Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sukron Muzayyin

NIM : 331610007
Kelas : TL 16 D1

Pengelolaan Limbah Radioaktif

Limbah radioaktif dihasilkan dalam pengolahan bahan bakar nuklir serta dalam
pengunaan nuklir (penggunaan radionuklida dalam kedokteran, penelitian, dan industri).
Risiko radiologis dan keamanan dari limbah radioaktif bervariasi dari sangat rendah untuk
limbah jangka pendek dan rendah hingga sangat besar untuk limbah tingkat tinggi. Volume
limbah meningkat karena semakin banyak unit tenaga nuklir yang dioperasikan, fasilitas nuklir
dinonaktifkan dan penggunaan radionuklida meningkat. Pengelolaan limbah radioaktif yang
aman dan ramah lingkungan, termasuk minimalisasi, transportasi, dan pembuangannya,
penting, mengingat karakteristiknya. Tujuan dari program ini adalah untuk memastikan bahwa
limbah radioaktif dikelola, diangkut, disimpan dan dibuang dengan aman, dengan tujuan untuk
melindungi kesehatan manusia dan lingkungan, dalam kerangka kerja yang lebih luas dari
pendekatan interaktif dan terpadu untuk pengelolaan dan keselamatan limbah radioaktif.

A. Kegiatan terkait manajemen


Negara, bekerja sama dengan organisasi internasional terkait:
1. Mempromosikan kebijakan dan langkah-langkah praktis untuk meminimalisir
limbah radioaktif dan menyediakan pengelolaan yang aman;
2. Mendukung upaya dalam IAEA untuk mengembangkan dan menyebarluaskan
standar keselamatan limbah radioaktif untuk pengelolaan dan pembuangan limbah
radioaktif yang aman dan ramah lingkungan;
3. Mempromosikan penyimpanan, transportasi, dan pembuangan limbah radioaktif
yang aman.
4. Mempromosi perencanaan yang tepat.

B. Kerjasama dan koordinasi internasional dan regional


Negara, bekerja sama dengan organisasi internasional terkait:
1. Memperkuat upaya mereka untuk menerapkan Kode Praktik tentang Gerakan
Lintas Batas Limbah Radioaktif
2. Mendukung London Dumping Convention
3. Tidak mempromosikan atau mengizinkan penyimpanan atau pembuangan limbah
radioaktif tingkat tinggi, menengah, dan rendah di dekat lingkungan laut
4. Tidak mengekspor limbah radioaktif
5. Menghormati, sesuai dengan hukum internasional, keputusan, sejauh yang berlaku
bagi mereka, diambil oleh pihak-pihak pada konvensi lingkungan regional terkait
lainnya yang berhubungan dengan aspek-aspek lain dari pengelolaan limbah
radioaktif yang aman dan ramah lingkungan.

Negara, bekerja sama dengan organisasi internasional terkait, harus menyediakan, jika
perlu, bantuan kepada negara berkembang untuk membangun dan atau memperkuat
infrastruktur pengelolaan limbah radioaktif, termasuk undang-undang, organisasi, tenaga kerja
terlatih dan fasilitas untuk penanganan, pengolahan, penyimpanan, dan pembuangan limbah.
dihasilkan dari penggunaan nuklir.

Pengolahan limbah radioaktif, terutama diperuntukkan bagi perlindungan maksimum


bagi mahluk hidup, lingkungan dan ekosistemnya. Pada dasarnya kegiatan pengelolaan limbah
radioaktif meliputi tahapan :
a. Pengangkutan Limbah
Pengangkutan meliputi kegiatan pemindahan limbah radioaktif dari lokasi pihak
penghasil limbah menuju ke lokasi pengelolaan limbah PTLR. Kegiatan pengangkutan harus
memenuhi syarat-syarat keamanan dan keselamatan sesuai peraturan perundangan yang
berlaku. Terutama bila lokasi penghasil limbah diluar kawasan PTLR diperlukan ijin
Pengangkutan Limbah dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).
b. Praolah (pretreatment)
Praolah adalah kegiatan yang dilakukan sebelum pengolahan agar limbah memenuhi
syarat untuk dikelola pada kegiatan pengelolaan berikutnya.
c. Pengolahan (treatment)
Pengolahan limbah radioaktif di PTLR menggunakan fasilitas utama Kompaktor,
Evaporator, Insenerator dan Unit Immobilisasi.

Anda mungkin juga menyukai