Anda di halaman 1dari 7

konsep sterilisasi dan disinfeksi

a. Pengertian Sterilisasi
yaitu proses atau kegiatan menghancuran atau memusnahkan semua mikro-organisme
termasuk spora, dari sebuah benda atau lingkungan. Hal ini biasanya dilakukan
dengan pemanasan atau penyaringan tetapi bahan kimia atau radiasi juga dapat
digunakan.
Makna harfiah kata sterilisasi adalah: “menghancurkan semua bentuk kehidupan.
Sehingga sterilisasi adalah suatu proses pemusnahan semua bentuk mikroorganisme,
baik yang berbentuk vegetative maupun yang berbentuk spora. Mikroorganisme yang
dimasud dapat berupa kuman, virus, ricketsia maupun jamur. Jadi produk steril telah
bebas dari semua jenis mikroorganisme hidup. Istilah hidup disini perlu diperhatikan
karena ada produk steril yang masihmengandung mikroorganisme tetapi telah mati,
misalnya hasil sterilisasi dengan pemanasan ataupun dengan memakai gas. Khusus
untuk produk steril hasil sterilisasi dengan penyaringan, sama sekali tidak terdapat
mikroorganisme karena telah dipisahkan secara fisika dan tertinggal di dalam filter.
b. Pengertian Desinfeksi
adalah perusakan, penghambatan atau penghapusan mikroba yang dapat
menyebabkan penyakit atau masalah lain misalnya seperti pembusukan. Hal ini
biasanya dicapai dengan menggunakan bahan kimia. Disinfektan adalah bahan kimia
yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik
seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah
mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Disinfektan digunakan untuk
membunuh mikroorganisme pada benda mati.
Disinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia
atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam
membunuh mikroorganisme patogen.
c. Tujuan Sterilisasi dan Desinfeksi
Adapun tujuan dari sterilisasi dan desinfeksi tersebut adalah

1. Mencegah terjadinya infeksi


2. Mencegah makanan menjadi rusak
3. Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri
4. Mencegah kontaminasi terhadap bahan- bahan yg dipakai dalam melakukan
biakan murni.
d. Metode Sterilisasi dan Desinfeksi
1. Metode Sterilisasi
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
1) Sterilisai secara mekanik (filtrasi)
Menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45
mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan
untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik.
2) Sterilisasi secara fisik
Dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran
 Pemanasan

- Pemijaran (dengan api langsung)

- Panas kering

- Uap air panas

- Uap air panas bertekanan

 Pasteurisasi
Pertama dilakukan oleh Pasteur, Digunakan pada sterilisasi susu,
membunuh kuman: tbc, brucella, Streptokokus, Staphilokokus,
Salmonella, Shigella dan difteri Suhu 65 C/ 30 menit
 Penyinaran dengan sinar UV
 Sinar ion bersifat hiperaktif
3) Sterilisasi dengan Cara Kimia
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada disinfeksi kimia

- Rongga (space)

- Sebaiknya bersifat membunuh (germisid)

- Waktu (lamanya) disinfeksi harus tepat

- Pengenceran harus sesuai dengan anjuran


- Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman biasanya bersifat
sangat mudah menguap

- Sebaiknya menyediakan hand lation merawat tangan setelah berkontak dengan


disinfekstan.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan cara kimia

- Jenis bahan yang digunakan

- Konsentrasi bahan kimia

- Sifat Kuman

- pH

- Suhu

 Zat Kimia yang sering digunakan untuk sterilisasi kimia

- Alkohol

- Halogen (Mengoksidasi protein kuman)

- Yodium (Konsentrasi yang tepat tidak mengganggu kulit)

- Klorin (Desinfeksi ruangan, permukaan serta alat non bedah)

- Fenol (as. Karbol), mempresipitasikan protein secara aktif.

- Peroksida (H2O2) efektif dan nontoksid

- Gas Etilen Oksida (mensterilkan bahan yang terbuat dari plastik)

2. Metode Desinfeksi
Macam-macam desinfektan yang digunakan :
1) Alkohol
Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit.
Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran
gigi unguk mendesinfeksi permukaan, namun ADA tidak menganjurkkan
pemakaian alkohol untuk mendesinfeksi permukaan oleh karena cepat
menguap tanpa meninggalkan efek sisa.

2) Aldehida
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada
kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid
merupakan desinfektan yang kuat. Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk
mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan, diulas dengan kasa
steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan
akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada instrumen dapat
mengiritasi kulit/mukosa, operator harus memakai masker, kacamata
pelindung dan sarung tangan heavy duty. Larutan glutaraldehid 2% efektif
terhadap bakteri vegetatif seperti M. tuberculosis, fungi, dan virus akan
mati dalam waktu 10-20 menit, sedang spora baru alan mati setelah 10
jam.

3) Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara luas
dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak,
misalnya 0,4% larutan pada detergen digunakan pada surgical scrub
(Hibiscrub), 0,2% klorheksidin glukonat pada larutan air digunakan
sebagai bahan antiplak (Corsodyl) dan pada konsentrasi lebih tinggi 2%
digunakan sebagai desinfeksi geligi tiruan. Zat ini sangat aktif terhadap
bakteri Gram(+) maupun Gram(-). Efektivitasnya pada rongga mulut
terutama disebabkan oleh absorpsinya pada hidroksiapatit dan salivary
mucus.
4) Senyawa halogen.
Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ion
halide.Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat pada
logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik (misalnya Chloros,
Domestos, dan Betadine).
5) Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk
membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak
oleh zat organik. Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang
lemah.Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini,
banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium.

6) Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak
digunakan sebagai antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri
dan penggunaannya terbatas sebagai desinfektan (misalnya Dettol).

e. Perbedaan antara Sterilisasi dan Desinfeksi


Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu (alat, bahan, media, dan
lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya baik yang
patogen maupun yang a patogen. Atau bisa juga dikatakan sebagai proses untuk
membebaskan suatu benda dari semua mikroorganisme, baik bentuk vegetative
maupun bentuk spora. Sedangkan desinfeksi adalah, membunuh mikroorganisme
penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi
kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen. Dari
kedua pengertian di atas bisa kita simpulkan, jika sterilisasi dan desinfeksi memiliki
perbedaan yang khas, walaupun tetap memiliki tujuan yang sama. Namun sterilisasi
memiliki guna yang lebih besar, dan desinfeksi secara khusus membunuh kuman
penyebab penyakit.

f. Aplikasi Sterilisasi dan Desinfeksi dalam Keseharian Dunia Kesehatan dan


Keperawatan

a) Sterilisasi merupakan upaya pembunuhan atau penghancuran semua bentuk


kehidupan mikrobayang dilakukan dirumah sakit melalui proses fisik maupun
kimiawi. Sterilisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh kuman
pathogen atau apatogen beserta spora yang terdapat pada alat perawatan atau
kedokteran dengan cara merebus, stoom, menggunakan panas tinggi, atau bahan
kimia. Jenis sterilisasi antara lain sterilisasi cepat, sterilisasi panas kering,
sterilisasi gas (formalin, H2O2). Teknik steril biasanya di gunakan dalam ruangan
operasi dan ruang bersalin, selain menggunakan teknik steril pada tempaat tidur
pasien untuk prosedur invasive sepeti:
1. Mengisap jalan napas pasien
2. Memasukkan kateter urinarius
3. Mengganti balutan luka
4. Sanitasi lingkungan rumah sakit. Tujuan sanitasi lingkungan ialah membunuh atau
menyingkirkan pencemaran oleh mikrobe dari permukaan.
5. Universal Precaution. Setiap tenaga medis harus menyadari bahwa semua pasien
berpotensi menularkan berbagai penyakit
6. Cuci Tangan. Selain itu selalu gunakan alat pelindungan diri secara lengkap
ketika melakukan prosedur invasive, ataupun bedah.
Seperti: Gown/barakschort, Masker, Sarung Tangan, Kaca mata
pelindung/goggles
7. Pengolaan Sampah Medis Dan Air Limbah. Perlu diatur sedemikian rupa agar alat
atau ruang tetap bersih atau steril,tidak berdekatan dengan limbah atau sampah
medis. Membakar sampah medis sampai menjadi arang.
8. Sterilisasi Dan Desinfeksi Alat-Alat Medis

b) Desinfekatan
1. Aseptik/Asepsis, suatu istilah umum yg digunakan untuk menggambarkan
upaya kombinasi untuk mencegah masuknya mikroorganisem ke dalam area
tubuh manapun yg sering menyebabkan infeksi. Tujuannya untuk mengurangi
jumlah mikroorganisme baik pada permukaan hidup maupun benda mati agar
alat-alat kesehatan dapat dengan aman digunakan.
2. Antisepsis, proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput
lendir atau bagian tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimikrobial
(antiseptik)
3. Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT), proses yg menghilangkan semua
mikroorganisme kecuali beberapa endospora bakteri pada benda mati dengan
merebus, mengukus atau penggunaan desinfektan kimia
c) Sterilisasi
Upaya pembunuhan atau penghancuran semua bentuk kehidupan mikroba yg
dilakukan di RS melalui proses fisik maupun kimiawi. Proses yang menghilangkan
semua mikroorganisem (bakteri, virus, fungi dan parasit) termasuk endospora
bakteri pada benda mati dengan uap air panas tekanan tinggi (otoclaf), panas kering
(oven), sterilan kimia atau radiasi.
1. Pemprosesan Alat
2. Dekontaminasi, proses yang membuat benda mati lebih aman ditangani staff
sebelum dibersihkan. Tujuan ini agar benda mati ditangani oleh petugas
kesehatan secara aman, terutama petugas pembersih medis sebelum pencucian
berlangsung.
3. Pencucian atau bilas, prosesnya terdiri dari mencuci sepenuhnya dengan sabun
atau detergen dan air, membilas dengan air bersih dan mengeringkannya.
4. Sterilisasi atau DTT.

Anda mungkin juga menyukai