Anda di halaman 1dari 3

TERAPI DAN PEMBERIAN OKSIGEN PADA BAYI BARU LAHIR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


SPO.MDGs.34 0 1/3

TANGGAL TERBIT Ditetapkan,


SPO DIREKTUR
(STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL)

Terapi pemberian oksigen pada bayi baru lahir adalah memasukkan


PENGERTIAN oksigen tambahan dari luar paru-paru melalui saluran pernafasan
dengan menggunakan alat sesuai kebutuhan bayi baru lahir
1. Meningkatkan konsentrasi 02 pada darah arteri sehingga masuk
TUJUAN kejaringan untuk memfasilitasi metabolisme aerob
2. Mempertahankan PaO2 > 6- mmHg atau SaO2 > 90% untuk
- Mencegah dan mengatasi hipoksemia atau hipoksia serta
mempertahankan oksigenasi jaringan untuk memfasilitasi
oksigenasi jaringan yang adekuat
- Menurunkan kerja nafas dan miokard
KEBIJAKAN Sesuai Kebijakan RSUD Lawang,
1. Terapi oksigen tanpa penilaian tekanan O2 arteri dan atau
saturasi O2 sangat berbahaya
2. Pertahankan tekanan O2 arteri 40-80 mmHg atau tingkat SpO2
88-92% ------ atur alarm pada 85-95%
3. Perlu peningkatan aliran O2 selama bayi minum sampai 30-45
menit setelah minum
PROSEDUR 4. Pemeriksaan AGD dan pulse oximetri untuk mendeteksi
hipoksemia
METODE PEMBERIAN OKSIGEN
1. Nasal Prongs /nasal kanul : pipa pendek yang dimasukkan
kedalam cuping hidung
a. Letakkan nasal prongs tepat kedalam cuping hidung dan
rekatkan dengan plester di kedua pipi dekat hidung
b. Jaga agar cuping hidung bayi bersih dari kotoran
hidung/lender, yang dapat menutupi hidung dari aliran
oksigen
c. Pasang aliran oksigen sebanyak 1-2 L/menit (0.5 L/menit
pada bayi muda) untuk memberikan kadar oksigen inspirasi-
ekspirasi 30-35%
d. Tidak perlu kelembapan
2. Kateter Nasal :
a. Kateter berukuran 6 atau 8 FG yang dimasukkan lubang
hidung hingga melewati bagian belakang rongga hidung
b. Tempatkan kateter dengan jarak dari sisi cuping hidung
hingga kebagian tepi dalam dari alis bayi
c. Pasang aliran oksigen 1-2 L/menit
d. Tidak perlu kelembapan
3. Kateternasofaring
a. Kateter dengan ukuran 6 atau 8 FG dimasukkan kedalam
faring tepat di bawah uvula
TERAPI DAN PEMBERIAN OKSIGEN PADA BAYI BARU LAHIR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


SPO.MDGs.34 0 2/3

b. Letakkan kateter pada jarak dari sisi cuping hidung hingga


kearah telinga, jika saat ini diletakkan terlalu bawah bayi bisa
tersedak, muntah dan kadang-kadang dapat timbul distensi
PROSEDUR lambung
c. Beri aliran sebanyak 1-2 L/menit, yang memberikan oksigen
inspirasi 45-60 %. Kecepatan aliran tidak boleh berlebih
karena dapat memberikan distensi lambung
d. Perlu dilakukan pelembapan
Pantau bayi setidaknya 3 jam untuk mengidentifikasi
- Nilai SaO2 menggunakan pulse oksimetri
- Kateter nasal atau prong yang bergeser
- Kebocoran sistem aliran oksigen
- Kecepatan aliran oksigen tidak tepat
- Jalan nafas tersumbat oleh lender /kotoran hidung(bersihkan
hidung dengan ujung kain atau sedot perlahan)
- Distesi lambung
4. Penggunaan oksigen saat di incubator
a. Menggunakan selang dengan aliran tinggi
b. Butuh waktu ± 10 menit untuk stabilisasi oksigen
c. Kadar O2 turun bila tutupnya dibuka, maka sebisa mungkin
incubator tidak dibuka tutup
d. Tidak direkomendasikan untuk di pakai di ruang bersalin
5. Head box O2
a. Kecepatan aliran 5-7 L/menit
b. Kecepatan aliran> 7L/menit : meningkatkan O2, bayi bisa
muntah
c. Perlu kecepatan aliran tinggi untuk mencapai konsentrasi O2
yang adekuat dan mencegah penumpukan O2
d. Aliran gas 2-3 L/menit diperlukan untuk rebreathing CO2
6. CPAP (Continous Positive Airway Presure)
a. Tempelkan selang oksigen dan udara kepencampuran dan
flow meter, lalu hubungkan ke alat pengatur kelembapan.
Pasang flow meter antara 5-10 liter
b. Tempelkan satu selang ringan ,lemas dan berkerut ke alat
pengatur kelembapan. Hubungkan probe kelembapan, dan
suhu keselang kerut yang masuk ke bayi. Pastikan probe
suhu tetap di luar incubator atau tidak di dekat sumber panas
dari penghangat
c. Siapkan satu botol steril di dekat alat pengatur kelembapan
d. Jaga kebersihan ujung selang
e. Posisikan bayi dan naikkan kepala tempat tidur 30 o
f. Hisap lendir dari mulut, hidung dan faring, pastikan bayi
tidak ada atresia choana
g. Letakkan gulungan kain di bawah bahu bayi sehingga leher
bayi dalam keadaan ekstensi untuk menjaga jalan nafas
tetap terbuka
h. Masukkan dengan posisi lengkungan kebawah. Sesuaikan
sudut prongs dan kemudian sesuaikan selang kerut dengan
posisi yang sesuai
TERAPI DAN PEMBERIAN OKSIGEN PADA BAYI BARU LAHIR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


SPO.MDGs.34 0 3/3

i. Masukkan pipa orogastrik (OGT) dan lakukan aspirasi isi


perut, kita boleh membiarkan pipa lambung tetap
ditempatnya untuk mencegah distensi lambung
PROSEDUR i. Pergunakan topi untuk menjaga kehangatan bayi
Setelah bayinya aman dan stabil dengan CPAP, barulah kita
melakukan fiksasi nasal prongs agar tidak bergeser dari tempatnya
UNIT TERKAIT Ruang Neonatus

Anda mungkin juga menyukai