Anda di halaman 1dari 13

KEPUTUSAN

KEPALA SD NEGERI 9 SUNGAI RAYA


Nomor : 012/421.2-SDN.9/I/2020

Tentang

PERATURAN SEKOLAH TENTANG TATA TERTIB PESERTA DIDIK


SD NEGERI 9 SUNGAI RAYA

Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun


2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah perlu menetapkan Peraturan Sekolah tentang Tata Tertib
Peserta Didik.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN SEKOLAH TENTANG TATA TERTIB PESERTA


DIDIK SD NEGERI 9 SUNGAI RAYA
Pertama : Pedoman penilaian terhadap peserta didik, klasifikasi dan pembobotan
pelanggaran, dan jenis sanksi serta pedoman penghargaan terhadap peserta
didik sebagaimana tersebut dalam Lampiran.
Kedua : Guru dan Karyawan berkewajiban dan bertanggungjawab untuk memantau
dan melaporkan (mencatat) masalah ketertiban Peserta didik secara tertulis
kepada Kepala Sekolah.
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat surat keputusan ini dibebankan pada
anggaran sekolah.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Kelima : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini
maka akan diadakan perbaikan seperlunya.

Ditetapkan di : Sungai Raya


Pada Tanggal : 23 Januari 2020
Kepala SD Negeri 9 Sungai Raya,

S.P. Listiyanti, S.Pd.SD., M.M.


NIP. 196504231988072001
TATA TERTIB SEKOLAH

BAB I
PENGERTIAN
1. Ketertiban berarti kondisi dinamis yang menimbulkan keserasian, keselarasan dan
keseimbangan dalam tata hidup bersama sebagai makhluk Tuhan. Dalam kehidupan
sekolah, kondisi itu mencerminkan keteraturan dalam pergaulan, dalam penggunaan dan
pemeliharaan sarana/prasarana, penggunaan waktu, pengelolaan administrasi dan dalam
mengatur hubungan dengan masyarakat dan lingkungannya.
2. Ketertiban sekolah dituangkan dalam Tata Tertib Peserta Didik, dan disusun secara
Operasional untuk mengatur tingkah laku dan sikap hidup peserta didik.
3. Dalam Tata Tertib Peserta didik memuat :
a. Hal-hal yang diharuskan atau diwajibkan.
b. Hal-hal yang dianjurkan.
c. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan atau larangan.
d. Sanksi-sanksi / hukuman bagi pelanggar.

BAB II
KEWAJIBAN PESERTA DIDIK

Pasal 1 : Kehadiran Peserta didik


1. Dua puluh menit sebelum jam pertama peserta didik sudah hadir di sekolah
2. Keterlambatan hadir kurang dari 5 menit diperbolehkan masuk kelas/mengikuti pelajaran
seijin guru Piket.
3. Keterlambatan lebih dari 5 menit tidak diperbolehkan masuk/mengikuti pelajaran dan
akan diberikan ijin masuk pada jam berikutnya setelah mendapat surat ijin dari guru
Piket; sambil menunggu pergantian jam, peserta didik mendapat tugas khusus oleh guru.
4. Apabila peserta didik tidak masuk sekolah karena sakit, atau ijin harus mengirimkan
surat ijin yang sah dari orang tua/wali peserta didik pada hari itu juga atau lewat telepon
sekolah.
5. Jumlah hari hadir selama satu Semester sekurang-kurangnya 95% hari efektif sekolah,
dan apabila tidak terpenuhi maka dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk penentuan
kenaikan kelas.
6. Apabila peserta didik akan meninggalkan sekolah sebelum jam belajar sekolah berakhir
oleh karena sakit atau ijin keperluan lain, harus minta ijin kepada guru dan wali kelas
yang ditinggalkan, dan baru boleh meninggalkan sekolah setelah mendapat surat ijin
meninggalkan sekolah dari guru dan wali kelas.
7. Apabila peserta didik akan meninggalkan kelas atau jam pelajaran harus minta ijin
kepada guru yang mengajar di kelas yang bersangkutan dan surat ijin ditinggalkan di
kelas.
8. Wajib mengikuti semua kegiatan belajar mengajar sejak jam pertama hingga jam
terakhir, serta pulang secara bersama-sama setelah tanda bel pelajaran terakhir
dibunyikan.
9. Berada di dalam kelas pada jam-jam kegiatan belajar mengajar dan tetap berada
dilingkungan halaman sekolah pada saat jam istirahat.
10. Wajib mengikuti Upacara yang ditentukan oleh sekolah.

Pasal 2: Pakaian Seragam Sekolah


1. Mengenakan pakaian seragam sekolah lengkap dengan atributnya pada hari Senin s.d.
Sabtu serta pada hari-hari Upacara yang ditentukan sebagai berikut:
a. Mengenakan pakaian seragam putih-merah lengkap dengan atributnya pada hari
Senin dan Selasa

b. Mengenakan pakaian seragam batik sekolah pada hari Rabu dan Kamis
c. Mengenakan pakaian seragam pramuka lengkap dengan atributnya pada hari Jumat
dan Sabtu
2. Bersepatu Hitam bertali dan berkaos kaki putih panjang pada hari Senin sampai dengan
Kamis dan berkaos kaki hitam panjang pada hari Jumat dan Sabtu
3. Mengenakan ikat pinggang yang telah ditentukan oleh sekolah
4. Potongan dan bahan pakaian seragam serta atribut sesuai dengan ketentuan/model yang
telah ditetapkan oleh sekolah.
5. Pakaian seragam dalam keadaan bersih dan rapi (tidak kotor/lusuh).
6. Baju bagian bawah dimasukan pada celana/Rok sehingga tampak ikat pinggangnya.
7. Mengenakan Topi sekolah saat Upacara bendera.

Pasal 3: Lingkungan Sekolah


1. Ikut menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah.
2. Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
3. Membersihkan ruangan kelas setiap hari oleh petugas Piket Kelas masing-masing.
4. Mengatur sepeda di tempat Parkir Sekolah secara teratur dan rapi serta dikelompokan
sesuai tempat parkir yang telah ditentukan.
5. Tidak melakukan corat-coret baik di dinding maupun meja belajar.
6. Ikut menjaga kelestarian tanaman sekolah.
7. Tidak merusak sarana /prasarana yang ada di sekolah.

Pasal 4: Etika, Estetika dan Sopan Santun


1. Menghormati Kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan SD Negeri 9 Sungai Raya
2. Bersikap sopan dan santun kepada semua warga sekolah.
3. Menjunjung tinggi kultur dan adat budaya
4. Bagi peserta didik putri tidak berdandan secara mencolok dan tidak mengenakan
perhiasan secara berlebihan.
5. Peserta didik putri yang mengenakan jilbab warna polos bahan bukan dari kaos,
ujungnya dipanjangkan (tidak diikat pada leher) dan rambut tidak kelihatan
6. Rambut diatur secara rapi tidak dicat dan untuk peserta didik putra tidak berambut
gondrong.
7. Bagi peserta didik putra tidak mengenakan perhiasan/assesori yang tidak selayaknya
dikenakan peserta didik putra.
8. Berbicara secara santun, baik terhadap guru maupun teman-teman sekolah.
9. Saling hormat-menghormati sesama peserta didik.
10. Menjaga keamanan dan ketertiban selama di sekolah maupun sepulang sekolah.

Pasal 5: Administrasi Sekolah


1. Meminjam dan mengembalikan buku-buku Perpustakaan sesuai dengan ketentuan yang
ditentukan oleh Perpustakaan.
2. Memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah secara benar sesuai dengan pengunaannya.

Pasal 6: Kegiatan Ekstra Kurikuler dan Pengembangan Diri


1. Wajib mengikuti ekstrakurikuler/Pengembangangan Diri sekurang-kurangnya satu jenis
Kegiatan Ekstra Kurikuler /Pengembangan Diri bagi kelas I-VI
2. Wajib mengikuti kegiatan lain yang ditentukan oleh sekolah.
BAB III
LARANGAN

Pasal 1: Larangan
1. Melanggar kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi oleh peserta didik sebagaimana
pada BAB II.
2. Meninggalkan sekolah sebelum berakhirnya kegiatan belajar mengajar tanpa ijin (bolos)
3. Berkeliaran atau berada di luar kelas pada saat jam-jam kegiatan belajar mengajar
4. Berkeliaran di luar lingkungan sekolah pada saat jam-jam kegiatan belajar mengajar
maupun istirahat
5. Memarkir sepeda di luar pagar sekolah.
6. Mengendarai sepeda pada jam pelajaran di halaman sekolah.
7. Membawa uang saku secara berlebihan.
8. Bertingkah/berbicara teriak-teriak dan berbuat onar yang mengundang kerawanan
sekolah.
9. Membawa senjata tajam atau sejenisnya, yang diperkirakan dapat dipergunakan untuk
hal-hal yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
10. Berkelahi diantara sesama peserta didik, maupun peserta didik/orang lain di luar sekolah.
11. Merokok selama masih mengenakan seragam sekolah baik di sekolah maupun di luar
sekolah.
12. Berjudi atau hal-hal yang bisa diindikasikan perjudian.
13. Mengambil barang–barang baik milik sekolah maupun milik teman yang bukan miliknya
14. Melakukan pemerasan atau sejenisnya yang bersifat atau diindikasikan Premanisme.
15. Melakukan pelecehan/penghinaan kehormatan martabat guru, karyawan maupun sesama
peserta didik.
16. Membawa buku bacaan/kaset Video ataupun HP yang memuat konten pornografi .
17. Membawa/mengkonsumsi/mengedarkan obat-obat terlarang (Narkoba) maupun
minuman keras, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
18. Pelecehan Seksual dan perbuatan Tidak senonoh
19. Melakukan semua tindakan dalam kategori Tindakan Kriminal.
20. Bertato
21. Memalsukan dokumen administrasi sekolah
22. Menggunakan alat komunikasi elektronik (HP) dalam kegiatan Pembelajaran/Evaluasi
tanpa ijin.
BAB IV
SANKSI

Pasal 1: Tahapan Sanksi


Apabila peserta didik tidak mentaati kewajiban-kewajiban dan melanggar larangan-larangan
seperti tersebut di atas, maka akan diberikan Sanksi oleh sekolah berupa :
1. Peringatan secara lisan dan penindakan secara langsung
2. Peringatan secara tertulis.
3. Pemanggilan orang tua / wali peserta didik
4. Skorsing tidak boleh mengikuti pelajaran.
5. Dikembalikan kepada Orang tua / wali.
6. Dikeluarkan dari sekolah dengan tidak hormat

Pasal 2: Peringatan Secara Lisan dan Penindakan Secara Langsung


1. Diberlakukan bagi peserta didik yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat
Katagori ringan:
a. Tidak mematuhi kewajiban sebagaimana Bab II Kewajiban-kewajiban Peserta didik
b. Melanggar Larangan–larangan sebagaimana Bab III pasal 1 :
1) Berkeliaran atau berada di luar klas pada saat jam-jam kegiatan belajar mengajar
2) Membawa uang saku secara berlebihan
3) Memarkir sepeda di luar pagar sekolah
4) Bertingkah/berbicara teriak-teriak dan berbuat onar yang mengundang
kerawanan sekolah.
5) Membawa buku bacaan / kaset Video ataupun HP yang memuat Video
pornografi
2. Penindakan langsung dapat berupa hukuman pembinaan yang bersifat mendidik.

Pasal 3: Peringatan Secara Tertulis


1. Diberlakukan bagi peserta didik yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat
pembinaan awal :
a. Melanggar kewajiban sebagaimana Bab II secara berulang kali
b. Tidak mengindahkan peringatan secara linsan dan penindakan secara langsung
sebanyak 3 kali sebagaimana ketentuan Bab IV pasal 2
c. Melanggar Larangan–larangan sebagaimana Bab III pasal 1:
1) Membawa senjata tajam atau sejenisnya
2) Merokok selama masih mengenakan seragam sekolah baik di sekolah maupun
di luar sekolah
3) Berkeliaran di luar lingkungan sekolah pada saat proses kegiatan belajar
mengajar maupun istirahat
4) Mengendarai sepeda pada jam pelajaran di halaman sekolah
5) Bertingkah/berbicara teriak-teriak dan berbuat onar yang mengundang
kerawanan sekolah
6) Meninggalkan sekolah sebelum berakhirnya kegiatan belajar mengajar tanpa ijin
(bolos )
7) Bertato
8) Memalsukan Dokumen
2. Peringatan tertulis berupa :
a. Surat pemberitahuan kepada orang tua / wali
b. Surat pernyataan / janji peserta didik yang diketahui oleh orang tua / wali.
3. Peringatan tertulis untuk sebuah pelanggaran diberlakukan sebanyak-banyaknya 3 kali
dan selebihnya dilakukan tahapan pemanggilan orang tua / wali peserta didik.
Pasal 4: Pemanggilan Orang-tua / Wali Peserta didik
1. Diberlakukan bagi peserta didik yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat
pembinaan bersama:
a. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2 dan
pasal 3
b. Melanggar Larangan–larangan sebagaimana Bab III pasal 1:
1) Membawa buku bacaan/kaset Video ataupun HP yang memuat Video
pornografi.
2) Berkelahi diantara sesama peserta didik, maupun peserta didik / orang lain di
luar sekolah.
3) Mengambil barang–barang baik milik sekolah maupun milik teman yang bukan
miliknya
4) Berjudi atau hal-hal yang bisa diindikasikan perjudian
5) Melakukan pemerasan atau sejenisnya yang bersifat atau diindikasikan
Premanisme
6) Melakukan pelecehan / penghinaan kehormatan dan martabat guru , karyawan
maupun sesama peserta didik
2. Pemanggilan orang tua / wali peserta didik yang bersifat mendesak dapat dilakukan
melalui telpon atau sarana komunikasi lainnya.

Pasal 5: Skorsing Tidak Boleh Mengikuti Pelajaran


Diberlakukan bagi peserta didik yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat
peringatan Keras :
1. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2,
pasal 3 dan pasal 4.
2. Melanggar Larangan–larangan sebagaimana Bab IV pasal 2, pasal 3 dan pasal 4
secara berulang.
3. Melanggar tahapan-tahapan pembinaan yang telah dilakukan : Peringatan secara
lisan, Peringatan secara tertulis, Pemanggilan orang tua / wali peserta didik.

Pasal 6: Dikembalikan Kepada Orang-tua / Wali


Diberlakukan bagi peserta didik yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat dengan
Kategori berat:
1. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2,
pasal 3, pasal 4 dan pasal 5.
2. Melanggar Larangan–larangan sebagaimana Bab III pasal 1 :
a. Membawa/mengkonsumsi/mengedarkan obat-obat terlarang (narkoba) maupun
minuman keras, baik di sekolah maupun di luar sekolah
b. Menjalani proses hukum tindak pidana oleh pihak kepolisian
c. Melakukan penghasutan atau sejenisnya yang bersifat SARA.

Pasal 7: Dikeluarkan dari Sekolah dengan Tidak Hormat


Diberlakukan bagi peserta didik yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat dan
Kategori amat sangat berat :
1. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2,
pasal 3, pasal 4 dan pasal 5 dan diindikasikan sudah tidak memungkinkan dilakukan
pembinaan.
2. Pelecehan Seksual dan perbuatan Tidak senonoh
3. Berbuat onar dan mengganggu Stabilitas sekolah.
BAB V
MEKANISME PENANGANAN KASUS

Pasal 1: Kasus Pelanggaran Tata Tertib Peserta Didik


1. Tahapan penanganan kasus pelanggaran tata tertib peserta didik:
a. Peringatan secara lisan dan penindakan langsung
b. Peringatan secara tertulis
c. Pemanggilan orang tua / wali peserta didik
d. Skorsing tidak boleh mengikuti pelajaran
e. Dikembalikan kepada Orang tua / wali
f. Dikeluarkan dari sekolah dengan tidak hormat
2. Setiap guru / karyawan berhak melakukan Peringatan secara lisan dan penindakan
langsung kepada setiap peserta didik yang melakukan pelanggaran tata tertib peserta
didik.
3. Setiap guru / karyawan yang telah melakukan Peringatan secara lisan dan penindakan
langsung terhadap peserta didik, untuk segera melaporkan kepada Kepala Sekolah
berkaitan dengan pelanggaran tata tertib peserta didik yang dilakukan oleh peserta didik
untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
4. Guru dan Wali Kelas memiliki wewenang melakukan Peringatan secara lisan dan
penindakan langsung serta menetapkan dan memberikan besar skor pelanggaran kepada
peserta didik yang secara nyata melakukan pelanggaran.
5. Peringatan secara tertulis diberikan oleh sekolah dilengkapi dengan data pelanggaran
yang telah dilakukan peserta didik berdasar usulan dari Wali Kelas
6. Wali Kelas memberikan Laporan penanganan pelangaran peserta didik kepada Kepala
Sekolah untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
7. Pemanggilan orang tua / wali peserta didik yang melakukan pelanggaran dilakukan oleh
Wali Kelas dan diketahui oleh Kepala Sekolah.
8. Dalam hal sanksi berat dan sangat berat peserta didik Dikembalikan kepada Orang tua /
wali dan Dikeluarkan dari sekolah Tidak dengan hormat dilakukan setelah melalui rapat
dewan guru.

Pasal 2: Kasus Pribadi


1. Kasus pribadi dimaksudkan sebagai kasus bukan bersifat pelanggaran Tata Tertib Peserta
didik
2. Penanganan dilakukan oleh Wali Kelas, Guru dan orang tua/wali peserta didik.

BAB VI
PENUTUP
1. Peraturan sekolah ini diberlakukan sejak tanggal ditetapkan
2. Hal-hal yang belum diatur pada Peraturan sekolah ini akan diatur kemudian

Kepala SD Negeri 9 Sungai Raya,

S.P. Listiyanti, S.Pd.SD., M.M.


NIP. 196504231988072001
PERATURAN DAN TATA TERTIB GURU DAN PEGAWAI
SD NEGERI 9 SUNGAI RAYA

Regulasi
1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
2. Berdasarkan hasil Kongres Persatuan Guru Rebuplik Indonesia (PGRI) pada 21-25
November 1973 tentang Kode Etik Guru.
3. Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Kode Etik dan Kode
Perilaku pegawai Aparat Sipil Negara (ASN).

KEHADIRAN
1. Guru dan pegawai hadir di sekolah pukul 07.00-13.00 WIB
2. Guru dan pegawai absen daftar hadir pada waktu datang.
3. Guru dan pegawai hadir dan absen daftar hadir pada acara peringatan Hari Besar
Nasional dan Keagamaan yang dilaksanakan di luar jam dinas dan atau di luar
sekolah.
4. Guru dan pegawai apabila berhalangan hadir memberi tahu secara tertulis kepada
Kepala Sekolah.
5. Guru dan pegawai apabila berhalangan hadir karena sakit lebih dari tiga hari disertai
dengan surat keterangan dokter.
6. Guru dan pegawai apabila berhalangan hadir karena cuti setelah mendapat
rekomendasi dari Kepala Sekolah
7. Guru dan pegawai apabila terlambat hadir atau meninggalkan sekolah pada waktu jam
dinas harus melapor atau minta izin kepada Kepala Sekolah dan guru piket.

PAKAIAN KERJA
1. Hari Senin dan Selasa berpakaian dinas harian warna khaki.
2. Hari Rabu kemeja warna putih, rok/celana warna hitam atau gelap;
3. Hari Kamis dan Jumat berpakaian batik;
4. Hari Sabtu berpakaian olahraga;
5. Pakaian KORPRI digunakan pada saat peringatan hari KORPRI atau ketentuan yang
diarahkan oleh panitia penyelenggara acara;
6. Pakaian seragam dilengkapi Nama Pegawai, Tanda Pengenal, (Pin KORPRI bagi
PNS/ASN);
7. Ketentuan pakaian seragam tertentu atau hari tertentu diatur dan ditetapkan sesuai
dengan edaran dari pemerintah dan/atau hasil keputusan sekolah.

TUGAS DAN KEWAJIBAN GURU


1. Guru memahami dan melaksanakan kurikulum sekolah, tupoksi, serta tugas tambahan
yang diberikan;
2. Guru membuat/memiliki alokasi waktu pengajaran dalam satu tahun, kalender
pendidikan, standar isi, program tahunan, program semester, silabus, bahan ajar,
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),
agenda kegiatan belajar mengajar, daftar hadir siswa, daftar nilai dan jadwal mengajar
yang disahkan oleh Kepala Sekolah;
3. Guru memanfaatkan waktu di luar jam pembelajaran tatap muka untuk melengkapi
dokumen pendukung pembelajaran;
4. Guru hadir tepat waktu yang telah ditentukan, dan memberikan ulangan/ujian/tes dan
tugas, serta remedial sesuai kebutuhan, tiap standar kompetensi.
5. Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik setelah memeriksa hasil ujian;
6. Guru yang berhalangan hadir agar mengirimkan tugas atau pekerjaan siswa untuk
diwakili oleh guru piket;
7. Guru wajib mengenal tabiat/tingkah laku/karakter peserta didik;
8. Guru wajib ikut membina pelaksanaan 7K (Kebersihan, Keamanan, Ketertiban,
Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan, dan Keimanan);
9. Guru wajib berusaha menyelamatkan siswa dari perbuatan kriminal berupa
perkelahian, pemerasan dan kekerasan lainnya;
10. Guru wajib mengutamakan tugas dan kewajiban sekolah dan satuan administrasi
pangkal (satmikal);
11. Guru wajib menjunjung tinggi martabat profesinya;
12. Guru wajib melaksanakan tugas dengan tertib, rapi dan bertanggung jawab
13. Guru wajib menjadi contoh yang baik dalam tingkah laku, tutur kata dan tata rias;
14. Guru wajib memelihara dan menjaga alat-alat perlengkapan sekolah sebaik-baiknya
agar dapat bermanfaat untuk bersama;
15. Guru wajib membina hubungan baik dengan guru, pegawai, siswa, orang tua dan
masyarakat;
16. Guru berpartisipasi dalam semua kegiatan sekolah baik intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler;
17. Guru dilarang membawa anak waktu mengajar di kelas;
18. Guru selalu membimbing, menjaga ketertiban dan kenyamanan, peserta didik dalam
KBM;
19. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini, mengacu pada peraturan
pemerintah, dan perkembangan kebijakan pemerintah terbaru serta mengacu pada
budaya dan kearifan, serta budi pekerti yang berlaku di darah, dan akan diatur oleh
Kepala Sekolah.

TUGAS DAN KEWAJIBAN PEGAWAI


1. Pegawai harus memahami dan melaksanakan kurikulum sekolah, tupoksi, serta tugas
tambahan yang diberikan;
2. Pegawai harus hadir tepat waktu yang telah ditentukan dan melaksanakan tupoksi;
3. Pegawai wajib ikut membina pelaksanaan 7K (Kebersihan, Keamanan, Ketertiban,
Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan, dan Keimanan);
4. Pegawai wajib berusaha menyelamatkan siswa dari perbuatan kriminal berupa
perkelahian, pemerasan dan kekerasan lainnya;
5. Pegawai wajib mengutamakan tugas dan kewajiban sekolah;
6. Pegawai wajib menjunjung tinggi martabat profesinya;
7. Pegawai wajib melaksanakan tugas dengan tertib, rapi dan bertanggung jawab;
8. Pegawai wajib menjadi contoh yang baik dalam tingkah laku, tutur kata dan tata rias;
9. Pegawai wajib memelihara dan menjaga alat-alat perlengkapan sekolah sebaik-
baiknya agar dapat bermanfaat untuk bersama;
10. Pegawai wajib membina hubungan baik dengan pegawai, guru, siswa, orang tua dan
masyarakat;
11. Pegawai berpartisipasi dalam semua kegiatan sekolah;
12. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini, mengacu pada peraturan
pemerintah, dan perkembangan kebijakan pemerintah terbaru serta mengacu pada
budaya dan kearifan, serta budi pekerti yang berlaku di darah, dan akan diatur oleh
Kepala Sekolah.

TATA TERTIB KHUSUS


1. Guru piket hadir lebih awal membantu persiapan aktifitas pagi hari diantaranya
menyiapkan bahan ajar guru yang berhalangan hadir, piket siswa dan memfasilitasi
pelaksanaan 7K (Kebersihan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan,
Kerindangan, dan Keimanan)
2. Guru mendata keadaan dan kendala peserta didik, memfasilitasi dan melaporkan
kepada kepala sekolah;
3. Wali Kelas melaksanakan pembimbingan kepada peserta didik binaanya dan
administrasi kelas.

PERATURAN DAN TATA TERTIB GURU


1. Mengisi Daftar Hadir Guru yang telah disediakan di kantor
2. Mengikuti Apel Pagi bagi Guru yang masuk pada jam pelajaran pertama
3. Mengikuti Upacara Bendera yang dilaksanakan disekolah dengan membuat barisan
guru/pegawai
4. Berpakaian rapi dan sopan serta memakai sepatu
5. Setiap Guru harus membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Program
Tahunan/Program Semester Mata Pelajaran yang diampu pada setiap KBM
6. Mengisi Daftar Hadir Siswa pada setiap KBM dan memasukkan nilai siswa pada
Daftar Nilai yang telah dibagikan kepada setiap guru.
7. Mengisi Agenda Penyajian dan Agenda Kelas pada setiap pelaksanaan KBM
8. Mempedomani Lonceng Kantor pada setiap penggantian jam pelajaran dan pulang
9. Menyusun Kisi-Kisi Soal dan Soal pada setiap Penyelenggaraan Ujian Sumatif/Ujian
Akhir Sekolah (US)
10. Melakukan tindakan kelas pada Ramedial
11. Selalu memberikan contoh dan panutan dalam bertindak, baik disekolah maupun
dilingkungan masyarakat
12. Membuat terobosan baru/inovasi dalam program pembelajaran agar siswa belajar
menyenangkan
13. Apabila tidak hadir harus memberikan pemberitahuan/surat izin dan melampirkan
tugas/bahan ajar kepada Kepala Sekolah.
14. Larangan :
1. Mempercepat pulang siswa tanpa seizin Kasek dan lonceng kantor
2. Melakukan Kutipan Uang kepada siswa tanpa sepengetahuan Kasek
3. Menindak siswa diluar batas pembinaan, pendidikan.

SANKSI DAN HUKUMAN

1. Guru dan pegawai dengan status Komite/Honor BOS yang berhalangan/ tidak hadir di
sekolah, Guru yang tidak menjalankan tugas pokoknya, tidak menjalankan KBM di
kelas, Guru dan pegawai yang tidak hadir di sekolah tanpa pemberitahuan resmi
( Lewat Surat) dengan total ketidakhadiran mencapai 3 hari dalam sebulan akan
mendapat teguran tertulis.
2. Guru dan pegawai yang mendapat teguran tertulis sebanyak 3 kali berturut-turut akan
mendapat surat pemecatan dari sekolah.
3. Bagi guru dan pegawai yang berstatus PNS akan langsung dilaporkan ke Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya.

MASA BERLAKU
1. Peraturan dan Tata Tertib ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2021
2. Segala bentuk kekeliruan dan kekurangan yang terdapat dalam peraturan dan tata
tertib ini akan dilihat kembali pada waktunya

Anda mungkin juga menyukai