Diafragma
Bedakan diafrgma kanan dan kiri
Pluera
Pada pleura yang perlu diperhatikan adalah sudut costophrenicus-nya. Normalnya
sudut ini tajam. Ada beberapa keadaan yang sudut ini menumpul, seperti efusi
pleura, bentuk dada, emfisema, penebalan pleura dan adanya perselubungan
Jantung
Dinilai bentuk jantung dan ukurannya. Jantung dirontgen akan memberikan
gambaran radio opak sedangkan paru memberikan gambaran radio lusen karena
berisi udara.
Guna mengetahui atau melihat kelainan organ-organ pada rongga dada diperlukan
analisis dan interpretasi yang akurat, untuk menginterpretasikan hasil radiografi (X-ray).
Salah satu metode yang digunakan adalah dengan menghitung rasio antara nilai maksimum
dari transverse diameter dari jantung (MD) dengan nilai maksimum dari transverse diameter
dari rongga dada (ID). Nilai rasio ini dikenal dengan cardio-thoracic ratio (CTR) dengan
rumus
CTR = MD / ID…………………………………………………(1.1)
Perhitungan CTR sudah diterima tidak hanya sebagai metode yang mudah akan tetapi
nilainya dapat digunakan sebagai parameter klinis. Pada orang dewasa, nilai CTR yang lebih
besar dari 0.5 (50%) mengindikasikan pembesaran jantung, meskipun masih ada variable lain
seperti bentuk dari rongga dada yang harus diperhitungkan. Sedangkan pada bayi yang baru
lahir, nilai CTR 66% adalah nilai batas normal. Gambar 1.1 menunjukkan citra X-ray dari
rongga dada, dan dua garis yang menunjukkan nilai kedua diameter untuk perhitungan CTR.
Perhitungan CTR ini sangat berguna untuk mendeteksi penyakit jantung terutama yang
ditandai dengan adanya pembesaran ukuran jantung (cardiomegally).
Kemungkinan penyebab CTR lebih dari 50% diantaranya:
Kegagalan jantung (cardiac failure)
pericardial effusion
left or right ventricular hypertrophy