Penambangan pasir ilegal yang berada di desa gemuh kabupaten karanganyar
memang sudah berlangsung lama dan turun temurun. Lahan yang di gunakan untuk penambangan merupakan lahan milik pribadi salah satu warga di sana. Lahan yang menjadi tempat penambangan memang mengandung banyak material seperti pasir dan batu, yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Adanya aktivitas penambangan ini bermula dari pihak pemilik lahan. Pemilik lahan menyediakan lahan dan kemudian warga yang ingin menambang disana cukup membayar petisi kepada pemilik lahan sebesar Rp 20.000,- per satu mobil pickup. Dalam penambangan sendiri masih menggunakan peralatan tradisional.
Masyarakat desa gemuh yang berada di dekat area pertambangan mempunyai
pekerjaan pokok sebagai petani dan juga buruh bangunan. Mereka tidak menjadikan pertambangan sebagai pekerjaan pokok dikarenakan beberapa faktor seperti faktor cuaca, permintaan pasar, dan lain- lain. Faktor cuaca disini sangat mempengaruhi proses pertambangan. Hujan yang berkepanjangan sangat mungkin menyebabkan longsor. Apalagi jika mengingat bahwa disana sudah menjadi daerah rawan longsor. Hal tersebut sangat membahayakan nyawa penambang dan juga masyarakat yang ada disana. Selain faktor cuaca, permintaan pasar disini juga menjadi faktor masyarakat di sana sehingga tidak menjadikan penambangan sebagai mata pencaharian utama. Permintaan pasar akan pasir atau hasil tambang tidak menentu. Jika permintaan pasar sedang ramai maka penghasilan dari menambang bisa lebih besar dari penghasilan bertani dan juga buruh bangunan. Akan tetapi jika permintaan pasar sedang sepi bahkan tidak ada maka tidak ada pula penghasilan yang masuk. hal itu menjadi alasan mengapa penduduk memilih menjadikan bertani dan juga menjadi buruh bangunan daripada menjadi penambang. Dampak dari penambangan liar yang di timbulkan sangat di rasakan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar area pertambangan. Dampak positifnya yaitu sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang ada di daerah tersebut dapat terserap dengan baik. SDM yang ada bisa memanfaatkan hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, bisa meningkatkan penghasilan selain dari hasil bercocok tanam dan menjadi buruh bangunan. Akan tetapi disamping itu, ada banyak dampak buruk yang mengancam masyarakat yang tinggal disana. Longsor merupakan suatu bencana yang rawan dan sangat diwaspadai disana. Ketika sudah memasuki musim hujan masyarakat disana sudah waspada, , apalagi ketika hujan turun secara terus menerus sepanjang hari, masyarakat sudah berjaga dan bersiap-siap untuk mengungsi meninggalkan daerah tersebut kedaerah yang lebih aman. Longsor didaerah tersebut tidak dapat diprediksi kapan terjadinya. Longsor juga sering memutus jalan, hal tersebut mengakibatkan akses menuju desa tersebut menjadi terputus. Hal itu membahayakan dan merugikan masyarakaat disana. Pemerintah sudah berupaya menanggulangi bencana longsor tersebut. Seperti penutupan lokasi penambangan, melakukan sosialisasi tentang bahaya dan dampak penambangan illegal, membangun fasilitas, sarana , dan prasarana dalam upaya mitigasi bencana longsor.