Anda di halaman 1dari 27

EVALUASI ANOMALI DATA LOG RESISTIVITY

TERHADAP FLUIDA SAMPLING PADA SUMUR X


LAPANGAN X

PROPOSAL
TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

LOURENSIUS HOTMARTUA NAINGGOLAN


NIM 16.01.068

Diajukan sebagai salah satu untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik pada Jurusan
Teknik Perminyakan konsentrasi Geologi

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN KONSENTRASI


TEKNIK GEOLOGI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI

BALIKPAPAN

2020
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL

TUGAS AKHIR

Oleh :

LOURENSIUS HOTMARTUA NAINGGOLAN

NIM 16.01.068

Diajukan sabagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik pada
Jurusan Teknik Perminyakan konsentrasi Geologi

Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi Balikpapan

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Hamriani Riyka, ST., M.T Kukuh Jalu Waskita, ST ., M.Sc


NIDN: 1129067501 NIDN: 1117128503

Mengetahui:
Ketua Prodi S1 Teknik Perminyakan

Abdi Suprayitno, ST., M.Eng


NIDN: 110098502
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Saat ini teknologi di dalam eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas
bumi telah berkembang dengan pesat. Hal tersebut sangat diperlukan,
mengingat harga minyak dan gas bumi yang semakin meningkat sehingga
perlu dilakukan eksplorasi terhadap sumur minyak baru maupun
peningkatan produksi terhadap sumur minyak yang telah ada sebelumnya.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
pesat maka dibutuhkan tenaga-tenaga ahli yang mampu berkerja sinergis,
mengaplikasikan, dan mengembangkan diri dengan kemajuan tersebut,
serta memberikan kontribusi bagi perkembangan industri migas di
Indonesia.
Proses pembentukan tenaga-tenaga ahli bukan hanya dilakukan di
bangku kuliah pada bidang akademik, tetapi harus disertai pengalaman
nyata dalam dunia kerja. Salah satu bentuk kegiatan yang dapat
menjembatani antara teori yang didapat dari bangku kuliah dengan kondisi
dunia kerja adalah dengan melakukan kegiatan Penelitian Tugas Akhir di
perusahaan.
Topik yang akan diangkat untuk suatu penelitian tugas akhir di
perusahaan dapat berupa pengolahan data baik itu data dari kegiatan
eksplorasi maupun eksploitasi minyak dan gas bumi. Eksplorasi merupakan
bagian penting dalam kegiatan industri minyak dan gas bumi, yaitu
menemukan suatu cadangan minyak gas bumi di daerah tertentu dan
menentukan kandungan hidrokarbon didalam suatu reservoir.
Penelitian yang digunakan untuk menemukan cadangan minyak dan
gas bumi dan menentukan kandungan hidrokarbon dapat dengan melakukan
penelitian geologi dan geofisika. Penelitian geologi merupaka penelitian
yang rinci atas struktur fisik batuan yang menyusun secara lapisan di bumi.
Dengan studi geologi regional dan melakukan pemetaan lapangan geologi
permukaan dengan mengandalkan informasi dari setiap batuan yang
tersingkap kepermukaan, dari data yang didapatkan akan diperoleh
infomasi seperti formasi-formasi yang ada secara tepat serta dapat
digunakan pula untuk menentukan umur dari setiap batuan, urutan
stratigrafi pembentukan batuan sedimen dan informasi geologi lainnya yang
diperlukan. Sedangkan penelitian geofisika dilakukan untuk mengetahui
kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas
permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan
di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat
dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun
horisontal.
Salah satunya adalah well logging, Well Logging merupakan suatu
metode geofisika yang mengukur besaran-besaran fisik batuan reservoir
yang memberikan informasi bawah permukaan yang meliputi karakteristik
litologi, ketebalan lapisan, kandungan fluida, korelasi struktur, dan
kontinuitas batuan dari lubang bor (Gordon H., 2004).
Kandungan fluida pada reservoir sangat penting untuk diketahui dan
untuk mengetaui kandungan fluida pada reservoir dapat dilakukan dengan
menginterpretasikan hasil dari perekaman data logging, parameter yang
digunakan ialah Resistivity Log. Pada resistivity log dapat menentukan
kandungan fluida pada reservoir dengan menggunakan prisip kerja dari kuat
arus listrik bolak balik yang dialirkan ke dalam formasi, dimana pada
batuan atau fluida yang tidak dapat dialirkan arus listrik akan memiliki nilai
resistivy yang tinggi, fluida reservoir yang tahan atau sukar untuk dialirkan
arus listrik adalah oil dan gas. Namun hal ini tidak semuanya dapat menjadi
parameter, mengapa demikian. Dikarenakan dapat ditemukan anomali pada
resistivity log, dimana terdapat perbedaan kandungan fluida yang terbaca
pada nilai resitivity yang tinggi dimana pada interpretasi nilai resistivity
tinggi merupakan fluida oil atau gas namun pada formasi, fluida yang
terkandung merupakan water ketidak akuratan pembacaan dari resistivity
log ini dapat terjadi akibat banyak hal yang mempengaruhinya. Untuk
mengetahui pasti kandungan fluida yang terdapat pada formasi dilakukan
dengan metode fluid sampling.
Halliburton adalah perusahaan asal Amerika Serikat yang bergerak dalam
bidang jasa eksplorasi, eksploitasi, dan penyulingan minyak dan gas bumi.
Perusahaan ini mempunyai banyak kantor anak perusahaan, afiliasi selain dua
kantor pusat yaitu di Houston, Amerika Serikat dan Dubai. Wilayah operasinya
terdapat di lebih dari tujuh puluh negara termasuk Indonesia. Didirikan pada
1919, Halliburton adalah salah satu penyedia produk dan jasa untuk industri
energi terbesar didunia. Dengan hampir 70.000 karyawan di sekitar 80
negara, perusahaan melayani pengelolaan hulu minyak dan gas bumi di
seluruh siklus hidup pada reservoir dari lokasi hidrokarbon dan mengelola
data geologi, untuk evaluasi pengeboran dan pembentukan konstruksi
sumur dan penyelesaian, serta mengoptimalkan produksi melalui kehidupan
lapangan. Halliburton terdiri dari dua divisi : Pengeboran dan Evaluasi serta
Penyelesaian dan Produksi pada tanggal 31 Desember 2011, kedua divisi
menyumbangkan sekitar 25 miliar dolar dalam pendapatan perusahaan.
Pada tahun 2013, Halliburton Company masuk dalam daftar Fortune
500, sebuah daftar peringkat perusahaan berdasarkan pendapatan kotornya
yang dibuat oleh majalah Fortune setiap tahun. Halliburton Company
berada dalam peringkat 103 (sebelumnya peringkat 106) dengan
pendapatan sekitar $29.402 juta, keuntungan sebesar $2.125 juta, dan total
aset sebesar $29.223 juta. Fortune juga mencatat bahwa pada tahun 2013,
Halliburton Company fokus menyediakan produk dan jasa ke pelanggan
dari industri energi, khususnya yang terkait dengan eksplorasi,
pengembangan, dan produksi minyak dan gas.
Tentu hal ini didukung oleh teknologi yang tinggi dan berbagai upaya
untuk dapat meningkatkan perolehan cadangan minyak dan gas bumi,
dengan tahap eksplorasi dan eksploitasi dengan tujuan mengoptimalkan
hasil cadangan dalam penentuan titik-titik daerah pemboran ataupun pada
tahapan untuk memperoleh jumlah cadangan. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan agar dapat melakukan penelitian Tugas Akhir ini di
PT. Halliburton Indonesia sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar sarjana.

1.2 Rumusan Masalah


Pada daerah penelitian terdapat fenomena menarik yang akan dibahas
sebagai rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara menganalisa interpretasi data resistivity log dalam


penentuan kandungan fluida?

2. Bagaimana cara mengetahui penyebab terjadinya perbedaan hasil


interpretasi data resistivity log terhadap hasil fluid sampling
berdasarkan kandungan mineral pada zona tersebut?

3. Bagaimana identifikasi anomali pada resistivity log berdasarkan data


analisa petrofisika?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian


Penelitian ini dimaksud untuk menganalisa perbedaan hasil interpretasi
kandungan fluida reservoir pada data logging resistivity terhadap hasil
sampling fluida yang dilakukan. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai
adalah :
1. Untuk menganalisa kurva resistivity log dalam penentuan kandungan
fluida pada saat interpretasi awal dilakukan.
2. Menentukan penyebab terjadinya perbedaan interpretasi pada
resisrtivity log terhadap fluid sampling serta kandugan mineral pada
zona tersebut.
3. Mengidentifikasi anomali pada resistivity log dengan analisa
petrofisika.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian Tugas Akhir ini adalah mengetahui zona-zona
yang memiliki nilai kurva resistivity log yang tinggi namun kandungan
fluidanya non-hidrokarbon sehingga diharapkan dapat mengefisiensikan
cost yang digunakan untuk fluid sampling.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan data yang didapat
dari PT. Halliburton Indonesia yang beralamatkan di Jl. Mulawarman I
No.Blok A/4, Manggar, Kec. Balikpapan Tim., Kota Balikpapan,
Kalimantan Timur 76115, Indonesia. Penelitian ini dimulai pada tanggal
17 Februari 2020 – 17 Maret 2020.
BAB II
DASAR TEORI

Evaluasi formasi adalah suatu proses analisis ciri dan sifat batuan di bawah
tanah dengan menggunakan hasil pengukuran lubang sumur (Harsono, 1997).
Evaluasi formasi dilakukan untuk mengetahui litologi batuan yang berada di bawah
permukaan, mengukur ketebalan batuan, hingga mengetahui porositas batuan, serta
dapat juga untuk mengetahui keberadaan suatu hidrokarbon.

Data-data yang digunakan untuk mengetahui sifat-sifat dari batuan dan fluida,
berupa data log yang didapatkan dari hasil perekaman batuan ( logging). Selain
menggunakan logging, dapat pula menggunakan teknik lain untuk melakukan
evaluasi formasi, antara lain: pengambilan sampel (coring),well testing dan
lain-lain.

Logging adalah perekaman atau pencatatan data-data yang membentuk


grafik-grafik kedalaman atau waktu yang menunjukan parameter yang diukur
secara berkesinambungan didalam suatu sumur. Sedangkan well logging adalah
pekerjaan merekam/mencatat data keadaan di dalam batuan untuk setiap
kedalaman, mulai dari permukaan hingga ke dasar sumur. Terdapat dua macam
well logging , yaitu perekaman data dilakukan pada waktu pemboran sumur dan
perekaman data dilakukan setelah penyelesaian sumur (di dalam periode produksi).

Pada sumur-sumur baru atau sumur eksplorasi, logging sangat penting untuk
mengetahui keadaan batuan di bawah permukaan pada sumur tersebut dan juga
berfungsi untuk mengkorelasikan sumur-sumur lainnya pada saat pengembangan
lapangan selanjutnya. Hasil logging dapat membedakan batuan
yang permeable dan impermeable, yang selanjutnya akan dilakukan interpretasi log
secara kuantitatif untuk mengetahui batuan permeable yang dianggap produktif.
2.1 Log Resistivity

Log resistivity adalah log yang megukur tahanan jenis suatu formasi
(Rider, 2002). Alat yang digunakan adalah resistivity tools, yang dibagi
menjadi 2, yaitu induction logs dan laterolog. Satuan log ini adalah
ohm-m. Tahanan jenis pada batuan memperlihatkan hubungan antara sifat
kelistrikan pada batuan itu sendiri dengan porositas dan saturasi air.
Dengan menggunakan tahanan jenis ini juga bisa disimpulkan bahwa
daerah tersebut memiliki kehadiran hidrokarbon (Bassiouni, 1994).

2.1.1 Alat Laterolog

Alat DLT memfokuskan arus listrik secara lateral ke dalam


formasi dalam bentuk lembaran tipis (Harsono,1997).

Gambar 2.1 Prinsip Kerja alat DLT (Harson, 1997)

Ini dicapai dengan menggunakan arus pengawal (bucking


current) yang berfungsi untuk mengawal arus utama (measured
current) masuk ke dalam formasi sedalam-dalamnya.

Sebenarnya alat DLT terdiri dari dua bagian, bagian pertama


mempunyai elektroda yang berjarak sedemikian rupa untuk
memaksa arus utama masuk sejauh mungkin ke dalam formasi
dan mengukur LLd, resistivitas laterolog dalam (Harsono,1997).
Bagian lain mempunyai elektroda yang berjarak sedemikian rupa
membiarkan arus utama terbuka sedikit, dan mengukur LLs,
resistivitas laterolog dangkal (Harsono,1997). Hal ini tercapai
karena arus yang dipancarkan adalah arus bolakbalik dengan
frekuensi yang berbeda. Arus LLd menggunakan frekuensi
28kHz sedangkan frekuensi arus LLs adalah 35 kHz
(Harsono,1997).

2.1.2 Alat Induksi

Sonde terdiri dari dua set kumparan yang disusun dalam


batangan fiberglass non-konduktif. Suatu rangkaian osilator
menghasilkan arus konstan pada kumparan pemancar.
Berdasarkan hukum fisika kita tahu bahwa bila suatu kumparan
dialiri arus listrik bolak-balik akan menghasilkan medan magnet,
sebaliknya medan magnet akan menimbulkan arus listrik pada
kumparan. Hal ini menyebabkan arus listrik yang mengalir dalam
kumparan alat induksi ini menghasilkan medan magnet di 25
sekeliling sonde. Medan magnet ini akan menhasilkan arus eddy
di dalam formasi di sekitar alat sesuai dengan hukum Faraday
(Harsono,1997).

Formasi konduktif di sekitar alat bereaksi seperti


kumparan-kumparan kecil. Bisa dibayangkan terdapat berjutajuta
kumparan kecil di dalam kimparan yang menghasilkan arus eddy
terinduksi. Arus eddy selanjutnya menghasilkan medan magnet
sendiri yang dideteksi oleh kumparan penerima. Kekuatan dari
arus pada penerima sebanding dengan kekuatan dari medan
magnet yang dihasilkan dan sebanding dengan arus eddy dan juga
konduktivitas dari formasi (Harsono,1997).
Gambar 2.2 Prinsip kerja alat Induksi (Harsono, 1997)

2.2 Log Caliper

Log caliper adalah salah satu log mekanik yang mengukur keadaan
lubang bor untuk mengetahui zona washout, breakout dan lain lain.
Pengukuran keadaan lubang bor ini dilakukan menggunakan alat caliper
yang memiliki two-arm dan four-arm. Untuk menyesuaikan dengan
kondisi lubang bor, peralatan log caliper dilengkapi dengan pegas yang
dapat mengembang secara fleksibel. Ujung paling bawah dari pegas
tersebut dihubungkan dengan rod. Posisi rod ini tergantung pada
kompresi dari spring dan ukuran lubang bor. Manfaat log caliper sangat
banyak, yang paling utama adalah untuk menghitung volume lubang bor
untuk menentukan volume semen pada operasi cementing, selain itu
dapat berguna untuk pemilihan bagian gauge yang tepat untuk setting
packer (misalnya operasi DST), interpretasi log listrik akan mengalami
kesalahan apabila asumsi ukuran lubang bor sebanding dengan ukuran
pahat (bit) oleh karena itu perlu diketahui ukuran lubang bor dengan
sebenarnya, perhitungan kecepatan lumpur di annulus yang berhubungan
dengan pengangkatan cutting, untuk korelasi lithology karena log caliper
dapat membedakan lapisan permeabel dengan lapisan consolidated
(Lynch, 1962).
Gambar 2.3 Prinsip kerja log caliper (Rider, 2002)

In gauge adalah keadaan dimana ukuran lubang bor sama dengan ukuran
drill bit jadi bisa diartikan termasuk lubang bor yang bagus. Ini juga
merupakan indikasi dari teknik pemboran yang bagus. Washout adalah
besarnya lubang daripada drill bit yang diakibatkan oleh litologi shale atau
bisa juga diakibatkan lapisan yang unconsolidated karena berada pada
cekungan yang muda. Keyseat adalah lubang yang asimetris di bentuk akibat
penggunaan drill string dimana inklinasinya berubah atau pada saat
perubahan dari vertical well ke horizontal well. Breakout adalah lubang bor
yang berbentuk ellips dan diakibatkan oleh Shmin atau minimum horizontal
stress (Rider, 2002).

Gambar 2.3 Respon log caliper (Rider, 2002)


2.3 Log Nuclear
2.3.1 Log Gamma Ray
Log gamma ray adalah salah satu log radioaktif, alat log
gamma ray mengukur natural emisi gamma ray dari
subsurface. Log gamma ray ini bisa digunakan pada saat open
hole maupun cased hole. Radioaktif yang direkam alat gamma
ray ini adalah K (Potassium), Th (Thorium), dan U (Uranium)
(Bateman, 1985).

Alat logging ini juga bisa digunakan untuk


mengestimasikan Vsh (Volume Shale) pada suatu sumur
dengan menggunakan natural gamma ray ataupun spectral
gamma ray. Satuan dari hasil pengukuran alat adalah API
(American Petroleum Institute). Gamma ray juga dijadikan log
untuk membedakan sandstone dan shale, karena alat ini
mengukur kandungan radioaktif suatu formasi. Akan tetapi
tidak semua mineral radioaktif itu ditemukan pada shale
ataupun clay. Mineral radioaktif bisa juga ditemukan pada
sandstone yang memiliki heavy minerals seperti pyrite,
glauconite (Rider, 2002) maupun golongan mineral mica
(biotite). Mineral pottasium hanya ditemukan pada salinitas
380 ppm (Serra, 1984).

Gambar 2.4 Respon log gamma ray (Rider, 2002)


Prinsip pengukurannya adalah mendeteksi arus yang
ditimbulkan oleh ionisasi yang terjadi karena adanya interaksi
sinar gamma dari formasi dengan gas ideal yang terdapat
didalam kamar ionisasi yang ditempatkan pada sonde. Besarnya
arus yang diberikan sebanding dengan intensitas sinar gamma
yang bersangkutan. Didalam formasi hampir semua batuan
sedimen mempunyai sifat radioaktif yang tinggi, terutama
terkonsentrasi pada mineral clay.

Gambar 2.5 Skema penyebaran compton gamma ray (Lavenda, 1985)

Formasi yang bersih (clean formasi) biasanya mengandung


sifat radioaktif yang kecil, kecuali lapisan tersebut mengandung
mineral- mineral tertentu yang bersifat radioaktif atau lapisan
berisi air asin yang mengandung garam-garam potassium yang
terlarutkan (sangat jarang), sehingga harga sinar gamma akan
tinggi. Dengan adanya perbedaan sifat radioaktif dari setiap
batuan, maka dapat digunakan untuk membedakan jenis batuan
yang terdapat pada suatu formasi. Selain itu pada formasi shaly
sand, sifat radioaktif ini dapat digunakan untuk mengevaluasi
kadar kandungan clay yang dapat berkaitan dengan penilaian
produktif suatu lapisan berdasarkan intrepretasi data logging
(Dewan, 1983).
2.4. Log Density
Log density adalah log yang mengukur bulk density formasi, ini
juga termasuk matrix dan fluida yang terperangkap di dalam pori-pori.

Secara kuantitatif log density digunakan untuk mengukur porositas


(porosity) dan secara tidak langsung mengukur densitas hidrokarbon
(HC). Secara kualitatif log ini digunakan untuk menentukan lithology dan
jenis mineral tertentu, log ini juga bisa digunakan untuk mengidentifikasi
fracture pada formasi (Rider, 2002).

Gambar 2.6 Respon log density (Rider, 2002)

Prinsip kerja density log adalah dengan jalan memancarkan sinar


gamma dari sumber radiasi sinar gamma yang diletakkan pada dinding
lubang bor. Pada saat sinar gamma menembus batuan, sinar tersebut akan
bertumbukkan dengan elektron pada batuan tersebut, yang
mengakibatkan sinar gamma akan kehilangan sebagian dari energinya
dan yang sebagian lagi akan dipantulkan kembali, yang kemudian akan
ditangkap oleh detektor yang diletakkan diatas sumber radiasi. Intensitas
sinar gamma yang dipantulkan tergantung dari densitas batuan formasi
(Dewan, 1983)
Gambar 2.7 Skema log density (Telford, 1998)

2.5 Log Neutron


Neutron Log merekam Hydrogen index (HI) dari formasi. HI
merupakan indikator kelimpahan kandungan hidrogen dalam formasi.
Satuan pengukuran dinyatakan dalam satuan PU (Porosity Unit). Log
neutron juga disebut sebagai log porositas. Respon log neutron sangat
tergantung pada lithology, spasi antara detector dan sumber yang terakhir
adalah perbedaan tipe detector. Neutron log sumbernya dibuat dari
campuran americium dan berrylium yang akan mengemisikan neutron.
Setelah di emisikan neutron ke dalam formasi, neutron akan kehilangan
energi sehingga kita bisa mengetahui kandungan hidrogen di dalam
formasi tersebut. Sedangkan energi yang hilang itu adalah porositas
formasi (Asquith & Gibson, 1983).
Gambar 2.8 Respon log neutron (Rider, 2002)

Prinsip kerja dari neutron log adalah sebagai berikut, energi tinggi
dari neutron dipancarkan secara kontinyu dari sebuah sumber radioaktif
yang ditempatkan didalam sonde logging yang diletakkan pada jarak
spacing pendek sekitar 10-18 inch dari detektor gamma ray. Pada operasi
logging, neutron meninggalkan sumbernya dengan energi tinggi, tetapi
dengan cepat akan berkurang karena bertumbukan dengan inti-inti
elemen didalam formasi. Semua inti-inti elemen turut serta dalam
pengurangan energi ini, tetapi yang paling dominan adalah atom dengan
massa atom yang sama dengan neutron yaitu hidrogen. Setelah energi
neutron banyak berkurang kemudian neutron tersebut akan menyebar
didalam formasi tanpa kehilangan energi lagi sampai tertangkap dan
terintegrasi dengan inti-inti elemen batuan formasi, seperti klorine dan
silikon. Inti-inti ini akan terangsang untuk memancarkan sinar gamma.
Kemudian detektor sinar gamma akan merekam radiasi sinar gamma
tersebut.
Gambar 2.9 Skema log neutron (Rider, 2002)

Bila kerapatan dialam formasi cukup tinggi, yaitu mengandung air,

minyak dan gas atau didalam lapisan shale maka energi neutron akan

diperlambat pada jarak yang sangat dekat dengan sumber dan akibatnya

hanya sedikit radiasi sinar gamma yang direkam oleh detektor. Hal ini

yang menjadi dasar hubungan antara jumlah sinar gamma per detik

dengan porositas. Hubungan ini menunjukkan apabila jumlah sinar

gamma per detik cukup tinggi maka porositasnya rendah.

2.6 Log Sonic

Log sonic memberikan sebuah interval waktu yang dinamakan delta-t


(∆t). Pengukuran sebuah formasi menggunakan gelombang suara. Secara
kualitatif log ini digunakan untuk mengevaluasi porositas yang ada pada
pori- pori batuan. Log ini juga bisa dijadikan log untuk mengikatkan
well-log dengan data seismic atau biasa kita sebut well seismic tie.
Kegunaan lain dari log ini juga bisa membantu mengidentifikasikan jenis
litologi, source rock dan memprediksi zona overpressure (Rider, 2002).
Bila pada transmitter dipancarkan gelombang suara, maka gelombang
tersebut akan merambat kedalam batuan formasi dengan kecepatan
tertentu yang akan tergantung pada sifat elastisitas batuan, kandungan
fluida, porositas dan tekanan formasi. Kemudian gelombang ini akan
terpantul kembali menuju lubang bor dan akan diterima oleh kedua
receiver. Selisih waktu penerimaan ini direkam oleh log dengan satuan
microsecond per feet (μsec/ft) yang dapat dikonversikan dari kecepatan
rambat gelombang suara dalan ft/sec. Interval transite time (Δt) suatu
batuan formasi tergantung dari lithology dan porositasnya.

Gambar 2.10 Respon dan prinsip kerja log sonic (Rider, 2002 ) & (Labo, 1987)

2.7 Fluid Sampling

Fluid sampling merupakan operasi pengambilan sampel fluida secara


aktual dan biasanya bersamaan dilakukanya pengambilan sampel uji
tekanan pada formasi.

Dengan mengambil langsung hasil sampel dari formasi dapat


mengetahui sifat fisik dan komposisi fluida reservoir yang merupakan
jadi hasil yang sangat berperan penting dalam produksi dan reservoir.
Pengukuran tekanan dari hasil sampel dapat membantu mengetahui
dalam permeabilitas formasi, viskositas fluida atapun mementukan
indentifikasi titik kontak fluida. Dalam pengambilan sampling dan
analisis yang akurat pun memberikan input penting untuk model simulasi
reservoir nantinya yang dapat membantu mengoptimalkan desain fasilitas
produksi dan meningkatkan profitability pada lapangan minyak dan gas.
BAB III
METODOLODI PENELITIAN

Bab ini akan membahas tentang metode yang digunakan oleh penulis selama
penelitian akhir di Halliburton.

1.1 Metode Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software Interactive
Petrophysics V3.5, ialah:
1. Hal pertama dilakukan adalah menyiapkan data yang akan running
dan dikelola menggunakan software Interactive Petrophysics V3.5,
data tersebut ialah berupa data sumur (Log) Las.
2. Setelah data tersebut dikelola dengan menggunakan software
Interactive Petrophysics V3.5 maka akan dilakukan analisa dengan
melihat zona-zona reservoir yang dianggap terkandung fluida
hidrokarbon dengan parameter dari resistivity log.
3. Melakukan analisa data petrography pada zona tersebut dan tekait
kandungan mineral yang mempengaruhi pembacaan dari data
resistivity log.
4. Setelah melakuka analisa maka akan dapat dilihat penyebab
terjadinya perbedaan hasil interpretasi kandungan fluida reservoir
denghan parameter resistivity log terhadap fluid sampling yang
dilakukan.

1.2 Data Penelitian


Data yang diperlukan dalam penelitian ini ialah :
a. Data sumur (Log) Las.
b. Data Mudlog.
c. Data Petrography.
1.3 Laporan Akhir
Langkah-langkah akhir dalam penulisan tesis ini adalah menuliskan
laporan akhir. Tahap ini dibagi menjadi dua tahap :
a. Laporan akhir penulis untuk Halliburton yang telah memberikan
nasehat dan bimbingan dari orang perusahaan yang telah dipilih
sebelumnya oleh perusahaan.
b. Laporan akhir penulis untuk STT MIGAS Balikpapan. Penulisan
tesis dibawah bimbingan dan saran dosen STT MIGAS Balikpapan.
BAB IV
RENCANA TAHAPAN TUGAS AKHIR

4.1 Jenis Kegiatan


Adapun kegiatan yang ingin saya lakukan nantinya adalah untuk
mengetahui seara rinci tahapan eveluiasi data log resistivity terhadap hasil
fluid sampling suatu lapangan Halliburton.

4.2 Lokasi Kegiatan


Adapun fokus kegiatan yang hendak dilakukan adalah
kegiatan-kegiatan yang ada di Departemen Reservoir Testing & Analysis
(Fluid Sampling), Departemen Operasi dan Bidang-bidang yang
berhubungan di Halliburton, Jl. Mulawarman I No.Blok A/4, Manggar,
Kec. Balikpapan Tim., Kota Balikpapan, Kalimantan Timur 76115,
Indonesia.

4.3 Waktu Pelaksanaan


Saya berharap Tugas Akhir ini dapat berlangsung kurang lebih selama
sebulan dan diharapkan dapat melaksanakan pada tanggal 17 Febuari 2020
sampai dengan 17 Maret 2020. Saya selaku pemohon Tugas Akhir
berharap pihak Menejemen dari Halliburton agar dapat menerima
permohonan ini.

4.4 Usulan Jadwal


1. Orientasi umum ( Sejarah perkembangan dan menejemen perusahaan
secara umum )
2. Orientasi khusus I ( pemahaman konsep, proses analisis, dan
penyajian data-data pada proses eksplorasi )
3. Orientasi khusus II ( pemahaman konsep, proses analisis, dan
penyajian data pada operasi simulasi data )
4. Orientasi khusus III ( pemahaman konsep, proses analisis, dan
penyajian data hasil pengolahan simulasi data )
5. Pembuatan laporan dan tugas-tugas lainya

4.5 Diagram Alir Penelitian

Gambar 4.1 Diagram Alir Penelitian


BAB V
PENUTUP

Demikianlah proposal Tugas Akhir yang akan dilakukan di Halliburton


dengan harapan agar usulan kegiatan ini mendapat sambutan yang baik dari pihak
perusahaan. Melihat keterbatasan dan kekurangan yang saya miliki, maka saya
sangat mengharapkan bantuan dan dukungan dari pihak perusahaan untuk
melancarkan Tugas Akhir ini.
Saya berharap selama dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini diberikan
bimbingan agar mendapatkan kelancaran hingga akhir kegiatan. Selain itu, saya
juga mengharapkan kemudahan dalam mengadakan penelitian atau mengambil
data-data yang diperlukan selama kegiatan Tugas Akhir berjalan.
Akhir kata jika ada kekurangan dan kekurangan dan kekeliruan yang
terdapat dalam Proposal ini dimaklumi. Atas perhatian dan kerja samanya penulis
ucapakan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Darling, T., 2005. Well Logging and Formation Evaluation. Gulf Freeway. Texas.

Dewanto, O., 2016. Petrofisika Log edisi-1. Lampung: AURA. ISBN : 978-602-

6238-88-7

Asquith, G., dan Gibson, C., 1983. Basic Well Log Analysis for Geologists. Tulsa,

Oklahoma: American Association of Petroleum Geologists.

Bassiouni, Z., 1994. Theory, Measurement, and Interpretation of Well Log. The

society of petroleum, Inc: Richardson,TX.

http://ilmutentangbumi.com/geofisika-well-logging/
Contact Person : Lourensius Hotmartua Nainggolan

No. Handphone : 082213740792

Email : lourennainggolan1510@gmail.com

Lampiran : 1. Lembar Permohonan Tugas Akhir

2. Formulir kesediaan menjadi dosen pembimbing Tugas


akhir

3. Fotocopy Transkip yang telah dilegalisir

4. Foto Copy KTM yang telah dilegalisir

5. Foto Copy Surat Aktif Kuliah yang telah dilegalisirFoto

6. Copy Asuransi

7. Curriculum Vitae

Anda mungkin juga menyukai