Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
Perolehan data angka dapat diperoleh dari hasil angket yang telah

diberikan kepada responden yang berjumlah 40 orang. Penamaan masing-

masing variabel yaitu Motivasi (X) dan Kinerja karyawan (Y).

Data masing-masing variabel dideskripsikan dengan menggunakan

teknik statistik deskriptif meliputi skor minimum, skor maksimum, rentang

skor, rata-rata, median, modus, simpangan baku, varians skor, dan tabel

distribusi frekuensi serta histogram yang memperhatikan sebaran data dalam

bentuk grafik.

1. Data Tentang Motivasi

Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari angket Motivasi

yang dilakukan terhadap 40 orang responden diperoleh nilai tertinggi

95 dan nilai terendah 58 dengan rentang 37 dan standar deviasi 9,42 dan

varians 88,71, Mean 79,75, median 82 dan modus 77. Sebaran skor

Motivasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Motivasi

f
NO INTERVAL f f Rel
Kum
1 58 63 3 7,5% 8%
2 64 69 3 7,5% 15%
3 70 75 6 15,0% 30%
4 76 81 7 17,5% 48%
5 82 87 12 30,0% 78%
6 88 93 6 15,0% 93%
7 94 99 3 7,5% 100%
JUMLAH 40 100%

Setelah data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

maka data kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram seperti

pada gambar berikut :

Gambar 4.1 Histogram Skor Motivasi

Output hasil perhitungan SPSS

Deskripsi Data
Statistics

Motivasi

N Valid 40

Missing 0

Mean 79.75

Median 82.00

Mode 77a

Std. Deviation 9.418

Variance 88.705

Range 37

Minimum 58

Maximum 95

Sum 3190

a. Multiple modes exist. The smallest


value is shown

Tabel Distribusi Frekuensi

x1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 3 7.5 7.5 7.5

2 3 7.5 7.5 15.0

3 6 15.0 15.0 30.0

4 7 17.5 17.5 47.5

5 12 30.0 30.0 77.5

6 6 15.0 15.0 92.5

7 3 7.5 7.5 100.0

Total 40 100.0 100.0


2. Data Tentang Kinerja karyawan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari angket

Kinerja karyawan yang dilakukan kepada 40 orang responden diperoleh

nilai tertinggi 95 dan terendah 49 dengan rentang 46 dan Standar deviasi

10,50 serta varians 110,35, Mean 80,58, median 82 dan modus 86.

Sebaran skor Kinerja karyawan disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Kinerja karyawan

f f
NO INTERVAL f
Rel Kum
1 49 55 10 25% 25%
2 56 62 9 23% 48%
3 63 69 8 20% 68%
4 70 76 6 15% 83%
5 77 83 5 13% 95%
6 84 90 1 3% 98%
7 91 97 1 3% 100%
JUMLAH 40

Setelah data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

maka data kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram seperti

pada gambar berikut:

Tabel 4.2 Histogram Kinerja karyawan


Output hasil perhitungan SPSS

Deskripsi Data

Statistics

Kinerja karyawan

N Valid 40

Missing 0

Mean 80.58

Median 82.00

Mode 86

Std. Deviation 10.505

Variance 110.353

Range 46

Minimum 49

Maximum 95

Sum 3223
Tabel Distribusi Frekuensi

Y1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 1 2.5 2.5 2.5

2 1 2.5 2.5 5.0

3 5 12.5 12.5 17.5

4 6 15.0 15.0 32.5

5 10 25.0 25.0 57.5

6 8 20.0 20.0 77.5

7 9 22.5 22.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

B. Hasil Analisis Data

1. Ujicoba Validitas Variabel X

Dengan menggunakan perhitungan teknik validitas product moment

diperoleh koefisien korelasi butir (rhitung) untuk 20 butir intrumen

(kuisioner) dengan sampel sebanyak 40 responden dengan taraf

signifikan 0,05 untuk menguji kevalidan butir soal maka rhitung harus

lebih besar dari rtabel = 0,312.

Pengujian validitas instrumen variabel X dilakukan terhadap 40 orang

responden yang dijadikan sebagai uji coba atas 20 pertanyaan kuisioner,


hasilnya dari 20 pertanyaan, sebanyak 19 pertanyaan valid dan 1 pertanyaan

yang drop.

Tabel Hasil Perhitungan Ujicoba Validitas

JUMLAH r hitung r tabel status


1 0,64368 0,312 Valid
2 0,09805 0,312 Drop
3 0,52067 0,312 Valid
4 0,65535 0,312 Valid
5 0,5242 0,312 Valid
6 0,63752 0,312 Valid
7 0,59754 0,312 Valid
8 0,40632 0,312 Valid
9 0,59516 0,312 Valid
10 0,60203 0,312 Valid
11 0,8028 0,312 Valid
12 0,66378 0,312 Valid
13 0,54291 0,312 Valid
14 0,62805 0,312 Valid
15 0,53182 0,312 Valid
16 0,78561 0,312 Valid
17 0,53893 0,312 Valid
18 0,65515 0,312 Valid
19 0,56264 0,312 Valid
20 0,58576 0,312 Valid

2. Ujicoba Validitas Variabel Y

Dengan menggunakan perhitungan teknik validitas product moment

diperoleh koefisien korelasi butir (rhitung) untuk 20 butir intrumen

(kuisioner) dengan sampel sebanyak 40 responden dengan taraf

signifikan 0,05 untuk menguji kevalidan butir soal maka rhitung harus

lebih besar dari rtabel = 0,312.

Pengujian validitas instrumen variabel Y dilakukan terhadap 40 orang

responden yang dijadikan sebagai uji coba atas 20 pertanyaan kuisioner,


hasilnya dari 20 pertanyaan, sebanyak 19 pertanyaan valid dan 1 pertanyaan

yang drop.

Tabel Hasil Perhitungan Ujicoba Validitas Variabel Y

NO r hitung r tabel status


1 0,67762 0,312 Valid
2 0,66042 0,312 Valid
3 0,76996 0,312 Valid
4 0,66308 0,312 Valid
5 0,82871 0,312 Valid
6 0,45078 0,312 Valid
7 0,54429 0,312 Valid
8 0,7361 0,312 Valid
9 0,72272 0,312 Valid
10 0,34198 0,312 Valid
11 0,74299 0,312 Valid
12 0,63704 0,312 Valid
13 0,5556 0,312 Valid
14 0,52133 0,312 Valid
15 0,53306 0,312 Valid
16 0,66838 0,312 Valid
17 0,50406 0,312 Valid
18 0,5207 0,312 Valid
19 0,68272 0,312 Valid
20 0,18146 0,312 Drop

3. Uji Reliabilitas

Melalui perhitungan dengan bantuan komputer diperoleh nilai

koefisien reliabilitas Alpha Cronbach, seperti dimuat pada tabel 4.3

Tabel 4.3

Hasil Uji Reliabilitas

Koefisien
No Variabel
Reabilitas
1 Motivasi 0,901
2 Kinerja karyawan 0,905

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat nilai koefisien reliabilitas

lebih besar dari 0,60 maka instrumen yang digunakan reliabel.

Ouput Hasil Perhitungan SPSS

Variabel X

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.901 19

Variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.905 19

4. Uji Normalitas Variabel X

Hasil pengujian normalitas lilirors variabel X didapat Lhitung = 0,094

lebih kecil dari Ltabel = 0,14. Hal ini menunjukkan bahwa data skor dari
variabel X bersumber dari populasi yang berdistribusi normal, artinya

persyaratan analisis untuk variabel tersebut terpenuhi.

Hasil pengujian normalitas lilirors variabel Y didapat Lhitung = 0,10

lebih kecil dari Ltabel = 0,14. Hal ini menunjukkan bahwa data skor dari

variabel Y bersumber dari populasi yang berdistribusi normal, artinya

persyaratan analisis untuk variabel tersebut terpenuhi.

Ouput Hasil Perhitungan SPSS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 40

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 7.36689220

Most Extreme Differences Absolute .110

Positive .069

Negative -.110

Kolmogorov-Smirnov Z .698

Asymp. Sig. (2-tailed) .714

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test

diperoleh nilai KSZ sebesar 0,698 dan Asymp.Sig. sebesar 0,714 lebih

besar dari pada 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari

distribusi normal.

Untuk lebih jelasnya, hasil pengujian normalitas lilifors untuk

masing-masing variabel penelitian dirangkum dalam tabel.

Tabel 4.4
Hasil Pengujian Normalitas Lilifors
No Variabel Lhitung Ltabel Hasil pengujian

1. X 0,09 0,14 Normal


2. Y 0,10 0,14 Normal

Keterangan:
X = Motivasi
Y = Kinerja karyawan

5. Uji Homogenitas

Analisis regresi dan korelasi mensyaratkan terpenuhinya asumsi

homogenitas varians sampel. Homogenitas varians sampel adalah

kumpulan skor variabel terikat untuk setiap skor variabel bebas yang sama

memiliki varians homogen. Pengujian homogenitas varians dilakukan

terhadap skor variabel terikat (Y) yang telah dikelompokan berdasarkan

kesamaan skor variabel bebas (X). Asumsi homogenitas terpenuhi jika

variasi skor Y untuk setiap skor X yang sama homogen. Pengujian

homogenitas varians dilakukan dengan Uji Fisher (Uji F). Kriteria

pengujian ditetapkan berdasarkan hasil perhitungan nilai statistik Fhitung

yaitu sebagai berikut :

Jika Fhitung  Ftabel, artinya persyaratan homogenitas terpenuhi

Jika Fhitung  Ftabel, artinya persyaratan homogenitas tidak terpenuhi

Ringkasan hasil perhitungan pengujian homogenitas seperti

disajikan pada tabel 4.5


Tabel 4.5

Hasil Pengujian Homogenitas Varians

Ftabel
Varians Fhitung Keterangan
 = 0,05

Y atas X 0,80 1,69 Homogen

Berdasarkan hasil perhitungan seperti disajikan pada tabel 4.5

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Hasil perhitungan statistik pada uji homogenitas varians skor

Kinerja karyawan (Y) atas Motivasi (X) diperoleh Fhitung (0,80)  Ftabel

(1,69) pada  = 0,05 yang menunjukkan varians Y atas X adalah

homogen.

Output Hasil Perhitungan SPSS

ANOVA

Kinerja karyawan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 3578.608 24 149.109 3.084 .014

Within Groups 725.167 15 48.344

Total 4303.775 39

Dari output data diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikasi untuk

Kinerja karyawan berdasarkan Motivasi = 3,084 lebih besar dari pada

0,005. Maka dapat disimpulkan bahwa data Kinerja karyawan

berdasarkan Motivasi mempunyai varians yang sama (homogen).


Berdasarkan hasil uji homogenitas varians di atas diketahui data

penelitian memenuhi persyaratan untuk dianalisis menggunakan

statistik teknik Uji Korelasi Product Moment Pearson dan Regresi

Linear Sederhana.

6. Uji Hipotesis

Setelah data berdistribusi normal selanjutnya dilakukan uji

hipotesis. Uji hipotesis dengan menggunakan analilisis regresi

sederhana. Berikut ini dijelaskan hasil output pengolahan data uji

hipotesis .

a. Uji Korelasi (r) dan Koefisien Determinasi (R)

Hubungan antara Motivasi terhadap Kinerja karyawan

dijelaskan dengan menguji hipotesis penelitian yang dinyatakan

secara statistik sebagai berikut :

Ho : ρ = 0

Tidak terdapat hubungan antara Motivasi dengan Kinerja karyawan.

H1 : ρ > 0

Terdapat hubungan antara Motivasi dengan Kinerja karyawan.

Kekuatan hubungan antara Motivasi dengan Kinerja

karyawan dijelaskan oleh koefisien korelasi yang dihitung dengan

menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson. Hasil

perhitungan koefisien korelasi, koefisien determinasi, dan uji

signifikansinya dengan menggunakan Uji-t disajikan dalam tabel

4.6. sebagai berikut :


Tabel 4.6

Hasil perhitungan Koefisien Korelasi Antara Motivasi (X) dengan


Kinerja karyawan (Y)

Koefisien ttabel
N thitung
r R=r2
 = 0,05

40 0,713 0,508 6,266* 1,684


* Koefisien korelasi signifikan, thitung(6,369)>ttabel(1,684) pada =0,05

Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan seperti pada tabel 4.5

diperoleh koefisien korelasi sebesar r = 0,713 dan koefisien determinasi

sebesar R = r2 = 0,508. Pengujian signifikasi terhadap korelasi diperoleh thitung

(6,266) > t tabel (1,684) pada  = 0,05, menunjukkan bahwa koefisien korelasi

signifikan. Dengan demikian, hipotesis penelitian yang menyatakan terdapat

hubungan antara Motivasi dengan Kinerja karyawan dapat diterima. Artinya

semakin baik Motivasi akan diikuti oleh tingginya Kinerja karyawan.

Sementara itu, koefisien determinasi 0,508 menunjukkan bahwa 50,8%

variasi Kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variasi Motivasi, sisanya

sebanyak 49,2% ditentukan oleh faktor lain diluar Motivasi.

Output Hasil Perhitungan SPSS


Correlations

Kinerja
Motivasi Karyawan

Motivasi Pearson Correlation 1 .713**

Sig. (2-tailed) .000

N 40 40

Kinerja Karyawan Pearson Correlation .713** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .713a .508 .495 7.463

a. Predictors: (Constant), Motivasi

b. Dependent Variable: Kinerja karyawan

b. Uji Signifikasi dan Linearitas regresi

Pada tahap selanjutnya melakukan pengujian hipotesis penelitian, yaitu

menguji secara empiris pengaruh antara Motivasi (X) dengan Kinerja

karyawan (Y) yang diuji menggunakan teknik Uji Regresi Linear Sederhana.

Pengaruh antara Motivasi terhadap Kinerja karyawan dijelaskan

dengan menguji hipotesis penelitian yang dinyatakan secara statistik sebagai

berikut :

Ho : ρ= 0
Tidak terdapat pengaruh antara Motivasi terhadap Kinerja karyawan.

H1 : ρ> 0

Terdapat pengaruh positif antara Motivasi terhadap Kinerja karyawan.

Kekuatan pengaruh antara Motivasi terhadap Kinerja karyawan

dijelaskan oleh koefisien regresi yang dihitung dengan menggunakan teknik

Regresi Linear Sederhana. Hasil perhitungan uji signifikansi dan linearitasnya

dengan menggunakan Uji-F dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Langkah pertama dalam pengujian hipotesis adalah menyusun model

persamaan regresi. Berdasarkan hasil perhitungan untuk menyusun model

persamaan regresi antara Motivasi (X) dengan Kinerja karyawan (Y) diperoleh

konstanta α = 13,88 dan koefisien regresi β = 0,80. Dengan demikian pengaruh

antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y dapat dinyatakan dalam

model persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut : Ý = 13,88 +

0,80X

Analisis data selanjutnya adalah pengujian signifikansi dan linearitas

persamaan regresi berdasarkan tabel ANAVA.

Tabel ANAVA Pengujian Signifikansi dan Linearitas Persamaan

Regresi Ý = 13,88 + 0,80X

UJI F
SUMBER
dk JK RJK F tabel
VARIANS F hitung
0,05 0,01
Total 40 263997,00
Koefisien a 1 259693,23 259693,23
Regresi (b/a) 1 2222,20 2222,20
40,57 4,08 7,35
Sisa 38 2081,58 54,78
Tuna Cocok 24 1322,08 48,85
1,02 2,31
Galat 14 759,50 54,25

Keterangan :
**) : regresi signifikan (Fhitung > Ftabel) pada  = 0,01
ns
) : regresi berbentuk linear (Fhitung < Ftabel) pada  = 0,05
dK : derajat kebebasan
JK : jumlah kuadrat
RJK : rata-rata jumlah kuadrat

Hasil uji signifikansi regresi berdasarkan tabel ANAVA diperoleh

Fhitung (40,57) > Ftabel (7,35) pada  = 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa

model persamaan regresi signifikan. Hasil uji linearitas diperoleh Fhitung

(1,02) < Ftabel (2,31) pada  = 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa persamaan

regresi berbentuk linear.

Output Hasil Perhitungan SPSS

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 17.163 10.188 1.685 .100

Motivasi .795 .127 .713 6.266 .000

a. Dependent Variable: Kinerja karyawan

C. Interprestasi Hasil Penelitian

Dengan demikian, berdasarkan hasil analisis data di atas diperoleh

bukti empiris yang menunjukkan adanya hubungan antara Motivasi dengan

Kinerja karyawan. Dengan kata lain, semakin baik Motivasi akan

meningkatkan Kinerja karyawan. Dengan demikian, secara empiris dapat

dikatakan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan Kinerja karyawan

dilakukan dengan cara meningkatkan Motivasi.


Berdasarkan hasil pengujian di atas, persamaan regresi Ý =

13,88+0,80X dapat digunakan untuk menjelaskan bentuk hubungan linear

antara Motivasi dengan Kinerja karyawan. Hubungan ini menunjukkan ada

arah perubahan kecenderungan Kinerja karyawan akibat Motivasi dari

selanjutnya hubungan tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik garis

seperti pada gambar 4.3.

Diagram Pencar
100
90 Y= 0,80x + 13,88
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0 20 40 60 80 100 120

Gambar Diagram Pencar Persamaan Regresi


Ý = 13,88 + 0,80X

Persamaan regresi Y = 13,88 + 0,80X menunjukkan bahwa apabila

Motivasi dan Kinerja karyawan diukur dengan instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini, maka setiap kenaikan satu unit skor Motivasi (X) akan

diikuti oleh kenaikan skor Kinerja karyawan sebesar 0,80 dengan konstanta

13,88.

Anda mungkin juga menyukai