Anda di halaman 1dari 7

Pada suatu hari, ada seorang pemuda bermana Toba sedang memancing

ikan. Umpan yang sudah lama dia lempar akhirnya dimakan seekor ikan.
Betapa terkejutnya dia ketika melihat seekor ikan mas bersisik emas yang
telah dia dapat.

Akhirnya Toba yang merasa bahagia pulang ke rumah, tetapi sayangnya


semua kayu bakar di rumahnya sudah habis. Dia menyimpan ikan itu di
dalam wadah besar dan mencari kayu bakar.

Toba pulang dengan membawa kayu bakar, sayangnya ikan itu


menghilang, dia hanya menemukan wadah yang berisi koin emas. Ketika
dia masuk ke dalam kamarnya ada seorang wanita cantik yang sedang
menyisir rambutnya.

Wanita itu akhirnya menjadi istrinya, tetapi dengan satu syarat, yaitu tidak
boleh mengungkit asal usul dia yang merupakan penjelmaan dari ikan.

Baca juga: Rumah pohon buatan Kakek


Mereka dikaruniai anak laki-laki bernama Samosir. Setiap hari Toba
bekerja banting tulang untuk mereka berdua, namun Samosir malah
menjadi anak yang nakal dan pemalas.

Suatu ketika Samosir diminta untuk mengantarkan makanan untuk


ayahnya, bukannya langsung pergi ke ladang, dia malah main bersama
teman-teman lainnya. Bahkan karena merasa lapar dia memakan makanan
itu.

Toba yang yang sangat lapar menunggu tidak kunjung datang makan siang
yang dia harapkan. Samosir pun tiba, tetapi Toba sangat marah karena
anaknya telah menghabiskan semua makanan untuknya.

Toba yang marah memukul Samosir mengucapkan kalimat ‘dasar anak


ikan, kepadanya. Kemudian dia mengadukan itu kepada Ibunya, dan
ibunya memerintahkan Samosir untuk naik ke atas bukit, karena Toba
sudah melanggar janji untuk tidak mengungkin masa lalu ibunya.

Air bah yang sangat deras membanjiri daerah itu, ibunya melompat ke
dalamnya dan menjadi ikan kembali. Ayahnya yang tidak sempat
menyelamatkan diri pun ikut tenggelam. Samosir berubah menjadi pulau
yang diberinama pulau samosir di kelilingi danau yang diberinama Danau
Toba.
Tamat!. Kesimpulan dari cerita legenda Danau Toba singkat ini adalah,
jangan berjanji jika kamu tidak menepati, karena janji bisa dibilang hutang
yang harus dibayar dengan akibatnya.

Oia apakah kalian tahu siapa pengarang cerita danau toba yang pertama
kalai? jika tahu tulis di kolom komentar bawah ya. Tks sudah membaca
kisah Danau Toba.

Nilai Moral

Kita harus menepati janji kita.

· Nilai Sosial

1. Kita harus bisa memaafkan orang ketika melakukan kesalahan.

· Nilai Budaya

1. Ketika suatu pasangan saling mencintai bisa membangun sebuah keluarga,

2. Laki-laki bekerja untuk menghidupi keluarganya.

· Nilai Agama

1. Semua kejadian pasti ada hikmahnya.

Ringkasan:

Di sumatera utara, indonesia. ada seorang pemuda yang suka memancing. suatu hari ia
mendapatkan ikan dan ikan itu ternyata merupakan jelmaan dari seorang gadis yang cantik.
Setelah lama bersama-sama, pemuda dan gadis tersebut menikah dan mempunyai anak yang
bernama samosir. pemuda dan gadis itu hidup sejahtera dan mempunya janji yaitu pemuda
tersebut tidak boleh mengatakan kepada samosir bahwa ia adalah anak ikan. pada suatu hari
pemuda tersebut keceplosan karena terbawa emosi dan mengatakan samosir anak ikan, lalu
terjadilah badai yang kuat, ibu samosir menyuruh samosir untuk pergi ke bukit yng sanga
tinggi dan memanjat pohon disana. lalu ibu samosir sendiri pergi ke danau berubah menjadi
ikan yang sangat besar sehingga menimbulkan air sungai meluap dan menjadi genangan air
yang besar. lama kelamaan genangan itu menjadi danau yang sangat besar. oleh masyarakat
setempat, danau tersebut diberi nama danau toba
Dahulu kala, da seorang pemuda bernama Toba. Pekerjaannya adalah memancing. Suatu hari,
ia mendapat ikan bersisik emas. Karena tak tega untuk dimasak, Toba merawatnya. Saat Toba
pulang dari memancing, Toba kaget. 'kenapa ada makanan dan koin emas disini?' btin Toba.
Rupannya, ikan iti adalah jelmaan bidadari, Toba terkejut saat mengetahui nya. Ia pun
berusaha menikahi bidadari ikan tersebut. Ikan itu setuju, namun ia menyuruh Toba berjanji
agar tidak menyebarkan identitasnya. Mereka pun menikah dan dikaruniaI seorang anak laki
laki bernama Samosir. Suatu hari, Samosir disuruh Ibunnya untuk mengantarkan makanan
pada Toba. Ditengah jalan, Samosir kelaparan. Ia pun memakan sebagian makanan Toba.
Toba terkejut sekali, dan berkata "Dasar kau anak ikan!" lalu Samosir dipukul oleh Toba. Ia
mengadukan kejadian itu pada Ibunnya. Ibunnya sangat marah, ia menyuruh Samosir unuk
pergi ke sebuah gunung. Tiba tiba, air dari sungai meluap. Air sungai berkumpul dan menjadi
Danau. Si Ikan kembali kesungai. Toba tak terselmatkan, kemudian Danau itupun diberi
nama Danau Toba, sedangkan daratan tempat Samosir berlindung dinamakan Pulau Samosir

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/3435243#readmore

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/3435243#readmore

Asal Usul Danau Toba

danau toba
Di sebuah desa di wilayah Sumatera Utara di Tapanuli tinggallah seorang
laki-laki bernama Toba hidup seorang diri di gubuk kecil. Toba adalah
seorang seorang petani yang sangat rajin bekerja setiap hari menanam
sayuran kebunnya sendiri.

Hari demi hari, tahun demi tahun umur semakin bertambah, petani
tersebutpun mulai merasa bosan hidup sendiri. Terkadang untuk melepaskan
kepenatan diapun sering pergi memancing ke sungai besar dekat kebunnya.

Menjelang siang setelah selesai memanen beberapa sayuran dikebunnya


diapun berencana pergi kesungai untuk memancing. Peralatan untuk
memancing sudah dipersiapkannya, ditengah perjalanan dia sempat
bergumam dalam hati berkata, “seandainya aku memiliki istri dan anak tentu
aku tidak sendirian lagi hidup melakukan pekerjaan ini setiap hari. Ketika
pulang dari kebun, makanan sudah tersedia dan disambut anak istri, oh
betapa bahagianya”

Sampailah dia dimana tempat biasa dia memancing, mata kail dilempar
sembari menunggu, agannya tadi tetap mengganggu konsentrasinya. Tidak
beberapa lama tiba-tiba kailnya tersentak, sontak dia menarik kailnya.
Diapun terkejut melihat ikan tangkapannya kali ini.

“Wow, sunggu besar sekali ikan mas ini. Baru kali ini aku mendapatkan ikan
seperti ini” Teriaknya sembari menyudahi kegiatan memancing dan diapun
segera pulang.

Setibanya di gubuk kecilnya, pemuda itupun meletakkan hasil tangkapannya


di sebuah ember besar. Betapa senangnya dia, ikan yang dia dapat bisa
menjadi lauk untuk beberapa hari. Diapun bergegas menyalakan api di
dapur, lalu kembali untuk mengambil ikan mas yang ditinggalnya di ember
besar. Betapa terkejutnya dia melihat kejadian tersebut. Ember tempat ikan
tadi dipenuhi uang koin emas yang sangat banyak, diapun terkejut dan pergi
ke dapur. Disanapun dia kaget setengah mampus, ada sosok perempuan
cantik berambut panjang. “Kamu Siapa?”

“Aku adalah ikan engkau pancing di sungai tadi, uang koin emas yang
diember tadi adalah sisik-sisik yang terlepas dari tubuhku. Sebenarnya aku
adalah seorang perempuan yang dikutuk dan disihir oleh seorang dukun
karena aku tidak mau dijodohkan. Karena engkau telah menyelamatkan aku
dan mengembalikan aku menjadi seorang manusia, maka aku rela menjadi
istrimu” kata ikan tadi yang kini sudah menjelma kembali menjadi seorang
perempuan berparas cantik dan berambut panjang.

Ini suatu kebetulan, selama ini aku mengharapkan seorang pendamping


hidup untuk tinggal bersama-sama menjalankan kehidupan berumatangga
kata petani tersebut. Maka iapun setuju memperistri perempuan cantik
tersebut.

Perempuan berparas cantik tadi juga mengutarakan kepada petani tadi


sebuah syarat dan sumpah bahwa jika suatu hari nanti ketika engkau marah,
engkau tidak boleh mengutarakan bahwa asal-usulku dari seekor ikan
kepada siapapun. Sebab jika engkau mengatakan itu, maka akan terjadi
petaka dan bencana besar di desa ini. Petani itupun menyanggupinya, dan
akhirnya mereka menikah.

Hari demi hari merekapun hidup bahagia, apa yang diharapkan petani
selama ini pun sudah terwujud dan diapun merasa bahagia sekali. Sampai
merekapun dikaruniai seorang anak laki-laki dan mereka memberi
namanya Samosir.

Samosirpun tumbuh besar, diapun sudah bisa membantu orangtuanya


bertani. Setiap hari Samosir disaat siang selalu mengantarkan makan siang
buat ayahnya yang sudah dimasakin oleh ibunya.

Suatu hari, siang itu petani sudah merasa lelah dan lapar sembari menunggu
Samosir datang mengantarkan bekal siang. Tidak biasanya, kali ini Samosir
terlambat mangantarkan bekal orangtuanya. Diperjalanan Samosir mencium
bekal yang dibawanya untuk orangtuanya, kelihatannya enak masakan ibu
hari ini, gumamnya. Samosirpun mencicipi masakan ibunya, dia tidak sadar
bekal itu dimakan hampir habis.

Samosirpun tersentak dan bergegas menuju kebun ayahnya. Dia melihat


ayahnya sudah kelaparan dan kehauasan. Merasa berat, Samosirpun
memberikan bekal kepada ayahnya. Dan terkejutlah ayahnya melihat isi
bekal yang diberikan Samosir.

“Iya, Among. Samosir tadi lapar dan aku makan, masakan Inong sekali
rasanya” kata Samosir kepada ayahnya yang terlihat emosi. Spontan
ayahnya marah dan melempar bekal yang sudah kosong tadi sembari
berkata kepada Samosir: “Kurang ajar kau Samosir, dasar anak ikan kau
ini”.

Samosirpun menangis dan pergi berlari menuju rumah menemui ibunya. Ibu,
ibu , ayah marah besar Samosir disebut anak ikan. Kata Samosir kepada
ibunya. Ibunyapun menangis, sektika itu ibunya menyuruh Samosir berlari
ke sebuah bukit diketinggian. Lalu hujanpun semakin deras, angin kencang,
gemuruh dan petirpun menyambar-nyambar seketika itu.

Airpun meluap sampai menenggelamkan seluruh desa itu. Sumpah itu


dilanggar, akhirnya tengenanglah seluruh desa itu dan genangan itu berbuah
menjadi danau, yang kini disebut Danau Toba. Lalu pulau tempat samosir
berlindung disebutlah Pulau Samosir.

*****

Kecepatan/Tan
+ (plus) – (minus)
da
Pengamat mendekati sum menjauh sumbe

(Vp) ber r

Sumber (V menjauhi pend mendekati pend

s) engar engar

Anda mungkin juga menyukai