Anda di halaman 1dari 2

1.

Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa
bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kebanyakan gempa
bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh
lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai
pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan.

a. Proses Terjadinya

Secara sederhana terjadinya gempa dapat dijelaskan karena “patah”, atau karena
adanya patahan batuan yang berlapis-lapis yang menyusun permukaan bumi (disebut juga
fault atau biasa disebut juga “sesar” oleh para geologist). Secara umum bisa dikatakan
gempa terjadi ketika batuan patah, baik itu patah dan naik, patah dan bergeser, maupun
patah dan turun. Patahan terjadi dikarenakan batuan mengalami tekanan ataupun tarikan
secara terus menerus. Apabila elastisitas batuan sudah jenuh, maka batuan akan patah untuk
melepaskan energi dari tekanan dan tarikan tersebut. Disaat menerima tekanan batuan akan
terbengkokkan, dan setelah melepaskan tekanannya batuan akan kembali ke bentuknya
semula, ini dikenal dengan “ElasticRebound Theory”. Dengan demikian semakin
menjelaskan kenapa pada jalur subduction zone merupakan jalur gempa, atau merupakan
tempat dimana pusat gempa terjadi. Subduction zone merupakan zona dimana bertemunya
dua lempeng, maka disitulah tempat yang mengalami tekanan secara terus menerus selama
jutaan tahun yang lalu sampai sekarang. Pada saat energi tekanan semakin besar dan
elastisitas batuannya sudah jenuh maka dia akan patah untuk melepaskan energi tekanan
tersebut.

Subduction zone gempa terjadi karena interaksi antara dua lempeng yang saling
menekan sehingga terakumulasi energi yang cukup besar, gempanya sendiri terjadi karena
kondisi batuan pada lempeng (crust) maupun/ataupun pada lithosphere patah untuk
melepaskan energi tekanan yang sudah tertumpuk disana selama kurun waktu tertentu.
Mekanisme pelepasan energi gempa pun bermacam-macam dan masih menjadi penelitian
yang menarik bagi para peneliti di bidang geosience dan kegempaan.
Gempa yang terjadi di subduction zone di Indonesia bisa merupakan gempa dangkal (shallow
earthquake), menengah (intermediate earthquake), dan dalam (deep earthquake). Aktivitas
gempa di Indonesia salah satu yang paling tingi di dunia. dapat dilihat Peta Seismotektonik
Indonesia, dimana menunjukan aktivitas seismik (kegempaan) di wilayah Indonesia. Dapat
dilihat disana bahwa Indonesia memiliki kerentanan yang tinggi terhadap gempa.

b. Karakteristik
- Tidak dapat dicegah.
- Peristiwanya sangat mendadak dan mengejutkan.
- Waktu terjadinya, lokasi pusatnya dan kekuatannya tidak dapat diprediksi (diperkirakan)
secara tepat atau akurat oleh siapapun, termasuk pakar-pakar gempa.
c. Mitigasi termasuk early warning system yang telah ada

Anda mungkin juga menyukai