Anda di halaman 1dari 6

Pinus

Pohon Pinus merkusii Jungh. et de Vriese merupakan jenis pinus yang tumbuh asli di
wilayah Indonesia dan pertama kali ditemukan dengan nama “Tusam” di daerah Sipirok,
Tapanuli Selatan oleh seorang ahli botani dari Jerman Dr. F. R. Junghuhn.

Taksonomi Pinus
Kriteria Keterangan
Kingdom Plantae
Subkingdom Tracheobionta
Divisi Spermatophyta
Sub Divisi Gmnospermae
Ordo Conifer
Famili Pinaceae
Genus Pinus
Spesies Pinus merkusii Jungh. et de Vriese

Pinus tergolong dalam jenis tanaman cepat tumbuh (fast growing species), dan tidak
memerlukan syarat – syarat khusus untuk tumbuh sehingga mudah dalam membudidayakannya ,
bahkan dalam tempat yang ber ph asam. Walaupun dapat tumbuh di berbagai ketinggian
tempat, namun tempat tumbuh terbaik bagi jenis pohon pinus ini berada pada ketinggian
tempat antara 400-2000 mdpl. Pohon pinus yang ditanam pada ketinggian tempat kurang dari
400 mdpl akan menyebabkan pertumbuhannya tidak optimal karena suhu udara yang terlalu
tinggi dan juga terhambatnya proses fotosintesis .

Pohon Pinus merkusii dapat tumbuh hingga tingginya mencapai 20-40 meter dengan
diameter 70-90 cm, bahkan pada pohon pinus yang sudah tua diameter pohon dapat mencapai
100-145 cm. Batang bebas cabang pohon pinus sekitar 2-23 meter. Batang pohon pinus tidak
berbanir dan memiliki kulit batang relatif bertekstur kasar serta beralur dalam. Kulit batang
pohon pinus ini berwarna coklat kelabu hingga coklat tua dan tidak mudah mengelupas. Daun
pohon pinus berbentuk jarum dan pada bagian pangkalnya terdapat sarung sisik yang
mengelilingi dua daun jarum. Panjang daun pohon pinus kurang lebih 10-20 cm. Pohon pinus
berbunga (membuat strobilus) dan berbuah sepanjang tahun, terutama bulan Juli-November. Biji
pohon pinus yang baik memiliki warna kulit kering kecoklatan dan berbentuk bulat padat serta
tidak berkerut. Buah pohon pinus sendiri berbentuk kerucut.Tajuk pohon pinus memiliki bentuk
yang khas yaitu berbentuk kerucut, tidak terlalu lebar dan agak rapat pada pohon yang muda,
sedangkan pada pohon yang tua bentuk tajuknya seperti limas dan agak jarang.

Hampir semua bagian dari pohon Pinus merkusii dapat dimanfaatkan. Selain
menghasilkan kayu, tanaman ini juga menghasilkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) berupa
getah. Namun selain kedua manfaat tersebut, Pinus merkusii dapat digunakan sebagai tanaman
peneduh bahkan tanaman hias.
Damar
Pohon damar (Agathis dammara (Lamb.) Rich.) adalah sejenis pohon anggota tumbuhan runjung
yang merupakan tumbuhan asli Indonesia. Damar menyebar di Maluku, Sulawesi, hingga ke Filipina
(Palawan dan Samar).

Taksonomi Damar
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
 Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhanber pembuluh)
 Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
 Sub Kelas : Dilleniidae
 Ordo : Theales
 Famili : Dipterocarpaceae
 Genus : Shorea
 Spesies : Shorea hopea

Damar adalah salah satu hasil hutan non kayu,yang menghasilkan suatu getah yang
merupakan senyawa polysacarida yang dihasilkan oleh jenis-jenis pohon hutan tertentu. Getah
damar banyak sebagai bahan vernis, bahan penolong dalam pembuatan perahu dan juga di
gunakan sebagai pembungkus kabel laut/ tanah.

Damar mempunyai batang tinggi tegak dengan daunnya yang hijau sepanjang tahun. Pohon yang
besar, tinggi hingga 65m; berbatang bulat silindris dengan diameter yang mencapai lebih dari 1,5
m. Pepagan luar keabu-abuan dengan sedikit kemerahan, mengelupas dalam keping-keping kecil.
Daun berbentuk jorong, 6–8 × 2–3 cm, meruncing ke arah ujung yang membundar. Runjung
serbuk sari masak 4–6 × 1,2–1,4 cm; runjung biji masak berbentuk bulat telur, 9–10,5 × 7,5–9,5
cm.

Damar cukup mudah untuk dibudidayakan, seperti tanaman-tanaman kayu yang lainnya.
Selain itu dammar juga dapat tumbuh pada tempat denga ketinggian diatas 400 dpal. Akan tetapi
beberapa spesies dapat tumbuh dibawah ketinggian tersebut. Kondisi tanah yang dibutuhkan
tumbuhan ini relatif subur serta memiliki solum dengan curah hujan rata-rata 3000-4000 mm per
tahun. Pohon ini tidak tahan dengan musim panas, jadi hanya tumbuh di tempat yang banyak
hujannya seperti di daerah tropis.

Penanaman pohon damar biasanya menggunakan model tumpangsari. Saat awal


penanaman, pohon damar membutuhkan tanaman peneduh sebagai naungan, biasanya dengan
menggunakan tanaman akasia. Bila damar sudah mulai tinggi maka tanaman peneduh tersebut
dapat diganti dengan tanaman penyela yang dapat berupa tanaman pangan.
Bendo
Pohon Benda atau Bendo (Artocarpus elasticus) tidak banyak orang mengenal pohon
ini . Pohon Benda yang termasuk dalam famili Moraceae dan genus Artocarpus ini masih
berkerabat dekat dengan Nangka, Sukun, dan Cempedak. Tumbuhan asli Asia Tenggara,
termasuk Indonesia. Tersebar secara alami di Indonesia, Myanmar, Thailand, Malaysia, Brunei
Darussalam, dan Filipina (pulau Palawan). Di Indonesia dapat dijumpai hampir di seluruh
Nusantara, kecuali di Papua. Umumnya tumbuh meliar di hutan-hutan dataran rendah hingga
ketinggian 1.500 meter dpl. Benda biasa tumbuh liar di tepi jalan yang tidak terpelihara atau
dekat kuburan. Perbanyakannya melalui biji.
Taksonomi Pinus
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Rosales
Famili: Moraceae
Genus: Artocarpus
Spesies: A. elasticus

Benda atau Bendha merupakan tumbuhan berukuran sedang, dengan tinggi pohon bisa
mencapai antara 45-65 meter. Diameter batang berkisar antara diameter 1,2 – 2 meter, dengan
batang bagian bawah yang bebas cabang hingga mencapai 30-an meter. Kulit pohon ini
berwarna abu – abu gelap hingga kelabu kecokelatan sedang bagian dalamnya kekuningan
hingga cokelat pucat, teksturnya halus atau agak bersisik. Saat dilukai, kulit kayu mengeluarkan
lateks tebal berwarna putih. Ranting-ranting tebalnya 8-20 mm. Memiliki daun penumpu
(stipula) sepanjang 6-20 cm. Daun Benda tunggal, berseling, kaku menjangat, berbentuk bundar
telur jorong, dengan panjang 20-40 cm dan lebar 15-25 cm. Pertulangan daun menyirip, berbulu,
berwarna hijau, Ujung daun meruncing, bertepi rata hingga menggelombang, dan pangkalnya
membulat hingga menyempit. Bunga Benda tunggal, berumah satu (monoecious) dengan bunga
jantan berwarna putih kekuningandan bunga betina berwarna hijau . Biasanya musim bunga
terjadi pada bulan Juni-Agustus dan berbuah pada Oktober-Desember, bahkan terkadang sampai
bulan Januari.

Pemanfaatan pohon Benda yang diketahui antara lain kulit kayu bagian dalamnya dibuat
menjadi pakaian (oleh suku tertentu), tali hingga dinding rumah. Getah benda sering digunakan
sebagai perekat untuk menjerat burung. Kayu pohon Benda tergolong kayu ringan, kurang awet,
meskipun terkadang tetap digunakan sebagai bahan bangunan (sebagai tiang dan papan) dan
untuk membuat perahu.
Kaliandra
Klasifikasi Kaliandra
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Calliandra
Spesies : Calliandra calothyrsus

Nama asli tanaman ini adalah Xilip de Qorcolorado,dan mempunyai nama ilmiah
Calliandra callothyrsus Meissen .

Kaliandra merah dapat tumbuh alami di sepanjang bantaran sungai. Ia dengan cepat akan
tumbuh dan mengisi areal-areal yang vegetasinya terganggu, misalnya di tepi-tepi jalan.Ia
tumbuh baik terutama terdapat di daerah yang curah hujannya berkisar antara 1000 dan 4000 mm
per tahun. Meskipun begitu pada beberapa kasus ia juga dijumpai pada daerah yang curah hujan
tahunannya hanya 800 mm per tahun. Kaliandra banyak terdapat di daerah yang musim
kemaraunya berlangsung selama 2 sampai 4 bulan dengan curah hujan kurang dari 50 mm per
bulan. Tanaman ini tumbuh pada daerah dengan suhu minimum tahunan 18-22° C. Ia tidak tahan
terhadap pembekuan. Ia hidup pada berbagai tipe tanah dan bisa bertanah pafa tanah yang agak
masam dengan pH sekitar 4,5. Namun ia tidak tahan pada tanah yang berdrainase buruk dan
tergenang.

Calliandra calothyrsus adalah pohon kecil bercabang dengan ketinggian rata-rata 3 – 5


meter. Meski begitu ia bisa mencapai tinggi maksimum 12 meter dengan diameter batang bisa
mencapai maksimum 20 cm.Kulit batangnya berwarna merah atau abu-abu yang tertutup oleh
lentisel kecil. Makin ke pucuk, batangnya cenderung bergerigi. Pada pohon yang batangnya
berwarna coklat kemerahan, ujung batangnya bisa berulas merah.Sistem akarnya terdiri dari
beberapa akar tunjang dan akar-akar yang lebih halus dengan jumlahnya sangat banyak dan
menjalar sampai ke permukaan tanah. Jika di dalam tanah dimana ia tumbuh terdapat rhizobia
dan mikoriza, akan terbentuk asosiasi antara jamur dengan bintil-bintil akarnya.Kaliandra
memiliki daun-daun yang lunak yang terbagi menjadi daun-daun kecil. Panjang daun utama bisa
mencapai 20 cm dan lebar 15 cm. Pada malam hari, daun-daun ini melipat ke arah
batang.Tangkai daunnya bergerigi dengan semacam tulang di bagian permukaan atasnya.
Namun ia tidak memiliki kelenjar-kelenjar pada tulang sekundernya.

Di tempat asalnya, kaliandra merah berbunga sepanjang tahun dengan puncak terjadi antara
bulan Maret dan Juli. Di Indonesia, musim berbunga bervariasi antara daerah satu dengan daerah
lainnya, bergantung pada jumlah curah hujan. Puncaknya biasanya berlangsung antara bulan
Januari dan April. Bunga kaliandrai mekar selama satu malam saja dengan benang-benang
mencolok. Umumnya berwarna putih di pangkalnya dan merah di ujungnya.
Puspa
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Ericales
Famili : Theaceae
Genus : Schima
Spesies : Schima wallichii (DC.) Korth.

Puspa merupakan tumbuhan asli di India, Nepal, Burma, Cina, Vietnam, Laos, Thailand,
Malaysia, Indonesia, Brunei, Filipina, dan Papua Nugini.Puspa mampu hidup pada pelbagai
kondisi tanah, iklim, dan habitat. Sering ditemukan tumbuh melimpah di hutan primer dataran
rendah hingga pegunungan, pohon ini juga umum dijumpai di hutan-hutan sekunder dan wilayah
yang terganggu, bahkan juga di padang ilalang. Bisa hidup hingga ketinggian 3.900 m dpl.,
puspa tidak memilih-milih kondisi tekstur dan kesuburan tanah. Meski lebih menyukai tanah
yang berdrainase baik, pohon puspa diketahui mampu tumbuh baik di daerah berawa dan tepian
sungai.

Puspa berhabitus pohon dengan tinggi mencapai 20 m bahkan bisa mencapai 47m,
memiliki ciri khas pada daun yang berwarna merah ketika muda. Puspa memiliki resistensi yang
tinggi, tergolong ke dalam tanaman fire tolerant.Berakar tunggang, mempunyai Batang bulat
berwarna kecoklatan. Memiliki kulit kayu yang tebal dan memiliki kayu teras berwarna coklat
kemerahan. Daun berwarna kemerahan ketika muda dan berwarna hijau ketika tua. Berbentuk
lonjong – jorong dengan ujung daun runcing dan tepi daun halus – bergerigi. Bunga termasuk
bunga tunggal yang tumbuh pada bagian ketiak pada ujung ranting. Bunga memiliki mahkota
berwarna putih yang saling melekat pada pangkal. Buah berbentuk bulat dengan biji memiliki
sayap.

Puspa terutama dihargai karena kayunya yang bermutu baik sebagai bahan ramuan
rumah. Puspa menghasilkan kayu bakar yang berkualitas baik; energi yang didapat dari kayu
gubalnya sekitar 19.980 kJ/kg. Kayu puspa juga baik untuk dijadikan pulp dan kertas.
Pepagannya menghasilkan zat pewarna, tanin yang terkandung di dalamnya digunakan
untukmenuba ikan, pepagan puspa juga mengandung semacam glikosida seperti saponin. ahkota
bunganya dan buahnya, setelah dikeringkan, dimanfaatkan sebagai jamu dan dijual di pasar
sebagai cangkok .
Suryan
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
(tidak
Angiospermae
termasuk):
(tidak
Eudikotil
termasuk):
(tidak
Rosidae
termasuk):
Ordo: Sapindales
Famili: Meliaceae
Genus: Toona
Pohon berukuran sedang sampai besar, dapat mencapai tinggi 40-60 m dengan tinggi
bebas cabang hingga 25 m. Diameter dapat mencapai 100 cm, bahkan di pegunungan dapat
mencapai hingga 300 cm. Berbanir hingga tinggi 2 m. Kulit batang terlihat pecah-pecah dan
seolah tumpang tindih, berwarna coklat keputihan, pucat hingga keabu abuan, dan mengeluarkan
aroma apabila dipotong. Kayunya ringan, dengan gubal merah muda dan teras coklat. Suren (
Toona sureni ) dikenal dengan berbagai nama sesuai dengan daerah tempat tumbuh, seperti
surian (Sumatra); surian wangi ( Malaysia ); danupra ( Philippina); ye tama (Myanmar); surian (
Thailand) dan nama perdagangannya yaitu limpaga. Kayunya berbau harum sehingga tahan
terhadap serangan rayap maupun bubuk kayu dengan warna kemerahan.

Tanaman ini tumbuh pada daerah bertebing dengan ketinggian 600 2.700 m dpl dengan
temperature 22ºC. Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan selain kayunya sebagai bahan
bangunan, furniture, veneer, panel kayu dan juga kulit dan akarnya dimanfaatkan untuk bahan
baku obat diarrhoea dan ekstrak daunnya dipakai sebagai antibiotik dan bio-insektisida;
sedangkan kulit batang dan buahnya dapat disuling untuk menghasilkan minyak esensial
(aromatik).Bentuk batang lurus dengan bebas cabang mencapai 25 m dan tinggi pohon dapat
mencapai 40 sampai 60 m. Kulit batang kasar dan pecah-pecah seperti kulit buaya berwarna
coklat. Batang berbanir mencapai 2 m.Gubal kayu suren berwarna kemerahan, tekstur kayu kasar
mempunyai struktur liang bergelang dengan ira yang bersimpul atau beralun. Kayu suren
termasuk kelas awet sehingga termasuk ke dalam kelas kayu ringan.

Suryan sering ditanam di perkebunan teh sebagai pemecah angin. Jenis ini cocok sebagai
naungan dan pohon di sepanjang tepi jalan. Kayunya bernilai tinggi dan mudah digergaji serta
memiliki sifat kayu yang baik. Kayunya sering digunakan untuk bahan perkakas atau furniture .

Anda mungkin juga menyukai