Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA NEGERI 1 SEBATIK
AKREDITASI B
Alamat : Jl. Diponegoro Desa Padaidi Kec. Sebatik Kab. Nunukan Prov. Kaltara
Kode Pos 77483 Email : smansasbtk@gmail.com
NSS: 30.1.16.08.05.001 NPSN: 30402811

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMAN 1 SEBATIK


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Pengertian

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :

1. Tata Tertib Peserta didik SMA Negeri 1 Sebatik adalah peraturan-peraturan


yang telah ditetapkan oleh Sekolah yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh
seluruh Peserta didik SMA Negeri 1 Sebatik.

2. Sekolah adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sebatik yang beralamat
di Jalan Diponegoro Desa Padaidi Kec. Sebatik Kab. Nunukan Prov. Kalimantan
Utara

3. Guru BK adalah Guru yang mempunyai tugas, tanggungjawab, wewenang dan


hak secara penuh dalam kegiatan bimbingan, penyuluhan dan konseling
terhadap Peserta didik .

4. Wali Kelas adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang
untuk membina Peserta didik dalam satu kelas.

5. Guru Piket adalah guru yang mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab
untuk menjaga, memantau dan memastikan kelancaran pelaksanaan Kegiatan
Pembelajaran dan menegakkan tata tertib Peserta didik di SMA Negeri 1
Sebatik.
6. Peserta didik adalah peserta didik yang terdaftar secara administratif di SMA
Negeri 1 Sebatik.

7. Kegiatan Pembelajaran adalah proses berlangsungnya interaksi Peserta didik ,


guru, dan sumber belajar pada jam tatap muka baik di dalam maupun di luar
kelas.

8. Waktu Ishoma adalah waktu diberhentikannya kegiatan pembelajaran untuk


sementara, dengan ketentuan yang telah ditentukan oleh sekolah untuk
beristirahat, penyegaran pikiran dan sholat.

9. Pakaian Seragam adalah pakaian yang wajib dipakai Peserta didik selama
mengikuti Kegiatan Pembelajaran baik dilaksanakan di sekolah maupun di lokasi
lain sesuai dengan hari yang telah ditentukan sekolah.

10. Atribut adalah kelengkapan identitas Peserta didik yang harus dipakai oleh
semua Peserta didik yang telah ditentukan oleh sekolah.

11. Sanksi adalah pembinaan karakter yang diberikan kepada Peserta didik yang
melakukan pelanggaran terhadap tata tertib sekolah.

12. Kondisi Emergensi adalah kondisi darurat yang menyebabkan peserta didik
terkendala selama diperjalanan sampai disekolah seperti : Bensin habis, ban
motor kempes, kecelakaan, membantu korban kecelakaan, hujan deras,
ditangkap polisi.

Pasal 2

Landasan, Maksud dan Tujuan

1. Landasan tata tertib ini adalah : Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Dan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Pakaian Seragam Sekolah
Bagi Peserta Didik

2. Maksud ditetapkan peraturan-peraturan oleh Sekolah yang harus ditaati dan


dilaksanakan oleh seluruh Peserta didik

3. Tujuan ditetapkan keputusan ini adalah sebagai pedoman bagi warga Sekolah
dalam rangka pembinaan ketertiban dan kedisiplinan di SMA Negeri 1 Sebatik.

Pasal 3

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

1. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran dapat dilakukan di dalam maupun di luar


lingkungan sekolah.
2. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan jadwal pelajaran dan atau
sesuai dengan kebijakan sekolah.

3. Peserta didik wajib mengikuti seluruh proses kegiatan pembelajaran dengan


tertib.

4. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di luar Sekolah ditentukan atas


kesepakatan antara pihak Sekolah dan instansi terkait.

BAB II

HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN PESERTA DIDIK

Pasal 4
Hak – Hak Peserta Didik

Selama masih menjadi Peserta didik SMA Negeri 1 Sebatik secara sah, maka
mendapatkan hak- hak sebagai berikut :

1. Mengikuti proses pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan.


2. Berbuat sesuatu yang berguna untuk memajukan diri sendiri, sekolah maupun
Organisasi Intra Sekolah.
3. Mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat dan minat
yang dimilikinya sesuai dengan kegiatan Ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri
1 Sebatik.
4. Mendapatkan informasi, bimbingan, layanan atau perhatian dan perlindungan
dari semua warga sekolah.
5. Memberikan saran dan kritik yang membangun terhadap kebijakan sekolah
melalui jalur MPK / OSIS dengan baik dan benar.
6. Mendapatkan fasilitas yang layak dari sekolah.
7. Mendapatkan perlindungan kekerasan fisik maupun verbal dari pihak sekolah.

Pasal 5
Kewajiban Peserta Didik

Selama masih menjadi Peserta didik SMA Negeri 1 Sebatik secara sah, maka
Peserta didik tersebut memiliki kewajiban sebagai berikut :

1. Mentaati tata tertib yang ada


2. Mengikuti Program sekolah
3. Menerapkan Profil Pelajar Pancasila
4. Berperan aktif menciptakan suasana kondusif dilingkungan sekolah dan
sekitarnya
5. Menjaga nama baik Sekolah dan berupaya meningkatkan prestasi, baik di bidang
intrakulikuler maupun Ekstakurikuler
6. Ketika mengikuti pelajaran Olahraga, Peserta didik wajib memakai seragam
olahraga yang telah ditentukan oleh sekolah
7. Membawa kartu identitas Peserta didik Kartu Pelajar
8. Jika mengadakan kegiatan ekstrakurikuler didalam atau diluar sekolah sampai
menginap, harus diketahui oleh orang tua dan seizin kepala sekolah serta
didampingi oleh Pembina Ekstrakurikuler
9. Jika ada kegiatan organisasi atau kelompok dari luar sekolah yang melibatkan
Peserta didik harus diketahui dan seizin dari Kepala Sekolah
10. Menjaga keutuhan dan kebersihan kelas serta alat-alat inventaris sekolah dan
milik pribadi.
11. Wajib menggunakan helm ketika berkendara menggunakan sepeda motor baik
ke sekolah maupun pulang dar sekolah.
Pasal 6
Larangan Peserta Didik

1. Peserta didik dilarang memakai sepatu boot atau sepatu hak tinggi/jenggel dan
atau sepatu balet, sandal dan sejenisnya,
2. Peserta didik dilarang memakai celana jeans atau yang sejenisnya, dan
dipulangkan untuk mengganti sesuai dengan ketentuan.
3. Peserta didik dilarang memakai baju dan celana/rok ketat /span serta pendek,
memakai kaos dalam warna putih dan tidak menggunakan pakaian dalam
berwarna-warni bagi siswi.
4. Setiap Peserta didik berpakaian sederhana , rapi, bersih dan tidak melanggar
susila.
5. Peserta didik dilarang memakai baju, topi, celana beratribut sekolah lain, dan
dilarang memakai topi selain topi yang ditetapkan oleh sekolah.
6. Peserta didik dilarang merobek bagian bawah celana atau rok dan menambah
dengan bahan lain.
7. Peserta didik dilarang menggunakan baju olah raga di saat pembelajaran di
kelas.
8. Tata rias atau make up bagi siswi (perempuan) harus sederhana dan tidak
berlebihan atau mencolok, tidak memakai lipstik dan eyeshadow.
9. Rambut Peserta didik laki-laki 3-2-1.
10. Peserta didik dilarang memakai kaos dalam oblong yang lengannya melebihi
lengan baju seragam yang dikenakan.
11. Peserta didik (laki-laki) dilarang memakai kalung, gelang, anting , pewarna
rambut, memakai tatto di badannya dengan alasan apapun.
12. Peserta didik dilarang mengenakan ikat pinggang berkepala besi dan besar
yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku di sekolah.
13. Peserta didik dilarang menggunakan tali karet dan sejenisnya pada ujung bawah
baju seragam.
14. Peserta didik dilarang memakai jaket/sweater di dalam kelas selama proses
belajar mengajar berlangsung.
15. Peserta didik dilarang berada di luar kelas pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung tanpa seizin guru.
16. Peserta didik dilarang menyalahgunakan penggunaan HP pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung.
17. Peserta didik dilarang main game selama proses pembelajaran berlangsung.
18. Peserta didik dilarang untuk makan pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung.
19. Peserta didik dilarang membawa uang berlebihan/barang berharga ke sekolah
tanpa alasan yang jelas.
20. Peserta didik dilarang membawa masuk makanan dan minuman yang berasal
dari luar lingkungan sekolah kecuali makanan dan minuman tersebut
menggunakan tempat bekal.
21. Peserta didik dilarang mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran kelas lain.
22. Peserta didik di larang membawa rokok dan atau merokok di lingkungan
sekolah maupun diluar lingkungan sekolah dengan menggunakan seragam
sekolah.
23. Peserta didik dilarang membawa dan atau minum minuman keras, narkoba
atau sejenisnya.
24. Peserta didik dilarang mencorat-coret sarana-prasarana sekolah, pakaian/baju,
celana, rok seragam, tas dan sepatu
25. Peserta didik dilarang merusak dan atau mengambil sarana-prasarana sekolah.
26. Peserta didik dilarang memalsukan surat ijin, tanda tangan orang tua/wali,
guru, wali kelas, dan kepala sekolah.
27. Peserta didik dilarang mengubah dan memalsukan nilai pada buku
rapor/laporan hasil belajar/Laporan Hasil Capaian Kompetensi
28. Peserta didik dilarang pada waktu jam belajar berada di kantin, di musholla, di
ruang sekretariat Osis/ekstrakurikuler atau diluar kelas tanpa seijin
piket/guru/kepala sekolah.
29. Peserta didik dilarang bermain sepak bola pada saat jam efektif belajar dan jam
istirahat.
30. Peserta didik dilarang keluar dan masuk halaman sekolah atau kelas melalui
jalan/pintu yang tidak semestinya (melompat pagar sekolah, melalui jendela
kelas atau mendobrak pintu/pagar sekolah)

31. Peserta didik dilarang membawa kartu gaple, remi, berjudi dengan
menggunakan kartu, melalui permainan sepak bola dan dalam bentuk
permainan apapun yang sejenis

32. Peserta didik dilarang membawa/menyimpan/menyembunyikan buku/majalah


porno, stensil porno,Film/VCD porno dan atau sejenisnya

33. Peserta didik dilarang melakukan penekanan (mempressure) atau mengancam


Peserta didik lain dan atau mengambil tindakan yang bukan menjadi
wewenangnya (menegur kesalahan Peserta didik lain) baik didalam maupun
diluar sekolah dengan alasan/dalih apapun, sehingga membuat Peserta didik
lain resah/tidak tenang dalam belajar.
34. Peserta didik dilarang membawa/menyimpan dan meminum minuman keras
beralkohol dan memabukkan dalam jenis apapun

35. Peserta didik dilarang membawa,menyimpan dan menggunakan/pemakai


(user) dan atau sebagai pengedar obat-obatan terlarang (NARKOBA) dan ZAT
ADIKTIF atau jenis Psykotropika lainnya

36. Peserta didik dilarang mencuri/mengambil barang temannya atau milik orang
lain tanpa sepengetahuan pemiliknya dan atau terbukti mencuri
barang/inventaris sarana -prasarana sekolah

37. Peserta didik dilarang membawa, dan atau terbukti


menyimpan/menyembunyikan dan menggunakan senjata tajam (clurit, golok,
pedang, samurai, belati, keris, badik dan alat-alat lain yang sejenisnya), dan
atau senjata api dan yang sejenisnya dengan alasan/dalih apapun

38. Peserta didik dilarang mengikuti organisasi yang dilarang oleh pemerintah

39. Peserta didik dilarang berkelahi baik secara perorangan/individu maupun


secara massal (tawuran) di dalam sekolah dan diluar sekolah yang melibatkan
sekolah dengan sekolah lain langsung maupun tak langsung

40. Peserta didik dilarang berkelahi baik secara individu maupun secara massal
dengan menggunakan senjata tajam atau senjata api yang mengakibatkan
orang lain terluka atau meninggal dunia, didalam mapun di luar sekolah

41. Peserta didik yang secara jelas dan terbukti ikut terlibat dalam menggerakkan
dan atau menghasut orang lain (memprovokasi) dalam perkelahian
massal/tawuran.

42. Peserta didik melakukan pemerkosaan atau perzinahan/hubungan seksual,


pelecehan seksual, pacaran diluar batas norma-norma kesusilaan, dan
melakukan perbuatan amoral atau asusila.

43. Selama menjadi Peserta didik SMA Negeri 1 Sebatik, dilarang melakukan
pernikahan /kawin dan sanggup tidak menikah baik secara resmi terdaftar di
KUA atau di Kantor Catatan Sipil maupun secara siri.

44. Peserta didik dilarang menghina, melecehkan, menjelek-jelekkan nama baik


sekolah (almamater) baik melalui media cetak maupun elektronik atau multi
media lainnya, yang mengakibatkan image/kesan tidak baik terhadap institusi
sekolah/almamater.
BAB III

KEHADIRAN DAN KETERLAMBATAN PESERTA DIDIK

Pasal 7

Kehadiran Peserta Didik

1. Hadir di Sekolah paling lambat pukul 07.15 dan meninggalkan lingkungan


sekolah paling lambat pukul 16.00 sesudah kegiatan sekolah selesai.

2. Selama jam belajar, Peserta didik dilarang meninggalkan ruang kelas dan
halaman sekolah, kecuali dengan seizin guru kelas, wali kelas atau guru piket.

3. Peserta didik yang meninggalkan sekolah atau kelas tanpa ijin sebelum
pelajaran berakhir dianggap membolos/absen.

4. Peserta didik yang tidak mengikuti proses pembelajaran :

a. Sakit selama 1 hari, maka orang tua/wali wajib memberitahukan kepada


pihak sekolah melalui wali kelas secara langsung.
b. Sakit selama lebih dari 1 hari, wajib melampirkan surat keterangan dari
dokter
c. Izin keperluan lain untuk maksimal 3 hari, maka orang tua/wali wajib
menginformasikan kepada wali kelas.
d. Izin keperluan lain selama lebih dari 3 hari, maka orang tua / wali wajib
datang ke sekolah untuk mengurus perizinannya melalui kepala sekolah.
e. Izin alasan penting karena ada keluarga yang sakit keras atau meninggal
akan diberikan langsung oleh kepala sekolah maksimal 10 hari, dengan
ketentuan orang tua/wali datang ke sekolah untuk mengurus perizinan.
f. Peserta didik yang tidak masuk selama 2 (dua) hari berturut-turut tanpa
keterangan, maka orang tua akan dipanggil untuk berkomunikasi dengan
pihak sekolah.
5. Peserta didik yang terpaksa meninggalkan proses pembelajaran :
a. Siswa yang sakit ditangani di UKS
b. Keperluan keluarga harus mendapatkan izin dari guru pengajar dan piket
melalui orang tua/wali kepada pihak sekolah
c. Keperluan yang berkaitan dengan kegiatan sekolah harus mendapatkan izin
dari guru pengajar, piket dan pembina ekstrakurikuler

Pasal 8

Keterlambatan Peserta Didik

1. Pintu gerbang ditutup pukul 07.15 WITA, Peserta didik yang hadir setelah pukul
07.15 WITA dinyatakan terlambat, dicatat oleh guru piket dan dilaporkan ke wali
kelas serta tidak diperkenankan untuk mengikuti pembelajaran sebelum orang
tua atau wali datang memberikan konfirmasi keterlambatan anaknya. Jika orang
tua/Wali tidak datang, maka peserta didik akan dipulangkan.

2. Peserta didik yang dipulangkan, setelah sampai dirumah, orang tua/wali wajib
memberikan konfirmasi kepada wali kelas.

3. Batas konfirmasi keterlambatan kepada wali kelas sebelum jam 07:15 WITA oleh
orang tua/wali jika masih dirumah dan boleh dilakukan oleh peserta didik sendiri
jika sudah berada dijalan karena kondisi darurat.

4. Batas keterlambatan peserta didik akibat adanya hujan adalah pukul 08.00
WITA.

5. Peserta didik yang terlambat 3 kali berturut-turut, peserta didik membuat


pernyataan di depan orang tua.

BAB IV

SERAGAM DAN KERAPIHAN BERPAKAIAN

Pasal 9

Seragam Sekolah

1. Peserta didik memakai pakaian seragam sekolah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yaitu berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Pakaian Seragam Sekolah
Bagi Peserta Didik

a. Pakaian Seragam Peserta Didik Putra


 kemeja putih, lengan pendek memakai satu saku di sebelah kiri;
 celana panjang model biasa/lurus, panjang celana sampai mata kaki
dengan lingkar kaki minimal 44 cm, bagian pinggang disediakan tali
gesper untuk ikat pinggang, saku dalam pada sisi kiri dan kanan dan
satu saku vest belakang sebelah kanan;
 ikat pinggang ukuran lebar 3 cm warna hitam;
 kaos kaki putih minimal 10 cm di atas mata kaki;
 Warna sepatu maksimal 2 dan dominan warna hitam.
b. Pakaian Seragam Peserta Didik Putri
 kemeja putih, lengan panjang, memakai satu saku di sebelah kiri;
 Rok dengan lipit hadap pada tengah muka, ritsluiting di tengah
belakang, saku dalam bagian sisi rok, di pinggang disediakan tali gesper
untuk tempat ikat pinggang, panjang rok 5 cm di bawah lutut atau rok
abu-abu panjang sampai mata kaki.
 ikat pinggang ukuran lebar 3 cm warna hitam;
 kaos kaki putih minimal 10 cm di atas mata kaki
 Warna sepatu maksimal 2 dan dominan warna hitam.
c. Pakaian seragam batik
 Baju seragam batik untuk putra boleh menggunakan lengan panjang
maupun lengan pendek.
 Celana/rok untuk seragam batik menggunakan warna abu-abu.

d. Pakaian Seragam Olah raga


 Pakaian seragam olahraga hanya di gunakan saat olah raga atau
kegiatan lapangan.
 Jilbab saat olahraga menyesuasikan ketentuan seragam pada hari
tersebut
 Celana olahraga harus sesuai dengan ketentuan seragam sekolah.
e. Pakaian seragam pramuka
 Pakaian seragam pramuka di gunakan pada hari jum’at lengkap dengan
atribut dan dimasukkan
 Celana panjang model biasa/lurus, panjang celana sampai mata kaki
dengan lingkar kaki minimal 44 cm, bagian pinggang disediakan tali
gesper untuk ikat pinggang, saku dalam pada sisi kiri dan kanan dan satu
saku vest belakang sebelah kanan.
 Rok dengan lipit hadap pada tengah belakang, ritsluiting di tengah
belakang, saku dalam bagian sisi rok, di pinggang disediakan tali gesper
untuk tempat ikat pinggang, panjang rok 5 cm di bawah lutut atau rok
panjang sampai mata kaki.
 Kemeja pramuka putri lengan panjang, memakai dua saku dan di
keluarkan.
 Kaos kaki warna hitam

2. Atribut
a. Badge OSIS dijahitkan pada saku kemeja;
b. Badge bendera merah putih dijahitkan pada atas saku kemeja.
c. Badge nama peserta didik pada bagian dada sebelah kanan;
d. Badge nama sekolah dijahitkan pada lengan kemeja sebelah kanan.
e. Badge kelas dijahitkan pada lengan kemeja sebelah kiri
f. Badge tunas kelapa disaku sebelah kiri (laki-laki)
g. Badge tunas kelapa dikerah baju sebelah kiri (perempuan)
h. Badge wosm diatas nama sebelah kanan (laki-laki)
i. Badge wosm dikerah baju sebelah kanan (perempuan)
3. Memakai seragam sekolah dengan ketentuan :
a. Hari Senin dan Selasa, memakai kemeja putih dan rok/celana warna abu-
abu lengkap dengan atributnya. Kemeja atau baju harus dimasukkan ke
dalam celana (laki-laki) atau rok (perempuan).
b. Hari Rabu dan Kamis memakai seragam baju batik sekolah dan rok/celana
abu-abu lengkap dengan antributnya.
c. Hari Jumat memakai pakaian seragam pramuka sesuai dengan ketentuan.
d. Jilbab putih untuk hari Senin dan Selasa, jilbab abu-abu untuk hari Rabu dan
Kamis, jilbab coklat tua untuk hari Jum’at, serta wajib menggunakan
dalaman jilbab.

BAB V

KEBERSIHAN

Pasal 10

1. Peserta didik wajib memelihara dan menjaga kebersihan diri sendiri, tempat
belajar dan lingkungan sekolah

2. Peserta didik tidak diperkenankan membuang sampah sembarangan atau


melakukan kegiatan yang dapat mengganggu program 7 K (Ketaqwaan,
keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan, kerindangan, dan kekeluargaan).

BAB VI

KETERTIBAN DI KELAS DAN DI SEKOLAH

Pasal 11

Ketertiban Di Kelas

1. Setiap kelas harus memiliki pengurus kelas yang terdiri dari ketua kelas,
sekretaris, bendahara, yang dipilih anggota kelas dan petugas lain sesuai
kebutuhan.

2. Pada jam pertama dan jam terakhir peserta didik diwajibkan berdoa dipimpin
oleh ketua kelas.

3. Sebelum pulang peserta didik wajib membersihkan ruang kelas dan mematikan
peralatan elektronik.

4. Setiap kelas wajib memiliki kelengkapan kelas (gambar garuda, gambar presiden
dan wakilnya, struktur organisasi kelas, denah kelas, jadwal pelajaran, daftar
inventaris kelas, bendera).

5. Setiap peserta didik wajib menjaga ketertiban, keamanan dan keindahan kelas.
6. Apabila guru belum hadir, ketua kelas atau pengurus kelas segera melapor
kepada guru piket dan kelas tetap dalam keadaan tenang, tertib dan aman.

7. Wajib memiliki absensi sholat dan dikumpulkan setiap hari jumat di pembina
eskul rohis.

Pasal 12

Ketertiban Di Sekolah

1. Peserta didik yang membawa sepeda motor harus dilengkapi dengan surat-surat
kendaraan dan telah memiliki SIM, kendaraan harus standar pabrik, diparkir
secara tertib di tempat yang telah ditentukan dan wajib menggunakan helm SNI.

2. Peserta didik membiasakan datang, mengikuti pembelajaran dan pulang tepat


waktu.

3. Peserta didik membiasakan praktik baik 5 S (senyum, salam, sapa, sopan dan
santun).

4. Peserta didik membiasakan menerapkan GELISA ( gerakan peduli sampah).

5. Peserta didik membiasakan menjaga dan merawat kebersihan toilet.

6. Peseta didik membiasakan hemat air.

7. Peserta didik terbukti melakukan perbuatan pidana atau pelanggaran hukum,


dan dinyatakan bersalah sedang dan dalam proses pihak yang berwajib.

8. Peserta didik yang sudah membuat pernyataan atau perjanjian terakhir


dihadapan wali kelas, guru BK dan orang tua mengulangi lagi perbuatan
pelanggaran tata tertib untuk selanjutnya dikembalikan kepada orang tua sesuai
isi perjanjiannya.

BAB VII
PELANGGARAN DAN SANKSI EDUKATIF

Pasal 13

Pelanggaran dan Sanksi

Pelanggaran adalah perbuatan yang menyimpang dari aturan atau tata tertib yang
telah disepakati bersama dan memiliki konsekwensi sanksi yang harus diterima oleh
si pelaku.

NO JENIS PELANGGARAN SANKSI EDUKATIF


1. Peserta didik yang tidak masuk lebih  Pembinaan wali kelas
dari 1 (satu) hari berturut-turut tanpa  Pemanggilan orang tua dan
keterangan pemberian surat perjanjian

2. Peserta didik memakai sepatu boot  1 X Pembinaan


atau sepatu hak tinggi/jenggel dan atau  2 X Penyitaan
sepatu balet, sendal dan sejenisnya
yang tidak sesuai aturan sekolah
3. Peserta didik memakai pakaian seragam  1 kali pembinaan
dan atribut sekolah lain yang tidak  Penyitaan
sesuai dengan ketentuan sekolah.  2 kali pemanggilan orang tua
4. Peserta didik putra :
a. Berambut panjang atau gondrong a. Rambutnya dipotong
melewati tanggal 10 setiap bulan.
b. Mengecat rambut atau membuat b. Wajib menghitamkan rambut
potongan rambut yang tidak dan memotong sesuai aturan.
pantas untuk ukuran pelajar
c. Memakai anting dan gelang c. Disita, jika emas pengambilan
d. Memakai kalung oleh orang tua.
e. Memakai seragam sekolah atau d. Point D sama dengan point C.
celana ketat atau sudah tidak e. 1-2 X Peringantan dan lebih 2
pantas untuk dipakai kali dipotong.
f. Memakai kaos dalam oblong yang f. Pembinaan
lengannya melebihi lengan baju
seragam yang dipakai.
g. Merobek bagian bawah celana dan g. Pembinaan dan pergantian
menambah dengan bahan lain. seragam
h. Memakai ikat pinggang berkepala h. Penyitaan
besi dan besar yang tidak sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di
sekolah.
5. Untuk Putri :
a. Memakai perhiasan atau make up a. Penyitaan, pembinaan dan
yang berlebihan pemanggilan orang tua.
b. Memakai seragam sekolah ketat b. Peringatan 1-2 kali, 3 kali
dan transparan dipoptong.
c. Memakai seragam sekolah tidak c. Pembinaan
dimasukan kedalam rok d. Pembinaan
d. Tidak memakai ikat pinggang
6. Peserta didik yang hadir setelah pukul Bisa masuk setelah orang tua/wali
07.15 dinyatakan terlambat, dicatat datang
oleh guru piket dan dilaporkan ke wali
kelas serta tidak diperkenankan untuk
mengikuti pembelajaran.
7. Peserta didik menggunakan tali karet Tali/karet diambil
dan sejenisnya pada ujung bawah baju
seragam.
8. Menggunakan jaket, atau sweater di a. 1 kali melanggar pembinaan
dalam kelas atau dilingkungan sekolah. guru piket.
b. Lebih dari 1 kali penyitaan
oleh wali kelas
9. Peserta didik berada diluar kelas pada Pembinaan oleh guru piket dan
saat kegiatan pembelajaran wali kelas
berlangsung tanpa seizin guru.
10. Peserta didik menyalahgunakan  1x Pembinaan dan surat
penggunaan Hand Phone pada saat perjanjian
kegiatan pembelajaran berlangsung  Lebih 2x penyitaan HP dan
pemanggilan orang tua
11. Peserta didik makan pada saat kegiatan Pembinaan oleh wali kelas
pembelajaran berlangsung
12. Pserta didik membawa uang Pembinaan oleh wali kelas
berlebihan/atau barang berharaga ke
sekolah tanpa alasan yang jelas.
13. Peserta didik menciptakan dan atau Pembinaan oleh guru piket
melakukan kegaduhan, keributan,
keonaran, sehingga menggangu KBM
14. Peserta didik membawa, menyimpan  1 kali melanggar pembinaan
dan atau merokok di lingkungan wali kelas
sekolah dan diluar lingkungan sekolah  Lebih 1 kali melanggar
dengan menggunakan seragam sekolah pembinaan BK dan
pemanggilan orang tua
15. Peserta didik membawa, menyimpan,  Permbinaan oleh guru BK dan
mengkonsumsi, mengedarkan pemanggilan orang tua
minuman keras atau narkoba didalam  Rehabilitasi
maupun diluar lingkungan sekolah  Mengedarkan akan
diserahkan kepihak berwajib.
16. Peserta didik mencoret-coret sarana- Pembinaan dan mengecat semua
prasarana sekolah, pakaian/baju, yang dicoret.
celana/rok seragam, tas dan sepatu.
17. Peserta didik merusak dan atau Pembinaan dan mengganti sarana
mengambil sarana-prasarana sekolah. dan prasarana Sekolah
18. Peserta didik memalsukan surat izin, Permbinaan dan pemanggilan
tandatangan orang tua/wali, guru, wali orang tua
kelas dan kepala sekolah.
19. Peserta didik berada dikantin, musholla, Pembinaan oleh guru piket, wali
ruang sekretariat osis/Ekstrakurikuler kelas dan BK
dan UKS pada saat pelajaran
berlangsung tanpa seizin guru.
20. Peserta didik bermain bola pada saat Pembinaan oleh guru piket
jam pembelajaran baik didalam kelas
maupun dilapangan
21. Masuk atau keluar sekolah dengan cara  1 kali melanggar pembinaan
melompat atau menerobos pagar guru piket
 2 kali melanggar pembinaan
wali kelas
 Lebih 2 kali melanggar
pembinaan BK dan
pemanggilan orang tua
22. Peserta didik membawa kartu gaple,  Pembinaan dan penyitaan oleh
remi, berjudi dengan menggunakan guru piket dan wali kelas
kartu dan dalam bentuk permainan
apapun yang sejenis.
23. Peserta didik membawa hal-hal yang  Pembinaan, penghapusan
berbau pornografi dan pornoaksi serta penyitaan oleh guru
piket, wali kelas dan BK
24. Peserta didik melakukan intimidasi  Dilakukan pembinaan satgas
terhadap Peserta didik lain sehingga anti perundungan
menimbulkan rasa tidak aman atau
ketakutan
25. Peserta didik terbukti mencuri Pembinaan dan pemanggilan
orang tua
26. Peserta didik membawa atau Permbinaan dan pemanggilan
menyimpan benda tajam dan senpi orang tua
dilingkungan sekolah yang dapat
mengancam bahaya jiwa orang atau
menghancurkan atau menimbulkan
kerusakan barang atau bangunan milik
individu atau milik negara.
27. Peserta didik melakukan perkelahian  Pembinaan
baik secara perorangan maupun  Pemanggilan orang tua
kelompok terhadap sesama Peserta  penandatanganan surat
didik maupun peserta didik dari sekolah perjanjian
lain diluar lingkungan sekolah dengan
menggunakan seragam sekolah.
28. Menyalahgunakan alat – alat elektronik  1-2 X Pembinaan
yang tidak ada hubungannya dengan  Lebih 2 X Penyitaan
KBM di sekolah
29. Peserta didik tidak mengikuti upacara  1 kali melanggar pembinaan
sengaja tanpa seizin piket dan guru piket
melakukan hal – hal yang menggangu  2 kali melanggar pembinaan
terlaksananya upacara secara khidmat wali kelas
atau meninggalkan upacara yang belum  Lebih 2 kali melanggar
selesai kecuali sakit pembinaan BK dan
pemanggilan orang tua
30. Peserta didik membawa kendaraan  Pembinaan oleh guru piket
kedalam lingkungan sekolah yang tidak  Mengganti dengan alat
sesuai dengan standar berkendara standard berkendara
31. Peserta didik tidak menggunakan helm  Pembinaan oleh guru piket
bagi pengendara motor  Dilarang masuk dilingkungan
sekolah.
32. Peserta didik masuk kekelas tanpa Pembinaan oleh guru piket
seizin dari guru piket bila terlambat
lebih dari 10 menit, baik pada jam
pertama atau pada pergantian jam
pelajaran atau jam istirahat
34. Peserta didik meninggalkan kelas /  1 kali melanggar pembinaan
lingkungan sekolah saat KBM sedang wali kelas
berlangsung tanpa seizin dari guru  Lebih 1 kali melanggar
pengajar dan guru piket pembinaan BK dan
pemanggilan orang tua

35. Peserta didik masuk sekolah tanpa  1 kali melanggar pembinaan


surat keterangan dari orang tua jika hari wali kelas
sebelumnya tidak hadir tanpa  Lebih 1 kali melanggar
keterangan pembinaan BK dan
pemanggilan orang tua

36. Peserta didik merusak keindahan Pembinaan oleh guru piket dan
sekolah dan lingkungan antara lain atau guru mapel.
dengan membuang sampah
sembarangan atau tidak pada
tempatnya
37. Peserta didik bersikap tidak sopan Pembinaan oleh wali kelas
terhadap sesama Peserta didik
38. Peserta didik menerima tamu disekolah Pembinaan oleh guru piket
saat KBM tanpa izin dari guru piket
39. Peserta didik melakukan perbuatan a. Point A dan C, 1 kali melanggar
yang bertentangan dengan norma pembinaan wali kelas, Lebih 1
susila dan agama, seperti : kali melanggar pembinaan BK
a. Bermain kartu dan pemanggilan orang tua
b. Berbuat asusila b. Permbinaan dan pemanggilan
c. Berjudi orang tua
40. Peserta didik tidak sopan atau  1 kali melanggar pembinaan
menghina atau membangkang, wali kelas
melawan terhadap Kepala Sekolah,  Lebih 1 kali melanggar
Guru dan Karyawan pembinaan BK dan
pemanggilan orang tua

41. Peserta didik memberikan keterangan Permbinaan dan pemanggilan


atau pernyataan palsu orang tua
42. Peserta didik melakukan perusakan Permbinaan dan mengganti
barang milik orang lain atau sekolah barang yang dirusak.
baik sengaja maupun tidak sengaja
43. Peserta didik melakukan penendangan Permbinaan dan pemanggilan
atau penamparan atau pemukulan baik orang tua
secara perorangan maupun kelompok
terhadap sesama Peserta didik atau
orang lain baik secara langsung maupun
menggunakan benda sehingga
mengakibatkan cidera
44. Peserta didik terbukti secara hukum Diserahkan ke pihak berwajib
melakukan tindakan kriminal yang
berhubungan dengan pihak kepolisian
didalam maupun diluar lingkungan
sekolah
45. Peserta didik melakukan pernikahan Diarahkan ke PAKET C
/kawin baik secara resmi terdaftar di
KUA atau di Kantor Catatan Sipil
maupun secara siri
46. Peserta didik menghina, melecehkan, Pembinaan dan pemanggilan
menjelek-jelekkan nama baik sekolah orang tua
(almamater) baik melalui media cetak
maupun elektronik atau multi media
lainnya, yang mengakibatkan
image/kesan tidak baik terhadap
institusi sekolah/almamater
47. Berpacaran (melakukan perbuatan Pembinaan dan pemanggilan
tidak senonoh) baik melalui informasi orang tua
temannya ataupun terbukti baik
dilingkungan Sekolah maupun diluar
Sekolah menggunakan Atribut Sekolah

BAB IX

MEKANISME Penanganan Kasus

Pasal 14

Kasus Pelanggaran Tata Tertib Peserta Didik

1. Tahapan penanganan kasus pelanggaran tata tertib peserta didik :


a. Peringatan secara lisan dan penindakan langsung
b. Peringatan secara tertulis
c. Pemanggilan orang tua/wali peserta didik
d. Skorsing tidak boleh mengikuti pelajaran
e. Dikembalikan kepada orang tua/wali
2. Setiap guru/pegawai berhak melakukan peringatan secara lisan dan penindakan
langsung kepada setiap peserta didik yang melakukan pelanggaran tata tertib.
3. Setiap guru/pegawai yang telah melakukan peringatan secara lisan dan
penindakan langsung terhadap peserta didik untuk segera melaporkan kepada
Wali Kelas /guru BK berkaitan dengan pelanggaran tata tertib yang dilakukan
oleh peserta didik untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
4. Peringatan Secara Lisan dan Penindakan Secara Langsung.
Diberlakukan bagi peserta didik yang melanggar tata tertib yang bersifat
Kategori Ringan :
a. Tidak mematuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam Bab II Kewajiban-
kewajiban peserta didik
b. Melanggar larangan-larangan sebagaimana diatur dalam Bab II.
c. Penindakan langsung dapat berupa hukuman pembinaan yang bersifat
mendidik.
5. Peringatan secara tertulis diberikan oleh sekolah dilengkapi dengan data
pelanggaran yang telah dilakukan oleh data pelanggaran yang telah dilakukan
peserta didik berdasarkan laporan dari BK.
6. Peringatan secara tertulis diberlakukan bagi peserta didik yang melanggar tata
tertib yang bersifat pembinaan awal :
a. Melanggar kewajiban Bab II secara berulang kali.
b. Tidak mengindahkan peringatan secara lisan dan penindakan secara
langsung sebanyak 3 kali sebagaimana ketentuan Bab VIII pasal 13 ayat 2.
c. Melanggar larangan-larangan sebagaimana diatur dalam Bab II.
d. Peringatan tertulis berupa : surat pemberitahuan kepada orang tua/wali
dan surat pernyataan/perjanjian yang diketahui oleh orang tua/wali
e. Peringatan tertulis untuk sebuah pelanggaran diberlakuakan sebanyak 3 kali
dan selebihnya dilakukan tahapan pemanggilan orang tua/wali peserta
didik.
7. Pemanggilan orang tua/wali peserta didik yang melakukan pelanggaran
dilakukan oleh BK dan diketahui oleh Kepala Sekolah.
8. Pemanggilan Orang tua/Wali peserta didik diberlakukan bagi peserta didik yang
melanggar tata tertib yang bersifat pembinaan bersama :
a. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab VIII
pasal 13 ayat 2 dan 3.
b. Melanggar larangan-larangan sebagaimana diatur dalam Bab II.
c. Pemanggilan orang tua bisa digantikan oleh wali jika orang tua sudah
meninggal, orang tua sakit keras atau tidak berada di dalam wilayah tempat
tinggal yang sama dengan peserta didik.
d. Pemanggilan orang tua/wali peserta didik yang bersifat mendesak dapat
dilakukan melalui telepon atau secara komunikasi lainnya.
9. Skorsing tidak boleh mengikuti pelajaran diberlakukan bagi peserta didik yang
melanggar tata tertib yang bersifat peringatan keras :
a. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab VIII
pasal 13 ayat 2, ayat 3, dan ayat 4.
b. Melanggar larangan-larangan sebagaimana Bab II.
c. Melanggar tahapan-tahapan pembinaan yang dilakukan : peringatan secara
lisan, peringatan secara tertulis, pemanggilan orang tua/wali peserta didik.
10. Dikembalikan Kepada Orang Tua/Wali diberlakukan bagi peserta didik yang
melanggar tata tertib yang memiliki kategori berat :
a. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab VIII
pasal 13 ayat 2, ayat 3, ayat 4 dan ayat 5.
b. Melanggar larangan-larangan sebagaimana diatur dalam Bab II.
Pasal 15

Kasus Pribadi

1. Kasus pribadi dimaksudkan sebagai kasus bukan pelanggaran tata tertib peserta
didik.
2. Penanganan dilakukan oleh wali kelas, guru BK dan orang tua/wali peserta
didik.

BAB X

PENUTUP

Pasal 16

1. Tata tertib ini wajib dihayati dan dilaksanakan oleh seluruh Peserta didik SMA
Negeri 1 Sebatik dengan penuh rasa tanggung jawab.

2. Segala sesuatu yang belum dan atau tidak diatur dalam tata tertib ini akan
ditentukan kemudian berdasarkan musyawarah Kepala Sekolah dan Dewan
Guru atau dengan pihak-pihak yang terkait

3. Dengan berlakunya tata tertib yang baru ini, maka tata tertib yang lama
dinyatakan tidak berlaku lagi.

4. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dinyatakan berlaku sah di
SMA Negeri 1 Jakarta. Apabila di kemudian hari terdapat hal-hal yang belum
termasuk ke dalam aturan ini maka sanksi yang diberikan disesuaikan dengan
skor pelanggaran yang dilakukan Peserta didik setelah terlebih dahulu
dilakukan musyawarah dengan pihak-pihak terkait.

Ditetapkan di : Sebatik
Pada Tanggal : Juli 2022
Kepala Sekolah

SUDIRMAN, S.Pd
NIP. 19711231 200502 1 002

Anda mungkin juga menyukai