Anda di halaman 1dari 2

Proses penuaan menurut sistem tubuh

1. Sistem indra ( penglihatan,pendengaran,penciuman, dan pengecapan )


Gangguan pada mata sering disebabkan oleh katarak, glaukoma, atau degenerasi
makula. Pada usia lanjut dengan katarak yang berat, terjadi penurunan visus, bahkan
pada stadium lanjut hanya dapat membedakan terang dan gelap. Penyebab katarak
antara lain pengobatan steroid yang berlangsung lama, trauma, radiasi, atau idioptik (
tak diketahui penyebabnya ).
Kedua jenis gangguan pada sistem indra tersebut diatas, sistem penglihatan dan
pendengaran akan berdampak pada gangguan komunikasi.
Pada lansia, timbulnya gangguan komunikasi tidak saja sebagai akibat dari
presbiakusis, tapi sering ditambah pula dengan situasi dalam percakapan yang kurang
mendukung. Timbulnya gangguan komunikasi dikaitkan dengan hal-hal berikut. Sistem
penglihatan erat kaitannya dengan presbiopi ( old sight ). Lensa kehilangan elastisitas
dan kaku. Otot penyangga lensa lemah dan kehilangan tonus. Ketajaman penglihatan
dan daya akomodasi dari jarak jauh atau dekat berkurang. Penggunaan kaca mata dua
sistem penerangan yang baik dapat digunakan untuk mengompensasi hal tersebut.
(pudjiastuti, 2003)
2. Skrining ketajaman visus
Dilakukan dengan tindakan yang sederhana, yaitu koreksi dengan ukuran kacamata
yang sesuai. Bagi kasus katarak dengan tindakan ekstraksi lensa tidak saja akan
memeperbaiki penglihatan, tetapi juga akan meningkatkan status fungsional dan
psikologis. Skrining dengan alat funduskopi dapat mendeteksi penyakit glaukoma,
degenerasi makula, dan retinopati diabetes. Adapun faktor risiko untuk degerasi makula
adalah adanya riwayat keluarga dan faktor merokok. (noorkasiani, 2009)
3. Sistem penglihatan
Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar. Kornea lebih
berbentuk sferis (bola). Lensa lebih suram ( kekeruhan pada lensa ) menjadi katarak
jelas menyebabkan gangguan penglihatan. Meningkatnya ambang, pengamatan sinar,
daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, dan susah melihat dalam cahaya gelap.
Hilangnya daya akomodasi. Menurunya lapangan pandang berkurang luas
pandangannya. Menurunnya daya membedakan warna biru atau hijau pada skala.
(nugroho, 2000)

Penatalaksanaan

Jika gangguan penglihatan akibat katarak sudah cukup parah dan menghambat pasien dalam
melakukan aktivitas hariannya, tindakan operatif diperlukan untuk mengambil dan mengganti
lensa yang cacat tersebut dengan lensa intra okular plastik secara permanen. Operasi katarak
merupakan operasi yang paling sering dilakukan dalam operasi mata. Pengambilan lensa
dimulai dengan insisi kapsul lensa ( kapsulotomi ) untuk membuka kapsul dan mengambil lensa
yang berkabung. Terdapat dua jenis tindakan, yaitu ekstraksi ekstrakapsular ( ECCE ) dan
ekstraksi intrakapsular ( ICCE ).
Pencegahan

Meskipun secara ilmiah belum jelas, pengguanan kacamata pelindung sinar ultraviolet dapat
memperlambat terjadinya katarak. Konsumsi antioksidan secara teratur, misalnya vitamin
A,C,E secara teoritis bermanfaat meskipun manfaatnya sebagai suplemen pencegah katarak
belum terbukti. (dkk, 2011)

Bibliography
dkk, D. A. (2011). penyakit diusia tua. Jakarta: EGC.

noorkasiani, s. t. (2009). kesehatan usia lanjut dengan pendekatan asuhan keperawatan. jakarta:
salemba medika.

nugroho, w. (2000). KEPERAWATAN GERONTIK. Jakarta: EGC.

pudjiastuti, s. s. (2003). fisioterapi pada lansia. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai