Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN BERPIKIR KRITIS OLEH PERAWAT DALAM

BERKOLABORASI DENGAN DOKTER

SRI HARVITA SARI MARPAUNG/181101125

Sriharvitaaasm11@gmail.com

ABSTRAK

Dalam dunia kesehatan tentu akan ada kolaborasi antar sesama profesi kesehatan yang salah
satunya adalah dokter dengan perawat. Dalam kolaborasi ini perawat dituntut harus memiliki
kemampuan berpikir kritis sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan, dalam
kolaborasi ini perawat dengan dokter diharuskan memiliki kerjasama, komunikasi yang baik,
dan dapat melaksanakan kewajibannya masing – masing serta mampu saling menghargai dan
memiliki rasa percaya satu sama lain sehingga dalam proses keperawatan pasien dapat
menerima yang terbaik. Oleh karena itu berpikir kritis merupakan satu elemen penting bagi
seorang perawat saat melakukan pengambilan keputusan.

Kata kunci : berpikir kritis, perawat, kolaborasi, dokter.

ABSTRACT

In the world of health, of course there will be collaboration between Health professions, one of
which is a doctor and a nurse. In this collaboration, nurse are required to have critical support,
can improve the quality of health services, in this collaboration nurses with doctors are required
to have cooperation, good communication, and can support each other and increase trust. In the
nursing process the patient can receive the best. Therefore critical thingking is an important
element for nurses when making decisions.
Keywords : critical thingking, nurses, collaboration, doctors.

LATAR BELAKANG Salah satunya adalah profesi


keperawatan, dalam dunia keperawatan
Secara defenisi berpikir kritis
berpikir kritis merupakan hal yang
merupakan aktivitas yang dilakukan
harus dimiliki oleh seorang perawat
secara berkesinambungan yang
sehingga dalam melakukan tindakan
bertujuan untuk mencapai sesuatu
ataupun pengambilan keputusan untuk
dengan maksimal. Dalam berbagai
memberikan asuhan keperawatan
profesi berpikir kritis merupakan hal
perawat mampu memperhitungkan
yang sangat penting dalam mencapai
setiap masalah dan solusi yang dapat
keprofesionalan dan juga untuk
digunakan untuk mengatasi masalah
mencapai hasil yang maksimal dalam
tersebut serta dapat memperhitungkan
tiap – tiap pekerjaan yang ditekuni.
dampak dari tindakan tersebut untuk keputusan untuk perawatan pasien
pasien maupun perawat. perawat dapat berperan dan bisa
bekerjasama dengan maksimal untuk
Dalam dunia kesehatan standar yang
peningkatan kesehatan pasien.
harus dicapai yang paling utama adalah
pemenuhan hak – hak pasien dalam TUJUAN
pemberian layanan kesehatan, oleh
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk
sebab itu semua pelayan kesehatan di
mengetahui lebih banyak lagi tentang
dalam rumah sakit harus mampu
apa saja peranan seorang perawat dalam
memberikan pelayanan yang terbaik
berkolaborasi dengan dokter dengan
untuk mewujudkan hak – hak pasien
cara berpikir kritis.
yaitu meningkatkan kesehatan pasien.
Seperti yang telah kita ketahui, perawat METODE
merupakan salah satu tenaga medis
yang paling dekat dengan pasien maka Metode yang digunakan dalam

seorang perawat harus mampu untuk penulisan ini menggunakan literature

mengetahui apa saja yang dibutuhkan riview berdasarkan teks book, jurnal, e-

oleh pasien dan disinilah seorang book (10 tahun terakhir) dengan cara

perwat harus memiliki kemampuan menganalisis, eksplorasi sumber dan

berpikir kritis dalam pengambilan kajian bebas.

keputusan untuk tindakan yang akan


HASIL
dilakukan.
Hasil yang akan didapatkan dari
Dalam menjalankan kewajibannya
penulisan ini adalah peran tentang
perawat tentu tidak dapat bekerja
kemampuan berpikir kritis yang dimiliki
sendiri, perawat harus bisa
oleh seorang perawat saat berkolaborasi
berkolaborasi dengan tim medis lainnya
dengan dokter dan cara penanganan
salah satunya adalah dokter, tujuan dari
perawat dalam membantu memecahkan
kolaborasi ini yaitu untuk membantu
masalah ketika dihadapkan dalam satu
menyelesaikan ataupun memecahkan
kondisi untuk mencapai tujuan yaitu
masalah pasien. Dalam kolaborasi ini
kualitas proses keperawatan yang
perawat tentunya harus bisa berpikir
ditujukan kepada pasien.
kritis sehingga dalam pengambilan
PEMBAHASAN dalam mewujudkan kerjasama yang
baik, dalam hal ini seorang perawat
Dalam dunia kesehatan kata kolaborasi
harus memiliki kemampuan yang baik
bukanlah satu hal yang jarang lagi
sehingga saat bekerjasama dengan
karena setiap pelayan kesehatan di
dokter perawat mampu mengemukakan
rumah sakit saling membutuhkan
pendapatnya sehingga perawat tidak
sehingga dalam melaksanakan layanan
didominasi oleh dokter. Begitu juga
kesehatan semua pelayan kesehatan
sebaliknya dokter harus mampu
termasuk hubungan kolaborasi antara
bekerjasama dengan perawat secara
perawat dan dokter harus bisa
profesional.
berkolaborasi atau yang sering kita
sebut dengan bekerja sama dengan baik Dalam pelaksanaan tanggung jawab

untuk tujuan peningkatan kesehatan perawat harus mampu melaksanakan

pasien/klien. Dalam berkolaborasi tanggungjawab yang diberikan oleh

perawat dan dokter harus bisa mencapai dokter dengan baik, perawat harus bisa

kriteria bekerjasama yang baik yaitu berpikir kritis bagaimana dia bisa

kerjasama (cooperation), tanggung menyelesaikan tugasnya dengan

jawab (coordination), komunikasi maksimal. Seperti dalam melaksanakan

(communicatin), saling menghormati kewajibannya perawat harus memiliki

dan percaya (mutual respect). Dalam inisiatif sendiri untuk melakukan suatu

pelaksanaan kolaborasi ini perawat dan tindakan kepada pasien bila pasien

dokter harus saling memberi tersebut membutuhkan penanganan

pertimbangan/pandangan, mengoreksi tanpa harus menunggu perintah dari

bila ada yang salah atau kurang tepat, dokter namun dengan prinsip perawat

tidak memaksakan kehendak/dapat harus tetap dapat mempertimbangkan

mengubah pandangan serta perspektif tentang tindakan yang akan dilakukan

pribadi, serta melengkapi satu sama lain kepada pasien apakah tindakan tersebut

karena perawat dan dokter adalah mitra bermanfaat atau justru merugikan si

dalam dunia kesehatan. pasien bahkan juga perawat dan tim


medis lainnya.
Dalam pelaksanaan kerjasama perawat
harus mampu berpikir kritis mengenai Dalam pelaksanaan komunikasi seperti

apa yang harus dilakukan oleh perawat yang telah kita ketahui bahwa
komunikasi merupakan hal yang intim hal ini dituntut harus mampu
bagi setiap orang begitu juga dengan menghormati dan memiliki rasa percaya
perawat. Dalam berkolaborasi perawat terhadap dokter, namun bukan berarti
harus memiliki kemampuan semua yang dilakukan oleh dokter
berkomunikasi yang baik dan benar dan sepenuhnya harus kita lakukan dalam
seorang perawat dapat memiliki situasi inilah seorang perawat dapat
komunikasi yang baik apabila perawat berpikir kritis agar dapat membedakan
tersebut mampu berpikir kritis sehingga mana yang layak dilakukan tanpa harus
apa yang akan disampaikan oleh dokter menyinggung perasaan si dokter dan
maupun sebaliknya kedua belah pihak tetap menjalin rasa kepercayaan karena
tidak mendapatkan informasi yang elemen saling menghormati dan percaya
salah. Misalnya dalam pemeriksaan mempengaruhi keberhasilan kolaborasi.
pasien seorang perawat setelah
PENUTUP
melakukan pemeriksaan atau tindakan
maka perawat akan Dalam berkolaborasi dengan dokter
mendokumentasikan hasil dari perawat harus memiliki kemampuan
pemeriksaan tersebut dan hasil tersebut untuk berpikir kritis saat dihadapkan
akan disampaikan kepada dokter yang pada suatu situasi yang benar – benar
menangani pasien tersebut dengan membutuhkan keputusan untuk
komunikasi yang baik sehingga dalam mencapai tujuan yaitu peningkatan
pemberian perawatan akan lebih mudah. kesehatan pasien.

Dalam pelaksanaan saling menghormati REFERENSI


dan percaya hal ini merupakan hal yang
penting karena dalam berkolaborasi rasa Deswani (2009), Proses Keperawatan
dan Berpikir Kritis. Salemba : Jakarta
saling menghormati dan percaya sangat
dibutuhkan, tanpa rasa saling Deniati Kiki, dkk (2016), Gambaran
Kemampuan Berpikir Kritis Perawat
menghormati dan percaya hubungan
Primer dalam Pelaksanaan Asuhan
kolaborasi antara perawat dengan dokter Keperawatan di Rumah Sakit Islam
akan canggung. Hal ini dapat kita lihat Surakarta Jurnal Kesehatan Holistik
(The Journal of Holistic Healthcare),
bila salah satunya tidak menghargai
Volume 12, No. 1, Januari 2018 : 21 –
keputusan yang lain maka akan timbul 25
rasa ketidakpercayaan. Perawat dalam
Fatih, A., & Simamora, R. H. (2019, Buku 3. Edisi 7. Indonesia : Salemba
March). Investigating nurses’ coping Medika.
strategies in their workplace as an
indicator of quality of nurses’ life In Ramadhiani, R. O., & Siregar, T. 2019.
Indonesia : a preminary study. In IOP Hubungan Berpikir Kritis dengan
Conference Series : Earth and Kepedulian (Caring) Perawat dalam
Environmental Science (Vol. 248, No. Melaksanakan Asuhan Keperawatan di
1, p. 012031). IOP Publishing. RSUD Kota Depok Jurnal Kesehatan
Kedokteran, 15, (2) : 149 – 150
Karen. 1992. Fundamentals of
Nursing : Collaborating for Optimal Robinson F. Patrick, Gorman G., Lynda
Health. East Norwalk : Appleton & W. Simmer and Rachel Yudkowky.
Lange Simon & Schuster Business and Communication in hospitals. Nursing
Professional Group. Forum, 45, 3.

Mulyaningsih. 2013. Peningkatan Rubenfeld, M. G., scheffer,B. K. 2007.


Perilaku Caring Melalui Kemampua Berpikir Kritis dalam Keperawatan.
Berpikir Kritis Perawat. Jurnal Jakarta : EGC.
Keperawatan. 1 (2) : 100 – 6 Syah, Candra (2017). Buku Ajar
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Manajemen Keperawatan : Teori dan
Fundamental Keperawatan : Konsep, Aplikasi Praktek Dilengkapi dengan
proses dan praktik. Edisi 4. Jakarta : Kuisioner Pengkajian Praktek
EGC. Manajemen Keperawatan. Bogor : IN
MEDIA
Potter & Perry. 2010. Fundamental of
Nursing (fundamental Keperawatan). Sumijatun. 2009. Manajemen
Buku 1. Edisi 7. Indonesia : Salemba Keperawatan Konsep Dasar dan
Medika. Aplikasi Pengambilan Keputuan Klinis.
Jakarta : TIM
Potter & Perry. 2010. Fundamental of
Nursing (fundamental Keperawatan). Terry, Cynthia Lee. 2011. Keperawatan
Buku 2. Edisi 7. Indonesia : Salemba Kritis. Yogyakarta : Rapha Publishing.
Medika.

Potter & Perry. 2010. Fundamental of


Nursing (fundamental Keperawatan).

Anda mungkin juga menyukai