Anda di halaman 1dari 4

388 Ranggi Sinansari/ Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan Identifikasi Faults Menggunakan

Aplikasi Internal Atribut Seismik: Studi Kasus Lapangan X, Kanada

Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan Identifikasi Faults


Menggunakan Aplikasi Internal Atribut Seismik: Studi Kasus
Lapangan X, Kanada

Ranggi Sinansari, Esmar Budi, Freddy Yulisasongko


Universitas Negeri Jakarta, Pertamina Hulu Energi
Jl. Pemuda No. 10 Rawangun Jakarta Timur, Indonesia , PHE Tower Jl Tb Simatupang kav 99
ranggisinansari@gmail.com

Abstrak – Analisa internal atribut seismik telah digunakan untuk data seismik 3D pada Lapangan X, Cekungan Nova
Scotia , Kanada. Analisa ini bertujuan untuk memetakan distribusi dari reservoar sandstone, yang berasosiasi dengan
lingkungan pengendapan dan identifikasi faults. Atribut seismik yang digunakan pada interpretasi reservoar sandstone
adalam amplitudo RMS, amplitudo maksimum, amplitudo minimum sedangkan untuk identifikasi faults adalah
Ffrekuensi sesaat dan fasa sesaat. Dilakukan analisa tuning thickness terlebih dahulu sebelum dilakukan running atribut
per horizon seismik yang ada untuk mengetahui ketebalan sanstone yang nantinya horizon tersebut akan dibuat surface
atribut. Lebih lanjut, dilakukan analisa log elektrofasies dengan masing-masing sumur. Dengan konteks lingkungan
pengendapan, dapat diketahui distribusi reservoar sandstone, khususnya pada formasi missisauga. Ini bearti bahwa
persebaran sandstone sangat jelas di perlihatkan pada semua peta atribut.

Kata kunci: atribut, amplitudo, frekuensi sesaat, fase sesaat, log elektrofasies

Abstract – Internal seismic attribute has been use to analyze for 3D seismic data on the X Field, Basin Nova Scotia,
Canada. This analysis aims to map the distribution of reservoir sandstone, which is associated with the deposition
environment and identification of faults. Seismic attributes used in the interpretation of reservoir sandstone are the RMS
amplitude, maximum amplitude, minimum amplitude while for faults identification are instantaneous frequency and
instantaneous phase. Tuning thickness analysis is done first before running the attributes per existing seismic horizon to
determine the thickness of the horizon sanstone that surface attribute will be made. Further, the electrofacies log analysis
is performed with each well. With the context of depositional environment, we can know the distribution of reservoir
sandstone, especially in Missisauga formation. This implies that the distribution of sandstone is very clear in all map
attributes.

Keywords: Attribute, amplitud, instataneous frequency, instataneous phase, elektrofasies log

I. PENDAHULUAN berupa menigidentifikasi sesar, pembajian, channels, dan


Informasi mengenai distribusi reservoar dan adanya geometri internal sistem endapan [1].
jebakan hidrokarbon (faults) merupakan informasi yang Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis
sangat penting dalam tahap penentuan lokasi pemboran. menggunakan internal atribut seismik yang dapat
Upaya yang telah dilakukan hingga saat ini adalah mengidentifikasi distribusi persebaran reservoar dan
dengan mengembangkan banyak metode yang dapat identifikasi adanya patahan
digunakan untuk dapat secara langsung memprediksi
litologi dan persebaran fluida dalam reservoar tanpa II. LANDASAN TEORI
melalui banyak pemboran [1]. A. Atribut Seismik.
Banyak sekali berbagai jenis atribut dalam metode Atribut seismik merupakan alat yang rutin digunakan
seismik. Di antaranya adalah internal atribut seismik yang para interpreter seeking geologi dan para ahli reservoar
terdiri dari frekuensi, phase, dan amplitudo. Geometrical untuk mendapatkan informasi dari data seismik. Sebuah
atribut yaitu dip, variance, dan koheren serta external atribut seismik yang baik secara langsung akan dapat
atribut yang terdiri dari Avo, AI, dan elastic impedance. menampilkan kondisi geologi atau properties reservoar
Internal atribut seismik banyak digunakan atau untuk membedakan struktural ligkungan
dikarenakan mempunyai fungsi yang sederhana dan bisa pengendapan.
memberikan informasi reservoar dan identifikasi jebakan- Atribut seismik menyediakan, bahan informasi
jebakan hidrokarbon. parameter petrofisika atau geologi yang penting bagi para
Amplitudo atribut seismik mempunyai fungsi dalam interpreter untuk meningkatkan kesensitivan data
mengidentifikasi parameter-parameter seperti akumulasi seismik. Dalam hal ini, atribut seismik memberikan
gas dan fluida, gros litologi, ketidakselarasan, efek bantuan relasi antara data seismik dan parameter log /
tuning, dan perubahan stratigrafi sekuen. Sedangkan data well–log. Setelah mengamati data yang ada, sebuah
atribut frekuensi dan fase dapat memberikan informasi interpreter sesmik yang baik akan membuat satu atau
lebih hipotesa geologi.

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
Ranggi Sinansari/ Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan Identifikasi Faults Menggunakan 389
Aplikasi Internal Atribut Seismik: Studi Kasus Lapangan X, Kanada

Semua atribut formasi dan horison tidak independen


satu sama lainnya. Perbedaanya hanya dalah analisa
informasi gelombang seismik terkait dengan tampilannya.
Informasi dasar tersebut adalah frekuensi, amplitudo,
waktu dan atenuasi yang kemudian digunakan sebagai
dasar klasifikasi atribut [3] yang terlihat pada Gambar 1.

Gambar 2. Ilustrasi nilai RMS amplitudo.

B.2. Atribut miaximum amplitudo


Nilai amplitudo absolute maksimum didapatkan
dengan cara menghitung nilai puncak dan palung dalam
jendela analisi dan ditentukan puncak atau palung
terbesar nilainya. Suatu fungsi parabola kemudian dibuat
yang paling cocok melalui puncak atau palung terbesar
tersebut dan dua sampel pada kedua sisinya. Nilai
maksimum yang didapatkan merupakan nilai atribut
Gambar 1. Klasifikasi Atribut Seismik. ini[3].

B. Atribut Amplitudo Seismik


Amplitudo adalah salah satu atribut dasar dari suatu
trace seismik. Awalnya ketertarikan akan amplitudo
terbatas pada keberadaanya, bukan kontras nilai pada
time seismik yang digunakan untuk analisa struktur.
Sekarang ini pemprosesan data seismik bertujuan untuk
mendapatkan nilai amplitudo yang asli sehungga analisa
stratigraphi dapat dilakukan. Amplitudo seismik dapat
juga digunakan sebagai DHI (direct hydrocarbon
indicator), fasies, dan pemetaan sifat-sifat reservoar [2].

B.1. Atribut RMS Amplitudo


Dalam gelombang seismik, amplitudo
menggambarkan jumlah energi dalam domain waktu.
Atribut amplitudo dibedakan menjadi atribut amplitudo
jejak kompleks dan amplitudo primer. Atribut RMS Gambar 3. Atribut maximum amplitudo.
Amplitudo merupakan amplitudo primer. Atribut
amplitudo yang digunakan dalam penelitian ini adalah C. Atribut Frekuensi Sesaat
adalah amplitudo RMS. Amplitudo RMS merupakan akar Frekuensi sesaat memiliki rentang frekuensi dari (-)
dari jumlah energi dalam domain waktu[3]. frekuensi Nyquist (+) frekuensi Nyqust tetapi sebagian
Indikasi penurunan amplitudo pada surface atribut besar frekuensi sesaat bernilai positif. Frekuensi sesaat
bisa mengidentifikasi zona hidrokarbon karena memberikan informasi tentang perilaku gelombang
mempunyai densitas dan kecepatan yang lebih rendah seismik yang mempengaruhi perubahan frekuensi seperti
daripada air sehingga akan mengakibatkan turunnya efek absorbsi, rekahan dan ketebalan sistem
impedansi akustik batuan dan akan menurunkan nilai pengendapan.
koefisien refleksitas yang akan berpengaruh terhadap Atenuasi gelombang seismik ketika melewati
amplitudo pada trace seismik. reservoar gas dapat dideteksi sebagai penurunan
frekuensi. Fenomena ini lebih dikenal dengan ‘low
frequency shadow’. Hilangnya frekuensi tinggi
menunjukkan daerah overpressure. Instantaneous
frekuensi di sini merupakan sebuah atribut yang
merupakan turunan dari instataneous phase [4].

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
390 Ranggi Sinansari/ Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan Identifikasi Faults Menggunakan
Aplikasi Internal Atribut Seismik: Studi Kasus Lapangan X, Kanada

B. Pemodelan
Data yang didapat diolah menggunakan software
Petrel untuk dibuat model peta atributnya dengan
menggunakan atribut amplitudo.

Gambar 3 (a). Turunan pertama fase sesaat (b). Ilustrasi


frekuensi sesaat.

D. Atribut Fasa Sesaat


Fasa sesaat merupakan sudut di antara phasor (rotasi
vektor yang dibentuk oleh komponen real dan komponen
imaginer dalam deret waktu) dan sumbu real sebagai
fungsi dari waktu, oleh karena itu selalu mempunyai nilai
antara -180 derajat sampai +180 derajat. Fasa sesaat
berperan dalam meningkatkan event refleksi lemah dan
meningkatkan kontinuitas event, oleh karena itu atribut
ini dapat membantu interpreter untuk
mengidentifikasikan sesar, pembajian channels, kipas,
dan geometri internal sistem endapan. Di samping itu,
fasa sesaat digunakan untuk identifikasi pembalikan
polaritas yang berasosiasi dengan kandungan gas.

Gambar 5. Diagram alir Penelitian.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Analisa Tuning Thickness
Interpretasi sebelum masuk ke langkah selanjutnya
yaitu membuat surface map. Tahap sebelumnya adalah
Gambar 4. Ilustrasi fasa atribut sesaat. melakukan analisa tuning thickness. Analisa tuning
thickness adalah batas minimal ketebalan lapisan batuan
III. METODE PENELITIAN yang mampu dilihat atau dibedakan oleh gelombang
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Metode seismik. Besar ktebalan tuning thickness yang biasanya
Studi Kasus. Metode Studi Kasus digunakan untuk dipakai oleh kalangan geofisikawan adalah ¼ panjang
menghimpun data, mengambil data, mengambil makna, gelombang seismik.
dan memperoleh pemahaman dari kasus tersebut.
A. Persiapan Data B. Analisa Lingkungan Pengendapan
1. Data Seismik Lingkungan pengendapan kemudian digabung
Data seismik yang digunakan adalah Pre-stack time dengan data log gamma aray. Analisis log gamma ray
migration (PSTM). dapat digunakan untuk membantu analisa lingkungan
2. Data Sumur pengendapan. Analisa ini disebut analisa elektrofasies
Data sumur menggunakan 2 data sumur yang Analisa ini memanfaatkan bentuk-bentuk pola log dari
diproduksi. Masing-masing sumur mempunyai gamma ray. Bentuk dari pola log ini memperlihatkan
berbagai macam log, akan tetapi yang digunakan besar butir dari suatu litologi dan pola urutan vertikal ke
dalam penelitian ini adalah Gamma Ray, Resistivity, atas. Setiap lingkungan pengendapan memliki energi
Density, dan Sonic. yang berbeda-beda untuk mengendapkan butiran sedimen
3. Data Checkshot sehingga tiap lingkungan pengendapan memiliki pola
Data checkshot digunakan untuk medapakan urutan vertikal yang khas Oleh karena itu, secara tidak
hubungan waktu dengan kedalaman. Kareana data langsung pola log juga mencerminkan lingkungan
sumur berada dalam domain kedalaman, sedangakan pengendapan.
data seismik masih dalam domain waktu. Oleh Hal ini sesuai dengan referensi geologi regional yang
karena itu, data checkshot digunakan untuk menyebutkan bahwa Formasi Missisauga merupakan
mengikat data sumur dengan data seismik. formai yang menandakan awal pengendapan deltaic pada

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
Ranggi Sinansari/ Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan Identifikasi Faults Menggunakan 391
Aplikasi Internal Atribut Seismik: Studi Kasus Lapangan X, Kanada

Cekungan Nova Scotia. Salah satu model acuan yang


dipakai pada penelitian ini ialah model tidal dominated
delta. Model ini membantu untuk menginterpretasi
lingkungan pengendapan berdasarkan elektrofasies yang
telah dianalisa sebelumnya.
Hasil dari map atribut amplitudo dan instataneous
phase tersebut menunjukkan pola lingkungan
pengendapan di mana arah patahan terlihat dari arah barat
laut–tenggara serta pola pengendapan tersebut
menunjukkan adanya tipe channel, lingkungan deltaic
sesuai dengan data kondisi geologi regional.

Gambar 9. Map atribut amplitudo.

Gambar 6. Lithofacies dan log response.


Gambar 10. Map atribut Instataneous phase.

V. KESIMPULAN
1 Arah patahan aktif berada dari Barat Laut-Tenggara.
2 Berdasarkan analisa tuning thickness sand 5 target
memiliki ketebalan 42 meter.
3 Berdasarkan log elektrofasies (log gamma ray)
terlihat bahwa log sumur bertipe fining upward tidal
dominated delta yang menunjukan bahwa tipe sand 5
dari berbutir kasar hingga berbutir halus di mana hal
ini sesuai dengan kondisi geologi regional formasi
missisauga ada pada tipe lingkungan pengendapan
deltaic yang arahnya dari Barat Laut – Tenggara.
Gambar 7. Log gamma ray sumur penobscot L-30.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen
pembimbing Dr Esmar Budi M,si , Dosen pembimbing
dari Pertamina Hulu Energi Freddy Yulisasongko M,Si.

PUSTAKA
[1] P. Prayoga. Karakterisasi reservoar dengan Menggunakan
Inversi Elastic Impedance Studi Kaus Lapangan Penobscot
Kanada. 2011.Jakarta: FMIPA UI.
[2] S. Chopra. Seismic Attributes for prospect Identification
and Reservoir Characterization. 2007. USA: Society of
Exploration Geophysicists
[3] Brown. Seismic Attributes for Reservoir Characterization.
USA: Society of Exploration Geophysicists, 2002.
[4] S. Sukmono. Atribut Seismik untuk Karakterisasi
Reservoar. Bandung: ITB, 2002.
Gambar 8. Log gamma ray sumur penobscot B-41.

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014

Anda mungkin juga menyukai