Merda Poenya 11
Merda Poenya 11
a. Pengertian Sterilisasi
yaitu proses atau kegiatan menghancuran atau memusnahkan semua mikro-organisme
termasuk spora, dari sebuah benda atau lingkungan. Hal ini biasanya dilakukan
dengan pemanasan atau penyaringan tetapi bahan kimia atau radiasi juga dapat
digunakan.
Makna harfiah kata sterilisasi adalah: “menghancurkan semua bentuk kehidupan.
Sehingga sterilisasi adalah suatu proses pemusnahan semua bentuk mikroorganisme,
baik yang berbentuk vegetative maupun yang berbentuk spora. Mikroorganisme yang
dimasud dapat berupa kuman, virus, ricketsia maupun jamur. Jadi produk steril telah
bebas dari semua jenis mikroorganisme hidup. Istilah hidup disini perlu diperhatikan
karena ada produk steril yang masihmengandung mikroorganisme tetapi telah mati,
misalnya hasil sterilisasi dengan pemanasan ataupun dengan memakai gas. Khusus
untuk produk steril hasil sterilisasi dengan penyaringan, sama sekali tidak terdapat
mikroorganisme karena telah dipisahkan secara fisika dan tertinggal di dalam filter.
b. Pengertian Desinfeksi
adalah perusakan, penghambatan atau penghapusan mikroba yang dapat
menyebabkan penyakit atau masalah lain misalnya seperti pembusukan. Hal ini
biasanya dicapai dengan menggunakan bahan kimia. Disinfektan adalah bahan kimia
yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik
seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah
mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Disinfektan digunakan untuk
membunuh mikroorganisme pada benda mati.
Disinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia
atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam
membunuh mikroorganisme patogen.
c. Tujuan Sterilisasi dan Desinfeksi
Adapun tujuan dari sterilisasi dan desinfeksi tersebut adalah
- Panas kering
Pasteurisasi
Pertama dilakukan oleh Pasteur, Digunakan pada sterilisasi susu,
membunuh kuman: tbc, brucella, Streptokokus, Staphilokokus,
Salmonella, Shigella dan difteri Suhu 65 C/ 30 menit
Penyinaran dengan sinar UV
Sinar ion bersifat hiperaktif
3) Sterilisasi dengan Cara Kimia
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada disinfeksi kimia
- Rongga (space)
- Sifat Kuman
- pH
- Suhu
- Alkohol
2. Metode Desinfeksi
Macam-macam desinfektan yang digunakan :
1) Alkohol
Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit.
Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran
gigi unguk mendesinfeksi permukaan, namun ADA tidak menganjurkkan
pemakaian alkohol untuk mendesinfeksi permukaan oleh karena cepat
menguap tanpa meninggalkan efek sisa.
2) Aldehida
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada
kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid
merupakan desinfektan yang kuat. Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk
mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan, diulas dengan kasa
steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan
akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada instrumen dapat
mengiritasi kulit/mukosa, operator harus memakai masker, kacamata
pelindung dan sarung tangan heavy duty. Larutan glutaraldehid 2% efektif
terhadap bakteri vegetatif seperti M. tuberculosis, fungi, dan virus akan
mati dalam waktu 10-20 menit, sedang spora baru alan mati setelah 10
jam.
3) Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara luas
dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak,
misalnya 0,4% larutan pada detergen digunakan pada surgical scrub
(Hibiscrub), 0,2% klorheksidin glukonat pada larutan air digunakan
sebagai bahan antiplak (Corsodyl) dan pada konsentrasi lebih tinggi 2%
digunakan sebagai desinfeksi geligi tiruan. Zat ini sangat aktif terhadap
bakteri Gram(+) maupun Gram(-). Efektivitasnya pada rongga mulut
terutama disebabkan oleh absorpsinya pada hidroksiapatit dan salivary
mucus.
4) Senyawa halogen.
Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ion
halide.Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat pada
logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik (misalnya Chloros,
Domestos, dan Betadine).
5) Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk
membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak
oleh zat organik. Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang
lemah.Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini,
banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium.
6) Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak
digunakan sebagai antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri
dan penggunaannya terbatas sebagai desinfektan (misalnya Dettol).
b) Desinfekatan
1. Aseptik/Asepsis, suatu istilah umum yg digunakan untuk menggambarkan
upaya kombinasi untuk mencegah masuknya mikroorganisem ke dalam area
tubuh manapun yg sering menyebabkan infeksi. Tujuannya untuk mengurangi
jumlah mikroorganisme baik pada permukaan hidup maupun benda mati agar
alat-alat kesehatan dapat dengan aman digunakan.
2. Antisepsis, proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput
lendir atau bagian tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimikrobial
(antiseptik)
3. Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT), proses yg menghilangkan semua
mikroorganisme kecuali beberapa endospora bakteri pada benda mati dengan
merebus, mengukus atau penggunaan desinfektan kimia
c) Sterilisasi
Upaya pembunuhan atau penghancuran semua bentuk kehidupan mikroba yg
dilakukan di RS melalui proses fisik maupun kimiawi. Proses yang menghilangkan
semua mikroorganisem (bakteri, virus, fungi dan parasit) termasuk endospora
bakteri pada benda mati dengan uap air panas tekanan tinggi (otoclaf), panas kering
(oven), sterilan kimia atau radiasi.
1. Pemprosesan Alat
2. Dekontaminasi, proses yang membuat benda mati lebih aman ditangani staff
sebelum dibersihkan. Tujuan ini agar benda mati ditangani oleh petugas
kesehatan secara aman, terutama petugas pembersih medis sebelum pencucian
berlangsung.
3. Pencucian atau bilas, prosesnya terdiri dari mencuci sepenuhnya dengan sabun
atau detergen dan air, membilas dengan air bersih dan mengeringkannya.
4. Sterilisasi atau DTT.