Anda di halaman 1dari 2

Fasilitas pelayanan kesehatan mempunyai tugas utama memberikan pelayanan kesehatan yang

berkualitas dan aman bagi masyarakat. Data BPPSDM tahun 2014 tercatat sejumlah 295.508
perawat dari 891.897 total tenaga kesehatan. Potter dan Perry (2013) juga berpendapat bahwa
perawat memberikan kontribusi sangat besar terhadap keberhasilan pemberian pelayanan
kesehatan paripurna kepada klien.
Keberhasilan pemberian asuhan keperawatan oleh perawat yang menempati 1/3 dari keseluruhan
tenaga kesehatan di Indonesia baik di RS maupun di Pelayanan Primer ini perlu didukung oleh
mekanisme upaya peningkatan profesionalisme perawat. Salah satunya adalah melalui
pengembangan karir perawat.

Hasil survei AMN Healthcare pada tahun 2013 menunjukkan perawat sebagai profesi kesehatan
terbesar telah mencapai angka 3,1 juta orang, angka ini diprediksi terus meningkat sebesar 26%
setiap tahun hingga tahun 2020 di seluruh dunia. Di Indonesia, data Badan PPSDM Kesehatan RI
(2016) menunjukkan tenaga kesehatan di Indonesia dengan jumlah terbanyak pada tahun 2015
yaitu perawat sebanyak 223.910 orang atau 34,6% dari total tenaga kesehatan yang ada.

Undang-Undang RI No. 49 tahun 2013 tentang komite keperawatan tidak secara langsung
menjelaskan jenjang karir perawat di Indonesia, pada pasal 11 ayat 1 terkait tugas komite
keperawatan untuk memelihara mutu profesi dengan menyusun data dasar profil tenaga
keperawatan sesuai area praktiknya. Kebijakan yang lebih jelas tentang jenjang karir hanya
berupa Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) tentang jenjang karir perawat di RS tetapi belum dijadikan
standar baku nasional penerapan jenjang karir di Indonesia.

Sistem jenjang karir berdasarkan kompetensinya dirasa perlu karena akan bermanfaat dalam
pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), sistem pembagian insentif, proses promosi, mutasi
dan perputaran pegawai. Kebijakan terkait sistem ini telah dikeluarkan oleh Departemen
Kesehatan RI (Depkes RI) bersama sama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
yang berupa pedoman pengembangan jenjang karir perawat. Pedoman ini membagi jenjang
karir perawat meliputi perawat klinik, perawat manajer, perawat pendidik, dan perawat peneliti.
Namun, hingga detik ini belum semua rumah sakit menerapkan sistem tersebut karena lemahnya
kekuatan hukum dimana peraturan tersebut berupa pedoman bukan peraturan pemerintah. Hal ini
mencerminkan kurang optimalnya pengembangan jenjang karir perawat, terbukti dari hasil
survey yang dilakukan di rumah sakitdi provinsi Jawa Timur sebesar 52% perawat pelaksana
belum memahami tentang sistem pengembangan jenjang karir perawat.

Implikasi jangka panjang dalam pengembangan jenjang karir memberikan dampak positif yaitu;
(1) Menurunkan angka turnoverperawat serta kesempatan pengembangan diri secara profesional;
(2) Meningkatnya kualitas dan produktivitas serta kinerja perawat dalam melaksanakan tugas.
Penelitian yang dilakukan oleh (Reza, 2015) di suatu RS menunjukkan ada hubungan antara
persepsi perawat yang baik tentang jenjang karir (58,8%) dengan tingkat motivasi kerja (63,2%)
dan kepuasan kerja perawat (51,5%). (PERMENPAN-RB, 2014).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nugraha Adi Ramdani Kusumah, Richa Noprianty, Laelasar (2019).
Tentang Pelaksanaan Kompetensi Berdasarkan Jenjang Karir Profesional Perawat. Menunjukkan bahwa
Pelaksanaan kompetensi berdasarkan jenjang karir profesional perawat dalam kategori sesuai sebesar
58.1%. Pelaksanaan jenjang karir oleh Perawat Klinis I (56.3%) sesuai, Perawat Klinis II (50.0%) sesuai,
dan Perawat Klinis III (66.7%) sesuai. Kesimpulan: . Masih banyak perawat yang masuk dalam kategori
tidak sesuai, dikarenakan masih banyak juga perawat yang mengerjakan diluar kewenangan, Perawat Klinis
I mengerjakan kewenangan Perawat Klinis II dan Perawat Klinis III, begitupun sebaliknya. Hal ini
dikarenakan pada saat dinas, pemerataan Perawat Klinis tidak merata. Oleh karena itu, perlu adanya
tinjauan ulang dalam segi sumber daya manusia perawat yang sudah memiliki jenjang karir, agar
pemerataan jenjang karir yang baik di setiap ruangan.

H1: Pengembangan model jenjang karir perawat klinis

Anda mungkin juga menyukai