Anda di halaman 1dari 17

kadar aspal dalam campuran.

Hasil penelitian di Laboratorium untuk

campuran AC-WC kepadatan standar (2x75 Tumbukan) dan AC-WC

kepadatan mutlak (2x75 Tumbukan) dapat dilihat pada grafik 4.3

dibawah ini :

Grafik 4.3. Nilai Kepadatan

2 x 75 Tumbukan

2,340 2,315
2,320 2,300 2,302
2,292
Kepadatan

2,300 2,281 2,290 2,281


2,280 2,267
2,268
2,260 2,246
2,240
2,220
5,0 5,5 6,0 6,5 7,0
Kadar Aspal %
Spec Standar Spec Mutlak

Tabel 4.16. Hasil Test Marshall Untuk Nilai Kepadatan

Kadar Aspal Kepadatan ( gr/ml )


Spec Standar Spec Mutlak
5,0 2,246 2,281
5,5 2,268 2,300
6,0 2,290 2,315
6,5 2,281 2,302
7,0 2,267 2,292

Dari tabel 4.16. dapat dilihat bahwa nilai kepadatan untuk

Campuran AC-WC spec mutlak memiliki nilai kepadatan lebih tinggi

dibandingkan untuk campuran AC-WC spec standar, serta dapat

disimpulkan juga bahwa untuk kadar aspal 6,0% kedua spec

mempunyai nilai lebih tinggi dibanding dengan kadar aspal yang

lainnya.
Tidak ada persyaratan khusus dari Bina Marga ataupun institusi

lain mengenai kepadatan ini. Secara umum dapat dikatakan semakin

tinggi nilai kepadatan akan didapatkan kualitas campuran yang lebih

baik. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan kepadatan yang tinggi,

campuran AC-WC akan semakin kedap terhadap air dan udara.

a. Perbandingan Kepadatan Standar dan Kepadaan Mutlak

Terhadap Nilai Void Filled With Aphalt (VFWA)

Nilai VFWA menunjukan nilai prosentase rongga yang terisi aspal

pada suatu campuran. Nilai VFWA berkaitan dengan kekuatan ikat

campuran, kekedapan terhadap air dan udara, maupun sifat elastis

campuran. Dengan kata lain nilai VFWA menentukan stabilitas dan

fleksibilitas.

Grafik 4.4. Nilai VFWA

2 x 75 Tumbukan

90

73.62 75.24
80
70.91
VFWA (%)

70 63.18 77.21 79.45


75.28
55.85
60 68.18
63.14
50

40
5,0 5,5 6,0 6,5 7,0

Kadar Aspal (%)

spec standar spec mutlak


porous yang memudahkan terjadinya proses oksidasi akibat

masuknya air dan udara. Dalam suatu campuran haruslah tersedia

cukup rongga yang terisi udara yang fungsinya untuk menyediakan

ruang gerak bagi unsur-unsur campuran sesuai dengan sifat elastisnya.

Campuran yang padat tanpa rongga akan mengakibatkan naiknya

aspal kepermukaan akibat pemadatan oleh beban lalu lintas atau

dengan kata lain mengalami bleeding.

Grafik 4.5. Nilai VITM

2 x 75 Tumbukan

10
8.58
8
7.16
VITM (%)

7.01
6 5.7 5.45 5.15 5.07
4.42 4.28 4.02
4

2
5 5.5 6 6.5 7
Kadar Aspal (%)
spec standar spec mutlak

Tabel 4.18. hasil test Marshall untuk nilai VITM

Kadar Spec Standar Spec Mutlak


Aspal (%) Nilai Syarat Nilai Syarat
VITM VITM VITM VITM
5.0 8,58 7,16
5,5 7,01 5,70
6,0 5,45 4-6 4,42 4,9 – 5,9 %
6,5 5,15 4,28
7,0 5,07 4,02
Grafik 4.6. Nilai Stability

2 x 75 Tumbukan

1462
1500
1391 1373
1322
1251 1404 1385
1300
1328
1296

1129
1100
5,0 5,5 6,0 6,5 7,0
Kadar Aspal ( %)

Spec Standar Spec Mutlak

Tabel 4.19. Hasil Test Marshall Untuk Nilai Stability

Kadar Spec Standar Spec Mutlak


Aspal (%) Nilai Syarat Nilai Syarat
Stability Stability Stability Stability
5.0 1129 1251
5,5 1296 1391
6,0 1404 Min 900 1462 Min 800
6,5 1385 1373
7,0 1328 1322

Hasil pengujian Marshall pada grafik dan tabel diatas dapat kita

lihat nilai stabilitas tertinggi pada campuran AC-WC kepadatan

standar adalah 1404 Kg, sedangkan campuran AC-WC kepadatan

mutlak nilai stabilitas tertinggi adalah 1462 Kg. Kedua nilai stabilitas

tertinggi pada kadar aspal 6,0 %.

Dapat kita lihat bahwa kedua spec yang berbeda dari spec standar

maupun mutlak, namun semua variasi kadar aspal nilai stabilitasnya

semua memenuhi syarat. Dari nilai diatas dapat disimpulkan bahwa

nilai stabilitas kepadatan mutlak lebih tinggi dari nilai stabilitas


kepadatan standar, hal ini menunjukkan bahwa pemakaian spec

kepadatan mutlak dapat menahan beban lalu lintas yang lebih tinggi.

b. Perbandingan Kepadatan Standar dan Kepadaan Mutlak

Terhadap Nilai Analisa Flow

Nilai flow atau kelelehan menyatakan besarnya deformasi atau

penurunan campuran yang dipadatkan, yang diakibatkan oleh besarnya

beban yang bekerja diatasnya. Kelelehan campuran tersebut

menunjukan tingkat kelenturan perkerasan. Nilai kelelehan ini

dipengaruhi oleh faktor kadar aspal dan vicositas aspal, gradasi

agregat, tekstur permukaan agregat dan tingkat pemadatan.

Nilai flow yang diisyaratkan Bina Marga yaitu minimum 2,0 mm.

Jika nilai flow kurang dari 2,0 mm menyebabkan campuran

mengalami retak karena bersifat kaku.

Grafik 4.7. Nilai Flow.

2 x 75 Tumbukan

4.453 4.25
4.15
3.98 4.13
3.83
Flow (mm)

3.802 3.65 3.95


3.64 3.82
3.45
3.151

2.5
5,0 5,5 6,0 6,5 7,0

Kadar Aspal (%)

Spec Standar Spec Mutlak


Grafik 4.8. Nilai Marshall Quetient

2 x 75 Tumbukan
Marshall Quotient

460
410 353
(kg/mm)

338 334
360 309 312
382 383
310 363
347
260 320
210
5 5.5 6 6.5 7

Kadar Aspal (%)


spec standar spec mutlak

Tabel 4.21. Nilai Marshall Quetient.

Spec Standar Spec Mutlak


Kadar Nilai Syarat Nilai Syarat
Aspal (%) QM QM QM QM
5.0 309 363
5,5 338 Min 200 382
6,0 353 Maks 500 383 Min 200
6,5 334 347
7,0 312 320

Nilai Marshall Quotient (MQ) yang disyaratkan Bina Marga untuk

kepadatan standar adalah antara 200 sampai 500 kg/mm dan untuk

kepadatan mutlak adalah minimum 200 kg/mm. Dari grafik dan tabel

diatas dapat disimpulkan bahwa kedua campuran memiliki nilai QM

yang memenuhi syarat. Dan nilai QM untuk kepadatan mutlak lebih

tinggi dari nilai QM kepadatan standar yang berarti, campuran

kepadatan mutlak lebih kaku dari kepadatan standar.


5. Hasil Pemeriksaan Kadar Aspal Optimum

a. Kadar Aspal Optimum Untuk Campuran AC-WC Spec

Kepadatan Standar

Kadar aspal optimum adalah kadar aspal yang dapat dipakai dalam

campuran atau kadar aspal yang aman untuk dipakai dalam campuran.

Dari nilai kadar aspal optimum inilah yang akan dipakai untuk diberi

pemadatan tambahan yaitu ditumbuk sampai mendekati Mutlak yaitu

ditumbuk sampai 2 x 400 tumbukan

Tabel 4.22. Penentuan Kadar Aspal Optimum Untuk

Spec Kepadatan Standar

No. Sifat Campuran Rentang Kadar Aspal


Yang disyaratkan 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0
1 Density (Unit Weight)
2 VMA

3 VFWA
4 VITM
5 Stability
6 Flow

7 Marshall Quetient

KAO = 6,0 +7,0 / 2 = 6,5 %

Dari tabel 4.22. diatas dapat diketahui bahwa kadar aspal

optimum untuk Campuran AC-WC kepadatan standar adalah kadar

aspal 6,5 %, maka untuk di tumbuk 2 x 400 adalah kadar aspal 6,0 %,

6,5%, dan 7,0 %


b. Kadar Aspal Optimum Untuk Campuran AC-WC Spec

Kepadatan Mutlak

Kadar aspal optimum adalah kadar aspal yang dapat dipakai dalam

campuran atau kadar aspal yang aman untuk dipakai dalam campuran.

Dari nilai kadar aspal optimum inilah yang akan dipakai untuk diberi

pemadatan tambahan yaitu ditumbuk sampai mendekati Mutlak yaitu

ditumbuk sampai 2 x 400 tumbukan.

Tabel 4.23. Penentuan Kadar Aspal Optimum Untuk

Spec Kepadatan Mutlak

No. Sifat Campuran Rentang Kadar Aspal


Yang disyaratkan 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0
1 Density (Unit Weight)
2 VMA

3 VFWA
4 VITM

5 Stability
6 Flow

7 Marshall Quetient

KAO = 5,5 + 7,0 / 2 = 6,25 %

Dari grafik 4.23. diatas dapat diketahui bahwa kadar aspal

optimum untuk Campuran AC-WC kepadatan mutlak adalah kadar

aspal 6,25 %, maka untuk ditumbuk 2 x 400 yaitu kadar aspal 5,75%,

6,25% dan 6,75%

6. Hasil Marshall Test Untuk Kepadatan 2 x 400 Tumbukan.


a. Perbandingan Kepadatan Standar dan Kepadaan Mutlak

Terhadap Nilai Kepadatan

Hasil penelitian di Laboratorium untuk campuran AC-WC

kepadatan standar (2x400 Tumbukan) dan AC-WC kepadatan mutlak

(2x400 Tumbukan) dapat dilihat pada grafik 4.9. dan tabel 4.24.

dibawah ini :

Grafik 4.9. Nilai


( 2 xKepadatan ( 2 x 400
400 Tumbukan ) Tumbukan )
2,395
2,390
2,385 2,381
Kepadatan

2,379
2,380 2,375
2,378
2,375 2,370
2,370
2,364
2,365
2,360
5.75 6.25 6.75 6 6.5 7
Kadar Aspal %
Spec Standar spec mutlak

Tabel 4.16. Hasil Test Marshall Untuk Nilai Kepadatan


( 2 x 400 Tumbukan )

Kadar Aspal Kepadatan ( gr/ml )


Spec Standar Spec Mutlak
5,75 - 2,375
6,25 - 2,379
6,75 - 2,381
6,0 2,364 -
6,5 2,370 -
7,0 2,378 -

Grafik 4.10. Nilai VFWA


( 2 x 400 Tumbukan )

100
95.58
95
VFWA (%)

88.85
90

88.58
85
86.09 81.67
83.19
80
5.75 6.25 6.75 6 6.5 7

Kadar Aspal (%)

spec standar spec mutlak

Tabel 4.25. Hasil Test Marshall Untuk Nilai VFWA


( 2 x 400 Tumbukan )

Kadar VFWA Syarat VFWA


Aspal Spec Standar Spec Mutlak
5,75 - 83,19
6,25 - 86,09
6,75 - 88,58 Min 65 %
6,0 81,67 -
6,5 88,85 -
7,0 95,58 -

Pada grafik 4.10 dan tabel 4.25 diatas dapat kita lihat

perbandingan antara kepadatan standar dan kepadatan mutlak. Nilai

VFWA (persen rongga terisi aspal) untuk kepadatan standar lebih

besar dari nilai VFWA kepadatan mutlak. Berarti rongga campuran

untuk kepadatan standar lebih sedikit dibanding dengan rongga

campuran kepadatan mutlak. Kedua campuran memenuhi syarat dari

spesifikasi yang ditentukan. Namun jumlah rongga yang terlalu

banyak terisi aspal akan membuat campuran itu tidak memiliki banyak
rongga untuk aspal bila terjadi perubahan suhu sehingga

mengakibatkan Bleeding.

b. Perbandingan Kepadatan Standar dan Kepadaan Mutlak

Terhadap Nilai Analisa VITM

Hasil penelitian di Laboratorium untuk campuran AC-WC

kepadatan standar (2x400 Tumbukan) dan AC-WC kepadatan mutlak

(2x400 Tumbukan) untuk nilai analisa VITM (persen rongga terhadap

campuran) dapat dilihat pada grafik 4.11. dan tabel 4.26. dibawah ini :

Grafik 4.11. Nilai VITM ( 2 x 400 Tumbukan )

( 2 x 400 Tumbukan )

4
3.5
VITM (%)

3
2.5 2.58 2.14
1.72 2.32
2
1.5 1.82
1.21
1
5.75 6.25 6.75 6 6.5 7

Kadar Aspal (%)


spec standar spec mutlak

Tabel 4.26. Hasil Test Marshall Untuk Nilai VITM


( 2 x 400 Tumbukan )

Kadar Spec Standar Kadar Spec Mutlak


Aspal % Nilai Syarat Aspal % Nilai Syarat
VITM VITM VITM VITM
6,0 2,32 5,75 2,58
6,5 1,82 Min 2,5 % 6,25 2,14 Min 2,5 %
7,0 1,21 6,75 1,77
c. Perbandingan Kepadatan Standar dan Kepadaan Mutlak

Terhadap Nilai Analisa VMA

Hasil penelitian di Laboratorium untuk campuran AC-WC

kepadatan standar (2x400 Tumbukan) dan AC-WC kepadatan mutlak

(2x400 Tumbukan) untuk nilai analisa VMA (persen rongga dalam

agreggat) dapat dilihat pada grafik 4.12. dan tabel 4.27. dibawah ini :

Grafik 4.12. Nilai VMA ( 2 x 400 Tumbukan )

( 2 x 400 Tumbukan )

17.5

17
VITM (%)

16.91
16.5

16 16.15 16.05
15.39 15.5
15.35
15.5

15
5.75 6.25 6.75 6 6.5 7
Kadar Aspal (%)
spec standar spec mutlak

Tabel 4.27. Hasil Test Marshall Untuk Nilai VMA


( 2 x 400 Tumbukan )

Kadar Spec Standar Kadar Spec Mutlak


Aspal % Nilai Syarat Aspal % Nilai Syarat
VMA VMA VMA VMA
6,0 16,91 5,75 15,35
6,5 16,15 Min 15 % 6,25 15,39 Min 15 %
7,0 16,05 6,75 15,50

Nilai VMA menunjukkan persentase rongga aggregat terisi aspal

pada suatu campuran. Nilai VMA berkaitan dengan kekuatan ikat

campuran tersebut. Pada perbandingan campuran benda uji kepadatan


standar dan campuran benda uji kepadatan mutlak dapat kita lihat pada

tabel dan grafik diatas. Kedua campuran memenuhi persyaratan yang

telah ditetapkan yaitu minimal 15 %. Nilai VMA campuran kepadatan

standar lebih tinggi dari nilai VMA kepadatan mutlak. Ini berarti pada

campuran benda uji spec kepadatan standar yang diberi pemadatan

tambahan (2x400 tumbukan), jumlah kandungan rongga terhadap

aggregat (VMA), lebih kecil dari pemadatan 2 x 75 tumbukan. Dengan

bertambahnya jumlah pemadatan (2x400 tumbukan) akan membuat

nilai VMA menurun, ini terjadi karna rongga yang terdapat pada

aggregat terisi lebih banyak oleh aspal.

d. Perbandingan Kepadatan Standar dan Kepadaan Mutlak

Terhadap Nilai Analisa Stability

Hasil penelitian di Laboratorium untuk campuran AC-WC

kepadatan standar (2x400 Tumbukan) dan AC-WC kepadatan mutlak

(2x400 Tumbukan) untuk nilai analisa Stability dapat dilihat pada

grafik 4.13. dan tabel 4.28. dibawah ini

Grafik 4.13. Nilai Stability

( 2 x 400 Tumbukan )

2700
2660 2667
2650

2600 2590
2550

2500 2485

2450
2415 2432
2400
5.75 6.25 6.75 6 6.5 7
Kadar Aspal ( %)

Spec Standar Spec Mutlak


Tabel 4.28. Hasil Test Marshall Untuk Nilai Stability

Kadar Spec Standar Kadar Spec Mutlak


Aspal % Nilai Syarat Aspal % Nilai Syarat
Stability Stability Stability Stability
6,0 2415 5,75 2485
6,5 2432 Min 800 6,25 2590 Min 800
7,0 2667 6,75 2660

Dari grafik 2.13 dan tabel 4,28 diatas dapat kita lihat perbandingan

nilai stabilitas dari kedua campuran. Setelah dilakukan pemadatan

tambahan 2 x 400 tumbukan terhadap kadar aspal optimum masing-

masing campuran, nilai stabilitasnya menjadi lebih besar dari nilai

stabilitas pemadatan 2 x 75 tumbukan.

Persentase kadar aspal yang lebih tinggi akan menambah tingginya

nilai stabilitas dari suatu campuran tersebut, namun bila suatu

campuran tersebut telah mencapai suatu kepadatan yang mencapai

mutlak, maka kadar aspal yang lebih tinggi akan membuat stabilitas

campuran tersebut menurun, ini dapat dilihat dari jumlah

perbandingan nilai stabilitas diatas. Nilai stabilitas kepadatan mutlak

lebih tinggi dari nilai stabilitas kepadatan standar walaupun kadar

aspal kepadatan standar lebih tinggi.


e. Perbandingan Kepadatan Standar dan Kepadaan Mutlak

Terhadap Nilai Analisa Flow

Hasil penelitian di Laboratorium untuk campuran AC-WC

kepadatan standar (2x400 Tumbukan) dan AC-WC kepadatan mutlak

(2x400 Tumbukan) untuk nilai analisa Kelelehan (Flow) dapat dilihat

pada grafik 4.14. dan tabel 4.29. dibawah ini

Grafik 4.14. Nilai Flow

( 2 x 400 Tumbukan )

4.57
4.5
4.32
4.19
4
3.81
3.56 3.62
3.5
5.75 6.25 6.75 6 6.5 7
Kadar Aspal ( %)

Spec Standar Spec Mutlak

Tabel 4.29. Hasil Test Marshall Untuk Nilai Flow

Kadar Spec Standar Kadar Spec Mutlak


Aspal % Nilai Syarat Aspal % Nilai Syarat
Flow Flow Flow Flow
6,0 3,81 5,75 3,56
6,5 4,19 Min 2,0 6,25 3,62 Min 2,0
7,0 4,57 6,75 4,32

Nilai flow ( kelelehan) kedua campuran setelah diberi pemadatan

tambahan (2 x 400 tumbukan) lebih tinggi dari nilai Flow

kepadatan 2 x 75 tumbukan, hal ini terjadi karna pemadatan yang

lebih tinggi mengakibatkan aspal dipaksa memasuki pori-pori dari


campuran tersebut, namun setelah campuran tersebut tidak bisa padat

lagi akan mengakibatkan aspal yang ada terdorong untuk keluar dari

rongga-rongga dan mengakibatkan aspal mengalami kelelehan bila

suhu campuran menjadi lebih tinggi.

Dari grafik dan tabel diatas dapat dilihat kedua campuran telah

memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan oleh Bina Marga Yaitu

minimum 2, 0 mm.

f. Perbandingan Kepadatan Standar dan Kepadaan Mutlak

Terhadap Nilai Analisa Quetient Marshall

Hasil penelitian di Laboratorium untuk campuran AC-WC

kepadatan standar (2x400 Tumbukan) dan AC-WC kepadatan mutlak

(2x400 Tumbukan) untuk nilai analisa Quetient Marshall (QM) dapat

dilihat pada grafik 4.15. dan tabel 4.30. dibawah ini

Grafik 4.15. Nilai Quetient Marshall (QM)

( 2 x 400 Tumbukan )

750

698 715
700

650
634
616
600
581 584

550
5.75 6.25 6.75 6 6.5 7
Kadar Aspal ( %)

Spec Standar Spec Mutlak


Tabel 4.30. Hasil Test Marshall Untuk Nilai QM

Kadar Spec Standar Kadar Spec Mutlak


Aspal % Nilai Syarat Aspal % Nilai Syarat
QM QM QM QM
6,0 634 5,75 698
6,5 581 Min 200 6,25 715 Min 200
7,0 584 6,75 616

Nilai QM untuk pemadatan 2x 400 tumbukan dapat dilihat pada

tabel diatas. Kedua campuran telah memenuhi standar yang telah

ditetapkan. Yaitu minimal 200 Kg. Kedua campuran berarti memiliki

kekakuan yang baik. Karna makin tinggi nilai QM suatu campuran

maka makin kaku campuran tersebut, dan sebaliknya semakin kecil

nilai QM campuran tesebut maka akan membuat campuran tersebut

menjadi lebih lentur atau fleksibel.

Anda mungkin juga menyukai