Tor Ponek 2

Jl. Semeru No.
01 (Komplek PT Pindad) Turen

Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
email : rsupindadt@gmail.com
Jl. Semeru No. 01 (Komplek PT Pindad) Turen
Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
Turen, 20 September 2022
Nomor : U/ /RSU-P/ /2022

Lampiran : 1 lembar
Perihal : undangan
Kepada
Yth.Daftar terlampir
RSU Pindad
Di
Tempat
Dengan hormat,
Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan obstetri neonatal emergensi
komprehensif (PONEK) di RSU Pindad, dengan ini kami sampaikan untuk hadir
pada :
Hari/tgl : Jum’at, 23 September 2022
Pukul : 16.00 sd selesai
Tempat : Ruang Hemodialisa RSU Pindad
Acara : in house Training 1 Program PONEK
Demikian undangan ini kami sampaikan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih .
Ketua Tim PONEK
Nofi Astutik, S.Tr.Keb

Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
RUMAH SAKIT UMUM PINDAD
DAFTAR HADIR
Hari : Jumat
Tanggal : 23 September 2022
Jam : 16.00 wib s/d selesai
Tempat : Ruang Hemodialisa RSU PINDAD
Acara : Inhouse training PONEK
DAFTAR NAMA UNDANGAN
NO NAMA BAGIAN
1 Dr.Dion Juniar Fitra Narasumber
Sp.OG
2 Dr. Sri Ratna Ka YanMed
3 Luluk khulailah Kamar Bersalin
4 Yunita azura Kamar Bersalin
5 Een Ermawati Kamar Bersalin
6 Danik Arfiani Perinatologi
7 Evi Dhina Perinatologi
8 Nova Yulia Perinatologi
9 A’an Dwi Safaringga Perinatologi
10 Dwi Wahyu Kamar Bersalin
11 Eka Yuliana sari Ka.Instalasi Ralan
12 Riza Frika Karu IGD
13 Siti Kharimatul Karu POLI
Abeedah
14 Yessy Kristina Ranap Unit 3
15 Anita Imtikhana Ranap Unit 1
16 Putri Dwi w Ranap Unit 2
17 Dayinta bayu IGD
18 Bidan Nina PMB
19 Bidan cici PMB
20 Bidan inawati PMB
21 Bidan Indah PMB
22 PKM Turen Bidan
23 Bidan rudito PMB
24 PKM Sumawe Bidan
25 PKM Sitiarjo Bidan
26 Bidan Ike PMB
27 Bidan tyas PMB
28 Bidan Arik Wahyu PMB
29 Bidan Esa PMB
Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
30 Bidan Soffie PMB

31 Bidan Supriyani PMB
32 PKM Dampit Bidan
33 PKM Pamotan Bidan
Ketua Tim PONEK

Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
KERANGKA ACUAN (TOR)

PONEK TENTANG PENANGANAN
PADA HAEMORAGIC POST
PARTUM (HPP)
TAHUN
2022
Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia masih tertinggi di antara Negara ASEAN
dan penurunannya sangat lambat. AKI dari 307/100.000 kelahiran hidup (SDKI
tahun 2002-2003), menjadi 228/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007.
Demikian pula Angka Kematian Bayi (AKB) 35/1000 kelahiran hidup (SDKI tahun
2002-2003) menjadi 34/1000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Seharusnya
sesuai dengan Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) 2015 target penurunan
AKI dari 408/100.000 (SDKI dan SKRT 1990) menjadi 102/100.000 pada tahun
2015 dan AKB dari 68/1000 kelahiran hidup (SDKI dan SKRT 1990) menjadi
23/1000 kelahiran hidup tahun 2015.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun
2000 disepakati bahwa terdapat 8 Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium
Development Goals/MDGs) pada tahun 2015. Dua diantara tujuan tersebut
mempunyai sasaran dan indikator yang terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan
anak yaitu :
1. Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5 tahun.
2. Mengurangi tiga per empat rasio kematian ibu dalam proses melahirkan.
Dua per tiga dari AKB didominasi oleh AKN. Penyebab dari AKN di negara
berkembang maupun di Indonesia kurang lebih sama. Berdasarkan data
Riskesdas 2007, penyebab kematian terbanyak neonatus usia 0-6 hari antara
lain gangguan atau kelainan pernafasan (35,9%), prematuritas (32,4%), dan
sepsis (20%). Ketiga hal tersebut diatas seharusnya dapat dihindari. Kendala
yang dihadapi masih berkisar antara keterlambatan pengambilan keputusan,
merujuk dan mengobati. Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan
perdarahan (27%), eklampsia (23%), infeksi (11%), dan abortus (5%) (SKRT
2001). Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu
penanganan ibu, maka proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan
dalam sistem terpadu di tingkat nasional dan regional.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan
pelayanan bagi ibudan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan
Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
Obstetri Neonatal EmergensiKomprehensif (PONEK) di Rumah sakit dan

Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di tingkat Puskesmas.
Rumah sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem rujukan
pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam
menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK
adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana,
sarana dan manajemen yang handal.
Untuk mencapai kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan
memerlukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan perubahan perilaku dalam pelayanan kepada pasien.Pada
tahun 2005 telah dilakukan penyusunan buku Pedoman Manajemen
Penyelenggaraan PONEK 24 jam di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
Selanjutnya diharapkan Pedoman Penyelenggaraan PONEK di Rumah
Sakit ini dapat dijadikan panduan bagi Tim PONEK Rumah Sakit Umum Daerah
sehingga dapat dipergunakan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu.
B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara terpadu dalam
upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) di Rumah Sakit Umum PINDAD
2. Tercapainya kemampuan teknis Tim PONEK RSU PINDAD Turen sesuai
Standar Kinerja Manajemen dan Standar Kinerja Klinis
Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
BAB II
INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN
1. Tenaga kesehatan dapat melaksanakan asuhan pelayanan obstetri neonatal

emergency komprehensif sesuai standar kinerja manajemen dan standar
kinerja klinis
2. Tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan kebidanan yang baik
terhadap pasien.
BAB III
CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Metode pembelajaran atau pelatihan

Bentuk kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan pelatihan dengan
menggunakan metode ceramah dan diskusi mengenai Pelatihan pelayanan
obstetri neonatal emergency komprehensif. Pada Pelatihan ini juga akan
diadakan Pre test dan Post test untuk mengetahui tingkat pengetahuan dari
peserta baik sebelum dan sesudah materi diberikan oleh narasumber.
B. Peserta
1. Seluruh Dokter IGD
2. Kepala Bidang Pelayanan
3. Kepala Unit Pelayanan IGD, Kamar Bersalin, Perinatologi
4. Seluruh Bidan Pelayanan Rumah sakit
C. Pemateri
dr. Dion Januar Fitra Sp.OG
D. Materi pelatihan
Materi pelatihan terdiri dari :
PENANGANAN HAEMORAGIC POST PARTUM (HPP)
( Materi Terlampir)
Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
BAB IV
PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN
Pelaksana dan penanggung jawab kegiatan pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal

Emergency Komprehensif adalah Tim PONEK Rumah Sakit Umum Pindad.
BAB V
JADWAL KEGIATAN
Waktu pelaksanaan : Jum’at, 23 September

Pukul : 16.00wib s/d selesai
Tempat : Ruang Hemodialisa RSU Pindad Turen
BAB VI
PEMBIAYAAN
Pembiayaan pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif

(PONEK) seluruhnya ditanggung oleh Rumah Sakit Umum Pindad.
Rincian Dana
Alokasi Dana Rincian Dana Jumlah
Pemateri 1 x @ Rp 25.000 Rp. 25.000
Panitia 3 x @ Rp 20.000 Rp. 60.000
Peserta 33 x @ Rp 20.000 Rp. 660.000
Sewa Kursie 35 x @ Rp. 8000 Rp. 280.000
Total Rp. 1.025.000
Keterangan :
Harga @ Rp. 25.000 ( Nasi + Minum )
Harga @ Rp. 20.000 ( Nasi + Minum )

Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
BAB VII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
A. Metode Evaluasi
1. Pengisian Pre-Post Test oleh Peserta
2. Penilaian pemantauan kinerja peserta ditempat bertugas
B. Pelaporan
Pelaporan kegiatan dilkasanaan oleh tim PONEK untuk disampaikan ke
Karumkit
Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
BAB VIII
PENUTUP
Dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan meningkatkan

ketrampilan tenaga kesehatan dalam melakukan pelayanan kebidanan pada
pasien obstetric dan gynekologi untuk mengatasi AKI dan AKB. Kami sangat
mengharapkan dukungan dan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak
yang mendukung pelaksanaan kegiatan ini.
Turen, 23 September 2022
Ketua Tim Ponek

Rumah Sakit Umum Pindad

Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
MATERI
PENANGANAN HAEMORAGIC POST PARTUM (HPP)
A. DEFINISI
HPP adalah perdarahan yang terjadi sesudah sesaat proses persalinan

berlangsung dengan volume perdarahan melebihi dari 500 ml (persalinan
pervaginam) dan lebih dari 1000 cc (persalinan SC)
B. TUJUAN UTAMA PENANGANAN HPP

1. Mengembalikan volume darah dan mempertahankan oksigenasi
2. Menghentikan perdarahan dengan menangani penyebab HPP
C. KLASIFIKASI
1. Perdarahan post partum dini (early postpartum hemorrhage)
2. Perdarahan post partum sekunder (late postpartum hemorrhage)
D. PENYEBAB HPP
Faktor Resiko penyebab perdarahan
1. Grandemultipara
2. Polihidramnion
3. Makrosomi
4. Gemelli
5. Anemia
6. Partus presipitatus
7. Partus kasep
8. Malposisi
9. Bekas SC
10. Plasenta abnormal
E. Ada 4T PENYEBAB HPP:

a. Tonus (atonia uteri)
b. Trauma (Laserasi, Hematoma,Inversio, Laserasi)
c. Tissue ( sisa plasenta, invasif plasenta)
d. Thrombin (kelainan pembekuan darah)
F. TANDA DAN GEJALA

 Atonia Uteri : Perdarahan, uterus berkontraksi lemberk, plasenta lengkap
Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
 Laserasi jalan lahir :Perdarahan, uterus kontraksi baik, plasenta lengkap

 Retensio Plasenta : Perdarahan, uterus kontraksi baik, plasenta belum lahir
30 menit
 Sisa Plasenta : Perdarahan, uterus kontraksi baik, plasenta tidak lengkap
 Ruptura Uteri : Perdarahan, uterus kontraksi lembek, diskontinuitas uterus,
tanda cairan bebas
 Inversio Uteri : Perdarahan, uterus tidak teraba
 Endometritis : Perdarahan lebih dari 24 jam, sub involusi uteri, kontraksi
lembek, nyeri, lokhea bau
G. PENATALAKSANAAN HPP SECARA UMUM :

a. Melakukan pemasangan infus double line
 Line 1:Untuk rehidrasi cairan berikan cairan kristaloid (RL, NS) dan
persiapan transfusi berikan cairan NS.
 Line 2: Untuk cairan uterotonika
b. Berikan uterotonika (oksitosin, misoprostol, methergin) melalui injeksi,
Sub lingual atau rectal.
 Untuk masa kerja pemberian secara Sub lingual adalah 120 menit
 Untuk masa kerja pemberian secara rectal adalah 70 menit
c. Cari penyebab perdarahan dari robekan jalan lahir atau dari dalam uterus
d. Lakukan KBI(Kompresi Bimanual Interna) dan pantau perdarahan. jika
KBI tidak berhasil, uterus tidak dapat berkontraksi pasang condom cateter
H. PENATALAKSANAAN BERDASARKAN DIAGNOSA

1. atonia uteri
• Lakukan massage uterus
• Pasang infuse RL
• Beri oxutocin 10 UI IV, dan 20 UI drip (sesuai kondisi)
• Pastikan placenta telah lahir lengkap (bila masih tertinggal lakukan
evakuasi sisa placenta)
• Pastikan tidak ada laserasi jalan lahir
• Kompresi bimanual eksterna
• Kompresi bimanual interna
• Kompresi aorta abdominalis
• Tampon uterus / kondom kateter
• Berikan transfusi bila perlu
• Lakukan uji beku darah
• Bila perlu dilakukan tindakan operatif
o Konservatif – jahitan uterus
Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
o Ligasi arteri uterina

o Histerektomi
2. Robekan Jalan Lahir
 Lakukan eksplorasi untuk mengidentifikasi lokasi laserasi dan sumber
perdarahan
 Lakukan irigasi pada tempat luka dan bubuhi larutan antiseptik
 Jepit dengan ujung klem sumber perdarahan kemudian ikat dengan
benang
 Lakukan penjahitan luka sesui derajat robekan perineum
3. Retensio Plasenta
 Lakukan perbaikan KU dengan infus RL + oksitosin 20 IU dengan
tetesan 40 tpm
 Lakukan plasenta manual
4. Ruptur uteri
 Lakukan perbaikan KU dengan infus RL
 Siapkan SC untuk penjahitan uterus yang robek
5. Inversio Uteri
 Perhatikan kondisi umum ibu.
 Apabila terjadi syok harus diatasi lebih dulu dengan infuse I.v cairan
elektrolit.
 Lakukan vagina toucher untuk mengetahui seberapa tingkat keluarnya
uterus.
 Melakukan reposisi uterus segera secara manual.
 Pengembalian posisi secara manual
 Menempatkan satu tangan di vagina dengan ujung-ujung jari
menggerakkan dinding uterus keatas sewaktu fundus dereposisi.
 Lakukan dengan hati-hati agar tidak menusuk atau tidak membuat
rupture dinding uterus yang lunak.
 Pada saat yang sama seluruh uterus diangkat tinggi keluar pelvis, di
atas level umbilicus dan tahan selama beberapa menit.
 Bila plasenta masih melekat, jangan dilepas oleh karena itu tindakan ini
akan memicu perdarahan hebat.
Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
 Setelah reposisi berhasil, tangan yang ada di dalam harus tetap ada di
dalam dan menekan fundus uteri.
 Berikan oksitosin dan setelah terjadi kontraksi, tangan dalam boleh
dikeluarkan perlahan agar inversio uteri tidak berulang.
 Bila reposisi pervaginam gagal, maka dilakukan tindakan operatif
I. CARA PEMASANGAN KONDOM KATETER

1. Siapkan Alat dan Bahan :
- Kondom laki-laki
- Cateter nelaton atau foley
- Cairan Infus garam fisiologis
- Infus Set
- Benang tali pusat
- Tampon kasa
2. Sebelum dipasang kondom cateter pasang cateter urin
3. Secara aseptik kondom yang telah diikatkan pada kateter dimasukkan
kedalam cavum uteri
4. Kondom diisi dengan cairan garam fisiologis sebanyak 250-500 cc sesuai
kebutuhan.
5. Dilakukan observasi perdarahan dan pengisian kondom dihentikan ketika
perdarahan sudah berkurang.
6. Untuk menjaga kondom agar tetap di cavum uteri, dipasang tampon kasa
gulung di vagina.
7. Bila perdarahan berlanjut tampon kassa akan basah dan darah keluar dari
introitus vagina.
8. Kontraktilitas uterus dijaga dengan pemberian drip oksitosin paling tidak
sampai dengan 6 jam kemudian.
9. Diberikan antibiotika tripel, Amoksisilin, Metronidazol dan Gentamisin.
Kondom kateter dilepas 24 – 48 jam kemudian, pada kasus dengan
perdarahan berat kondom dapat dipertahankan lebih lama.
J. RUANG LINGKUP
Upaya pelayanan PONEK secara khusus ditujukan pada penurunan
AKI dan AKB sesuai dengan target MDGs 4 dan 5. Ruang lingkup pelayanan
PONEK di RS dimulai dari garis depan/IGD dilanjutkan ke kamar
operasi/ruang tindakan sampai ke ruang perawatan. Secara singkat dapat
dideskripsikan :
1) Stabilisasi di IGD dan persiapan untuk pengobatan definitif
2) Penanganan kasus gawat darurat oleh Tim PONEK RS di ruang tindakan
Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
3) Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparotomi dan Seksio

Caesaria
4) Perawatan intermediate dan intensif ibu
5) Pelayanan Asuhan Ante Natal Risiko tinggi
6) Setelah pasien stabil di pindah ke ruangan
K. DOKUMENTASI
Setiap insiden/kejadian berkaitan dengan perdarahan antepartum yang
ditindak lanjuti dengan tindakan medis harus didokumentasikan dalam
rekam medik, yaitu:
1. Formulir Assesmen Medis Awal Kebidanan
2. Formulir Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
3. Formulir Assesmen Edukasi Terintegrasi
4. Formulir Discharge Planning
5. Formulir Monitoring Pasien
Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
SOAL PRETEST DAN POSTTEST HPP

Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
LAMPIRAN HASIL PRE TEST DAN POST TEST

N
O PRE TES POS TES
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN

Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
RUMAH SAKIT UMUM PINDAD
DAFTAR HADIR
Hari : Jumat
Tanggal : 23 September 2022
Jam : 16.00 wib s/d selesai
Tempat : Ruang Hemodialisa RSU PINDAD
Acara : Inhouse training PONEK
NO
NAMA JABATAN TANDA TANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
Telp. 0341-827295, Fax. 0341-827295
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
Ketua Tim PONEK
Nofi Astutik ,S.Tr.Keb

Tor Ponek 2

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Tor Ponek 2

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Jl. Semeru No.

01 (Komplek PT Pindad) Turen

Turen, 20 September 2022

Nomor : U/ /RSU-P/ /2022

Ketua Tim PONEK

Nofi Astutik, S.Tr.Keb

RUMAH SAKIT UMUM PINDAD

DAFTAR NAMA UNDANGAN

30 Bidan Soffie PMB

Ketua Tim PONEK

Nofi Astutik, S.Tr.Keb

KERANGKA ACUAN (TOR)

Obstetri Neonatal EmergensiKomprehensif (PONEK) di Rumah sakit dan

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Tenaga kesehatan dapat melaksanakan asuhan pelayanan obstetri neonatal

A. Metode pembelajaran atau pelatihan

Pelaksana dan penanggung jawab kegiatan pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal

Waktu pelaksanaan : Jum’at, 23 September

Pembiayaan pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif

Harga @ Rp. 25.000 ( Nasi + Minum )

Harga @ Rp. 20.000 ( Nasi + Minum )

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan meningkatkan

Turen, 23 September 2022

Ketua Tim Ponek

Nofi Astutik, S.Tr.Keb

PENANGANAN HAEMORAGIC POST PARTUM (HPP)

HPP adalah perdarahan yang terjadi sesudah sesaat proses persalinan

B. TUJUAN UTAMA PENANGANAN HPP

E. Ada 4T PENYEBAB HPP:

F. TANDA DAN GEJALA

 Laserasi jalan lahir :Perdarahan, uterus kontraksi baik, plasenta lengkap

G. PENATALAKSANAAN HPP SECARA UMUM :

H. PENATALAKSANAAN BERDASARKAN DIAGNOSA

o Ligasi arteri uterina

I. CARA PEMASANGAN KONDOM KATETER

3) Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparotomi dan Seksio

SOAL PRETEST DAN POSTTEST HPP

LAMPIRAN HASIL PRE TEST DAN POST TEST

LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN

RUMAH SAKIT UMUM PINDAD

Ketua Tim PONEK

Nofi Astutik ,S.Tr.Keb

Anda mungkin juga menyukai