Karakteristik Perkembangan Fisik dan Psikomotorik Masa Remaja serta Implikasinya dalam Pendidikan
A. PENGERTIAN KARAKTERISTIK DAN PERKEMBANGAN
Karakteristik adalah kemampuan untuk memadukan nalai-nilai yang menjadi filosofi atau pandangan dunia yang utuh, memperhatikan komitmen yang teguh dan responden yang konsisten terhadap nilai-nilai itu dengan mengenerasikan pengalaman tertentu menjadi satu sistem nilai ( Notoatmodjo,2003 : 207 ). Karakteristik merupakan salah satu aspek kepribadian yang menggambarkan suatu susunan batin manusia yang nampak pada kelakuan dan perbuatan ( Purwato Heri 2000 ). Perkembangan adalah perubahan yang progesif dan kontinu (berkesinambungan) dalam diri individu yang dimulai dari lahir sampai mati. Pengertian lainnya yaitu perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progesif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis.
B. PENGERTIAN PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK
I. Perkembangan Fisik Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu : 1) Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi 2) Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik 3) Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis 4) Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi. Perkembangan fisik atau pertumbuhan biologis (biological growth) merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan individu. Pertumbuhan fisik adalah perubahan- perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. 1. Karakteristik Perkembangan Fisik Karakteristik perkembangan fisik masa remaja: a. Perkembangan anatomis Adanya perubahan kuantitatif pada struktur tulang, indeks tinggi dan berat badan, proporsi tinggi kepala secara keseluruhan. b. Perkembangan fisiologis Ditandai dengan adanya perubahan secara kualitatif, kuantitaif dan fungsional dari sistem kerja biologis, seperti konstraksi otot-otot, peredaran darah dan pernafasan, persyarafan, sekresi kelenjar dan pencernaan. sangat lambat bahkan menjadi mapan. 2. Faktor yang memengaruhi perkembangan fisik a. Keluarga Meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. b. Gizi Remaja yang memperoleh gizi yang cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkan dengan mereka yang kurang mendapatkan asupan gizi. c. Gangguan Emosional Remaja yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya emosi yang berlebihan, dan berakibat kurangnya pembentukan hormon pertumbuhan. d. Jenis Kelamin Remaja laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada remaja perempuan. e. Status Sosial Ekonomi Remaja yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah cenderung lebih kecil daripada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial- ekonominya tinggi. f. Kesehatan Remaja yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat daripada anak yang sering sakit. g. Pengaruh Bentuk Tubuh h. Pertumbuhan dan perkembangan sistem syaraf (nervous system) Pertumbuhan syaraf dan perkembangan kemampuannya membuat kecerdasan anak meningkat dan mendorong timbulnya pola-pola tingkah laku baru. Perkembangan dan perubahan fungsi kelanjar-kelenjar endokrin (endocrine glands) i. Perubahan struktur jasmani Semakin meningkat usia anak akan semakin meningkat pula ukuran tinggi dan bobot serta proporsi (perbandingan bagian) tubuh pada umumnya. Perubahan jasmani ini akan banyak berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan dan kecakapan motor skills anak. Karakteristik Perkembangan Fisik a. Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak-kanak (0-5 tahun) Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil ditandai dengan mulai mampu melakukan bermacam macam gerakan dasar yang semakin baik, yaitu gerakan gerakan berjalan, berlari, yang berhubungan dengan kekuatan yang lebih besar sebagai akibat pertumbuhan jaringan otot lebih besar. b. Karakteristik perkembangan fisik pada masa anak (5-11) Perkembangan waktu reaksi lebih lambat dibanding masa kanak-kanak, koordinasi mata berkembang dengan baik, masih belum mengembangkan otot otot kecil, kesehatan umum relative tidak stabil dan mudah sakit, rentan dan daya tahan kurang. c. Karakteristik perkembangan fisik pada usia 8-9 tahun Terjadi perbaikan koordinasi tubuh, ketahanan tubuh bertambah, anak laki laki cenderung aktifitas yang ada kontak fisik seperti berkelahi dan bergulat. Dari segi psiologi anak wanita lebih maju satu tahun dari lelaki. d. Karakteristik perkembangan fisik usia 10-11 tahun Kekuatan anak laki laki lebih kuat dari wanita, kenaikan tekanan darah dan metabolisme yang tajam. Wanita mulai mengalami kematangan seksual (12 tahun). Lelaki hanya 5% yang mencapai kematangan seksual. e. Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja Pada masa remaja perkembangan fisik yang paling menonjol terdapat pada perkembangan, kekuatan, ketahanan, dan organ seksual. f. Karakteristik perkembangan fisik pada masa dewasa Kemampuan fisik pada masa dewasa pada setiap individu menjadi sangat bervariasi seiring dengan pertumbuhan fisik. Pada masa dewasa pertumbuhan mecapai titik maksimal. Pada masa ini pertumbuhan fisik mulai terhenti sehingga hasil dari pertumbuhan ini menentukan kemampuan fisik.
II. Perkembangan Perilaku Psikomotorik
Perilaku motorik memerlukan adanya koordinasi fungsional antara sistem syaraf dan otot serta fungsi psikis (kognitif, afektif dan konatit). Loree menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama yang bersifat universal yang harus di kuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal masa kanak-kanaknya ialah berjalan dan memegang benda. Kedua jenis keterampilan psikomotorik ini merupakan basis bagi perkembangan keterampilan yang lebih kompleks seperti yang kita kenal dengan sebutan bermain (playing) dan bekerja (working). Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku psikomotorik ialah : - Bahwa perkembangan itu berlangsung dari yang sederhana kepada yang kompleks - Dari yang kasar dan global kepada yang harus dan spesifik tetapi terkoordinasikan. 1. Karakteristik perkembangan psikomotorik Karakteristik perkembangan psikomotorik ditandai dengan berkembangnya rasa ingin tahu, terutama yang berkaitan dengan sex, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral dan keyakinan beragama pandangan moral individu makin lama makin menjadi lebih abstrak, keyakinan moral lebih berpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikomotorik Faktor faktor yang menghambat dan mendukung peningkatan potensi kemampuan psikomotorik peserta didik adalah sebagai berikut : a. Faktor pola asuh orang tua Pola asuh orang tua adalah sebuah faktor penghambat psikomotorik peserta didik. b. Gen dari orang tua Gen dari orang tua juga bisa menjadi penghambat dalam upaya meningkatkan kemampuan psikomotorik anak. c. Pengaruh lingkungan Pengaruh lingkungan ini biasanya berasal dari keluarga, sekolah maupun lingkungan bermain. d. Interior ruang belajar Preiser dalam Laurens (2004:1) menjelaskan bahwa kebiasaan mental dan sikap perilaku seseorang dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya. 3. Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Peserta Didik 1) Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa kanak-kanak a. Usia 3 tahun Tidak dapat berhenti dan berputar secara tiba-tiba atau secara cepat, dapat melompat 15-24 inchi, dapat menaiki tangga tanpa bantuan, dengan berganti kaki, dapat berjingkrak. b. Usia 4 tahun Lebih efektif mengontrol gerakan berhenti, memulai, dan berputar, dapat melompat 24-33 inchi, dapat menuruni tangga, dengan berganti kaki, dengan bantuan, dapat melakukan jingkarak 4 sampai 6 langkah dengan satu kaki. c. Usia 5 tahun Dapat melakukan gerakan start, berputar, atau berhenti secara efektif, dapat melompat 28-36 inchi, dapat menuruni tangga tanpa bantuan, berganti kaki, dapat melakukan jingkrak dengan sangat mudah. 2) Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa anak Pada masa anak perkembangan keterampilan dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori: a. Keterampilan menolong diri sendiri Anak dapat makan, mandi, berpakain sendiri dan lebih lebih mandiri. b. Keterampilan menolong orang lain Keterampilan berkaitan dengan orang lain, seperti membersihkan tempat tidur, membersihkan debu dan menyapu. c. Keterampilan sekolah Mengembangkan berbagai keterampilan yang diperlukan untuk menulis, menggambar, melukis, menari, bernyayi, dll. d. Keterampilan bermain Anak belajar keterampilan seperti melemper dan menangkap bola, naik sepeda, dan berenang. 3) Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Pada Remaja Keterampilan psikomotorik berkembang sejalan dengan pertumbuhan ukuran tubuh, kemampuan fisik, dan perubahan fisiologi. Pada masa ini, laki-laki mengalami perkembangan psikomotorik yang lebih pesat dibanding perempuan. Kemampuan psikomotorik laki laki cenderung terus meningkat dalm hal kekuatan, kelincahan, dan daya tahan. Secara umum, perkembangan psikomotorik pada perempuan terhenti setelah mengalami menstruasi. Oleh karna itu, kemampuan psikomotorik laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan. 4) Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Pada Masa Dewasa Pada usia dewasa keterampilan dalam hal tertentu masih dapat ditingkatkan. Puncak dari perkembangan psikomotorik terjadi pada masa ini. Latihan merupakan hal penentu dalam perkembangan psikomotorik. Melalui latihan yang teratur dan terprogram, keterampilan yang maksimal akan dapat ditingkatkan dan dipertahankan. Karakteristik perkembagan psikomotorik ditandai dengan peningkatan keterampilan dalam bidang tertentu. Semua sistem gerak dan koordinasi dapat berjalan dengan baik.
C. PENGERTIAN MASA REMAJA, IMPLIKASI, SERTA PENDIDIKAN
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Pengertian implikasi menurut kamus besar bahasa Indonesia (2001:849) yaitu : Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.Dari pengertian yang telah dikemukaan sebelumnya yang disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya membentuk atau mengubah sesuatu yang lain. Sehubungan dengan adanya penelitian yang di lakukan, pengaruh merupakan bentuk hubungan sebab akibat antar variabel. Dalam hal ini wisata spiritual akan mempengaruhi kelestarian lingkungan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
D. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTIRIK MASA
REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN Periode ini anak berfikir intuisif, anak-anak berimajinasi memperoleh kemampuan satu langkah berpikir mengkoordinasi pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu ke dalam sistem pemikirannya sendiri. Pada tahap ini remaja dihadapkan pada temuan siapa mereka ? Bagaimana mereka nantinya ? Kemana tujuan mereka ? Menuju dalam kehidupan yang penjajakan pilihan-pilihan alternatif terhadap peran karir merupakan hal penting. Pada tahap ini remaja memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik secara serentak / berurutan 2 ragam kemampuan kognitif, yaitu : 1. Kapasitas menggunakan hipotesis Anggapan dasar seorang remaja akan berpikir hipotesis adalah berpikir mengenai sesuatu khususnya dalam pemecahan masalah dengan menggunakan dasar yang relevan dengan lingkungan yang ia respon, memiliki perhatian ke masa depan, etika ideal, dan sebagainya.
2. Kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak, logis dan idealisitik (berpikir
tentang pemikiran itu sendiri). Guru dan orang tua mengetahui bahwa kecerdasan itu melibatkan interaksi aktif antara siswa dengan dunia disekitarnya. Oleh karenanya lingkungan siswa, seperti rumah tinggal, sekolahanya ditata sebaik-baiknya agar memberi efek positif terhadap perkembangan intelegensi anak. Terjadi proses asimilasi ( info baru digabung dalam pengetahuan yang akhirnya menimbulkan pergolakan kognitif yang tajam). Sekolah sebagai pelatihan-pelatihan intelektual, mempertahankan orientasi-orientasinya pada hal yang komprehensif yang dirancang untuk melatih remaja secara intelektual seperti kejuruan dan sosial, dalam perkembangan fisik, kognitif dan sosial orang tua dan guru harus terus memantau agar meningkatkan kemandirian remaja tertantang secaara intelektual oleh tugas akademis dan menciptakan lingkungan yang positif bagi perkembangan sosial dan emosional sebagai sesuatu yang secara intrinsik penting dalam sekolah bagi remaja.
Implikasi Perkembangan Psikomotor dan Fisik Terhadap Pendidikan
Pemahaman terhadap pekembangan fisik dan psikomotorik dapat memberikan manfaat yang besar dalam pendidikan. Implikasinya terhadap pendidikan berkaitan erat dengan perencanaan pendidikan. Pemahaman terhadap perkembangan ini, berguna untuk para pendidik dalam menyusun materi pendidikian yang sesuai dengan perkembangan peserta didiknya. Dengan begitu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih efektif dan efisien dapat berjalan dengan tepat. Implikasi kedua perkembangan tersebut terhadap pendidikan adalah membimbing remaja dalam tugas perkembangan masa remaja yaitu:
a) Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya
b) Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita c) Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif d) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi e) Memilih dan mempersiapkan karier. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga f) Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara g) Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial. Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam berperilaku.