Tentang
MEMUTUSKAN
BAB I
PENGERTIAN
1. Ketertiban berarti kondisi dinamis yang menimbulkan keserasian, keselarasan dan
keseimbangan dalam tata hidup bersama sebagai makhluk Tuhan. Dalam kehidupan
sekolah, kondisi itu mencerminkan keteraturan dalam pergaulan, dalam penggunaan dan
pemeliharaan sarana/prasarana, penggunaan waktu, pengelolaan administrasi dan dalam
mengatur hubungan dengan masyarakat dan lingkungannya.
2. Ketertiban sekolah dituangkan dalam Tata Tertib Peserta Didik, dan disusun secara
Operasional untuk mengatur tingkah laku dan sikap hidup peserta didik.
3. Dalam Tata Tertib Peserta didik memuat :
a. Hal-hal yang diharuskan atau diwajibkan.
b. Hal-hal yang dianjurkan.
c. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan atau larangan.
d. Sanksi-sanksi / hukuman bagi pelanggar.
BAB II
KEWAJIBAN PESERTA DIDIK
b. Mengenakan pakaian seragam batik sekolah pada hari Rabu dan Kamis
c. Mengenakan pakaian seragam pramuka lengkap dengan atributnya pada hari Jumat
dan Sabtu
2. Bersepatu Hitam bertali dan berkaos kaki putih panjang pada hari Senin sampai dengan
Kamis dan berkaos kaki hitam panjang pada hari Jumat dan Sabtu
3. Mengenakan ikat pinggang yang telah ditentukan oleh sekolah
4. Potongan dan bahan pakaian seragam serta atribut sesuai dengan ketentuan/model yang
telah ditetapkan oleh sekolah.
5. Pakaian seragam dalam keadaan bersih dan rapi (tidak kotor/lusuh).
6. Baju bagian bawah dimasukan pada celana/Rok sehingga tampak ikat pinggangnya.
7. Mengenakan Topi sekolah saat Upacara bendera.
Pasal 1: Larangan
1. Melanggar kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi oleh peserta didik sebagaimana
pada BAB II.
2. Meninggalkan sekolah sebelum berakhirnya kegiatan belajar mengajar tanpa ijin (bolos)
3. Berkeliaran atau berada di luar kelas pada saat jam-jam kegiatan belajar mengajar
4. Berkeliaran di luar lingkungan sekolah pada saat jam-jam kegiatan belajar mengajar
maupun istirahat
5. Memarkir sepeda di luar pagar sekolah.
6. Mengendarai sepeda pada jam pelajaran di halaman sekolah.
7. Membawa uang saku secara berlebihan.
8. Bertingkah/berbicara teriak-teriak dan berbuat onar yang mengundang kerawanan
sekolah.
9. Membawa senjata tajam atau sejenisnya, yang diperkirakan dapat dipergunakan untuk
hal-hal yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
10. Berkelahi diantara sesama peserta didik, maupun peserta didik/orang lain di luar sekolah.
11. Merokok selama masih mengenakan seragam sekolah baik di sekolah maupun di luar
sekolah.
12. Berjudi atau hal-hal yang bisa diindikasikan perjudian.
13. Mengambil barang–barang baik milik sekolah maupun milik teman yang bukan miliknya
14. Melakukan pemerasan atau sejenisnya yang bersifat atau diindikasikan Premanisme.
15. Melakukan pelecehan/penghinaan kehormatan martabat guru, karyawan maupun sesama
peserta didik.
16. Membawa buku bacaan/kaset Video ataupun HP yang memuat konten pornografi .
17. Membawa/mengkonsumsi/mengedarkan obat-obat terlarang (Narkoba) maupun
minuman keras, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
18. Pelecehan Seksual dan perbuatan Tidak senonoh
19. Melakukan semua tindakan dalam kategori Tindakan Kriminal.
20. Bertato
21. Memalsukan dokumen administrasi sekolah
22. Menggunakan alat komunikasi elektronik (HP) dalam kegiatan Pembelajaran/Evaluasi
tanpa ijin.
BAB IV
SANKSI
BAB VI
PENUTUP
1. Peraturan sekolah ini diberlakukan sejak tanggal ditetapkan
2. Hal-hal yang belum diatur pada Peraturan sekolah ini akan diatur kemudian
Regulasi
1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
2. Berdasarkan hasil Kongres Persatuan Guru Rebuplik Indonesia (PGRI) pada 21-25
November 1973 tentang Kode Etik Guru.
3. Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Kode Etik dan Kode
Perilaku pegawai Aparat Sipil Negara (ASN).
KEHADIRAN
1. Guru dan pegawai hadir di sekolah pukul 07.00-13.00 WIB
2. Guru dan pegawai absen daftar hadir pada waktu datang.
3. Guru dan pegawai hadir dan absen daftar hadir pada acara peringatan Hari Besar
Nasional dan Keagamaan yang dilaksanakan di luar jam dinas dan atau di luar
sekolah.
4. Guru dan pegawai apabila berhalangan hadir memberi tahu secara tertulis kepada
Kepala Sekolah.
5. Guru dan pegawai apabila berhalangan hadir karena sakit lebih dari tiga hari disertai
dengan surat keterangan dokter.
6. Guru dan pegawai apabila berhalangan hadir karena cuti setelah mendapat
rekomendasi dari Kepala Sekolah
7. Guru dan pegawai apabila terlambat hadir atau meninggalkan sekolah pada waktu jam
dinas harus melapor atau minta izin kepada Kepala Sekolah dan guru piket.
PAKAIAN KERJA
1. Hari Senin dan Selasa berpakaian dinas harian warna khaki.
2. Hari Rabu kemeja warna putih, rok/celana warna hitam atau gelap;
3. Hari Kamis dan Jumat berpakaian batik;
4. Hari Sabtu berpakaian olahraga;
5. Pakaian KORPRI digunakan pada saat peringatan hari KORPRI atau ketentuan yang
diarahkan oleh panitia penyelenggara acara;
6. Pakaian seragam dilengkapi Nama Pegawai, Tanda Pengenal, (Pin KORPRI bagi
PNS/ASN);
7. Ketentuan pakaian seragam tertentu atau hari tertentu diatur dan ditetapkan sesuai
dengan edaran dari pemerintah dan/atau hasil keputusan sekolah.
1. Guru dan pegawai dengan status Komite/Honor BOS yang berhalangan/ tidak hadir di
sekolah, Guru yang tidak menjalankan tugas pokoknya, tidak menjalankan KBM di
kelas, Guru dan pegawai yang tidak hadir di sekolah tanpa pemberitahuan resmi
( Lewat Surat) dengan total ketidakhadiran mencapai 3 hari dalam sebulan akan
mendapat teguran tertulis.
2. Guru dan pegawai yang mendapat teguran tertulis sebanyak 3 kali berturut-turut akan
mendapat surat pemecatan dari sekolah.
3. Bagi guru dan pegawai yang berstatus PNS akan langsung dilaporkan ke Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya.
MASA BERLAKU
1. Peraturan dan Tata Tertib ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2021
2. Segala bentuk kekeliruan dan kekurangan yang terdapat dalam peraturan dan tata
tertib ini akan dilihat kembali pada waktunya