki Gunung
17. TKK Juru Ukur
18. TKK Kependudukan
19. TKK Pendataan Keluarga Berencana
20. TKK Kesejahteraan Keluarga

 TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya dengan warna dasar merah,
meliputi:

1. TKK Dirigen
2. TKK Penyanyi
3. TKK Pelukis
4. TKK Juru Gambar
5. TKK Pengarang
6. TKK Pembaca
7. TKK Pengatur Rumah
8. TKK Pengatur Ruangan
9. TKK Pengatur Meja Makan

c) Tingkatan TKK
Tingkatan TKK dalam Gerakan Pramuka dibagi menjadi tiga.
Untuk mencapai tingkatan selanjutnya, seorang Pramuka harus
memenuhi syarat yang ditentukan dalam Syarat Kecakapan Khusus
(SKK). Setiap tingkatan SKK yang lebih tinggi akan berbeda
persyaratannya dengan SKK yang memiliki tingkatan lebih rendah
walaupun untuk TKK yang sama.

17
Tiga tingkatan tersebut ialah:

1. Purwa; merupakan tingkatan terendah dalam TKK, berbentuk


lingkaran.
2. Madya; merupakan tingkatan TKK tingkat menengah,
berbentuk persegi.
3. Utama; merupakan tingkatan tertinggi TKK, berbentuk segi
lima.

Yang membedakan TKK antar golongan peserta didik ialah warna


tepian TKK yang berbeda.

 Tingkat Pramuka Siaga berwarna hijau dan hanya memiliki


satu bentuk yaitu segitiga
 Tingkat Pramuka Penggalang berwarna merah
 Tingkat Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berwarna
kuning.

Beberapa TKK juga menjadi salah satu persyaratan yang harus


dipenuhi seorang peserta didik yang akan melanjutkan ke tingkatan
Pramuka Garuda sebagai tingkatan tertinggi dalam golongannya.

6. Kegiatan Pramuka Penggalang


Kegiatan atau pertemuan yang dikhususkan bagi anggota pramuka
penggalang adalah jamboree. Jambore adalah Pertemuan Pramuka
Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh
Kwartir Gerakan Pramuka dari tingkat yang paling ranting sampai tingkat
nasional. Bahkan diduniapun diselenggarakan kegiatan serupa yang biasa
disebut Jambore Dunia (World Scout Jamboree). Jambore di dunia
berkembang ketika diselenggarakan pada tahun 1920 di Inggris. Mulai dari
itu sampai sekarang telah terselenggara 23 kali Jambore Dunia.

C. Pramuka Penegak
Pramuka Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka
yang berusia 16 sampai dengan 20 tahun. Secara umum usia tersebut
disebut masa sosial atau disebut juga masa remaja awal yaitu masa
pencarian jati diri. Penegak dianggap sudah berani meluaskan sayapnya
sendiri, membuka lingkaran dunianya lebar-lebar serta mandiri. Maka
bentuk upacara pembukaan dan penutupan latihan Penegak ialah berupa
barisan yang terbuka dari semua sudut, yakni bersaf satu lurus dimana
pemimpin-pemimpin ambalannya berada di sebelah kanan.
Ambalan dipimpin oleh seorang ketua yang disebut Pradana,
seorang sekretaris yang disebut Kerani, seorang bendahara yang disebut
Hartaka atau Juru Uang, dan seorang Pemangku Adat. Setiap Ambalan

18
mempunyai nama yang bermacam-macam, bisa nama pahlawan, tokoh
pewayangan dan lain sebagainya yang disesuaikan dengan karakter
ambalan tersebut.

1. Tingkatan Pramuka Penegak


Ada beberapa tingkatan dalam Penegak yaitu:

 Penegak bantara
 Penegak laksana

Selain itu bagi pramuka penegak yang belum mendapatkan tanda


pengenal Penegak Bantara, disebut dengan Penegak Tamu.

2. Satuan Pramuka Penegak


Satuan terkecil Pramuka Penegak disebut Sangga yang idealnya
terdiri dari 6 sampai 8 orang Penegak. Sangga dipimpin salah seorang
Pimpinan Sangga (Pinsa). Setiap 5 Sangga dihimpun dalam sebuah
Ambalan. Sangga – sangga tersebut yaitu:
1) Sangga Perintis
Didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 ( bertepatan dengan
Hari Kebangkitan Nasional ) yaitu saat dimana bangsa indonesia
masih dalam masa penjajahan dan bangsa indonesia mulai merintis
dan menyatukan kekuatan untuk berjuang untuk melawan para
penjajah.
Hiasan warnanya merah putih, kuning dan hitam,
sedangkan hiasan gambarnya keris yang dilingkari oleh rantai.
Tugasnya yaitu Mengeluarkan ide-ide atau mengandung pengertian
perintisan atau pelopor dalam kebaikan.
2) Sangga Pencoba
Nama sangga pencoba diambil dari peristiwa berdirinya
Boedi Oetomo pada 20 Mei tahun 1908. Pada tanggal ini telah
terjadi peristiwa Kebangkitan nasional dimana bangkitnya
semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran
untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui oranisasi
nasional yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan
300 tahun sebelumnya. NB : Dalam teori atau materi lain
menerangkan bahwa sangga pencoba, diambil untuk mengenang
sejarah kelam terjadinya pengkhiatan G30S/PKI , dimana terjadi
upaya mengganti palsafah hidup NKRI dari pancasila menjadi
Komunis.

19
Hiasan warnanya merah, hitam, putih, sedangkan hiasan
gambarnya kaos, jangka, kamera dan penggaris. Tugasnya yaitu
Merealisasikan atau mencoba ide-ide dari Sangga Perintis atau
mengandung pengertian keberanian mencoba segala sesuatu yang
positif.

3) Sangga Pendobrak
Didirikan pada tanggal 17 Agustus 1945 (bertepatan
dengan Hari Proklamsi Kemerdekaan Indonesia) nama pendobrak
diambil untuk mengingat kita akan perjuangan para pahlawan yang
telah berjuang baik dengan kekuatan fisik maupun yang telah
memproklamasikan kemerdekaan indonesia  karena berkat
perjuangan para pahlawan inilah kita bisa menikmati kemerdekaan
hingga saat ini.
Hiasan warnanya merah, kuning, hitam, sedangkan hiasan
gambarnya rumput yang didikat lalu didobrak atau ditusuk oleh
tombak. Tugasnya yaitu memecahkan masalah yang muncul atau
mengandung pengertian keberanian mengemukakan kebenaran dan
melawan kemungkaran. Pendobrak mengandung kiasan keberanian
dalam mengemukakan kebenaran melawan kemungkaran.
4) Sangga Penegas
Didirikan pada tanggal 11 Maret 1965 ( bertepatan dengan
Hari SUPERSEMAR atau Surat Perintah 11 Maret ). Hiasan
warnanya hitam, kuning dan putih., sedangkan hiasan gambarnya
palu atau martil. Tugasnya yaitu menegaskan ide-ide dari sangga
perintis atau mengandung pengertian kemampuan mengambil
keputusan yang arif dan bijaksana.
5) Sangga Pelaksana
Sangga pelaksana mengingatkan kita pada peristiwa setelah
tahun 1945 hingga sekarang, saat Indonesia masuk pada masa
pembangunan, sangga ini juga mengingatkan kita untuk mengisi
kemerdekaan agar perjuangan para pahlawan tidak sia-sia.
Hiasan warnanya hijau, putih, hitam dan kuning, sedangkan
hiasan gambarnya palu atau martil, rencong yang diikat dengan
wadahnya.Tugasnya yaitu melaksanakan ide-ide yang telah
disepakati oleh seluruh sangga atau mengandung pengertian
keberanian melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.

3. Kode Kehormatan Pramuka Penegak


Kode Kehormatan untuk Pramuka Penegak terdiri atas Satya (janji)
dan Ketentuan Moral (Dharma) Janji Pramuka Penegak disebut Satya

20
Pramuka. Ketentuan moral Pramuka Penegak disebut Darma Pramuka.
Berikut bunyi Satya dan Dharma Pramuka Penegak:
1) Tri Satya Pramuka
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
negara kesatuan Republik Indonesia,dan Mengamalkan
Pancasila
2. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
3. Menepati Dasa Darma.
2) Dasa Darma
Pramuka itu:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, trampil, dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
8. Disiplin, berani, dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan

4. Wadah Pembinaan Pramuka Penegak


Pramuka Penegak tidak hanya belajar dan berlatih di sekolah atau
di gugus depan saja, tetapi ada beberapa wadah pembinaan yang bisa
dijadikan tempat belajar dan berlatih guna menambah wawasan yang
lebih luas. Diantaranyaa:
1) . Dewan Kerja
2) Satuan Karya (SAKA)
3) Satuan Komunitas (SAKO)
4) Satuan Tugas Pramuka Peduli / Scout Rescue
5) Satuan Kegiatan Protokol

5. Kegiatan Pramuka Penegak


Kegiatan Pramuka Penegak adalah perwujudan dari sumpah di atas
yang mengutamakan semangat gotong royong untuk membangun
masyarakat. Berikut ini beberapa kegiatan Pramuka Penegak:

 Pelantikan penegak

1) Pelantikan pindah golongan


2) Pelantikan TKU (Bantara, Laksana, Garuda)

21
3) dsb.
 Pelatihan & pengembangan
1) Gladian Pimpinan Sangga (DIANPINSA)
2) . Gladian Pimpinan Satuan (DIANPINSAT)
3) Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK)
4) Kursus Instruktur Muda (KIM)
5) dsb.

 Pertemuan

1) MUSPPANITRA (Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega


Putri Putra)
2) Sidang Paripurna
3) Raimuna (Rover Moot)
4) Peran Saka
5) Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet
(JOTI)
6) dsb...

 Kegiatan bakti

1) Perkemahan Wirakarya
2) Perkemahan Bakti (sama dengan Perkemahan Wirakarya tetapi
merupakan acara Satuan Karya)
3) dsb.

D. Pramuka Pendega
Pramuka Pandega adalah golongan sekaligus sebutan bagi anggota
Gerakan Pramuka setelah penegak dan berusia antara 21 - 25 tahun. Pandega
merupakan golongan peserta didik terakhir dalam Gerakan Pramuka setelah
Pramuka Siaga (usia 7 - 10 tahun), pramuka penggalang (11 - 15 tahun), dan
penegak (16 - 20 tahun). Dalam bahasa Inggris pandega biasa disebut sebagai
Senior Rover.

Istilah 'pandega' mempunyai arti 'pemuka' atau 'ahli'. Hal ini mengandung
filosofi berdasarkan romantisme perjuangan bangsa Indonesia di mana setelah
masa 'menegakkan' kemerdekaan Republik Indonesia dilanjutkan dengan masa
'memandegani' pelaksanaan pembangunan di negeri Indonesia.

22
1. Kode Kehormatan Pramuka Pandega
Kode Kehormatan seorang pramuka pandega sama dengan kode
kehormatan pramuka penegak dan anggota pramuka dewasa lainnya.
Kode kehormatannya terdiri atas Satya Pramuka (janji) yang disebut
Trisatya dan Darma Pramuka (ketentuan moral) yang disebut Dasadarma.
Adapun bunyi Trisatya dan Dasadarma untuk pramuka pandega
adalah sebagai berikut:

Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

 menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara


Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila,
 menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat,
 menepati Dasadarma.

Dasadarma

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.


2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

2. Pengorganisasian Pramuka Pandega


Pramuka pandega dihimpun dalam satuan yang dinamakan racana.
Satu racana pandega idealnya beranggotakan antara 10 - 30 pramuka
pandega. Racana dapat dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang
disebut 'Reka'. Racana Pandega menggunakan nama dan lambang yang
dipilih sesuai dengan aspirasi anggota dan mengandung kiasan dasar yang
menjadi motivasi kehidupan Racana. Biasanya menggunakan nama
pahlawan namun dapat juga menggunakan nama tokoh, nama jenis
senjata, nama kerajaan dalam pewayangan atau nama ceritera mitos.
Sedangkan Reka bisa dinamakan bebas sesuai keinginan anggota atau
sesuai dengan minat bersama anggota semisal reka bernama "Reka Gita
Pesona" karena anggotanya sama-sama menyukai musik.
Racana dipimpin oleh seorang ketua yang disebut Pradana.
Pradana dipilih dari musyawarah anggota Racana. Organisasi racana

23
disusun sesuai organisasi yang terdapat di masyarakat pada umumnya,
karena pada usia Pandega sudah terjun dalam kehidupan masyarakat. Di
dalam organisasi Racana terdapat Dewan Racana Pandega yang disebut
'Dewan Pandega' dan 'Dewan Kehormatan'.
Struktur organisasi Dewan Pandega terdiri Ketua Racana
(Pradana), Kerani (Sekretaris), Bendahara, Pemangku Adat (penjaga kode
etik Racana atau tata cara adat Racana), dan beberapa anggota.
Sedangkan pembina Racana bertindak sebagai penasehat, pendorong,
pengarah, pembimbing dan mempunyai hak dalam mengambil keputusan
terakhir. Dewan pandega ini mempunyai tugas:

1. Merancang program kegiatan


2. Mengurus dan mengatur kegiatan
3. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
4. Merekrut anggota baru
5. Mencari/mengidentifikasi sumber dana untuk disampaikan kepada
Ketua Gudep
6. Mengelola dana untuk menjalankan program kegiatan
7. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Pembina Gudep

Dewan Kehormatan Pandega adalah Dewan yang dibentuk untuk


mendampingi Dewan Pandega. Tugas Dewan Kehormatan Pandega yaitu:

1. Menentukan pelantikan,
2. Memberikan penghargaan kepada Pandega yang berprestasi
3. Memberikan  tindakan hukuman atas pelanggaran terhadap kode
kehormatan.
4. Rehabilitasi anggota Racana Pandega.

3. Sistem Tanda Kecakapan Pramuka Pandega


Kecakapan pramuka pandega terdiri atas kecakapan umum,
kecakapan khusus, dan pramuka garuda. Kecakapan Umum ditempuh
dengan menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU) yang terdiri atas
satu tingkat yaitu Pandega. Kecakapan khusus dicapai dengan
menyelesaikan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) yang memiliki tiga
tingkatan yaitu purwa, madya, dan utama. Setelah menyelesaikan Syarat
Kecakapan Umum Pandega maka seorang Pandega dapat menempuh
Syarat Pramuka Garuda (Eagle Scout). TKU (Tanda Kecakapan Umum)
dipasang di bahu pakaian.

4. Peraturan Terkait Pramuka Pandega


Beberapa peraturan perundangan dalam Gerakan Pramuka yang
terkait dengan pramuka pandega antara lain:

24
1. PP Gugusdepan Gerakan Pramuka (SK Kwarnas No. 231 Tahun
2007)
2. Jukran Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Padega (SK No. 214
Tahun 2007)
3. Juklak Pembinaan Gudep Perguruan Tinggi
4. SKU Pandega
5. Panduan Penyelesaian SKU Pandega.

5. Lain-lain Tentang Pramuka Pandega


Di samping hal-hal di atas beberapa hal yang perlu diketahui
terkait dengan pramuka pandega antara lain:

 Pramuka pandega biasa disingkat dengan huruf ‘D’ dan menggunakan


kode warna ‘coklat’
 Upacara dalam ambalan penegak menggunakan formasi barisan
‘bersaf' dengan Pemimpin Racana di paling kanan. Bentuk barisan ini
mengandung filosofi terbukanya pandangan dan pola pikir para
pandega dalam menerima pengaruh yang baik dari lingkungan
sekitarnya.
 Arti dan kiasan istilah-istilah dalam pramuka pandega:
 Istilah 'pandega' mempunyai arti 'pemuka' atau 'ahli'. Hal ini
mengandung filosofi berdasarkan romantisme perjuangan bangsa
Indonesia di mana setelah masa 'menegakkan' kemerdekaan
Republik Indonesia dilanjutkan dengan masa 'memandegani'
pelaksanaan pembangunan di negeri Indonesia.
 Racana mempunyai arti dasar penyangga tiang bangunan yang
dalam bahasa jawa disebut umpak.
 Reka mempunyai arti menyusun (mengatur, mengarang) baik-
baik.
 Pramuka Pandega bersama pramuka penegak dapat mengikuti atau
bergabung dengan Satuan Karya Pramuka (Saka), semisal Saka
Wira Kartika, Saka Dirgantara, Saka Kencana, Saka Bahari, dll.
 Pramuka Pandega bersama pramuka penegak dapat juga menjadi
anggota Dewan Kerja baik di tingkat Cabang (DKC), Daerah
(DKD), maupun Nasional (DKN).

25
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Gerakan pramuka adalah gerakan pendidikan yang mampu menjadi
sesuatu kekuatan perubahan sosial nasional, walaupun tergolong pendidikan non-
formal, kepramukaan sebagai suatu sistem pendidikan yang lengkap dan utuh
bukan semata-mata organisasi kepemudaan.
Gerakan pramuka merupakan kesinambungan gerakan kepanduan dan
tetap merupakan gerakan pendidikan dengan tegas menumbuhkan tunas bangsa
menjadi generasi yang lebih baik sanggup bertanggung jawab dan mampu mengisi
kemerdekaan.

3.2. Saran
1.      Peranan gerakan pramuka perlu mendapatkan pengakuan yang dinyatakan
dengan tegas dalam kebijakan pendidikan nasional.
2.      Diharapkan adanya sosialisasi lebih lanjut tentang kepramukaan.

26
DAFTAR PUSTAKA

http://banjarmakalah.blogspot.com/2017/07/makalah-tentang-pramuka.html

 http://pramuka.or.id/siaga-2/yosephine

http://halamanpramuka.blogspot.co.id/p/tingkatan-pramuka.html

http://nikadekyuli.blogspot.co.id/2014/04/pramuka-siaga.html

http://wawasankoe.blogspot.com/2020/01/pramuka-penggalang-lengkap-
pengertian.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Tanda_Kecakapan_Khusus

https://id.wikipedia.org/wiki/Jambore_Pramuka

https://id.wikipedia.org/wiki/Pramuka_Penegak

https://memoribelajarku.blogspot.com/2018/09/pramuka-pengertian-sangga-dan-
macam.html

https://www.pramukaria.id/2013/06/mengenal-pramuka-pandega.html

27

Anda mungkin juga menyukai