Diah Ayu Lestari (1308617013) 11), Indah Agussetiandari (1308617006) 21)*, Muhammad Khatami
Reynaldi (1308617036) 31)
1)
Biologi A 2017, Kelompok 4, Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Univeristas Negeri Jakarta, Jl. Rawamangun Muka, Jakarta 13220, Indonesia.
PENDAHULUAN
Respirasi pertukaran gas adalah pertukaran oksigen dan karbondioksida antara sel-sel yang
aktif dengan lingkungan luarnya atau antara cairan tubuh hewan dengan lingkungan tempat hidupnya.
Definisi respirasi juga meliputi proses biokimia yang berlangsung di dalam sel berupa perombakan
molekul-molekul makanan dan transfer energi yang dihasilkan (respirasi seluler). Proses respirasi erat
kaitannya dengan laju metabolisme (metabolit rate) yang didefinisikan sebagai unit energi yang
dilepaskan per unit waktu. Laju respirasi pada hewan tergantung pada aktivitas metabolisme total dari
organisme tersebut. Fungsi utama respirasi adalah dalam rangka memproduksi energi melalui
metabolisme aerobik dan hal tersebut terkait dengan konsumsi oksigen (Santoso, 2009).
Fungsi sistem pernapasan ialah mengambil oksigen dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan
untuk mentranspor karbon dioksida yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Organ-
organ respiratorik berfungsi dalam : Produksi bicara, membantu dalam proses berbicara,
keseimbangan asam basa dalam darah dan jaringan tubuh manusia, pertahanan tubuh melawan
benda asing, organisme asing yang masuk melalui proses pernapasan ke dalam tubuh, mengatur
hormonal tekanan darah dan keseimbangan hormon dalam darah
1. Ventilasi pulmonar (pernapasan) adalah jalan masuk dan keluar udara dan saluran pernapasan
dan paru-paru.
2. Respirasi eksternal adalah difusi oksigen dan karbon dioksida antara udara dalam paru-paru dan
kapiler pulmonal.
3. Respirasi internal, difusi oksigen dan karbon dioksida antara sel darah dan sel jaringan.
4. Respirasi seluler adalah penggunaan oksigen oleh sel-sel tubuh untuk produksi energi dan
pelepasan produk oksidasi CO2 dan air oleh sel-sel tubuh (Syaiffudin, 2009).
Pertukaran gas (Gas exchange) adalah pengambilan O2 molekuler dari lingkungan dan
pelepasan CO2 ke lingkungan. Kondisi-kondisi untuk pertukaran gas sangat beranekaragam,
bergantung pada apakah media respirasi sumber O2 adalah udara atau air (Campbell, 2009: 74).
Walaupun struktur respirasi yang paling di kenal di antara hewan-hewan darat adalah paru-
paru, struktur yang sebenarnya paling banyak di temukan adalah sistem trakea (tracheal system)
serangga. Terbuat dari saluran-saluran udara yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh, sistem ini
adalah salah satu variasi pada tema permukaan respirasi internal. Saluran terbesar disebut trakea
membuka keluar. Cabang-cabang terkecil membentang dekat permukaan nyaris setiap sel, tempat
gas di pertukarkan melalui difusi melintasi epitelium lembap yang melapisi ujung cabang-cabang
trakea. Karena sistem trakea membawa udara dalam jarak yang sangat dekat di hampir semua sel
tubuh serangga, sistem tersebut dapat mentranspor O2 dan CO2 tanpa partisipasi sistem sirkulasi
terbuka hewan tersebut (Campbell, 2009:77).
Pusat kontrol pernafasan (breathing control center) manusia berlokasi di dua daerah di otak,
yaitu media oblongata dan pons. Dibantu oleh pusat kontrol di pons, pusat medula menurunkan irama
dasar pernafasan, ketika kita bernafas dalam-dalam, mekanisme umpan balik negatif mencegah paru-
paru kita supaya tidak membesar secara berlebihan, sensor peregangan dalam jaringan paru-paru
mengirimkan influs saraf kembali ke medula yang akan menghambat pusat kontrol pernafasan
(Santoso, 2009).
Respirasi atau proses pernapasan merupakan proses reaksi oksidasi-reduksi, yang mana
oksigen diambil dari udara bebas berfungsi sebagai oksidator dan mereduksi senyawa organik. Hasil
reaksi oksidasi-reduksi ini rnenghasilkan karbon dioksida, air dan energi. Secara sederhana proses
respirasi dapat digambarkan oleh persamaan sebagai berikut:
C6H12O6+6O2 6CO2+6H2O
Laju respirasi juga dipengaruhi oleh suhu, semakin tinggi suhu bahan semakin tinggi laju
respirasinya. Suhu dimana laju respirasi meningkat dengan pesat disebut dengan suhu kritis. Suhu
kritis gabah pada kadar air 16.98 persen adalah 200C. Pengaruh suhu terhadap laju respirasi
bervariasi tergantung dari kadar air, penyebaran biji, kapang dan serangga (Nurrahman, 2011).
Oksigen diperlukan untuk oksidasi zat makanan. Dari proses oksidasi ini akan dihasilkan
energi untuk berbagai keperluan tubuh. Hasil samping dari proses oksidasi adalah gas karbondioksida
(CO2) yang selanjutnya akan dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian antara tubuh dengan
lingkungan sekitarnya berlangsung suatu proses pertukaran gas O2 dan CO2. Proses pengambilan
oksigen, pengeluaran karbondioksida, dan penggunaan energi di dalam tubuh manusia dikenal
sebagai proses pernapasan atau respirasi (Yulia, 2013).
Ada beberapa fungsi pernafasan, fungsi berlaku pada seluruh mahluk hidup yang bertulang
belakang. Urutan dua teratas merupakan fungsi utama, selanjutnya merupakan sekunder dari sistem
pernafasan yaitu, menyediakan oksigen untuk darah, mengambil karbon dioksida dari dalam darah,
membantu dalam mengatur keseimbangan dan regulasi keasaman cairan ekstraseluler dalam tubuh,
membantu pengendalian suhu elliminasi air, fonasi (pembentukan suara) (Yulia, 2013)
Tujuan dari praktikum ini yaitu, (1)untuk membuktikan bahwa oksigen dibutuhkan dalam
berespirasi, (2)untuk membuktikan bahwa di dalam proses pernafasan dihasilkan CO2, (3)untuk
membuktikan bahwa dalam proses respirasi dihasilkan H2O, dan terakhir (4)untuk membuktikan
bahwa di dalam jaringan atau organ berlangsung proses oksidasi.
METODOLOGI
Cara Kerja
Kegiatan 1. Pengamatan Alat Pernapasan Ikan
Prosedur praktikum ini dilakukan dengan cara masing-masing ikan yang akan diamati (ikan
mas, ikan bawal, ikan lele) dibedah pada bagian tutup insang (operculum) untuk dilihat ciri, struktur,
dan warna alat respirasi primer (insang) dan untuk dilihat organ tambahan pernapasan di atas insang,
apakah terdapat labirin pada ketiga ikan tersebut. Kemudian, ikan tersebut dibedah di bagian perut
dan di amati apakah terdapat gelembung renang (ductus pneumaticus), dan bagaimana bentuk dan
tipe gelembung renang pada ikan tersebut.
Hasil Pengamatan
Kegiatan 1. Pengamatan Alat Pernapasan Ikan
Jenis Ikan
Alat Respirasi
Ikan Bawal Ikan Lele Ikan Mas
Primer
(Insang)
Warna gelembung
Warna gelembung renang:
Sekunder renang: putih transparan
putih gelap/putih Bentuk labirin: bunga
transparan karang
Gelembung renang: Warna labirin: merah Gelembung renang:
posterior & anterior (3:2) pekat posterior & anterior (4:1)
Tipe gelembung renang: Tidak terdapat Tipe gelembung renang:
fisostomus gelembung renang fisostomus
Tidak terdapat labirin Tidak terdapat labirin
Merah
15 menit Biru Merah Merah Pucat Kuning Merah
kebiruan
Paru-Paru
Pembahasan
Kegiatan 1. Pengamatan Alat Pernapasan Ikan
Percobaan ini bertujuan untuk mengamati alat respirasi pada jenis ikan yang hidup di tempat
berbeda. Alat respirasi pada ikan terbagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Alat respirasi primer
adalah insang. Insang merupakan jalan masuk air yang penting, karena permukaan insang lebih dari
90% seluruh luas badan (Yudiati, dkk., 2009). Sedangkan, menurut (Affandi, 2009) insang merupakan
organ pernapasan bagi ikan yang terdiri atas beberapa bagian yaitu, filamen insang (gill filament),
tulang lengkung insang (gill arch), dan tapis insang (gill rakers). Filamen insang berwarna merah,
terdiri dari jaringan lunak yang berbentuk sisir, dan merupakan tempat terjadinya pengikatan oksigen
terlarut dari dalam air. Tulang lengkung insang berwarna putih, tempat melekatnya filamen dan tapis
insang. Tapis insang berupa tulang rawan yang bergerigi, melekat pada lengkung insang, dan
berfungsi untuk menyaring air pernapasan.
Ikan Lele
Alat respirasi utama pada ikan lele adalah insang. Hasil percobaan yang dapat diamati dari
insang ikan lele adalah terdapat 4 lembar insang, terdapat 2 lengkung insang, filamen insang pendek.
Menurut (Sudibyo, 2012) filamen insang merupakan satu ruang permukaan yang besar untuk
pertukaran gas dan setiap filament mempunyai banyak kapiler darah dan lamella.Lalu, warna insang
yang terlihat pada pengamatan yaitu merah pekat dibandingkan dengan dua jenis ikan lainnya. Warna
merah pekat pada insang ini disebabkan karena seluruh permukaan insang ditutupi kapiler darah
untuk proses transport dan difusi, lalu berkaitan dengan ikan lele yang hidup di dasar lumpur (daerah
kurang O2) dimana makin rendah kandungan O2 maka pembuluh darah makin banyak dan daya
angkut makin banyak sehingga warna insang makin pekat. Adanya pembuluh darah yang membawa
darah kaya akan oksigen sehingga menyebabkan viskositas darah yang rendah. Hal tersebut
dikarenakan, ikan lele hidup di air yang miskin O2.
Alat respirasi tambahan (sekunder) pada ikan lele yaitu labirin. Hasil percobaan yang dapat
diamati dari labirin ikan lele adalah bentuknya menyerupai bunga karang, serta warna labirinnya ialah
merah pekat. Menurut (Yuda, 2013) labirin merupakan alat pernapasan tambahan pada ikan yang
berupa lipatan labirin dan merupakan turunan dari lembar insang pertama. Organ ini terletak diatas
atau pada suatu rongga di belakang insang Hal ini diperkuat oleh (Najiyati, 2010) yang menyatakan
bahwa labirin berfungsi menyimpan cadangan oksigen sehingga ikan tahan pada kondisi yang
kekurangan oksigen, hal ini sejalan dengan teori yang ada bahwa ikan lele memang dapat hidup
dalam kondisi air yang keruh dan kekurangan oksigen. Dari hasil pengamatan pula, tidak dijumpai
adanya gelembung renang. Menurut (Martin, 2000) hal ini dikarenakan gelembung renang ditemui
pada ikan yang hidupnya dekat permukaan air sehingga tidak logis bila ikan yang hidupnya didasar
permukaan air untuk memiliki gelembung renang terutama tipe fisostomus karena sangat kecil
kemungkinannya untuk mencapai keseimbangan pada kedalaman air yang sangat besar.
Ikan Bawal
Alat respirasi utama pada ikan bawal adalah insang. Hasil percobaan yang dapat diamati dari
insang ikan bawal adalah terdapat 3 lembar insang, terdapat 2 lengkung insang, filamen insang
panjang, warna insang yaitu merah terang. Alat respirasi tambahan (sekunder) pada ikan bawal yaitu
gelembung renang (ductus pneumaticus). Hasil percobaan yang dapat diamati dari gelembung renang
ikan bawal adalah warnanya putih gelap tidak transparan/putih transparan, terdapat gelembung
renang posterior dan anterior (3:2), tipe gelembung renang yaitu physostome (fisostomus). Menurut
(McGrouther, 2012) gelembung renang (swimbladder) ini mempunyai dinding yang fleksibel,dapat
mengontrol keseimbangan dari ikan pada saat berenang dan pada beberapa spesies sangat penting
sebagai indra pendengar. Gelembung renang terdapat diantara esophagus dan pharynx, udara yang
ada pada gelembung renang didapatkan dari darah dengan transpor aktif melalui membran. Tipe
gelembung renang physostome ialah gelembung renang dengan tipe terbuka, ada saluran yang
menghubungkan gelembung renang ini dengan esophagus (pencernaan). Menurut (Martin, 2000)
gelembung renang terbuka biasanya ada pada ikan yang hidupnya di daerah dekat permukaan air
seperti ikan bawal, oleh karena itu ikan ini mudah untuk mendapatkan gas/udara dari atmosfir dan
mengisi gelembung renang tersebut untuk mempertahankan keseimbangan. Dari hasil pengamatan
pula, tidak dijumpai adanya labirin pada ikan bawal, hal ini dikarenakan habitat ikan bawal tidak
seperti ikan lele yang berada di air keruh atau dasar sungai yang berlumpur (kekurangan O2).
Ikan Mas
Alat respirasi utama pada ikan mas adalah insang. Hasil percobaan yang dapat diamati dari
insang ikan mas adalah terdapat 3 lembar insang, terdapat 2 lengkung insang, filamen insang
panjang, warna insang yaitu merah. Alat respirasi tambahan (sekunder) pada ikan mas yaitu
gelembung renang (ductus pneumaticus). Hasil percobaan yang dapat diamati dari gelembung renang
ikan mas adalah warnanya putih transparan, terdapat gelembung renang posterior dan anterior (4:1),
tipe gelembung renang yaitu physostome (fisostomus). Menurut (McGrouther, 2012) gelembung
renang (swimbladder) ini mempunyai dinding yang fleksibel,dapat mengontrol keseimbangan dari ikan
pada saat berenang dan pada beberapa spesies sangat penting sebagai indra pendengar.
Gelembung renang terdapat diantara esophagus dan pharynx , udara yang ada pada gelembung
renang didapatkan dari darah dengan transpor aktif melalui membran. Tipe gelembung renang
physostome ialah gelembung renang dengan tipe terbuka, ada saluran yang menghubungkan
gelembung renang ini dengan esophagus (pencernaan). Menurut (Martin, 2000) gelembung renang
terbuka biasanya ada pada ikan yang hidupnya di daerah dekat permukaan air seperti ikan mas, oleh
karena itu ikan ini mudah untuk mendapatkan gas/udara dari atmosfir dan mengisi gelembung renang
tersebut untuk mempertahankan keseimbangan. Dari hasil pengamatan pula, tidak dijumpai adanya
labirin pada ikan mas, hal ini dikarenakan habitat ikan mas tidak seperti ikan lele yang berada di air
keruh atau dasar sungai yang berlumpur (kekurangan O2).
KESIMPULAN
3. Metylen blue yang digunakan mengindikasikan proses oksidasi jaringan dengan berdifusi
dari kulit ke bagian organ-organ dalam seperti darah,otot, pankreas, hati, jantung, limpa dan ginjal.
Sebagian besar ikut berwarna biru.
4. Oksidasi adalah proses kegiatan enzim-enzim yang mengambil hydrogen dari suatu
subtract yang beroksidasi dan menggabungkannya dengan oksigen.Peristiwa ini dapat terjadi dalam
organ atau jaringan pada hewan dan manusia,misalnya pada darah, otot, pangkreas, limpha, dan hati
Jawaban Pertanyaan
1. Mengapa keluar masuknya O2 dan CO2 dari organ respirasi ke jaringan dan sebaliknya
berlangsung secara difusi?
Jawab:
Karena terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi yaitu gradien konsentrasi
(mengikuti penurunan gradient konsentrasi dari zat-zat terlarut).. Proses difusi ini terjadi karena
adanya perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida antara darah dari organ respirasi dan
cairan jaringan. Tekanan parsial oksigen dalam cairan jaringan, lebih rendah dibandingkan oksigen
yang berada dalam darah. Artinya konsentrasi oksigen dalam cairan jaringan lebih rendah. Oleh
karena itu, oksigen dalam darah mengalir menuju cairan jaringan. Sementara itu, tekanan CO 2 pada
darah lebih rendah daripada cairan jaringan. Akibatnya, CO2yang terkandung dalam sel-sel tubuh
berdifusi ke dalam darah. CO2 yang diangkut oleh darah, sebagian kecilnya akan berikatan bersama
hemoglobin membentuk karboksi hemoglobin (HbCO2).
Daftar Pustaka
Affandi, R. 2009. Fisiologi Ikan Respirasi dan Sistem Sirkulasi. Bogor: IPB Press
Martin.2000.Swimbladder-Physiology.http://www.bio.davidson.edu/Course/anphys/2000/Martin
/litcited. [6 Juni 2005]
McGrouther. 2012. Barramundi Lates Calcarifer. Australia: Australian Museum
Najiyati, S. 2010. Memelihara lele dumbo di kolam pekarangan, Jakarta: Penebar Swadayas
Seeley, R.R.,T.D. Stephens,P. Tate.2003. Essentials to Ichthyology. Second Edition. New Jersey:
Prentice Hall, Englewood Cliffs.
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia. Jakarta: EGC.
Sudibyo. 2012. Struktur dan Morfologi Insang pada Pisces. Jurnal Ilmiah Perikanan.25 (2)
Weichert and K. Charles. 1959. Elements of Chordate Anatomy. New York: Mc. Grow Hill.
Yuda, R. 2013. Perkembangan bentuk dan struktur histologis labirin dan modifikasi sirip ventral
(filamen) ikan gurami (Osphronemus Gouramy Lacepede). Tesis. Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada.
Yudiati Ervia. 2009. Dampak Pemaparan Logam Berat Kadmium pada Salinitas yang Berbeda
terhadap Mortalitas dan Kerusakan Jaringan Insang Juvenile : Vol 14 (4) : 29-35