Anda di halaman 1dari 8

YAYASAN TARAKANITA KANTOR WILAYAH LAHAT

SMP SANTO YOSEF


TERAKREDITASI A
Jl. Sekolah No 13 Lahat 31418 0731-322417 SUMATERA SELATAN
Email : smpstyosef_lahat@tarakanita.or.id Website: http: //smp-yosef-
lht.tarakanita.or.id

TATA TERTIB PESERTA DIDIK

Menimbang:
Bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah perlu ditetapkan Peraturan Sekolah tentang Tata Tertib Peserta Didik.

Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2005 tentang Perlindungan anak.

Menetapkan:
Peraturan Sekolah tentang Tata Tertib Peserta Didik
Ketertiban berarti kondisi dinamis yang menimbulkan keserasian, keselarasan, dan
keseimbangan dalam tata hidup bersama sebagai makhluk Tuhan. Dalam kehidupan
sekolah, kondisi itu mencerminkan keteraturan dalam pergaulan, dalam
penggunaan dan pemeliharaan sarana/prasarana, penggunaan waktu, pengelolaan
administrasi dan dalam pengaturan hubungan dengan komunitas dan
lingkungannya.
Ketertiban sekolah dituangkan dalam Tata Tertib Peserta Didik, dan disusun secara
operasional untuk mengatur tingkah laku dan sikap hidup peserta didik selama di
sekolah.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Dalam Tata Tertib Peserta Didik tahun pelajaran 2016/2017, yang dimaksud dengan:
1. Tata Tertib Peserta didik adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur tata
kehidupan peserta didik selama bersekolah di SMP Santo Yosef Lahat.
2. Peserta didik adalah anggota komunitas yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses belajar mengajar, baik kegiatan intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler, di SMP Santo Yosef.
3. Proses belajar mengajar (PBM) adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar di lingkungan belajar SMP Santo
Yosef.
4. Pelanggaran tata tertib adalah ucapan, perbuatan dan/atau sikap peserta didik
yang bertentangan dengan nilai dan/atau tata tertib sekolah.
5. Sanksi adalah tindakan yang dikenakan terhadap peserta didik yang
melakukan pelanggaran tata tertib.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN TATA TERTIB

1. Maksud tata tertib peserta didik adalah memberikan pedoman pembinaan


disiplin dan kepribadian peserta didik.
2. Tujuan tata tertib peserta didik adalah mengatur dan memperlancar usaha
pembinaan peserta didik dalam bersikap dan berprilaku sehari-hari, baik di
dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
3. Membentuk kepribadian
Pembentukan kepribadian terlaksana bila tingkah laku dilandaskan pada nilai-
nilai dan peraturan yang berlaku. Semangat kejujuran,
keterbukaan,compassion, conviction, dan disiplin harus menjiwai kesanggupan
menaati peraturan sekolah. Dalam menaati peraturan sekolah, peserta didik
hendaknya didorong kesadaran diri, rasa hutang budi dan rasa terima kasih
kepada orang tua dan guru, rasa tanggungjawab terhadap peserta didik.

BAB III
WAKTU DAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
1. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk hari Senin & Selasa dimulai pkl 07.10
s/d 13.00 WIB, hari Rabu & Kamis dimulai pkl. 07.10 s/d 12.20 WIB, hari Jumat
pkl.07.10 s/d 10.45 WIB dan hari Sabtu pkl.07.10 s/d 12.20 WIB.
2. Para peserta didik sudah berada di sekolah 10 (sepuluh) menit sebelum bel
berbunyi, kemudian setelah bel berbunyi para peserta didik berbaris rapi di
depan kelas masing-masing dan memasuki kelas setelah guru mempersilakan
para peserta didik memasuki kelas.
3. Peserta didik yang datang terlambat baru diperkenankan masuk kelas setelah
mendapat izin dari guru piket/ guru kelas dengan ketentuan :
3.1 Peserta didik yang datang terlambat < 5 menit meminta izin kepada guru
kelas
3.2 Peserta didik yang datang terlambat > 5 menit sampai dengan 40 menit
harus ada surat keterangan izin mengikuti pelajaran dari guru piket.
3.3 Peserta didik yang datang terlambat lebih dari 40 menit harus ada surat
keterangan izin mengikuti pelajaran dari kepala sekolah

BAB IV
IZIN TIDAK MASUK DAN MENINGGALKAN SEKOLAH
1. Jika peserta didik tidak masuk sekolah karena sakit, orang tua/wali harus
mengirim surat keterangan kepada wali kelas dan bila perlu perawatan yang
lebih dari 3 hari perlu ada surat keterangan sakit dari dokter.
2. Peserta didik yang tidak masuk 1 sampai 2 hari, minta izin kepada wali kelas.
3. Peserta didik yang tidak masuk sekolah untuk izin lebih dari 2 hari harus minta
izin terlebih dahulu kepada kepala sekolah dan setelah kembali harus
memberitahukan dahulu kepada kepala sekolah.
4. Peserta didik yang tidak memberi keterangan tidak masuk dianggap alpa.
Maksimum alpa dalam 1 semester adalah 7 hari.
5. Peserta didik dilarang keluar kelas pada waktu pergantian jam pelajaran, jika
ada keperluan mendesak dan penting harus minta izin dari guru yang akan
mengajar di kelas itu pada jam berikutnya.
6. Selama KBM, peserta didik tidak boleh meninggalkan sekolah tanpa izin kepala
sekolah atau guru piket.
7. Peserta didik yang sakit pada waktu KBM melapor ke petugas UKS dengan
diantar salah satu pengurus kelas.
8. Peserta didik yang diberi izin pulang sebelum KBM usai mendapat surat izin dari
kepala sekolah atau yang mewakilinya/guru piket dan ditunjukkan kepada guru
yang sedang mengajar di kelas bersangkutan dan selanjutnya surat diserahkan
kepada petugas/penjaga pintu.

BAB V
KEWAJIBAN PESERTA DIDIK

1. Menjunjung tinggi nilai-nilai moral agama yang menjadi keyakinannya.


2. Menjaga kehormatan, nama baik sekolah, guru dan pembinanya, serta
membangun semangat persaudaraan.
3. Taat pada karyawan edukatif dan non edukatif.
4. Menciptakan suasana tenang, damai, tentram dan bersemangat sehingga KBM
dapat berlangsung dengan lancar dan baik.
5. Melengkapi diri dengan alat-alat belajar yang diperlukan.
6. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru dengan penuh kesadaran dan
tanggungjawab.
7. Menjaga keserasian, kerapian, kebersihan lingkungan sekolah dan perawatan
gedung serta fasilitas sekolah lainnya.
8. Melaksanakan tugas piket sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
9. Membayar uang sekolah paling lambat tanggal 10 setiap bulan.
10. Memakai seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku : sepatu hitam bertali,
singlet (kaos dalam) warna putih, kaos kaki, ikat pinggang, dasi, topi, bagde dan
lokasi sekolah.
11. Melaksanakan gerakan 4 S + 1 S (senyum, Sapa, Salam, Santun ) dan Sabar.
12. Menandatangani berita acara atas pelanggaran yang dilakukan.
13. Membuat surat pernyataan bermeterai atas pelanggaran berat.
14. Menjadi anggota OSIS dan anggota perpustakaan.
15. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan boleh di tambah dengan
memilih atau di pilih untuk mengikuti maksimal 2 kegiatan ekstrakurikuler
lainnya dan wajib diikuti dari kelas VII sampai dengan kelas IX.

BAB VI
LARANGAN BAGI PESERTA DIDIK

1. Membawa senjata tajam, senjata api atau benda-benda lainnya yang menjurus
kearah perkelahian atau membahayakan tujuan pendidikan sekolah kecuali
diperlukan untuk kegiatan KBM.
2. Melawan karyawan edukatif dan non edukatif.
3. Membawa, menggunakan dan mengedarkan minuman keras atau obat-obatan
terlarang dan berbahaya, baik di dalam maupun di luar kompleks.
4. Merokok dikompleks sekolah selama mengikuti kegiatan intrakurikuler,
ekstrakurikuler, kerja kelompok, kegiatan lain dan atau dimanapaun selama
masih menggunakan seragam/atribut sekolah Santo Yosef.
5. Terlibat dalam suatu perkelahian langsung atau tidak langsung, di dalam
maupun di luar lingkungan sekolah.
6. Berkelahi, tawuran dan main hakim sendiri baik di dalam maupun di luar
sekolah.
7. Memakai perhiasan/asesoris yang berlebihan serta berdandan yang tidak sesuai
dengan identitas pelajar (kutek, tato, piercing/tindik tubuh), kecuali satu lubang
tindik di telinga bawah untuk anting-anting bagi peserta didik perempuan.
8. Membuat, membawa, menyimpan dan menyebarkan pornografi dan pornoaksi.
9. Membawa handphone dan alat-alat multimedia lain yang mengganggu KBM.
10. Membeli makanan dan minuman di luar kantin sekolah selama jam sekolah.
11. Membawa kendaraan bermotor ke sekolah.
12. Berkuku panjang dan berkutek.
13. Berhutang piutang antar teman dan membawa uang berlebihan.
14. Berjudi dalam bentuk apapun.
15. Menjadi anggota perkumpulan anak nakal atau genk terlarang.
16. Pinjam meminjam buku dan alat pelajaran antar kelas, kecuali atas izin guru.
17. Membawa barang yang mengganggu proses belajar mengajar.
18. Membawa dan menggunakan re-type (tip-ex dan sejenisnya).
19. Mencontek dan atau memberi contekan.
20. Berada di dalam kelas selama waktu istirahat.
21. Makan dan minum di dalam kelas selama waktu istirahat dan pada saat proses
belajar mengajar.
22. Melakukan jual beli dalam bentuk apapun di sekolah.
23. Mengikuti les privat dari guru Santo Yosef.
24. Memberi gratifikasi kepada guru, karyawan, dan kepala sekolah pada saat ulang
tahun, akhir semester atau pada akhir tahun baik di sekolah maupun di rumah.
25. Memelihara rambut panjang bagi peserta didik laki-laki (panjang rambut
maksimal 3 cm dengan potongan ala pelajar)
26. Mengubah warna rambut, memotong rambut yang tidak lazim, dan memakai
make up yang tidak lazim digunakan baik bagi peserta didik laki-laki maupun
perempuan.
27. Mencoret-coret fasilitas sekolah.
28. Membuang sampah sembarangan.
29. Merusak fasilitas sekolah.

BAB VII
HAK-HAK PESERTA DIDIK

1. Menerima pelajaran selama tidak melanggar tata tertib sekolah.


2. Meminjam buku-buku dari perpustakaan sekolah sesuai dengan syarat dan
ketentuan yang berlaku.
3. Menggunakan alat-alat laboratorium dengan pengawasan guru pembimbing.
4. Menyampaikan pendapat, usul dan saran terkait kemajuan sekolah melalui
sarana yang ada.
5. Mendapat pelayanan kesehatan sekolah (UKS) dalam batas jangkauan sekolah.
6. Mengikuti bimbingan belajar/tambahan pelajaran yang diperlukan.
7. Mendapat kesempatan untuk mengikuti program remidial.
8. Menggunakan fasilitas sekolah dengan pengawasan guru selama jam pelajaran.
9. Mendapatkan perlakuan adil dari guru, meskipun anda termasuk orang yang
lambat dalam memahami pelajaran.
10. Memperoleh nilai dari hasil belajar.
11. Mendapatkan piagam dan penghargaan atas prestasi yang diperoleh.

BAB VIII
PERATURAN TAMBAHAN
1. Ukuran panjang rambut peserta didik putra maksimal 3 cm, potongan ala pelajar,
dan tidak di cat selama menempuh pendidikan di SMP Santo Yosef.
2. Ukuran panjang rambut peserta didik putri lebih dari batas bahu di wajibkan
untuk di ikat, potongan ala pelajar dan tidak di cat selama menempuh
pendidikan di SMP Santo Yosef.
3. Sewaktu-waktu guru/kepala sekolah berhak mengadakan razia terhadap benda-
benda yang dibawa oleh peserta didik tanpa ada pemberitahuan.
4. Pembelian buku-buku pelajaran, alat tulis dan fotocopy tersedia di unit produksi
yang dikelola tersendiri.

BAB IX
SANKSI ATAS PELANGGARAN
Ketentuan bab-bab tersebut di atas berlaku, bagi semua peserta didik SMP Santo
Yosef Lahat, bagi peserta didik yang melanggarnya akan diberikan sanksi, dengan
urutan sebagai berikut :
1. Peringatan lisan
2. Peringatan tertulis
3. Diskors sementara
4. Peringatan dengan perjanjian tertulis di hadapan orang tua, wali kelas dan kepala
sekolah
5. Dikeluarkan dari sekolah
Catatan :

Gradasi sanksi tidak mesti berurutan sesuai dengan nomor, tetapi akan
mengacu pada tingkat pelanggaran yang dilakukan.

BAB X
PENUTUP

Halhal yang belum diatur dalam bab-bab di atas, dapat diadakan tambahan,
perbaikan, bila dianggap perlu demi tujuan pendidikan.

Demikianlah agar TATA TERTIB di atas dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua pihak
yang berkepentingan dan terkait.

Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan : Di Lahat
Tanggal : 17 Juli 2017

Kepala SMP St Yosef Lahat

Paulus Wargito, S. Pd.


NIK. 10 94 0377

SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB


N PELANGGARAN SANKSI
O

1. TERLAMBAT (< 5 Peringatan lisan dan membantu piket pada hari


menit) tersebut

2 TERLAMBAT (> 5 1) Siswa yang terlambat 1 kali diberi peringatan


menit 40 menit) lisan dan hukuman ringan (menyapu) setelah
KBM selesai.
2) Siswa yang terlambat 2 kali diberi peringatan
lisan dan hukuman ringan (menyapu dan
meringkas) setelah KBM selesai.
3) Siswa yang terlambat 3 kali diberi hukuman
ringan (mengepel), peringatan tertulis dari
sekolah dan orang tua di undang ke sekolah.
4) Siswa yang terlambat 4 kali/lebih tidak boleh
mengikuti pelajaran di hari tersebut dan
dipulangkan (di beri tugas).
2. BERKELAHI DI 1) Siswa yang berkelahi di lingkungan sekolah 1
LINGKUNGAN kali diberi peringatan lisan dan di tandatangani
SEKOLAH orang tua, serta hukuman ringan
(membersihkan WC 1 minggu)
2) Siswa yang berkelahi di lingkungan sekolah 2
kali diberi peringatan lisan (orang tua di
undang ke sekolah) dan tertulis di
tandatangani orang tua serta hukuman
skorsing (3 haridi beri tugas khusus di
rumah)
3) Siswa yang berkelahi di lingkungan sekolah 3
kali di kembalikan ke orang tua dan di
keluarkan dari sekolah
3. BERKELAHI DI LUAR 1) Siswa yang berkelahi di LUAR lingkungan
LINGKUNGAN sekolah 1 kali diberi peringatan lisan dan
SEKOLAH tertulis di tandatangani orang tua, serta
hukuman skorsing (3 haridi beri tugas khusus
di rumah)
2) Siswa yang berkelahi di LUAR lingkungan
sekolah 2 kali diberi peringatan lisan (orang
tua di undang ke sekolah) dan tertulis di
tandatangani orang tua, serta hukuman
skorsing (1 minggudi beri tugas khusus di
rumah)
3) Siswa yang berkelahi di LUAR lingkungan
sekolah 3 kali di kembalikan ke orang tua dan
di keluarkan dari sekolah
4. MEMAKAI Siswa yang memakai seragam di luar ketentuan
SERAGAM DI LUAR tata tertib sekolah di beri hukuman ringan
KETENTUAN TATA menyiram tanaman
TERTIB SEKOLAH

5. MENCONTEK Diberikan nilai 0 dan tidak di beri kesempatan


untuk mengikuti remedial

6. POTONGAN Di beri peringatan lisan 2 kali


RAMBUT TIDAK
Peringatan ke 3 : rambut dipotong di sekolah
SESUAI DENGAN
TATA TERTIB

7. MEMBAWA ATAU MENGHISAP


1. Siswa yang membawa/menghisap rokok di
ROKOK DI DALAM LINGKUNGAN
dalam lingkungan sekolah 1 kali diberi surat
SEKOLAH (ada bukti fisik)
perjanjian tertulis dan ditandatangani orang
Nb.

1. Setiap pelanggaran di catat di buku pelanggaran tata tertib sekolah dan di buku
pribadi siswa

2. Prosedur penanganan kasus, sbb:

Guru Wali Kepala

Piket Kelas BK Kesiswaa Sekolah


n

Ditetapkan : Di Lahat
Tanggal : 13 Juli 2016

Kepala SMP St Yosef Lahat

Paulus Wargito, S. Pd.


NIK. 10 94 0377

Anda mungkin juga menyukai