Anda di halaman 1dari 21

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMAN 1 KUARO

TAHUN AJARAN 2023-2024


PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KUARO
Jl.Pattimura, desa Padangjaya Kecamatan Kuaro
Kode Pos 76281
E-mail : sman1.kuaro@gmail.com Website : www.sman1-
kuaro.sch.id

KEPUTUSAN KEPALA SMA NEGERI 1 KUARO


NOMOR : 422/308/SMAN1K/VII/2023

TENTANG

TATA TERTIB PESERTA DIDIK

Menimbang :
Bahwa dalam rangka pelaksanaan Permendiknas Nomor 19
tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Dasar
dan Menengah perlu menetapkan Peraturan Sekolah tentang
Tata tertib Peserta Didik.

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2007 tentang sistem


Pendidikan nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional pendidikan

1
3. Permendikbud Nomor 45 tahun 2014, tentang Pakaian
Seragam Sekolah bagi Peserta Didik pada jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Kuaro
Tahun 2022/2023.
5. Kurikulum Merdeka Mandiri SMA Negeri 1 Kuaro Tahun
2022/2023
6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan
Teknologi No 50 Tahun 2022 Tentang peraturan seragam
Peserta didik jenjang sekolah dasar dan menengah.

Menetapkan :

PERATURAN SEKOLAH TENTANG TATA TERTIB


PESERTA DIDIK

BAB I

PENGERTIAN

Ketertiban berarti kondisi dinamis yang menimbulkan keserian


keselarasan dan keseimbangan dalam tata hidup bersama
sebagai makhluk Tuhan dalam kehidupan sekolah. Kondisi itu
mencerminkan keteraturan dalam pergaulan dalam
penggunaan dan pemeliharaan sarana/prasarana, pengunaan
waktu , pengelolaan administrasi dan dalam mengatur
hubungan dengan masyarakat dan lingkungannya. Ketertiban
sekolah dituangkan dalam Tata Tertib Peserta didik dan
disusun dengan operasional untuk mengatur tingkah laku dan
sikap hidup peserta didik.

Dalam Tata tertib Peserta didik memuat:


1. Hal-hal yang merupakan hak-hak dan kewajiban peserta
didik.
2. Hal-hal yang dianjurkan.
3. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan atau larangan.
4. Konsekuensi/Pembinaan yang harus dilakukan/diterima
2
BAB II

HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA DIDIK

Pasal 1
Hak Siswa SMA Negeri 1 Kuaro

1. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam memperoleh


pendidikan di SMA Negeri 1 Kuaro
2. Menggunakan sarana dan prasarana pendidikan yang
tersedia dengan penuh tanggung jawab.
3. Mendapatkan perlindungan dari sekolah terhadap
ancaman atau gangguan dari dalam maupun dari luar
sekolah selama mengikuti proses pembelajaran.
4. Mendapatkan pembinaan sesuai dengan aturan
sekolah bagi peserta didik yang membutuhkan
5. Berdoa sebelum memulai pelajaran dan setelah jam
pelajaran berakhir dengan pemimpin secara bergiliran
6. Mendapatkan layanan Bimbingan dan Konseling secara
maksimal dari sekolah sesuai dengan bidang-bidang
layanan yang diberikan
7. Mendapatkan kenyamanan saat proses pembelajaran
berlangsung
8. Mendapatkan rasa kasih sayang dari pihak sekolah
(Pendidik dan Tenaga Keependidikan)
9. Mendapatkan pendidikan agama, sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang dianut
10. Mendapatkan kesempatan yang sama dalam
mengembangkan bakat, minat melalui program
pengembangan diri dan ekstra kurikuler
11. Menjadi anggota dan pengurus Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS)
12. Mendapatkan nilai sesuai dengan bakat dan
kemampuannya secara adil dan obyektif

3
13. Mendapatkan kebebasan berpendapat sesuai dengan
aturan yang berlaku
14. Mendapatkan kebebasan untuk memberikan kritik dan
saran demi kemajuan sekolah melalui saluran yang
berlaku (OSIS, MPK, Wali Kelas, Guru BK, Kepala
Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah, Komite Sekolah)
dengan mengedepankan prinsip ikut handarbeni dan
tanggung jawab secara moral
15. Mendapatkan perawatan medis sesuai dengan pos
UKS.

Pasal 2
Kewajiaban Kehadiran Peserta Didik

1. Peserta didik tiba disekolah sebelum pukul 07.30 WITA


2. Melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)/
Pembiasaan Baik Sekolah (PBS) 15 menit sebelum jam
pelajaran dimulai
3. Keterlambatan lebih dari 5 menit diperbolehkan masuk
kelas atau mengikuti pelajaran setelah menyelesaikan
serangkaian kegiatan yang diatur dalam Prosedur
Operasional Standar penanganan siswa terlambat
4. Apabila siswa tidak masuk karena sakit, atau ijin harus
mengirimkan surat ijin yang sah dari orang tua/wali
murid pada hari itu juga atau memberikan informasi
lewat telepon/SMS apabila tidak sempat mengirimkan
atau menitipkan surat ke sekolah, dengan catatan di
susulkan surat tertulis apabila sudah masuk. Adapun
nomor yang dihubungi adalah 081346858705 atau ke
nomor wali kelas masing-masing.
5. Jumlah hadir selama satu semester sekurang-
kurangnya 90% hari efektif sekolah, dan apabila tidak
terpenuhi maka akan dipertimbangkan atau dinyatakan

4
tidak memenuhi syarat untuk perpindahan fase/Naik
kelas.
6. Apabila surat ijin siswa tidak dapat dipertanggung
jawabkan maka akan dilakukan pembinaan.
7. Apabila siswa akan meninggalkan kelas atau sekolah
sebelum jam belajar sekolah berakhir dikarenakan sakit
atau ijin dengan keperluan yang lain, harus meminta ijin
kepada semua guru di bidang studi yang akan di
tinggalkan, dan baru boleh meninggalkan sekolah
setelah mendapat surat ijin meninggalkan sekolah dari
guru piket dan tim STP2K (Satuan Tugas Pelaksana
Pembinaan Kesiswaan).
8. Apabila siswa akan meninggalkan kelas atau tidak
mengikuti pelajaran karena keperluan tertentu harus
meminta ijin kepada guru yang mengajar di kelas yang
bersangkutan dan meminta surat ijin dari guru piket,
surat ijin ditinggalkan di kelas dan mengembalikan surat
ijin meninggalkan sekolah yang dibawa setelah ditanda
tangani orangtua/wali atau lembaga atau instansi yang
dituju.
9. Wajib mengikuti semua kegiatan belajar mengajar sejak
jam pertama hingga jam terakhir serta pulang secara
bersama-sama setelah tanda bel terakhir dibunyikan.
10. Berada di dalam kelas pada jam-jam kegiatan belajar
mengajar dan tetap berada di lingkungan sekolah pada
saat jam istirahat.
11. Wajib mengikuti atau menjadi petugas upacara bendera
atau upacara lain yang ditentukan oleh sekolah, dengan
ketentuan :
12. Petugas upacara hadir pukul 07.15 dan segera
menyiapkan diri di lapangan upacara.
13. Memakai seragam sesuai dengan ketentuan dalam
BAB 2 Pasal 2 atau ketentuan lain yang berlaku
14. Bagi yang berhalangan mengikuti upacara karena sakit
atau kurang sehat, siswa dapat istirahat di ruang UKS
(bagi yang sakit) dan duduk di tempat yang telah

5
disediakan untuk mengikuti upacara (bagi yang kurang
sehat).
15. Bagi yang ditunjuk sebagai petugas upacara wajib
melaksanakan dengan sungguh-sungguh dan penuh
tanggung jawab

Pasal 3
Kewajiban Pakaian Seragam Sekolah

1. Mengenakan pakaian seragam OSIS lengkap dengan


atributnya pada hari senin dan selasa serta pada hari-
hari upacara yang ditentukan, dan mengenakan
pakaian seragam batik lengkap dengan atributnya pada
hari Rabu dan Kamis.
2. Mengenakan pakaian seragam pramuka lengkap
dengan atributnya pada hari Jum’at sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3. Bersepatu hitam bertali dan berkaos kaki putih panjang
(15 cm) pada hari senin sampai dengan kamis dan
berkaos kaki hitam panjang (15 cm) pada hari Jum’at
4. Mengenakan ikat pinggang yang ditentukan oleh
sekolah.
5. Potongan dan bahan pakaian seragam serta atribut
sesuai dengan ketentuan/model yang telah ditentukan
oleh sekolah ,antara lain:
6. Siswa : celana tidak komprang dan tidak berujung
pensil.
7. Siswi : rok panjang, sesuai ukuran badan dan tidak
ketat.
8. Pakaian seragam dalam keadaan bersih dan rapi (tidak
kotor/lusuh).
9. Bagi siswa yang menggunakan kerudung, diwajibkan
kerudung model kain segi empat, kecuali ada jam
olahraga boleh menggunakan model kerudung praktis
6
(blusukan). Ketentuan tentang warna kerudung sebagai
berikut.
10. Pada saat memakai seragam OSIS (abu-abu putih) dan
batik, kerudung berwarna putih.
11. Pada saat memakai pakaian pramuka, kerudung
berwarna coklat seperti bawahan, polos dan tidak
transparan.
12. Baju bagian bawah dimasukan pada celana/rok
sehingga nampak ikat pinggangnya.
13. Mengenakan topi sekolah pada saat uppacara bendera.
14. Memakai seragam kaos dan training olah raga pada
saat pelajaran olahraga.

Pasal 4

Kewajiban Menjaga Lingkungan sekolah

1. Ikut menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan


sekolah.
2. Membuang sampah pada tempat yang sudah di
sediakan.
3. Membersihkan ruang kelas setiap hari oleh petugas
piket kelas masing masing.
4. Mengatur Kendaraan pada tempat parkir sekolah
secara teratur dan rapi serta di kelompokan
berdasarkan yang telah di sediakan oleh sekolah.
5. Tidak melakukan coret mencoret pada dinding ataupun
meja belajar.
6. Ikut menjaga kelestarian tanaman sekolah.
7. Tidak merusak sarana / prasarana yang ada di
sekolah.

7
Pasal 5

Etika, Estetika, Sopan Santun, dan Pembiasaan Budaya


Sekolah

1. Menghormati seluruh warga sekolah SMA Negeri 1 Kuaro


: Kepala Sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan serta
peserta didik yang lain .
2. Bersikap sopan santun kepada semua warga SMA Negeri
1 Kuaro.
3. Menjunjung tinggi kultur dan adat budaya ketimuran yang
berlaku di masyarakat, keluarga dan sekolah.
4. Bagi siswa putri tidak berdandan mencolok dan
menggunakan perhiasan, serta tidak boleh mengecat kuku
menggunakan kutek..
5. Rambut ditata dengan rapi dan tidak di cat. Untuk siswi
yang rambutnya melebihi pundak wajib diikat, untuk siswa
putra rambut tidak boleh gondrong.
6. Bagi siswa putra tidak diperkenakan mengenakan
perhiasan/ assesoris yang tidak selayaknya dikenakan
siswa putra (anting-anting, gelang, kalung)
7. Berbicara sopan, baik terhadap pendidik dan tenaga
kependidikan maupun teman-teman sekolah.
8. Saling hormat-menghormati sesama siswa SMA Negeri 1
Kuaro.
9. Menjaga keamanan dan ketertiban selama di sekolah
maupun pulang sekolah.
10. Melepas sepatu apabila memasuki ruangan yang
mengharuskan demikian (Mushola, laboratorium,
perpustakaan dan sebagainya)
11. Setiap peserta didik wajib melaksanakan 7K (ketertiban,
keamanan, kesehatan, kebersihan, keindahan,
kekeluargaan, kerindangan, dan keamanan) dan 5 S
(Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun).
12. Setiap peserta didik yang menemukan barang atau uang
wajib menyerahkan kepada Bapak/Ibu guru dan
Keamanan Sekolah (Satpam). Barang atau uang yang
8
ditemukan apabila dalam jangka waktu satu minggu
setelah diumumkan tidak ada yang mengambil, maka akan
menjadi milik sekolah.
13. Menggunakan Media sosial secara proporsional dan
positif.
14. Memberi saran dan masukan demi kemajuan sekolah
melalui media dan forum yang tidak berpotensi
menjatuhkan harkat martabat dan kredibilitas SMA Negeri
1 Kuaro.

Pasal 6

Kewajiban Administrasi sekolah

1. Menyelesaiakan pembayaran keuangan yang bersifat


incidental
2. Meminjam dan mengembalikan buku-buku perpustakaan
sesuai dengan ketentuan yang di tentukan oleh
perpustakaan.
3. Memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah secara
benar sesuai dengan fungsinya.

Pasal 7

Kewajiban Kegiatan dalam Mengikuti Kegiatan


Ekrakurikuler dan pengambangan diri

1. Wajib mengikuti ekstra kulikuler / pengembangan diri


sekurang-kurangnya satu jenis kegiatan ekstra
kulikuler / pengembangan diri bagi kelas X dan kelas
XI.
2. Wajib mengikuti kegiatan lain yang ditentukan oleh
sekolah.

9
BAB III

LARANGAN-LARANGAN DAN KETENTUAN KHUSUS

Pasal 1

Selama menjadi peserta didik SMAN 1 Kuaro, dilarang :

1. Melanggar kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi oleh


siswa sebagaimana pada bab II.
2. Meninggalkan sekolah sebelum berakhirnya kegiatan
belajar mengajar tanpa ijin (bolos).
3. Berkeliaran atau berada di luar kelas pada saat jam-jam
kegiatan belajar mengajar.
4. Berkeliaran di luar lingkungan sekolah pada saat jam-jam
kegiatan belajar mengajar maupun istirahat. Termasuk
mencari atau membeli makanan di luar sekolah
5. Membawa sepeda motor ke dalam lingkungan sekolah
dengan kecepatan diatas 40 km Perjam.
6. Mengendarai sepeda pada jam pelajaran di halaman
sekolah.
7. Membawa uang saku berlebihan.
8. Bertingkah/berteriak-tiriak dan berbuat onar yang
mengundang kerawanan sekolah.
9. Berinteraksi sosial baik sesama jenis maupun lawan jenis
yang bertentangan dengan norma : Agama, sopan santun,
suslia, di dalam lingkungan sekolah baik pada saat jam
sekolah maupun di luar jam sekolah.
10. Membawa senjata tajam atau sejenisnya,yang
diperkirakan dapat dipergunakan untuk hal-hal yang
membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
11. Berkelahi diantara sesama siswa SMAN 1 Kuaro, mapun
siswa / orang lain di luar SMA Negeri 1 Kuaro.
12. Merokok selama masih di lingkungan sekolah dan di luar
sekolah selama masih menggunakan seragam sekolah
13. Berjudi atau hal-hal yang diindikasikan berjudi.
10
14. Mengambil barang-barang milik sekolah maupun milik
temannya sendiri yang bukan miliknya.
15. Melakukan pemerasan atau sejenisnya yang diindikasikan
premanisme.
16. Melakukan pelecehan/penghinaan kehormatan martabat
guru , karyawan maupun sesama peserta didik.
17. Membawa buku bacaan / kaset video ataupun hp yang
memuat video pornografi dan porno Serta ujaran
kebencian.
18. Membawa / mengkonsumsi / mengedarkan obat-obat
terlarang ( Narkoba) maupun minuman keras, baik di
sekolah ataupun di luar sekolah.
19. Melakukan Tindakan Pelecehan seksual dan perbuatan
tidak senonoh.
20. Menikah, hamil atau menghamili, sesama peserta didik
SMAN 1 Kuaro ataupun dengan pihak lain.
21. Membawa, memiliki, meminjam, menggunakan barang-
barang sekolah tanpa sepengetahuan petugas yang diberi
kewenangan.
22. Melakukan semua tindakan dalam kategori kriminal
(berkelahi, melakukan terror, dan sebagainya).
23. Bertato atau tanda-tanda lain yang melanggar norma yang
berlaku.
24. Memalsukan dokumen administrasi sekolah.
25. Mengoperasikan HP diluar ketentuan. Ketentuan tentang
HP dan yang sejenisnya diatur pada Bab III pasal 2,
tentang ketentuan khusus penggunaan HP.
26. Mengoperasikan Laptop dan yang sejenisnya selain untuk
kegiatan pembelajaran.
27. Melakukan provokasi yang mengakibatkan suasana
pembelajaran tidak kondusif.
28. Menjadi anggota, pengurus, pendukung baik langsung
maupun tidak langsung organisasi sosial ataupun politik
yang dilarang oleh pemerintah Indonesia atau masyarakat
Internasional.

11
Pasal 2

Ketentuan Khusus Tentang Penggunaan HP

Hand Phone atau yang sejenisnya merupakan Teknologi


Informasi dan Komunikasi yang harus dimanfaatkan secara
bijak untuk kepentingan-kepentingan yang membawa
kemajuan, kecerdasan dan kebaikan, termasuk dalam proses
pembelajaran. Untuk itu penggunaan HP atau yang sejenisnya
bagi peserta didik SMA Negeri 1 kuaro diataur sebagai berikut:

1. Pada jam pembelajaran siswa diperbolehkan


mengoperasikan dan atau membawa HP atau yang
sejenisnya apabila ada perintah dari guru yang mengajar
pada jam tersebut sebagai sarana untuk mendukung
proses pembelajaran. Apabila tidak ada perintah dari guru
yang mengajar maka HP atau yang sejenisnya disimpan di
tas masing-masing dalam keadaan non aktif atau off.
2. HP atau yang sejenisnya yang dibawa ke sekolah harus
memenuhi ketentuan :
3. Tidak di password.
4. Tidak berisi gambar, film, video, animasi, ujaran dan cerita
yang mengandung atau dindikasikan mengandung
pornografi atau pornoaksi, serta bermuatan SARA.
5. Tidak berisi ujaran kebencian, sara, radikalisme, terorisme
atau provokasi atau hal lain yang dapat mengarah pada
disintegrasi.
6. Pihak sekolah tidak bertanggungjawab terhadap terjadinya
kerusakan atau kehlangan HP.
7. Dalam rangka menegakkan ketertiban dan kedisiplinan,
sekolah yang dalam hal ini Tim SPT2K berhak
mengadakan pemeriksaan untuk mengetahui konten HP
atau yang sejenisnya tanpa ada pemberitahuan
sebelumnya.
8. Peserta Didik yang membawa dan atau mengoperasikan
HP atau yang sejensnya diluar ketentuan yang tersebut
pada ketentuan 1 dan 2 akan dikenai sanksi dan
12
pembinaan secara khusus sesuai dengan ketentuan.
Ketentuan dimaksud adalah :
9. HP atau yang sejenisnya ditahan pihak sekolah dan
dikembalikan kepada yang bersangkutan melalui orangtua
atau wali setelah menjalani proses pembinaan.
10. Rentang waktu penahanan HP atau yang sejenisnya
tergantung pada berat atau ringanya pelanggaran yang
dilakukan dan jenis pembinaan yang diberlakukan serta
keseriusan dalam menjalani proses pembinaan.
11. Apabila terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh lamanya
penahanan, maka pihak sekolah tidak bertanggungjawab.
12. Hal-hal lain yang belum di diatur dalam ketentuan ini akan
diatur kemudian baik secara lisan atau tertulis dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ketentuan
ini.

13
BAB IV
KONSEKUENSI DAN PEMBINAAN

Pasal 1

Tahap Pembinaan

Apabila siswa berprilaku/bertutur kata dan melanggar larangan-


larangan seperti tersebut di atas , maka akan diberikan sanksi
oleh sekolah berupa:

1. Peringatan secara lisan dan penindakan secara langsung.


2. Peringatan secara tertulis.
3. Pemanggilan orang tua / wali peserta didik.
4. Skorsing tidak boleh mengikuti pelajaran
5. Dikembalikan kepada Orang tua / Wali.
6. Dikeluarkan dari sekolah dengan tidak hormat.

Pasal 2

Pembinaan Secara Lisan


dan Konsekuensi Secara Langsung

Diberlakukan bagi siswa yang melangar tata tertib peserta didik


yang bersifat kategori ringan :

1. Tidak mematuhi kewajiban-kewajiban siswa.


2. Melanggar larangan-larangan sebagaimana Bab III pasal 1 :
3. Berkeliaran atau berada di luar kelas pada saat jam-jam
kegiatan belajar mengajar.
4. Membawa uang saku berlebihan.

14
5. Bertingkah / berteriak-teriak dan berbuat onar yang
mengundang kerawanan sekolah.
6. Berpacaran di lingkungan seolah baik pada saat jam-jam
sekolah maupun di luar jam sekolah.
7. Membawa buku bacaan / kaset video ataupun HP yang
memuat Video pornografi.
8. Penindakan langsung dapat berupa hukuman pembinaan
bersifat mendidik.

Pasal 3

Pembinaan secara tertulis

Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta


didik yang bersifat pembinaan awal :

1. Melanggar kewajiban sebagaimana Bab II secara berulang


kali.
2. Tidak mengindahkan peringatan secara lisan dan
penindakan secara langsung sebanyak 3 kali
sebagaimana ketentuan Bab IV Pasal 2.
3. Melanggara larangan-larangan sebagaimana Bab III Pasal
1:
4. Membawa senjata tajam atau sejenisnya.
5. Merokok selama masih mengenakan seragam sekolah
baik di sekolah maupun di luar sekolah.
6. Membawa sepeda motor ke dalam sekolah.
7. Berkeliaran di luar lingkungan sekolah pada saat proses
kegiatan belajar mengajar maupun istirahat.
8. Mengendarai sepeda pada jam pelajaran di halaman
sekolah.
9. Bertingkah / berbicara berteriak-teriak dan membuat onar
yang mengundang kerawanan sekolah.
10. Berpacaran di lingkungan sekolah baik pada saat jam-jam
sekolah maupun di luar jam sekolah.
15
11. Meninggalkan sekolah sebelum berakhirnya kegiatan
belajar mengajar tanpa izin(bolos).
12. Memalsukan dokumen.
13. Peringatan tertulis berupa :
14. Surat pemberitahuan kepada orang tua / wali.
15. Surat pernyataan / janji siswa yang diketahui oleh orang
tua / wali
16. Peringatan tertulis untuk sebuah pelanggaran diberlakukan
sebanyak-banyaknya 3 kali lebih bila dipandang perlu dan
selebihnya dilakukan tahapan pemanggilan orang tua / wali
murid peserta didik.

Pasal 4

Pemanggilan orang tua / wali peserta didik

Diberlakukan bagi siwa yang melanggar tata tertib peserta didik


yang bersifat pembinaan bersama:

1. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan


pada Bab IV pasal 2 dan pasal 3.
2. Melanggar larangan-larangan sebagaimana Bab III pasal 1 :
3. Membawa buku bacaan / kaset video ataupun hp yang
memuat video pornogarafi.
4. Berkelahi diantara sesama siswa SMA Negeri 1 kuaro
maupun siswa / orang lain di luar SMA Negeri 1 kuaro.
5. Mengambil barang-barang baik milik sekolah maupun milik
teman yang bukan miliknya.
6. Berjudi atau hal-hal yang bias diindikasikan perjudian.
7. Melakukan pemerasan atau sejenisnya yang bersifat atau
diindikasikan premanisme.
8. Melakukan pelecehan / penghinaan kehormatan dan
martabat guru, karyawan maupun sesama peserta didik.
3. Melakukan Pelanaggaran Bab III pasal 2.

16
4. Pemanggilan orang tua atau wali peserta didik yang bersifat
mendesak dan dilakukan melalui telepon atau sarana
komunikasi lainnya.

Pasal 5

Konsekuensi tidak boleh mengikuti pelajaran

Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta


didik yang bersifat peringatan Keras :

1. Telah melaui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan


pada Bab IV pasal 2, pasal 3 dan pasal 4.
2. Melanggar larangan-larangan sebagaimana Bab III pasal 2,
pasal secara berulang.
3. Melanggar tahapan-tahapan pembinaan yang telah
dilakukan seperti peringatan secara lisan, peringatan secara
tertulis, pemanggilan orang tua atau wali peserta didik.

Pasal 6

Dikembalikan kepada orang tua atau wali

Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta


didik yang bersifat dengan Kategori berat :

1. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan


pada Bab IV pasal 2, pasal 3, pasal 4 dan pasal 5.
2. Melanggar larangan-larangan sebagaimana Bab III pasal 1 :
3. Membawa/mengkonsumsi/mengedarkan obat-obatan
terlarang (Narkoba) maupun minuman keras, baik disekolah
maupun diluar sekolah.
4. Menikah dan atau hamil.

17
5. Menjalani proses hukum tindak pidana oleh pihak kepolisian.
6. Melakukan penghasutan atau sejenisnya yang bernuansa
SARA

Pasal 7

Dikeluarkan dari sekolah dengan tidak hormat

Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta


didik yang bersifat dan Kategori amat sangat berat :

1. Telah melalui tahapan pembinaan bagi sebagaimana


disebutkan pada Bab IV pasal 2, 3, 4 dan 5 dan diindikasikan
sudah tidak memungkinkan dilakukan pembinaan.
2. Pelecehan Seksual dan perbuatan Tidak senonoh.
3. Berbuat onar dan mengganggu Stabilitas sekolah.
4. Pengguna dan pengedar narkoba
5. Melakukan tindak pidana berat.

18
BAB V

MEKANISME PENANGANAN KASUS

Pasal 1

Kasus Pelanggaran Tata Tertib Peserta Didik

1. Tahapan penanganan kasus pelanggaran tata tertib


peserta didik :
2. Peringatan secara lisan dan penindakan langsung.
3. Peringatan secara tertulis.
4. Pemanggilan orang tua / wali peserta didik
5. Skorsing tidak boleh mengikuti pelajaran.
6. Dikembalikan kepada orang tua / wali.
7. Dikeluarkan dari sekolah dengan tidak hormat.
8. Setiap guru / karyawan berhak melakukan peringatan
secara lisan dan penindakan langsung kepada setiap
siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib peserta
didik.
9. Setiap guru / karyawan yang telah melakukan peringatan
secara lisan dan penindakan langsung terhadap siswa,
untuk segera melaporkan kepada wali kelas / guru BP / BK
berkaitan dengan pelanggaran tata tertib peserta didik
yang dilakukan oleh siswa untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut.
10. Tim STP2K memiliki wewenang melakukan peringatan
secara lisan dan penindakan langsung serta menetapkan
dan memberikan status pelanggaran kepada peserta didik
yang secara nyata melakukan pelanggaran.
11. Peringatan secara tertulis diberikan oleh sekolah
dilengkapi dengan data pelanggaran yang telah dilakukan
siswa berdasar usulan dari STP2K
12. Tim STP2K memberikan laporan penanganan
pelanggaran siswa kepada BK untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut.

19
13. Pemanggilan orang tua / wali peserta didik yang
melakukan pelanggaran dilakukan oleh BK dan diketahui
oleh kepala sekolah.
14. Dalam hal sanksi berat dan sangat berat siswa
dikembalikan kepada orang tua / wali dan dikeluarkan dari
sekolah tidak dengan hormat dilakukan setelah melalui
rapat dewan guru atau Tim STP2K dalam format
konferensi kasus

Pasal 2

Kasus pribadi

1. Kasus pribadi dimaksudkan sebagai kasus bukan


bersifat pelanggaran tata tertib peserta didik.
2. Penanganan dilakukan oleh wali kelas, guru BK dan
orang tua / wali peserta didik.

Bab VI

LAIN-LAIN

Hak-hal yang bersifat khusus yang diberlakukan bagi peserta


didik yang memiliki talenta/kebutuhan khusus akan diatur
tersendiri dan tidak berlaku selain peserta didik dimaksud.

20
Bab VII

PENUTUP

1. Peraturan sekolah ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


2. Hal-hal yang belum diatur pada peraturan sekolah ini
akan diatur kemudian dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Tata Tertib ini.

Ditetapkan di : Kuaro, Tanggal : 23 Juli 2023

Kepala SMA Negeri 1 Kuaro

Suratman, S.Pd
NIP. 19700413 199412 1 002

21

Anda mungkin juga menyukai