Anda di halaman 1dari 16

Analisis Konsep Diri dan Harga Diri

Peserta Didik
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik
Dosen Pengampu : Seno Budhi Ajar S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh :
Khalidya Anindra Pertiwi (K5418042)
Nur Ilmi Alifah (K5418055)
Sayudin (K5418070)
Sholahuddin Hafidz (K5418072)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
*buat daf is
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
sebagai Ujian Tengah Semester yang berjudul “Analisis Konsep Diri dan
Harga Diri Peserta Didik ”

Penulis mengakui bahwa manusia mempunyai keterbatasan dalam


berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan
sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini. Penulis melakukannya
semaksimal mungkin dengan kemampuan yang penulis miliki. Dimana
penulis juga memiliki keterbatasan kemampuan.

Maka dari itu penulis bersedia menerima kritik dan saran dari
pembaca. Penulis akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai
batu loncatan yang dapat memperbaiki hasil tulisan penulis di masa datang.
Sehingga semoga karya tulis berikutnya dan karya tulis lain dapat
diselesaikan dengan hasil yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat
memenuhi tugas ujian tengah semester dan bermanfaat bagi pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia sebagai Negara hukum, jaminan mengenai kebebasan
berekspresi di tuangkan dalam UUD 1945 Amandemen II dalam pasal 28 E
ayat (2) yang menyatakan bahwa “Setiap orang berhak atas kebebasan
meyakini kepercayaan menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati
nuraninya”. Kebebasan berekspresi bisa dilakukan sebebas – bebasnya jika
itu hanya menyangkut dengan domestic kepribadiannya saja karena hal
tersebut akan mejadi tanggung jawab masing – masing dari individu
tersebut. Akan tetapi jika kebebasan tersebut sudah masuk ke wilayah
publik dan berpotensi mengganggu suatu sistem di masyarakat maka
seharusnya kebebasan tersebut juga memiliki batasan – batasan tertentu.

Pada individu remaja terlebih pada masa usia SMA / SMK yang
sedang memasuki tahap perkembangan, mereka seringkali menunjukkan
ekspresi diri mereka sebebas – bebasnya. Dalam beberapa moment seperti
pengumuman kelulusan mereka berlomba – lomba mengekspresikan diri
mereka secara bebas. Moment kelulusan adalah suatu hal yang sangat
dinantikan bagi siswa. Moment dimana mereka akan menerima hasil belajar
mereka yang di lakukan bertahun – tahun yang akan menjadi penentu
apakah lulus dengan nilai yang memuaskan atau sebaliknya. Di zaman
sekarang ini tidak jarang siswa yang mengekspresikannya dengan mencoret
– coret seragam dengan pilok warna maupun spidol yang selanjutnya
mereka akan melakukan pawai atau konvoi. Hal tersebut sekarang ini sudah
menjadi sebuah tradisi yang terus di lestarikan keberadaannya. Walaupun
sebelum kelulusan sudah banyak himbauan dari puhak sekolah mauppun
dinas yang berwenang akan tetapi hal tersebut dirasa tidak berpengaruh,
mereka tetap melakukan itu setiap tahunnya bahkan bagi beberapa siswa
moment tersebut sangat dinanti – nantikan.

Pengekspresian kelulusan tidak hanya mencoret – coret seragam dan


konvoi bersama, mereka juga tidak jarang mengekspresikan kelulusan
mereka dengan merusak fasilitas public (mencoret coret fasilitas public
yang ada) hal tersebut tentunya sangat merugikan dan menimbulkan kesan
buruk sendiri bagi masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


a) Apa alasan yang melatarbelakangi siswa yang melakukan coret –
coretan dan siswa yang tidak melakukan coret – coretan ketika
pengumuman kelulusan?
b) Bagaimana dampak yang akan di dapatkan oleh siswa ketika melakukan
coret – coretan setelah pengumuman kelulusan ?
c) Bagaimana cara pandang siswa dalam melihat fenomena coret – coretan
setelah pengumuman kelulusan tersebut?
d) Bagaimana respon dari pihak sekolah dan keluarga ketika siswa
melakukan kegiatan coret – coretan setelah kelulusan?

1.3 Tujuan Pembahasan


a) Mengetahui latar belakang siswa yang melakukan kegiatan coret – coretan
dan siswa yang tidak melakukan kegiatan coret – coretan setelah
pengumuman kelulusan.
b) Mengetahui dampak yang di dapatkan oeh siswa ketika melakukan
kegiatan coret – coretan dan siswa yang tidak melakukan kegiatan coret –
coretan.
c) Mengetahui cara pandang siswa yang sebenarnya dalam melihat fenomena
coret – coretan ketika pengumumn kelulusan .

1.4 Metode Penilitian


1.4.1 Subjek Penelitian
a) Aas Rokhaini  Siswi SMK 1 Muhammadiyah Wonosobo yang
melakukan coret – coretan kelulusan.
b) Yahya Ayyashy Imtisal  Siswa SMAIT Nur Hidayah Kartasura yang
tidak melakukan kegiatan coret – coretan kelulusan.
1.4.2 Jenis Data
 Menurut Jenisnya data di bedakan menjadi 2 :
a) Data Kuantitatif
Data Kuantitatif adalah data yang berupa angka atau
numeric yang dapat diolah langsung dengan metode
perhitungan yang sederhana. Contoh dari data kuantitatif
adalah jumlah data penduduk atau sejenisnya.
b) Data Kualitatif

Data Kualitatif merupakan data yang disajikan dalam


bentuk verbal dan tidak menggunakan angka. Contoh dari
data kuantitatif adalah gambaran umum objek penelitian.

 Menurut Sumbernya data di bedakan menjadi 2 :


a) Data Primer
Data yang bersumber dari pengamatan langsung atau
pengamatan di lapanganatau objek studi.
b) Data Sekunder
Data yang bersumber dari instansi,lembaga- lembaga
terkait,maupun referensi .
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif , karena
menggunakan bentuk verbal dan tinggak menggunakan angka di dalam data
yang di analisis. Selain itu dalam penelitian studi ini penulis juga
menggunakan metode primer dan metode sekunder .Dimana data primer
sendiri di peroleh langsung ketika penulis melakukan wawancara via
WhatsApp dan data sekunder didapatkan dari referensi yang ada seperti
buku dan jurnal yang berkaitan dnegan penelitan ini.

1.4.3 Pengumpulan Data


Dalam penyusunan analisis penelitian ini terdapat beberapa proses
pengumpulan data yang di lakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a) Observasi peserta didik berupa wawancara yang di lakukan via
WhatsApp untuk mendapatkan data primer sebagai data yang
digunakan dalam menganalisis.
b) Pengumpulan data sekunder yang bersifat kepustakaan atau referensi
buku penjunjang.
1.4.4 Waktu Pelaksanaan

Observasi atau wawancara peserta didik di lakukan tanggal 14 Juni


2019 via aplikasi WhatsApp.

1.5 Sistematika Pembahasan


1. Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan,saran metodologi
penelitian dan sistematika pembahasan.
2. Landasan Teori yang ada atau tinjauan mengenai pelaksanaan penelitian
dan proses penganalisis data yang di peroleh.
3. Hasil dan pembahasan atau metodologi pelaksanaan penelitian yang
dilakukan berupa analisis data.
4. Yang Keempat adalah Penutup yang berisi kesimpulan yang diambil
dari pembahasan yang sudah di sampaikan pada bab sebelumnya.
5. Lampiran berupa gambar atau dokumentasi ketika melakukan penelitian
atau survey peserta didik kelas XII yang melakukan coret –coret
seragam ketika kelulusan dan yang tidak.
BAB II
LANDASAN TEORI
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
3.1 Hasil Wawancara Siswi yang melakukan aksi mencoret – coret seragam
setelah pengumuman kelulusan. Wawancara di lakukan pada tanggal 14
Juni 2019 yang di lakukan melalui aplikasi WhatsApp :

No. Pertanyaan Jawaban


1. Nama lengkap kamu siapa ? Aas Rokhaini
2. Apa motivasi atau alasan ikut motivasi saya ikut coret2 agar
coret – coretan? memiliki kenang – kenangan
yang lebih indah saja saat
masa2 smk

3. Bagaimana perasaan setelah Ya cukup seneng.


melakukan coret – coretan ?
4. Bagaimana pandangan atau Menurut saya si benar - benar
pendapat bahwa sebenarnya saja selama kita tidak
coret2 itu benar atau tidak melangar peraturan lalu
kalau tidak kenapa masih lintas, dan lain - lain. kalau
dilakukan? Apakah ada alasan saya coret - coret masih di
tersendiri? batas yang sewajarnya
saja,mungkin bagi mereka -
meraka yg tidak di batas
wajar yg tidak di perbolehkan
5. Bagaimana respon keluarga Ya kalau dari pihak sekolah
dan pihak sekolah ? sendiri ya pasti melarang,kalu
dari pihak keluarga saya si
boleh – boleh saja selama
saya tidak melanggar
peraturan di keluarga
saya,pulangnya juga masih di
batas waktu yang pada
umumnya
6. Bagaimana kebijakan sekolah? Kebijakan dari sekolah si
Apakah tidak ketat atau ketat? ketat
7. Bagaimana sanksinya? Kalau dari smk saya sendiri
kalau mungkin yang engga
makai jilbab,roknya di
sobek2 bagi yang cewe -
cewenya mendapatkan
teguran dri pihak sekolh.
8. Pandangan masing – masing Ya mungkin klau bgi individu
mengenai dampak melakukan yg tidk hati – hati bisa
hal tersebut baik bagi individu membahayakan diri
maupun lingkungan? sendiri,klu yg suka ngawur -
ngawur,ya kalu bagi
lingkungan cukup
meresahkan ya,bikin
macet,dll

3.2 Hasil Wawancara Siswa yang tidak melakukan aksi mencoret – coret
seragam setelah pengumuman kelulusan. Wawancara ini di lakukan pada
tanggal 14 Juni 2019 yang di lakukan melalui aplikasi WhatsApp :
No. Pertanyaan Jawaban
1. Bisa disampaikan ya, nama Iyaa mas.. nama saya Yahya
lengkap, alamat rumah dan Ayasy Imtitsal rumah di
kemarin sma nya dimana? Perum Mutiara Indah 1 no AC
11 kudu baki Sukoharjo. dulu
sekolah di SMAIT Nur
Hidayah
2. Jadi kan udah tau ya hasil ujian Kalo saya ya mas.. karena
nasional dan sekolah tahun saya lintas jurusan dari IPA
ajaran ini, Hasilnya gimana nanti kuliah ambil jurusan IPS
dek? Memuaskan dan sesuai jadi saya tidak terlalu totalitas
sama usahanya? di ujian nasional karena waktu
UN dengan waktu TBK/SBM
itu berdekatan jadi saya lebih
notalitas in SBM nya.. klo
untuk nilai bagi saya cukup
memuaskan karena di
samping itu saya tidak terlalu
memikir UN juga.
3. kemaren ikut coret – coretan ga Tidak mas.. sekolah saya tidak
buat ngerayain kelulusan? mengajarkan untuk merayakan
Kalo ikut alasannya apa? Kalo dengan senang senang dan
ga ikut alasannya juga apa? merugikan orang Laen mas..
Bisa diceritain kan? tetapi sekolah saya mengajarkan
gimana cara merayakan kelulusan
dengan banyak bersyukur..
kemaren yg kita lakukan yaitu
sujud syukur bersama satu
angkatan.. kenapa demikian??..
karena yg kami tau hanya
bersyukur cara kami untuk
berterima kasih kepada Allah

4. Merasa menyesal ga ikut Tidak menyesal sama sekali..


ngerayain atau bahkan karena ya menurut saya tidak
justru merasa senang tidak ada keuntungan sama sekali
ikut merayakan ? jika ikut coret coret seperti itu
justru malah merugikan orang
lain.
5. Menurut kamu apasih yang Menurut saya mungkin karena
membuat ada siswa yang buat dia itu adalah tradisi oleh
lulus dan merayakan dengan orang orang sebelum dia.. dan
coret – coretan? menurut dia itu menyenangkan..
dan bagi dia setelah lulus SMA
bisa bebas... Bebas tugas, bebas
soal, bebas mikir.. malah justru
setelah lulus SMA kehidupan
sebenarnya di mulai.
6. Di SMA kamu ada ga sih Tidak ada.
yang merayakan coret –
coretan? Kalo ada kira kira
berapa persen dari jumlah
siswa kelas XII?
7. Sebagai yang ga ngerayain, Anyel.. itu pasti, karena
kalo pas ketemu dengan perbuatan mereka yang menurut
siswa yang merayakan saya merugikan banyak orang,
gimana kesanmu terhadap terutama merayakan dengan
orang tersebut? berkeliling menggunakan motor
dengan knalpot wor.
8. Gimana sih kesan orang Kalo menurut saya.. mungkin
tuamu dalam menanggapi dari semua orang tua tidak akan
fenomena tersebut, mengizinkan mereka untuk
membolehkan atau melarang melakukan hal tersebut.. tapi
atau bagaiman? banyak juga orang yg
melakukan hal tersebut tanpa
ijin orang tua.. orang tua pasti
tau lah itu hal positif apa hal
negatif
9. Kebijakan yang ada di Pasti ada tindakan sekolah untuk
sekolah kamu terhadap mencegah siswanya agar tidak
fenomena ini bagaimana? melakukan hal seperti itu.. klo di
Apakah ada tindakan ? sekolah saya pada saat
Apakah ada langkah ada pengumuman kelulusan di adakan
untuk menceah adanya acara seperti motivasi dan
fenomena ini? Atau training spiritual.. dan pada saat
membolehkan dan itu kita di wajibkan untuk
membebaskan siswa untuk memakai baju batik.. jadi tidak
berekspresi? ada kesempatan buat kita untuk
melakukan Corat coret seperti
mereka.. dan sekolah saya
membuat acara kelulusan dengan
sujud syukur bersama.. yang
menurut kita itu lebih berkah
10. Apakah sekolahmu Alhamdulillah dengan di
menerapkan sanksi bagi yang adakan acara seperti itu tidak
melakukan coret – coretan? ada yg melakukan Corat coret
karena siswa yang melakukan
Corat coret sebenernya bisa di
cegah dengan banyak cara..
tinggal gmn pihak sekolah
melakukannya
11. Menurutmu bagaimana - Bagi individu... Kita semua
dampak perayaan dengan pasti tau seperti itu juga perlu
coret – coretan bagi keluar uang buat beli Pilok
individu,bagi sekolah dan buat beli bensin dan
lingkungan sekitar? sebagainya.. dan menurut ku
mereka bisa puas dengan apa
yg mereka lakukan tapi di sisi
lain.. kepuasan itu hanyalah
sesaat.. klo kita bisa mikir..
itu hanya hal sia sia.. tapi klo
memang ga bisa mikir ya
begitulah.
- Bagi sekolah.. itu pasti sangat
merugikan.. merugikan nama
sekolah merugikan pihak
sekolah dan pastinya membuat
guru kita kecewa.. karena
menurut gurunya dya telah sia
sia mendidik siswanya
- Bagi lingkungan sekitar.. itu
pasti merugikan.. dan banyak
pemikiran negatif yg timbul di
masyarakat karena mereka
merasa di rugikan.. "opo Yo
nek wes koyo ngono Ki wes
ngeroso bebas wes ngeroso
aman.. wong masa depan rung
jelas we kok foya foya"
mungkin Ini kata masyarakat.

B. Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai