Depok
Pengertian Ketertiban berarti kondisi dinamis yang menimbulkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan
dalam tata hidup bersama sebagai makhluk Tuhan. Dalam kehidupan sekolah, kondisi itu mencerminkan
keteraturan dalam pergaulan, dalam penggunaan dan pemeliharaan sarana/prasarana, penggunaan waktu,
pengelolaan administrasi dan dalam mengatur hubungan dengan masyarakat dan lingkungannya.
Ketertiban sekolah dituangkan dalam Tata Tertib Peserta Didik, dan disusun secara Operasional untuk mengatur
tingkah laku dan sikap hidup peserta didik.
Dalam Tata Tertib Peserta Didik memuat :
a. Hal-hal yang diharuskan atau diwajibkan
b. Hal-hal yang dianjurkan.
c. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan atau larangan
d. Sanksi-sanksi / hukuman bagi pelanggar.
BAB II
Kewajiban-kewajiban Siswa
Pasal 1
Kehadiran Siswa
12. Apabila siswa tidak masuk sekolah karena sakit, atau ijin harus mengirimkan surat ijin yang sah dari orang
tua/wali murid pada hari itu juga atau 1 hari berikutnya.
13. Jumlah hari hadir selama satu semester sekurang-kurangnya 85 % hari efektif sekolah, dan apabila tidak
terpenuhi dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk penentuan kenaikan kelas.
14. Apabila siswa akan meninggalkan sekolah sebelum jam sekolah berakhir oleh karena sakit atau ijin
keperluan lain, harus minta ijin kepada wali kelas dan guru piket.
15. Apabila siswa akan meninggalkan kelas atau jam pelajaran harus minta ijin kepada guru yang mengajar di
kelas yang bersangkutan.
16. Wajib mengikuti semua kegiatan belajar mengajar sejak jam pertama hingga jam terakhir, serta pulang
secara bersama-sama setelah tanda bel pelajaran berakhir dibunyikan.
17. Tetap berada di lingkungan halaman sekolah pada saat jam istirahat.
18. Wajib mengikuti Upacara bendera yang ditentukan oleh sekolah.
19. Selama mengikuti pelajaran peserta didik harus tertib, sungguh-sungguh dan siap dengan segala
kelengkapan belajar dan wajib mengerjakan tugas/PR yang diberikan oleh guru.
20. Apabila hari itu ulangan, peserta didik yang terlambat tidak diberi tambahan waktu.
21. Peserta didik yang absen dan tidak mengikuti ulangan karena sakit (ada surat dari orang tua dan surat
keterangan sakit dari dokter), ijin (ada surat ijin dari orang tua) akan diberikan ulangan susulan setelah
mendapat persetujuan dari Guru Mata Pelajaran yang bersangkutan.
Pasal 2
Pakaian Seragam Sekolah
1. Mengenakan pakaian seragam OSIS lengkap dengan atributnya pada hari Senin serta pada hari-hari Upacara
yang ditentukan.
2. Mengenakan pakaian seragam Pramuka lengkap dengan atributnya pada hari Kamis.
3. Bersepatu hitam bertali hitam dan berkaos kaki putih minimal 10 cm diatas mata kaki.
4. Menggunakan ikat pinggang warna hitam yang berlogo OSIS
5. Siswa perempuan wajib menggunakan short pants.
6. Panjang rok minimal sebatas lutut atau 5 cm dibawah lutut.
7. Pakaian seragam dalam keadaan bersih dan rapi ( tidak kotor/lusuh)
8. Baju bagian bawah dimasukkan pada celana/rok sehingga tampak ikat pinggangnya.
9. Mengenakan topi sekoah saat Upacara bendera.
10. Jadwal seragam harian :
Putri :
a. Hari Senin : Kemeja Putih Nasional (berlogo OSIS) dan Rok Biru Nasional, ikat pinggang, kaos kaki putih.
b. Hari Selasa : Kemeja Putih (bedge HFO), rok biru , kaos kaki putih
c. Hari Rabu : Kemeja putih Nasional (berlogo OSIS) , rok putih , vest biru, kaos kaki putih
d. Hari Kamis :Seragam Pramuka Penggalang , setangan leher, kaos kaki hitam
e. Hari Jumat : Kemeja batik, rok putih , kaos kaki putih
Putra :
a. Hari Senin : Kemeja Putih Nasional (berlogo OSIS) dan celana panjang biru Nasional,ikat pinggang, kaos
kaki putih.
b. Hari Selasa : Kemeja Putih (bedge HFO),vest biru, celana pan, kaos kaki putih
c. Hari Rabu : Kemeja Putih Nasional (berlogo OSIS) dan celana panjang putih, vest biru, kaos kaki putih.
d. Hari Kamis : Seragam Pramuka Penggalang, setangan leher, kaos kaki hitam
e. Hari Jumat : Kemeja batik, celana panjang putih, kaos kaki putih.
11. Seragam olah raga :
Kaos dan celana olah raga SMP HFO
Pasal 3
Lingkungan Sekolah
Pasal 5
Administrasi Sekolah
Pasal 6
Kegiatan Ekstra Kurikuler dan Pengembangan Diri
1. Siswa wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler/pengembangan diri sekurang-kurangnya satu jenis kegiatan
ekstrakurikuler/pengembangan diri bagi kelas VII dan VIII.
2. Wajib mengikuti kegiatan lain yang ditentukan oleh sekolah.
BAB III
Larangan-larangan
Pasal 1
1. Melanggar kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi oleh siswa sebagaimana pada Bab II.
2. Meninggalkan sekolah sebelum berakhirnya kegiatan belajar mengajar tanpa ijin (bolos).
3. Berkeliaran atau berada di luar kelas pada saat jam-jam kegiatan belajar mengajar.
4. Berkeliaran di luar lingkungan sekolah pada saat jam-jam kegiatan belajar mengajar maupun istirahat.
5. Membawa uang saku secara berlebihan.
6. Bertingkah /berbicara teriak-teriak dan berbuat onar yang mengundang kerawanan sekolah.
7. Berpacaran di lingkungan sekolah baik pada saat jam-jam sekolah maupun di luar jam sekolah.
8. Membawa senjata tajam atau sejenisnya, yang diperkirakan dapat dipergunakan untuk hal-hal yang
membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
9. Berkelahi diantara siswa SMP HFO maupun siswa di luar SMP HFO Depok.
10. Merokok selama berada di sekolah maupun di luar sekolah.
11. Mengambil barang-barang baik milik sekolah maupun milik teman yang bukan miliknya.
12. Melakukan pemerasan atau sejenisnya yang bersifat atau diindikasikan Premanisme.
13. Melakukan pelecehan/penghinaan kehormatan martabat guru, karyawan maupun sesama peserta didik.
14. Membawa buku bacaan/ CD ataupun HP yang memuat pornografi.
15. Membawa/ mengkonsumsi / mengedarkan obat-obat terlarang (Narkoba) maupun minuman keras, baik di
sekolah maupun di luar sekolah.
16. Pelecehan seksual dan perbuatan tidak senonoh
17. Melakukan semua tindakan dalam kategori Tindakan Kriminal
18. Bertato
19. Memalsukan dokumen administrasi sekolah.
20. Menyelesaikan suatu masalah dengan cara kekerasan fisik.
21. Merusak fasilitas sekolah.
22. Membawa barang yang tidak ada hubungan dengan kegiatan belajar.
23. Membuat kegaduhan dan keributan.
24. Mengaktifkan handphone selama mengikuti pelajaran.
25. Mencontek atau memberi tahu jawaban kepada siswa lain saat ulangan.
BAB IV Sanksi-sanksi
Pasal 1
Tahapan saksi
Apabila siswa tidak mentaati kewajiban-kewajiban dan melanggar larangan-larangan seperti tersebut di atas,
maka akan diberikan Sanksi oleh sekolah berupa :
1. Peringatan secara lisan dan penindakan secara langsung.
2. Peringatan secara tertulis.
3. Pemanggilan orang tua / wali peserta didik.
4. Skorsing tidak boleh mengikuti pelajaran.
5. Dikembalikan kepada Orang tua/ wali.
6. Dikeluarkan dari sekolah dengan tidak hormat.
Pasal 2
Peringatan secara lisan dan penindakan secara langsung
Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat Katagori ringan :
1. Tidak mematuhi kewajiban sebagaimana Bab II Kewajiban-kewajiban siswa
2. Melanggar Larangan-larangan sebagaimana Bab III pasal 1 :
i. Berkeliaran atau berada di luar kelas pada saat jam-jam kegiatan belajar mengajar.
ii. Membawa uang saku secara berlebihan.
iii. Bertingkah laku/berbicara teriak-teriak dan berbuat onar yang mengundang kerawanan sekolah.
iv. Berpacaran di lingkungan sekolah baik pada saat jam-jam sekolah maupun di luar jam sekolah.
v. Membawa buku bacaan/ kaset Video ataupun HP yang memuat Video pornografi.
3. Penindakan langsung dapat berupa hukuman pembinaan yang bersifat mendidik.
Pasal 3
Peringatan secara tertulis
Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib pesera didik yang bersifat pembinaan awal :
1. Melanggar kewajiban sebagaimana Bab II secara berulang kali
2. Tidak mengindahkan peringatan secara lisan dan penindakan secara langsung sebanyak 3 kali sebagaimanan
ketentuan Bab IV pasal 2.
3. Melanggar larangan-larangan sebagaimana Bab III pasal 1 :
i. Membawa senjata tajam atau sejenisnya
ii. Merokok baik di sekolah maupun di luar sekolah.
iii. Berkeliaran di luar lingkungan sekolah pada saat proses kegiatan belajar mengajar maupun istirahat.
iv. Bertingkah /berbicara teriak-teriak dan berbuat onar yang mengundang kerawanan sekolah.
v. Berpacaran di lingkungan sekolah baikpada saat jam-jam sekolah maupn di luar jam sekolah.
vi. Meninggalkan sekolah sebelum berakhirnya kegiatan belajar mengajar tanpa ijin (bolos)
vii. Bertato
viii. Memalsukan dokumen
4. Peringatan tertulis berupa :
i. Surat pemberitahuan kepada orang tua/wali
ii. Surat pernyataan / janji siswa yang diketahui oleh orang tua/wali
5. Peringatan tertulis untuk sebuah pelanggaran diberlakukan sebanyak-banyaknya 3 kali dan selebihya
dilakukan tahapan pemanggilan orang tua / wali peserta didik.
Pasal 4
Pemanggilan orang tua/ wali peserta didik
Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat pembinaan bersama :
1. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2 dan pasal 3.
2. Melanggar larangan-larangan sebagaimana Bab III pasal 1 :
i. Membawa buku bacaan/kaset Video ataupun HP yang memuat Video pornografi.
ii. Berkeliaran diantara sesama siswa, maupun siswa/ orang lain diluar SMP HFO
iii. Mengambil barang-barang baik milik sekolah maupun milik teman yang bukan miliknya
iv. Melakukan pemerasan atau sejenisnya yang bersifat atau diindikasikan premanisme
v. Melakukan pelecehan /penghinaan kehormatan dan martabat guru,karyawan maupun sesama peserta
didik.
3. Pemanggilan orang tua/wal peserta didik yang bersifat mendesak dapat dilakukan melalui telpon atau
sarana komunikasi lainnya.
Pasal 5
Skorsing tidak boleh mengikuti pelajaran
Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat peringatan keras :
1. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2, pasal 3 dan pasal 4.
2. Melanggar larangan-larangan sebagaimana Bab IV pasal 2, pasal 3 dan pasal 4 secara berulang.
3. Melanggar tahapan-tahapan pembinaan yang telah diakukan : Peringatan secara lisan, peringatan secara
tertulis, pemanggilan orang tua/ wali peserta didik.
Pasal 6
Dikembalikan kepada Orang tua/ wali
Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat dengan Kategori berat :
1. Telah melalui tahap pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2, pasal 3, pasal 4 dan pasal 5.
2. Melanggar larangan-larangan sebagaimana Bab III pasal 1 :
i. Membawa/mengkonsumsi/mengedarkan obat-obat terlarang (Narkoba) maupun minuman keras, baik
di sekolah maupun di luar sekolah.
3. Menjalani proses hukum tindak pidana oleh pihak kepolisian.
4. Melakukan penghasutan atau sejenisnya yang bersifat SARA.
Pasal 7
Dikeluarkan dari sekolah dengan tidak hormat
Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat dan Kategori amat sangat keras :
1. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan padaBab IV pasal 2, pasal 3, pasal 4 dan pasal 5
dan diindikasikan sudah tidak memungkinkan dilakukan pembinaan.
2. Pelecehan seksual dan perbuatan tidak senonoh.
3. Berbuat onar dan mengganggu stabilitas sekolah.
BAB V
Mekanisme Penanganan Kasus
Pasal 1
Kasus Pelanggaran Tata tertib peserta didik
BAB VI
Penutup
Ditetapkan di Depok
Tanggal : 14 Juli 2016
Kepala Sekolah
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
1. Nama lengkap : ...............................................................................................
2. Tempat,tanggal lahir : ...............................................................................................
3. Agama : ...............................................................................................
4. Asal SD : ...............................................................................................
5. Nama Orang tua/ Wali : ...............................................................................................
6. Pekerjaan Orang tua/Wali: ...............................................................................................
7. Agama Orang tua/ Wali : ...............................................................................................
8. Alamat Orang tua / Wali : ...............................................................................................
...............................................................................................
Telp........................................................................................
dengan sungguh-sungguh dan penuh kesadaran :
MENYATAKAN
Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dengan diketahui oleh orang tua saya.
Depok, ............................ 2016
Mengetahui :
Orang tua / Wali Siswa Yang membuat penyataan
Meterai
Rp. 6.000,-
.......................................... .....................................................