Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Muamalah

1 | Vol. 3 No. 1, Juni 2017

PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM:


SEBUAH KAJIAN AWAL
Heri Junaidi
Cholidi Zainuddin

Abstract: Up to the present time, economics can't succeed in building


economic justice and property for all mankind. In reality, there is an
economic imbalance among the poor and the rich nations. In order to
better the situation, the economics changed paradigm and vision. Moslem
scientists tried to find an alternative system which could be relevant to the
principles of Islamic Law. The alternative system is economy of Islam.
Economic of Islam is established based on four philosophical bases
namely, unity of God, justice and balances, freedom and human's
responsibility. In the economics of Islam, product and services of banking
have some specific rules such as abolishing interest, the expanse is used
to finance legal efforts basing on principles of Islamic law and eliminate
unproductive speculation.

Kata Kunci: islam, prinsip ekonomi.


Alamat koresponden penulis, email: cholidiz@yahoo.com, atau Fakultas Syari’ah
dan Hukum UIN Raden Fatah Jl. Prof. KH. Zainal Abidin Fikri KM. 3.5 Palembang
30126.
Jurnal Muamalah
2 | Vol. 3 No. 1, Juni 2017

‫ ﻣﺎ ھﻮ‬:‫ﻗﯿﻞ ﻟﺮﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ‬ dalam al-Qur`an surat al-Baqoroh


:‫اﻻﺳﻼم ؟ ﻗﺎل رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ‬ ayat 208, ‫ﯾﺎﯾﮭﺎاﻟﺬﯾﻦ أﻣﻨﻮا ادﺧﻠﻮا ﻓﻲ اﻟﺴـﻠﻢ ﻛﺎﻓﺔ‬
‫ اﻹﺳﻼم ھﻮ‬:‫اﻹﺳﻼم ھﻮ ﺣﺴﻦ اﻟﺨﻠﻖ ﻗﺎل اﻟﻤﺼﻨﻒ‬ ‫وﻻ ﺗﺘﺒﻌﻮا ﺧﻄﻮات اﻟﺸﯿـﻄﺎن إﻧﮫ ﻟـﻜﻢ ﻋﺪو ﻣﺒﯿﻦ‬.
‫اﻟﺪﯾﻦ اﻟﺬي ﺟﺎء ﺑﮫ ﺳﯿﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ‬ Pengkajian dan terhadap ajaran
‫وﺳﻠﻢ ﻟﺴﻌﺎدة اﻟﺒﺸـﺮ ﻓﻲ ﻣﻌﺎﺷﮭﻢ وﻣﻌﺎدھﻢ‬ Islam yang parsial sering
Rasulullah di atas menghadirkan melahirkan pemahaman konservatif
Islam sebagai pagar kehidupan dan sikap panatik yang berlebihan,
anak manusia di dunia dan akhirat. non toleran.
Selanjutnya Seorang ulama ketika Seorang muslim yang hanya
memperkenalkan Agama Islam bagi menganut ajaran legal spesifik –
anak-anak kelas satu Ibtidaiyah istilah lain yang sering digunakan
(Sekolah Dasar), dalam bukunya untuk menunjuk ajaran ini adalah
Durus al-Fiqh I, berupaya ajaran eksoterik atau fikih– akan
menjabarkan definsi yang memiliki sikap hidup yang
dikemukakan Rosulullah di atas (terkesan) kaku dan kering dan
dalam rangka menampilkan Islam tidak mampu menyampaikan
sebagai sebuah idiologi yang pesan-pesan ideal moral sebuah
paripurna. Keparipurnaan Islam ajaran ke dalam kehidupan
dapat dibuktikan dengan keseharian. Penganut sisi ajaran
kemampuannya menyentuh semua semacam ini kurang mampu
periode/tahapan kehidupan umat membangun hidup yang penuh
manusia –pra dunia, dunia, dan kesalehan dengan sikap yang
pasca dunia (akhirat)– secara bijaksana.
berimbang. Sementara itu orang yang
Sebagai idiologi paripurna hanya mengamalkan ajaran
yang menjadi asas dan pembimbing intrinsik tidak mustahil –setidak-
atau pengarah berpikir dan berbuat tidaknya menurut anggapan
bagi umat penganutnya, Agama penganut ajaran eksoterik ansich–
Islam menyusun konsep-konsep akan merasa terbebas dari aturan-
dengan sistemnya yang mampu aturan legal formal. Oleh karena
menyentuh sisi-sisi kehidupan itu, amalannya sering terlihat aneh
duniawi secara berimbang dan bagi orang yang tidak sepaham dan
terintegral. Islam tidak sealiran dengan dia. Pengabaian
merekomendasikan pemisahan terhadap aturan-aturan legal formal
antara berbagai sisi atau segi –seperti tidak menganggap penting
kehidupan umat manusia. Satu sisi pelaksanaan solat, yang penting
kehidupan tidak akan eksis secara baginya adalah esensi solat itu
sempurna tanpa sentuhan sisi selalu dijunjung dan ini dapat
lainnya. Oleh karena itu, Allah SWT. dicapai dengan ingat, bukankah
mengingatkan manusia agar solat itu untuk mengingat Allah?–
menganut ajaran Agama Islam sering dituduhkan kepada
secara menyeluruh dan utuh yang kelompok ini.
dalam bahasa al-Qur’an disebut Soerang muslim yang baik
kâffah (‫ ;)ﻛﺎﻓﺔ‬Allah SWT. Berfirman adalah muslim yang mengamalkan
Jurnal Muamalah
3 | Vol. 3 No. 1, Juni 2017

secara utuh dan berimbang dimensi tidak selalu nampak, bahkan


ajaran yang terdapat di dalam terkadang-kadang jauh dari
Agama Islam. Seorang muslim akan harapan kita. Kegiatn ekonomi yang
memiliki arti penting dalam hidup dilakukan oleh sebagian orang
dan kehidupan kemanusiaan apa Islam tidak menunjukkan identitas
bila yang bersangkutan memiliki mereka sebagai umat muslim.
perhatian yang cukup terhadap Seolah-olah agama Islam yang
urusan ibadat dan urusan mereka anut tidak pernah
mu’amalat serta menjunjung etika meletakkan prinsip-prinsip berikut
dan moral. Bagi muslim ideal ini, sitem ekonomi (termasuk bisnis)
antara ketiga ajaran tersebut yang seharusnya mereka ikuti dan
mempunyai keterkaitan yang erat mereka pegang teguh sebagai
dan saling mendukung dan saling standar baku dalam berbuat dan
menjaga antara satu sama lainnya. berinteraksi dalam masyarakat
Muslim yang betul-betul ekonomi. Hal ini terjadi karena,
mukmin dan mukmin yang mungkin, mereka tidak mengetahui
sungguh-sungguh muslim yang sistem dan konsep yang ditawarkan
akan menabur rahmat bagi oleh agama mereka, dalam hali ini
manusia dan kemanusiaan adalah Agama Islam. Oleh karena itu,
muslim mukmin yang ketika tulisan yang kecil dan sederhana ini
beribadat (habl min Allâ) tidak bermaksud untuk mencoba
melupakan mu’amalat (habl min al- memaparkan secara serba singkat
nâs) dan sebaliknya di saat Ekonomi Islam atau dalam istilah
melakukan hubungan antar yang lebih spesifik disebut Bisnis
mansuia senantiasa dipagari oleh Islam.
tali hubungan dengan Allah SWT. II
Itu smua dilakukan diatas Pembicaraan tentang kegiatan
dasar/podasi aqidah, etika, dan dan kerja sama ekonomi antara lain
akhlak yang baik dan mapan. membahas perilaku umat manusia
Dengan demikian, ketika yang yang berkaitan langsung atau tidak
bersangkutan melakukan kegiatan langsung dengan usaha untuk
dan atau transaksi ekonomi dia mendapatkan uang atau nilai-nilai
tidak pernah melepaskan diri dari uang (baca: harta)1 dan
ikatan batin dengan Tuhannya
serta tidak pula mengabaikan
tatanan akhlak, moral, dan etika 1
Uang atau harta dinilai Allah sebagai
yang berlaku dalam lingkungannya, qiyâman, yaitu sarana pokok yang
akan menunjang proses terwujudnya
termasuk terhadap patner dan suatu kehidupan yang layak. Lihat
mitra usahanya. QS. 4, antara lain-Nisâ` : 5 = wa lâ
Akan tetapi, kenyataan yang tu`tû antara lain-sufahâ`
muncul dalam kehidupan amwâlakum antara lain-latî ja‘ala Allâ
lakum qiyâman= “Dan janganlah
keseharian kita –umat Islam– hal kamu serahkan klepada orang-orang
yang ideal (baca: yang seharusnya yang belum sempurna akalnya harta
terjadi) seperti tersebut di atas kekayaan yang ada dalam
pemeliharaanmu yang Allah SWT.
Jurnal Muamalah
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM...
HERI JUNAIDI DAN CHOLIDI ZAINUDDIN | 4

pembelanjaan atau pendistribusian- berulang-ulang (Mal 86 kali bai’ 9


nya. Kegiatan dimaksud dilakukan kali tijaroh 9 kali syiro` 25 kali din 6
karena didorong oleh kebutuhan kali, rohn/rihan 3 kali (khusus term
serta keinginan-keinginan. rihan/rohn hanya satu kali yang
Sementara itu tidak semua terkait dengan jual beli).
kebutuhan manusia dapat dipenuhi Sementara itu, hadits –
secara mandiri oleh masing-masing sebagai mana fungsinya terhadap
individu tanpa bantuan dari pihak al-Qur’an– mengungkap persoalan
lain. Oleh karena itu, manusia bisnis Islam secara lebih terinci
membutuhkan kerja sama ekonomi. dengan jumlah matan (teks) hadits
Dalam sebuah kerja sama yang lebih banyak dibanding yang
bisnis tentu akan melibatkan dua diungkap oleh al-Qur`an. Selain itu
pihak atau lebih yang sama-sama al-Qur`an menampilkannya dengan
memiliki kepentingan. Kepentingan- global sedangkan hadits lebih
kepentingan tersebut tidak spesifik. Di dalam Bulugh al-Marom
selamanya sejalan dan selaras, saja dimuat satu kitab (bab) khusus
bahkan kadang-kadang muncul buyu’ dengan 16 bab (fasal) yang
berseberangan/ berhadap-hadapan berisi 134 (seratus tiga puluh
atau justru saling silang dan empat) hadis utama.
bertentangan. Untuk menjamin Apa bila diperhatikan
ketertiban kerja sama bisnis pengungkapan masalah bisnis
dimaksud diperlukan sumber- Islam oleh kedua sumber tersebut
sumber ajaran yang pasti, prinsip- di samping menggunakan kalimat
prinsip yang kokoh, konsep-konsep yang spesifik (bahasa dan atau kata
yang tajam, dan aturan-aturan yang jelas dan lugas) ada pula
main yang mumpuni. Kesemuanya dengan menggunakan kalimat yang
ini perlu disepakati bersama oleh global (bahkan kata yang
pelaku ekonomi di semua jenjang mengandung kesamaran arti dan
dan lapisan. makna); sehingga –agar lebih
III membumi– masih memerlukan
Persoalan bisnis Islam dimuat di perangkat lain, dalam hal ini, dalil
dalam dua sumber utamanya yaitu berupa pengkajian (ijtihad) yang
al-Qur’an dan hadits. Kedua sumber mendalam.2
tersebut mengungkap masalah
bisnis Islam dengan berbagai 2
Lafal mâl –misalnya– memiliki arti
lambang bahasa (term); antara cenderung atau kecenderungan. Harta
lain: mâl/amwâl (‫ اﻣﻮال‬/‫)ﻣﺎل‬, bai’ atau uang disebut mâl karena setiap
orang memiliki kecenderungan
(‫)ﺑﯿﻊ‬, syirô` (‫)ﺷـﺮاء‬, tijâroh (‫)ﺗﺠﺎرة‬, terhadap mâl tersebut dan menaruh
dain (‫)دﻳﻦ‬, dan rohn/rihan keinginan yang relatif kuat untuk
(‫رھﺎن‬/‫)رھﻦ‬. Masing-masing term ini memiliki dan menguasainya. Dengan
kata lain, kecendrungan orang kepada
di dalam al-Qur`an saja disebut harta/uang adalah manusiawi. Dalam
kenyataannya, tidak semua orang
mampu mengendalikan kecenderungan
jadikan sebagai pokok penunjang dan keinginan itu, sehinga terkadang
kehidupan”. seseorang tega berbuat aniaya (‫)ظﺎﻟﻢ‬
Jurnal Muamalah
5 | Vol. 3 No. 1, Juni 2017

Penciptanya berbagai fasilitas.


IV
      
Sepanjang pengkajian penulis ada
beberapa prinsip bisnis Islam yang
        
dapat ditemukan prinsip-prinsip
sebagai berikut: 15 Dialah yang menjadikan bumi itu
1. Bekerja adalah Ibadah/ mudah bagi kamu, Maka
Pengabdian berjalanlah di segala penjurunya
Bekerja merupakan sebuah dan makanlah sebahagian dari
keniscayaan dalam kehidupan. Oleh rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-
karena itu, tak seorangpun yang lah kamu (kembali setelah)
dapat menghindarkan diri dari dibangkitkan.
pekerjaan. Hidup adalah pekerjaan.
     
Dengan demikian, tidak bekerja
berarti memasuki gerbang
kematian. Sementara itu, Islam       
sebagai ditegaskan dalam al-
Qur`an, adz-Dzariyat (51) : 56:   

       10 Apabila telah ditunaikan shalat,
Maka bertebaranlah kamu di muka
Dan aku tidak menciptakan jin dan bumi; dan carilah karunia Allah dan
manusia melainkan supaya mereka ingatlah Allah banyak-banyak
mengabdi kepada-Ku. supaya kamu beruntung.
kerja adalah kehidupan
kehidupan adalah      
mengabdi
kerja adalah mengabdi     
Untuk itu Islam memerangi (19) Dan Allah menjadikan bumi
pengangguran; Al-Qur`an al-Karim untukmu sebagai hamparan, (20)
17 (al-Isra`) : 84: Supaya kamu menjalani jalan-jalan
       yang Luas di bumi itu".
2. Keadilan/non tirani (‫)اﻟﻌﺪاﻟﺔ‬
     Adil dan rasa keadilan
merupakan sebuah prinsip utama
84 Katakanlah: "Tiap-tiap orang dalam Islam. Tidak satupu di antara
berbuat menurut bentukannya gerak dan perilaku manusia yang
masing-masing". Maka Tuhanmu boleh tanpa dilandasi dengan
lebih mengetahui siapa yang lebih keadilan.3 Prinsip keadilan dalam
benar jalanNya.
Agar dapat melaksanakan 3
Surat al-Maidah:
fungsinya ini manusia dibekali
      

terhadap orang lain karena didorong        
oleh kecenderungan yang dahsyat.
Jurnal Muamalah
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM...
HERI JUNAIDI DAN CHOLIDI ZAINUDDIN | 6

kegiatan ekonomi masyarakat


    
dimunculkan al-Qur`an al-karim
dengan membuat sub-sub prinsip,
     
yaitu:
 Keadilan dan Persaudaraan
      
      
       
     
    
      
8. Hai orang-orang yang
   beriman hendaklah kamu Jadi
orang-orang yang selalu
13. Hai manusia, menegakkan (kebenaran)
Sesungguhnya Kami karena Allah, menjadi saksi
menciptakan kamu dari seorang dengan adil. dan janganlah
laki-laki dan seorang sekali-kali kebencianmu
perempuan dan menjadikan terhadap sesuatu kaum,
kamu berbangsa - bangsa dan mendorong kamu untuk
bersuku-suku supaya kamu Berlaku tidak adil. Berlaku
saling kenal-mengenal. adillah, karena adil itu lebih
Sesungguhnya orang yang dekat kepada takwa. dan
paling mulia diantara kamu bertakwalah kepada Allah,
disisi Allah ialah orang yang Sesungguhnya Allah Maha
paling taqwa diantara kamu. mengetahui apa yang kamu
Sesungguhnya Allah Maha kerjakan.
mengetahui lagi Maha
Mengenal.  Keadilan Sosial
Manuia adalah satu keluarga
dengan derajat yang sama,
taqwa dasar penilaiannya..
         ‫ﺻ َﻮ ِر ُﻛ ْﻢ‬
ُ ‫ إِنﱠ ﷲَ ﻻَ ﯾَ ْﻨﻈُ ُﺮ إِﻟَﻰ‬: ‫ﻗَﺎ َل اﻟﻨﱠﺒِﻲﱡ‬
‫َوأَ◌َ ْﻣ َﻮاﻟِ ُﻜ ْﻢ َوﻟَﻜِﻦْ إِﻧﱠﻤَﺎ ﯾَ ْﻨﻈُ ُﺮ إِﻟَﻰ أَ ْﻋﻤَﺎﻟِ ُﻜ ْﻢ‬
      
Rosulullah saw bersabda:
8. Hai orang-orang yang beriman “Sesungguhnya Allah tidak
hendaklah kamu Jadi orang-orang memandang kepada rupa kamu
yang selalu menegakkan (kebenaran)
karena Allah, menjadi saksi dengan dan harta kekayaanmu, tetapi
adil. dan janganlah sekali-kali allah hanya akan
kebencianmu terhadap sesuatu memandang/menilai
kaum, mendorong kamu untuk
Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, berdasarkan amal perbuatan
karena adil itu lebih dekat kepada kamu”
takwa. dan bertakwalah kepada Perlakuan haruis sama:
Allah, Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan ‫ﻤ ٍﺪ‬
‫ﺤ ﱠ‬
َ ‫ﺖ ُﻣ‬ ِ ‫ﻤ َﺔ ﺑِ ْﻨ‬َ ‫ط‬ِ ‫ ﻟَ ْﻮ أَنﱠ ﻓَﺎ‬:‫ل اﻟ ﱠﻨﺒِﻲﱡ‬ َ ‫ﻗَﺎ‬
(QS. 5, al-Mâ`idah : 8). ‫ﺳ َﺮﻗَﺖْ ﻟَ َﻘﻄَ ْﻌﺖُ يَ◌ً َدھَﺎ‬ َ
Jurnal Muamalah
7 | Vol. 3 No. 1, Juni 2017

Rosulullah saw bersabda: d. Melaknakan amanah (at-


“Seandainya Fatimah binti takaful al-ijtima’iy).
Muhammad mencuri, niscaya aku Kedua:
akan memotong tangannya.” Boleh kaya tetapi didapat
dengan cara yang halal,
 Keadilan Ekonomi tunaikan amanat melindungi
Konsep persaudaraan dan kaum lemah, tidak pamer
persamaan perlakuan akan (riya`):
membutuhkan keadoilan ‫ﻲ‬
‫ﻲ ا ْﻟ َﻐﻨِ ﱠ‬‫ﷲ ُﻳﺤِﺐﱡ ا ْﻟ َﻌ ْﺒ َﺪ اﻟ ﱠﺘ ِﻘ ﱠ‬
َ ‫إِنﱠ‬
ekonomi. Dengan keadilan (‫ﻲ )رواه ﻣﺴﻠﻢ‬ ‫اﻟْﺨ ِﻘ ﱠ‬
ekonomi, setiap individu akan “Sesungguhnya Allah SWT.
mendapatkan halknya sesuai mencintai hanba-Nya yang
dengan kontribusi masing- bertaqwa, kaya, lagi
masing kepada masyarakat. menyembunyikan (symbol-
simbol) kekayaannya:.
     
 Kebebasan Individu dalam
Konteks Kesejahteraan Sosial
   
183. Dan janganlah kamu 3. Suka sama suka/ ‘an tarô«in ( ‫ﻋﻦ‬
merugikan manusia pada hak- ‫)ﺗﺮاض‬
haknya dan janganlah kamu Sub prinsip ini disebut secara
merajalela di muka bumi jelas di dalam al-Qur`an surat al-
dengan membuat kerusakan; Nisâ` (4) ayat 294:
Mengambil tidak lebih dari hak     
dan menunaikan kewajiban
sepenuhnya.     
ُ‫ﻢ َﻓﺈِﻧﱠﻪ‬
َ ‫ أَﻳﱡﮫَﺎ اﻟﻨﱠﺎسُ إِﺗﱠﻘُﻮا اﻟﻈﱡ ْﻠ‬:‫ل اﻟ ﱠﻨﺒِﻲﱡ‬ َ ‫ﻗَﺎ‬
(‫ﺔ )رواه أﺣﻤﺪ‬ ِ ‫م ا ْﻟ ِﻘﯿَﺎ َﻣ‬
َ ‫ظُﻠُ ْﻮﻣَﺎتٌ ﻳَ ْﻮ‬
      
(‫ﺿ َﺮ َر َوﻻَﺿِﺮارًا )اﻟﻘﺎﻋﺪة اﻟﻔﻘﮫﯿﺔ‬ َ َ‫ﻻ‬
“Tidak memudoratkan diri
       
sendiri dan tidak pula
memudoratkan orang lain”.
 Keadilan Distribusi Pendapatan 
Pertama: 29. “Wahai orang-orang yang
a. Menghapus monopoli, beriman janganlah kamu saling
kecuali oleh pemerintah memakan (menguasai) harta
untuk bidang-bidang sesama kamu dengan melalui
tertentu. proses (kerja sama ekonomi)
b. Menjamin hak dan yang batil atau illegal.
kesempatan semua pihak Lakukanlah perniagaan (kerja
(produksi, distribusi,
sirkulasi, dan konsumsi).
c. Menjamin basic needs. ‫ﯾﺎﯾﮭﺎ اﻟﺬﯾﻦ أﻣﻨﻮا ﻻﺗﺄﻛﻠﻮا اﻣﻮاﻟﻜﻢ ﺑﯿﻨﻜﻢ ﺑﺎﻟﺒﺎطﻞ إﻻ أن‬4
‫ﺗﻜﻮن ﺗﺠﺎرة ﻋﻦ ﺗﺮاض ﻣﻨﻜﻢ وﻻ ﺗﻘﺘﻠﻮا أﻧﻔﺴﻜﻢ إن ﷲ‬
‫ﻛﺎن ﺑﻜﻢ رﺣﯿﻤﺎ‬
Jurnal Muamalah
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM...
HERI JUNAIDI DAN CHOLIDI ZAINUDDIN | 8

sama ekonomi) yang berjalan


     
dengan proses suka sama suka
di antara kamu (pihak-pihak
   
terkait). Dan janganlah kamu
membunuh dirimu snediri;
sesungguhnya Allah Maha        
penyayang terhadap dirimu”.
Untuk mewujudkan sub prinsip       
ini, diperlukan kejujuran yang
kuat yang dalam bahasa kini       
disebut transparansi atau
keterbukaan. Tanpa keterbukaan        
sulit rasanya menjamin adanya
kejujuran. Untuk mengawal     
sebuah kejujuran maka di
anjurkan untuk menata     
administrasi dan apa bila
memang dibutuhkan dapat       
diperkuat dengan saksi-saksi dan
atau jaminan-jaminan. Petunjuk       
cerdas semacam ini antara lain
dimuat dalam surat al-Baqoroh
      
(2) ayat 282 - 283:
            

            

             

           

            

             

             

       “Hai orang-orang yang beriman,
apabila kamu bermu’amalah
(bertransaksi) tidak secara tunai
    
untuk waktu yang ditentukan,
maka hendaklah kamu
      
menuliskannya. Dan hendaklah
Jurnal Muamalah
9 | Vol. 3 No. 1, Juni 2017

seorang penulis di antara kamu


     
menuliskannya dengan benar.
Dan janganlah penulis enggan
      
menuliskannya sebagaimana
Allah telah mengajarkannya,
maka hendaklah ia menulis, dan         
hendaklah orang yang berhutang
itu mengimlakkan (apa yang  
akan ditulis itu), dan hendaklah 77. Dan carilah pada apa yang
ia bertakwa kepada Allah telah dianugerahkan Allah
Tuhannya. Jika kamu dalam kepadamu (kebahagiaan) negeri
perjalanan (dan bermu’amalah akhirat, dan janganlah kamu
tidak secara tunai) sedang kamu melupakan bahagianmu dari
tidak memperoleh seorang (kenikmatan) duniawi dan
penulis, maka hendaklah ada berbuat baiklah (kepada orang
barang tanggungan (jaminan/ lain) sebagaimana Allah telah
borg) yang dipegang (oleh yang berbuat baik, kepadamu, dan
berpiutang). Akan tetapi, jika janganlah kamu berbuat
sebagian kamu mempercayai kerusakan di (muka) bumi.
sebagian yang lain, maka Sesungguhnya Allah tidak
hendaklah yang dipercayai itu menyukai orang-orang yang
menunaikan amanatnya (hutang- berbuat kerusakan.
nya) dan hendaklah ia bertakwa 5. Pemberdayaan dan Peningkatan
kepada Allah Tuhannya; dan (Non Eksploitatif) (‫)اﻟﺘﻌﺎون‬
janganlah kamu (para saksi) Pada dasarnya kegiatan dan
menyembunyikan persaksian. kerja sama ekonomi Islam
Dan barang siapa yang (mu’amalat) dilakukan dalam
menyembunyikannya, maka rangka memberdayakan
sesungguhnya ia adalah orang masyarakat, bukan justru
yang berdosa hatinya; dan Allah meperdayakan dan memper-
Maha Mengetahui apa yang lemah. Dengan kata lain,
kamu kerjakan.” kegiatan dan kerja sama
4. Keseimbangan antara spiritual ekonomi Islam mengupayakan
dan material agar pendistriubusian harta
Prinsip ini menginginkan agar kekayaan dilakukan secara
para pelaku ekonomi tidak proporsional. Prinsip ini tidak
bersikap ekstrim, baik ekstrim menginginkan Si kaya semakin
spiritual maupun ekstrim mewah sementara Si miskin
material. Susunan kalimat yang semakin terpuruk. Justru yang
membangun surat al-Qo¡o¡ (28) diinginkan oleh kegiatan dan
ayat 77 kerja sama ekonomi Islam
       adalah mempertahankan agar Si
kaya senantiasa dalam
keberkatan dan menebar rahmat
Jurnal Muamalah
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM...
HERI JUNAIDI DAN CHOLIDI ZAINUDDIN | 10

bagi manusia lainnya., kepadamu, Maka terimalah. dan


sementara kondisi ekonomi si apa yang dilarangnya bagimu,
miskin bergerak menuju kearah Maka tinggalkanlah. dan
kesejahteraan yang dicita- bertakwalah kepada Allah.
citakan oleh Islam. Namun Sesungguhnya Allah Amat keras
demikian, prinsip hukumannya.”
memberdayakan bukan berarti Prinsip pemberdayaan dan
menapikan perbedaan antara si peningkatan taraf hidup ini akan
kaya dan si miskin. Tetapi yang lebih terlihat secara jelas dalam
ingin diwujudkan oleh prinsip ini upaya pencegahan praktik riba
adalah perputaran harta yang secara struktural dan
kekayaan dalam masyarakat, fungsional akan mengakibatkan
baik yang kaya maupun yang semakin terpuruknya masyarakat
miskin, berada dalam posisi yang ekonomi lemah. Peng-haraman
wajar dan proporsional sebagai praktik riba merupakan upaya
diinginkan oleh al-Qur`an surat fundamental dan bukti keber-
Al-Hasyr (59) : 7 pihakan sistem ekonomi Islam
kepada masyarkat bawah
      
(masyarakat marginal).
Begitu pula paket
    
kewajiban zakat dan anjuran/
dorongan berinfaq yang salah
      satu tujuannya adalah untuk
mengatasi kesulitan ekonomi
       (‫ )ﻟﺴـﺪ اﻟﺨـﻠﺔ‬bagi masyarakat,
terutama masyarakat yang
      berada di lapisan bawah.
Sehingga kebijakan dalam
        pelaksanaan zakat harus
mengacu kepada kepentingan-
  kepentingan masyarakat
ekonomi lemah sebagai
7. “Apa saja harta rampasan (fai- penerima Zakat (‫)اﻟﻤﺴﺘﺤـﻘﻮن‬.
i) yang diberikan Allah kepada Oleh karena itu, kegiatan dan
RasulNya (dari harta benda) kerja sama ekonomi yang hanya
yang berasal dari penduduk berhasil memperkaya pemilik
kota-kota Maka adalah untuk modal dan tidak mampu
Allah, untuk rasul, kaum kerabat, mengangkat harkat mitra
anak-anak yatim, orang-orang kerjanya bukanlah type
miskin dan orang-orang yang perekonomian yang Islami.
dalam perjalanan, supaya harta 6. Kepercayaan
itu jangan beredar di antara Prinsip kepercayaan (saling
orang-orang Kaya saja di antara percaya) perlu dibangun. Tanpa
kamu. apa yang diberikan Rasul kepercayaan berati kegiatan/
Jurnal Muamalah
11 | V o l . 3 N o . 1 , J u n i 2 0 1 7

5
usaha bisnis Islam selalu akan 9 “Wahai orang-orang yang
dibayang-bayangi oleh keraguan, beriman, janganlah harta-
bahkan lebih buruk lagi akan hartamu dan anak-anakmu akan
dilingkupi oleh prasangka buruk membuat kamu lalai mengingat
yang justru tidak menguntung- Tuhan. Siapa pun yang
kan. Untuk mendukung ter- melakukan hal itu maka dia akan
wujudnya kepercayaan dimaksud termsuk kategori orang-orang
dapat digunakan instrumen yang rugi.
jaminan. Peringatan ini penting
7. Moralitas karena persoalan ekonomi, bagi
Prinsip ini merupakan prinsip kebanyakan kita, merupakan hal
yang dibangun untuk yang menggiurkan. Ketertarikan
membentengi kegiatan dan kerja orang kepada harta dikisahkan
sama ekonomi dari serangan dalam al-Qur`an surat al-
tirani dan keserakahan. Prinsip Jumu‘ah (62) : 11
moralitas menginginkan agar
segala sesuatu yang berkaitan       
dengan kegiatan dan kerja sama
ekonomi berjalan sesuai         
petunjuk dan aturan, tidak
membabi buta dan menghalalkan       
semua cara.
Keterkaitan dengan Tuhan 
–sebagai penentu akhir semua
“Dan apa bila mereka melihat
hasil upaya– senantiasa diper-
kegiatan perniagaan atau
tahankan. Keterkitan semacam
permainan sedang berlangsung,
ini akan melahirkan motivasi
mereka bubar (dari kegiatan
kerja yang murni dan suci (baca:
ibadahnya) untuk menuju
niat yang ikhlas). Dengan
kepadanya dan meninggalkan
motivasi mulia ini tentu tidak
engkau (Rosulullah) sedang
akan muncul keinginan untuk
berdiri (berkhotbah). Katakanlah
mengintervesni kepentingan
(kepada mereka) bahwa apa-apa
pihak lain sekalipun hal itu
yang ada di sisi Allah SWT. Lebih
diyakini akan membawa
baik dari pada permainan dan
keuntungan diri sendiri, karena
perdagangan dan Allah lah
yang bersangkutan tahu pasti
Pemberi rizki yang terbaik”.
bahwa hal itu akan menjauhkan
Dengan prinsip ini pula
dirinya dari karunia dan rido
kesepakatan-kesepakatan yang
Tuhan. Himbauan bernuansa
dibangun bersama akan selalu
peringatan Allah SWT.
dihormati.
sampaikan melalui firman-Nya
IV
dalam surat al-Munâfiqûn (63) :

‫ﯾﺎﯾﮭﺎ اﻟﺬﯾﻦ أﻣﻨﻮا ﻻ ﺗﻠﮭﻜﻢ اﻣﻮاﻟﻜﻢ وﻻ أوﻻدﻛﻢ ﻋﻦ ذﻛﺮ‬5


‫ﷲ وﻣﻦ ﯾﻔﻌﻞ ذاﻟﻚ ﻓﺎوﻟﺌﻚ ھﻢ اﻟﺨﺎﺳﺮون‬
Jurnal Muamalah
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM...
HERI JUNAIDI DAN CHOLIDI ZAINUDDIN | 12

Prinsip bisnis Islam –sebagai Penutup


sesuatu yang bersumber langsung Sistem ekonomi Islam dengan
dari al-Qur`an– memiliki nilai prinsip\prionsip dasarnya seyogya-
universal, tidak dipengaruhi oleh nya akan mempengaruhi tatanan
ruang dan waktu, dan abadi. ekonomi makro, bukan hanya
Sebagai prinsip ia tidak menyentuh mikro. Akan tetapi, harus diawali
tataran operasional, sebab dengan pengelolaan ekonomi mikro
operasionalisasinya akan terkait secara Islami lalu mengarah kepada
dengan ruang dan waktu.6 Pada pengelolaan ekonomi makro.
tataran operasional ini kita Artinya, harus dibereskan terlebih
dihadapkan pada pertanyaan “apa”, dahulu persoalan-persoalan
“mengapa”, “di mana”, “bagai ekonomi mikro baru kemudian
mana”, dan bahkan “untuk siapa” menuju ekonomi makro.
dan oleh “siapa”. Untuk menjawab Sistem ekonomi Islam
pertanyaan-pertanyaan dimaksud seharusnya dijadikan sebagai suatu
maka dirumuskan dan diterbitkan sistem ekonomi alternatif.
undang-undang dan peraturan Menjadikan sistem ekonomi Islam
lainnya yang didalamnya memuat sebafgai sistem ekonomi alternatif
berbagai ketentuan yang harus bukan berarti menolak secara total
diikuti oleh semua pihak yang sistem kapitalis dan sistem sosialis,
terlibat dalam kegiatan bisnis Islam tetapi melihat dengan teliti sisi
tersebut. Ketika undang-undang positif kedua sistem ekonomi
dan atau peraturan yang ada tidak tersebut, kapitalis dan sosialis,
dipatuhi (dilangggar) maka untuk diadopsi dalam rangka
Pengadilan Agama ditugaskan mendukung kinerja sistem ekonomi
untuk menyelesaikannya. Islam yang dicita-citakan. Sebab,
Bisnis = usaha dagang, usaha sebagai sistem akonomi alternatif,
komersial di dunia perdagangan, sistem ekonomi Islam harus
bidang usaha. merangkum dan merangkul sisi
Panduan pokok Bisnis Islam ada positif dari berbagai sistem yang
dalam al-Qur`an berupa nilai-2 telah teruji, tidak terkecuali dari
normatif yang komprehensif. sistem kapitalis dan sosialis yang
Pelaku bisnis muslim tidak hanya sering dipojokkan oleh sementara
memperhatikan sisi legal formal orang.
tetapi justru diharapkan melampaui Perlu dipahami bahwa al-
budi luhur. Qur`an sesungguhnya tidak serta
Hindari syubhat. merta menolak kedua sistem
ekonomi itu, kapitalis dan sosialis.
Ini dapat dibuktikan dengan adanya
6
pengakuan terhadap hak-hak
Hanya saja perlu diingat bahwa individu –yang sesungguhnya
betapapun kita dilingkupi oleh ruang
dan waktu namun komitmen merupakan salah satu ciri penting
terhadap prinsip-prinsip universal dari sistem ekonomi kapitalis– dan
dan abadi tersebut di atas harus sekali gus membebankan kewajiban
tetap tegak lurus.
Jurnal Muamalah
13 | V o l . 3 N o . 1 , J u n i 2 0 1 7

kepada individu yang diakui haknya dan ketentuan-ketentuan yang


itu untuk melindungi pihak lain mampu memagari, mengarahkan
(masyarakat tertentu) dengan dan mengendalikan hasrat dan
membangun lembaga zakat, infak, keinginan manusia tersebut agar
dan sedekah, dan lainnya. Ini tidak terjadi benturan-benturan
menunjukkan bahwa betapapun kepentingan. Untuk itu kiranya al-
hak individu diakui tetapi hak Qur`an –sebagai kitab yang
kolektif –yang biasanya dianggap diturunkan oleh Allah SWT. yang
sebagai ciri signoifikan bagi sistem Maha Mengetahui semua sikap dan
ekonomi sosialis– dihormati secara prilaku hamba-Nya– dan hadits
baik. memuat aturan pokok berupa
Sistem ekonomi Islam meng- prinsip-prinsip asasi tentang kerja
anut paradigma kerakyatan. Oleh sama ekonomi antar manusia, baik
karena itu, barometer keberhasil- secara individu maupun kelompok.
annya adalah keadaan ekoinomi Demikianlah pokok-pokok
rakyat itu sendiri, rakyat sejahtera pikiran yang sederhana ini semoga
berarti sistem konomi Islam yang akan menjadi informasi awal bagi
dikembangkan berhasil, dan diskusi kita hari ini. terima kasih …
sebaliknya jika keadaan ekonomi Hukum Bisnis
rakyat semakin terpuruk berarti
sistem yang dikembangkan gagal Daftar Pustaka
membina perekonomian yang Al'Assal, A.M & Fathi Ahmad
diinginkan. Abdul Karim. 1999.
Pengembangan teori dan Sistem, Prinsip dan Tujuan
konsep dalam sistem ekonomi saat Ekonomi Islam (Terjemah-
ini masih, bahkan sangat, an). Penerbit CV. Pustaka
diperlukan. Sebagai contoh Setia.
pengkajian ulang tentang konsep An-Nabhaniy,T. 1953. Nizham Al-
riba yang selalu dikaitkan dengan lslam. tp. Beirut.
kelipatgandaan harus diubah ------, 1990. An-Nizham Al-lqtishadi
menjadi pelemahan secara Fil Islam. Penerbit Darul
institusional terhadap salah satu Ummah. Beirut.
pihah, dalam hal ini selalu pihak Arief, S. 1998. Teori dan
yang lemah. Kebijaksanaan
Sistem ekonomi Islam meliputi Pembangunan. Penerbit
substansi, lembaga, dam budaya. CIDES. Jakarta.
Budaya dibangun berdasarkan Az-Zain, S. A. 1981. Syari'at
pikiran dan sikap intrinsik dan sikap Islam: Dalam Perbincangan
eksoterik. Islam memandang Ekonomi, Politik dan Sosial
ekonomi sekedar media (alat), sebagai Studi Perbandingan
sedangkan tujuan akhirnya adalah (Terjemahan). Penerbit
mardotillah. Husaini. Bandung.
Berdasarkan realita sosial itu, Bank Indonesia, Desember 2000,
maka dibutuhkan aturan-aturan “Ringkasan Pokok-pokok
Jurnal Muamalah
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM...
HERI JUNAIDI DAN CHOLIDI ZAINUDDIN | 14

Hasil Penulisan Potensi, Muhammad Syafi’i Antonio, 1999,


Preferensi dan Perilaku Bank Syariah Wacana Ulama
Masyarakat terhadap Bank dan Cendekiawan, Jakarta,
Syari’ah di Pulau Jawa”, BI dan tazkia Institute.
Direktorat Penulisan dan --------, 1999, Bank Syari’ah Suatu
Pengaturan Perbankan, Pengenalan Umum, Jakarta:
www.bi.co.id,. Tazkia Institut.
--------, Oktober 2001, “Perbankan Maman H. Somantri, “Indonesia
Syari’ah Nasional: Kebijakan Sharia Banking Develop-
dan Perkembangan”, ment”, Seminar On Islamic
www.bi.co.id,. Economi Studies, Sahid
--------, November-Desember 2000, Hotel: Yogyakarta, 12-13
media dalam www.bi.co.id. Oktober 2000
Jamal, Atia, , 1988, “Al Su’ubat al Syamsul Anwar, 2001, “al Massarif
ti Tuajih al bunuk al al Islamiah wa-al Qanon al
Islamia”, Journal al Muslim Massrifi fi Indonesia” , Al –
al Muasar, VOl. 29, pp. 83- Jami’ah, Vol. 39, pp. 300-
90,. 330.
Karim, A. 2001. Ekonomi Islami: Samuelson, P. A & Wiliam D.
Suatu kajian Ekonomi Mikro. Nordhaus.
Karim Business Consulting. 1995. Mikroekonomi
Jakarta Edisi Ke-14 (Terjemahan).
Karnaen Perwataatmadja dan M. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Syafii Antonio, 1992, Apa Sutan Remy Sjahdeini, 1999.
dan Bagaimana Bank Islam, Perbankan Islam dan
Yogyakarta: Dana Bhakti Kedudukannya dalam Tata
Wakaf. Hukum Perbankan
Keith Davis. Human Relation at Indonesia, Jakarta: Pustaka
Work, Tokyo: Tosho Printing Utama Grafiti.
Co., Ltd., 1962. Zallum, A.Q. 1983. Al-Amwal fi
Mohammad Arif, 1996, Islamic Daulah Al Khilafah. Penerbit
Banking in Southeast Asia, Darul llmu lil Malayiin.
Canada: McGill Institute of Beirut-Lebanon.
Islamic Studies.

Anda mungkin juga menyukai