Anda di halaman 1dari 7

Fraktur pada Antebrakial Distal

Nafthalia Rila Charisma T(102016124), Merry Beatrix Da Clama Nusa(102016241), Ikhwanul


Muslimin Idris(102016007), Edward Christianto(102016177), Ravelia Samosir(102016191),
Sapto(102016273), Rachel Gefilem (102016153), Theresia Ervina(102016033)

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6 Kebon jeruk, Jakarta Barat Telp. (021) 56942061

edward.2016fk177@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak

Tulang merupakan salah satu bagian yang penting dari tubuh kita, selain untuk menopang tubuh,
tulang juga sebagai alat gerak yang berkerja sama dengan otot dan syaraf. Tulang lah yang
membantu kita untuk beraktifitas sehari-hari. Jika terjadi fraktur atau patah tulang maka kegiatan
sehari-hari kita dapat terganggu sesuai dengan seberapa parah fraktur yang dialami. Kecelakaan
merupakan salah satu penyebab patah tulang yang sering terjadi pada masyarakat kita. Fraktur itu
sendiri memiliki jenis-jenis dan komplikasi nya masing-masing. Untuk mendalami mengenai
fraktur maka akan dibahas di bawah ini.

Abstract

Bone is one of the important parts of our body, in addition to support the body, the bones as well
as locomotors who work with the muscles and nerves. Bone was the one who helped us to your
everyday activities. If there is a fracture or a fracture then our daily activities can be interrupted
in accordance with the severity of the fracture is experienced. Accidents are one of the causes of
fractures that often occur in our society. Fracture itself has types and its complications
respectively. To explore on the fracture will be discussed below.
ANAMNESIS

bila tidak ada riwayat trauma, berarti fraktur patologis. trauma harus diperinci kapan
terjadinya, di mana terjadinya, jenisnya, berat-ringan trauma , arah trauma, dan posisi pasien atau
ekstremitas yang bersangkutan (mekanisme trauma). jangan lupa untuk meneliti kembali trauma
di tempat lain secara sistematik dari kepala, muka, leher, dada, dan perut. pemeriksaan umum
dicari kemungkinan komplikasi umum sperti syok pada fraktur multipel. pemeriksaan status
lokalis tanda-tanda klinis pada fraktur seperti

look: apakah tampak deformitas, ukuran panjang tulang.

feel: apakah terdapat nyeri tekan.

move: apakah ada krepitasi, nyeri bila digerakkan.1

Fraktur antebrakial distal

Fraktur colles

deformitas pada fraktur ini terbentuk seperti sendok makan (dinner fork
deformity). pasien terjatuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh beserta
lengan berputar ke dalam (endorotasi). tangan terbuka yang terfiksasi di tanah berputar
keluar (eksorotasi/supinasi).1

Insiden:

Kira-kira 8-15% dari seluruh fraktur dan 60% dari fraktus radius umur atas 50
tahun wanita lebih banyak dari pada pria, sedang umur kecil dari 50 tahun wanita sama
dengan pria.2

Manifestasi Klinis

fraktur metafisis distal radius dengan jarak 2,5 cm dari permukaan sendi distal
radius, dislokasi fragmen distalnya ke arah posterior/dorsal, subluksasi sendi radioulnar
distal, avulsi prosesus stiloideus ulna.1

Penatalaksanaan

pada fraktur colles tanpa dislokasi hanya diperlukan imobilisasi dengan


pemasangan gips sirkular di bawah siku selama 4 minggu. bila disertai dislokasi
diperlukan tindakan reposisi tertutup. dilakukan dorsofleksi fragemn distal, traksi
kemudian posisi tangan volar fleksi, deviasi ulna (untuk mengoreksi deviasi radial) dan
diputar ke arah pronasi (untuk mengoreksi supinasi). imobilisasi dilakukan selama 4-6
minggu.1
Fraktur Smith

fraktur smith merupakan fraktur dislokasi ke arah anterior (volar), karena itu
sering disebut reverse colles fracture. fraktur ini biasa terjadi pada orang muda. pasien
jatuh dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan dalam keadaan volar fleksi
pada pergelangan tangan dan pronasi. garis patahan biasanya transversal, kadang-kadang
intraartikular.1

Manifestasi Klinis

Penonjolan dorsal fragmen proksimal, fragmen distal di sisi volar pergelangan,


dan deviasi tangan ke radial (garden spade deformity).1

Penatalaksanaan

Dilakukan reposisi dengan posisi tangan diletakkan dalam posisi dorsofleksi


ringan, deviasi ulnar, dan supinasi maksimal (kebalikan posisi colles). lalu diimobilisasi
dengan gips di atas siku selama 4-6 minggu.1

Fraktur Galeazzi

fraktur Galeazzi merupakan fraktur radius distal disertai dislokasi sendi radius
ulna distal. saat pasien jatuh dengan tangan terbuka yang menahan badan, terjadi pula
rotasi lengan bawah dalam posisi pronasi waktu menahan berat badan yang memberi
gaya supinasi.1

Manifestasi klinik

tampak tangan bagian distal dalam posisi angulasi ke dorsal. pada pergelangan
tangan dapat diraba tonjolan ujung distal ulna.1

Penatalaksanaan

Dilakukan reposisi dan imobilisasi dengan gips di atas siku, posisi netral untuk
dislokasi radius ulna distal, deviasi ulnar, dan fleksi.1

Fraktur Montegia

fraktur Montegia merupakan fraktur sepertiga proksimal ulna disertai dislokasi


sendi radius ulna proksimal. terjadi karena trauma langsung.1

Manifestasi klinis

terdapat 2 tipe yaitu tipe ekstensi (lebih sering) dan tipe fleksi. pada tipe ekstensi
gaya yang terjadi mendorong ulna ke arah hiperekstensi dan pronasi. sedangkan pada tipe
fleski, gaya mendorong dari depan ke arah fleksi yang menyebabkan fragmen ulna
mengadakan angulasi ke posterior.1

Pemeriksaan penunjang

pemeriksaan radiologis dilakukan untuk menentukan ada/tidaknya dislokasi. lihat


kesegarisan antara kondilus medialis, kaput radius, dan pertengahan radius.1

Penatalaksanaan

Dilakukan reposisi tertutup. Asisten memegang lengan atas, penolong melakukan


tarikan lengan bawah ke distal, kemudian diputar ke arah supinasi penuh. setelah itu,
dengsn jari kepala radius dicoba ditekan ke tempat semula. imobilisasi gips sirkuler
dilakukan di atas siku dengan posisi siku fleksi 90° dan posisi lengan bawah supinasi
penuh. bila gagal, dilakukan reposisi terbuka dengan pemasangan fiksasi interna (plate-
screw).1

Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Rontgen

Cr unit (computed radiografi) digunakan untuk proses cetak foto rontgen dengan
teknologi komputer dan laser scanner menghasilkan gambar berkualitas tinggi. Menjamin
ketepatan dan kecepatan hasil diagnosa. Alat ini dilengkapi Master View yang dapat
menyimpan data pasien dan foto rontgen hasil pemeriksaan serta dapat dicetak ulang
apabila diperlukan. Fasilitas peralatan mammografi memiliki kualitas dan resolusi.

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mempelajari gambaran normal tulang
dan sendi, untuk konfirmasi adanya fraktur, untuk melihat sejauh mana pergerakan dan
konfigurasi fragmen serta pergerakannya, untuk menentukan teknik pengobatan, untuk
menentukan apakah fraktur itu baru atau tidak, untuk menentukan apakah fraktur intra-
artikuler atau ekstra-artikuler, untuk melihat adanya keadaan patologis lain pada tulang,
dan untuk melihat adanya benda asing (misalnya peluru).3

2. Pemeriksaan CT Scan

Prosedur pemeriksaan ini dapat menunjukan rincian bidang tertentu dari tulang
yang sakit dan dapat memperlihatkan cedera ligamen atau tendon dan tumor jaringan
lunak. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengidentifikasikan lokasi dan panjangnya
patah tulang di daerah yang sulit dievaluasi.4

3. MRI
MRI memberikan kontras yang baik antara rangkaian perisian tubuh yang
berbeda, yang membuatnya sangat berguna dalam pengimejan otak, otot, jantung, dan
kanser berbanding dengan yang lain teknik pengimejan perubatan seperti computed
tomography (CT) atau sinar-X. Tidak seperti CT scan atau tradisional X-ray, MRI tidak
menggunakan.5

4. Pemeriksaan Laboratorium

Pada fraktur, pemeriksaan laboratorium yang perlu diketahui adalah Hb dan


hematokrit sering rendah akibat perdarahan, laju endap darah (LED) meningkat bila
kerusakan jaringan lunak sangat luas. Pada masa penyembuhan fraktur, kadar kalsium
serum dan fosfor akan meningkat didalam darah.4

Gejala Klinis

Berikut merupakan beberapa gejala klinis dari fraktur antebrachii diantaranya adalah
nyeri terus menerus. Spasme otot, deformitas, pemendekan tulang, kreptiasi, dan pembengkakan.

Deformitas dapat disebabkan oleh karena adanya pergeseran fragmen pada fraktur lengan
dan eksremitas. Deformitas dapat diketahui dengan membandingkan dengan ekstremitas yang
normal. Ekstremitas tidak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot bergantung
pada integritas tulang tempat melengketnya obat. Pemendekan tulang dapat terjadi karena
kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur atau dikarenakan fragmen sering
saling melingkupi satu sama lain.

Krepitasi yaitu yaitu pada saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik
tulang. Krepitasi yang teraba akibat gesekan antar fragmen satu dengan lainnya. Pembengkakan
dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti
fraktur. Tanda ini baru terjadi setelah beberapa jam atau beberapa hari setelah cedera.6

Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada fraktur tulang meliputi dua komplikasi utama yakni
komplikasi dini dan komplikasi lanjut. Komplikasi dini dapat meliputi kehilangan darah, infeksi,
emboli lemak, DVT. Komplikasi lanjut dapat menyebabkan non-union, delayed union, malunion,
dan terhambatnya pertumbuhan.

Kehilangan darah terjadi karena trauma yang menyebabkan fraktur terbuka dan banyak
darah yang hilang saat trauma berlangsung. Infeksi dapat terjadi terutama pada fraktur terbuka.
Sistem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada trauma orthopedic infeksi
dimulai pada kulit (superficial) dan masuk ke dalam. Bisa terjadi oleh karena penggunaan bahan
lain dalam pembedahan seperti pin dan plat.
Emboli lemak adalah tetesan lemak yang masuk ke dalam pembuluh darah. Faktor resiko
terjadinya emboli lemak pada fraktur meningkat pada laki-laki usia 20-40 tahun terutama bagi
yang obesitas. Embolus lemak dapat timbul akibat pajanan sumsum tulang, atau dapat terjadi
akibat aktivasi sistem saraf simpatis yang menimbulkan stimulasi mobilisasi asam lemak bebas
setelah trauma. Embolus lemak yang timbul setelah patah tulang panjang sering tersangkut
disirkulasi paru karena ada robekan dari pembuluh balik yang mempunyai daya tarik kembali
terhadap darah-darah kotor yang keluar dari pembuluh balik yang juga mengikutsertakan lemak
yang dapat menimbulkan gawat napas dan gagal napas

Deep Vein Thrombosis, trombosis vena dalam sering terjadi pada individu yang tidak
bergerak dalam jangka waktu yang lama karena trauma atau ketidakmampuannya bergerak
seperti pada lazimnya. Shock terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya
permeabilitas kapiler yang bisa menyebabkan menurunnya oksigenasi.

Malunion, adalah suatu keadaan dimana tulang yang patah telah sembuh dalam posisi
yang tidak pada seharusnya, membentuk sudut atau miring. Kelainan penyatuan tulang karena
penyerasian yang buruk menimbulkan deformitas, angulasi atau pergeseran tulang dari tempat
yang normal. Delayed union adalah proses penyembuhan yang berjalan terus tetapi dengan
kecepatan yang lebih lambat dari keadaan normal. Nonunion, patah tulang yang tidak
menyambung kembali.6
Daftar Pustaka

1. kapita selekta kedokteran FKUI.Ed ke-3 jakarta 2000.H:348-52.

2. https://bedahunmuh.wordpress.com/2010/05/20/fraktur-colles/.akses 20 maret 2018.

3. Pemeriksaan Rontgen & Ultrasonografi (USG) . 2009. Diunduh dari http://www.rsab-


harapankita.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=17&Itemid=136. akses 20
maret 2018.

4. Suratun, Heryati, Manurung S, Raenah E. Klien gangguan sistem muskuloskeletal. Jakarta:


EGC; 2008.h.15-32.

5. Bickley S. Anamnesis. Bates’ Guide to physical examination and history taking. International
edition. 10th edition. Lippincott Williams & Wilkins. Wolters Kluwer Health. 2009.

6. Grace PA, Borley NR. At a glance ilmu bedah. Edisi ke-3. Jakarta: Erlangga; 2006.

Anda mungkin juga menyukai