Anda di halaman 1dari 6

YAYASAN WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
SK. MENDIKNAS NO.143/D/0/2006
JL.Pajajaran Pamulang Barat,Tangerang Selatan-Banten telp.(021) 74716128
PENGAMBILAN ANALISA GAS DARAH

A. KOMPETENSI DASAR
Menerapkan tindakan pengambilan analisa gas darah
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menerapkan tindakan pengambilan analisa gas darah
a. Menjelaskan definisi pengambilan analisa gas darah
b. Menjelaskan tujuan pengambilan analisa gas darah
2. Melakukan tindakan pengambilan darah arteri
a. Menyiapkan alat pengambilan darah arteri
b. Mendemonstrasikan tindakan pengambilan darah arteri
C. URAIAN MATERI
1. Definisi
Analisa gas darah merupakan pemeriksaan untuk mengukur keasaman (Ph),
jumlah oksigen dan karbondioksida dalam darah. Pemeriksaan ini digunakan
untuk menilai fungsi kerja paru-paru dalam menghantarkan oksigen ke sirkulasi
darah dan mengambil karbondioksida dari dalam darah.

2. Tujuan
a. Menilai tingkat keseimbangan asam dan basa.
b. Mengetahui kondisi fungsi pernapasan dan kardiovaskuler.
c. Menilai kondisi fungsi metabolisme tubuh.
d. Mengetahui pH darah.
e. Mengetahui tekanan parcial CO2.
f. Mengetahui bikarbonat
g. Mengetahui base excess / defisit.
h. Mengetahui tekanan parsial oksigen.
i. Mengetahui saturasi O2.
3. Tempat Pengambilan Darah Arteri
a. Arteri radialis dan arteri ulnaris (sebelumnya dilakukan test alen)
Test allen merupakan uji penilaian terhadap sirkulasi darah di tangan, hal
ini dilakukan dengan cara : pasien diminta untuk mengepalkan tangannya,
kemudian berikan tekanan pada arteri radialis dan arteri ulnaris selama
beberapa menit, setelah itu minta pasien untuk membuka tangannya,
lepaskan tekanan pada arteri, observasi warna jari-jari, ibu jari dan tangan.
Jari-jari dan tangan harus memerah dalam 15 detik, warna merah
menunjukkan test allen positif. Apabila tekanan dilepas, tangan tetap
pucat, menunjukkan test allen negatif. Jika pemeriksaan negatif,
hindarkan tangan tersebut dan periksa tangan yang lain.
b. Arteri dorsalis pedis
Merupakan arteri pilihan ketiga jika arteri radialis dan ulnaris tidak bisa
digunakan.
c. Arteri brakhialis
Merupakan arteri pilihan keempat karena lebih banyak resikonya bila
terjadi obstruksi pembuluh darah.
d. Ateri femoralis
Merupakan pilihan terakhir apabila pada semua arteri diatas tidak dapat
diambil. Bila terdapat obstruksi pembuluh darah akan menghambat aliran
darah ke seluruh tubuh / tungkai bawah dan bila yang dapat
mengakibatkan berlangsung lama dapat menyebabkan kematian jaringan.
Arteri femoralis berdekatan dengan vena besar, sehingga dapat terjadi
percampuran antara darah vena dan arteri.

4. Indikasi
a. Pasien dengan penyakit obstruksi paru kronik
b. Pasien dengan edema pulmo
c. Pasien Akut Respiratori Distress Sindrom (ARDS)
d. Infark miokard
e. Pneumonia
f. Pasien syok

5. Kontraindikasi
a. Denyut arteri tidak terasa, pada pasien yang mengalami koma.
b. Modifikasi Allen tes negatif, apabila test Allen negatif tetapi tetap dipaksa
untuk dilakukan pengambilan darah arteri lewat arteri radialis, maka akan
terjadi thrombosis dan beresiko mengganggu viabilitas tangan.
c. Selulitis atau adanya infeksi terbuka atau penyakit pembuluh darah perifer
pada tempat yang akan diperiksa.
d. Adanya koagulopati (gangguan pembekuan) atau pengobatan
denganantikoagulan dosis sedang dan tinggi merupakan kontraindikasi
relatif.
CEKLIS OBSERVASI-DEMONSTRASI/PRAKTIK

Nama Mahasiswa :
Nim Mahasiswa :
Judul Unit Kompetensi : Pengambilan Darah Arteri

ANGKA KETERANGAN
mekanisme kerja tidak dilakukan atau mekanisme kerja
0
dilakukan secara tidak kompeten
1 mekanisme kerja dilakukan secara kompeten

Nilai
No KOMPONEN PENILAIAN 0 1
A PERSIAPAN ALAT
1 Spuit 1 – 3 cc, jarum No. 23 atau No. 25 dan penutup jarum khusus /
gabus
2 Kapas alkohol
3 Kassa steril
4 Bengkok
5 Plester dan gunting
6 Heparin
7 Wadah yang berisi es
8 Sarung tangan

B PELAKSANAAN
Tahap Pra-interaksi
1 Identifikasi kebutuhan / indikasi pasien
2 Siapkan alat
3 Cuci tangan (sesuai SPO)

Tahap Orientasi
1 Memberikan salam, kenalkan diri perawat dan menyapa pasien dengan
ramah
2 Memastikan identitas pasien dengan menanyakan nama pasien (jika
pasien sadar) kemudian mencocokkan dengan identitas pasien
3 Kontrak waktu
4 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan pada
pasien atau keluarganya
5 Tanyakan persetujuan dan kesiapan pasien/keluarga sebelum melakukan
tindakan
6 Beri posisi nyaman pada pasien
7 Jaga privasi

Tahap Kerja
1 Pasang sarung tangan
2 Mengaspirasi heparin kedalam spuit, lalu dengan posisi tegak lurus
semprotkan / buang seluruh heparin
3 Meraba arteri radialis, brakhialis, atau femoralis yang menjadi area
penyuntikan
4 Melakukan test Allen
Pada pasien sadar :
a. Menekan arteri radialis dan ulnaris pada pergelangan tangan
secara bersama-sama
b. Menginstruksikan pasien untuk mengepal dan membuka kepalan
berkali-kali sampai tangan menjadi pucat
c. Melepaskan tekanan pada arteri ulnaris (sambil menekan arteri
radialis) dan perhatikan warna kulit menjadi kembali normal
Pada pasien tidak sadar
a. Menekan arteri radialis dan ulnaris pada pergelangan tangan
secara bersama-sama
b. Meninggikan tangan pasien melewati batas jantung dan kepalkan
tangan pasien sampai telapak tangan menjadi pucat
c. Menurunkan tangan pasien sambil menekan arteri radialis
(tekanan pada arteri ulnaris dilepaskan) dan perhatikan warna
kulit menjadi normal kembali
5 Meraba kembali artei radialis dan palpasi pulsasi yang paling keras
dengan menggunakan jari tangan dan telunjuk
6 Mendesinfeksi kulit
7 Menyuntikkan jarum ke arteri radialis dengan sudut 45 – 600. Bila jarum
masuk ke dalam arteri, darah akan keluar tanpa spuit dihisap dan warna
darah yang keluar merah terang
8 Setelah darah terhisap (kira-kira 2 ml) tarik spuit dan tekan bekas tusukan
arteri 5 – 10 menit dengan menggunakan kassa
9 Menusukkan jarum spuit pada gabus atau karet
10 Meletakkan spuit pada termos atau segera kirimkan ke laboratourium
bersama formulir pemeriksaan
11 Merapikan pasien

Tahap Terminasi
1 Evaluasi tindakan yang dilakukan
2 Akhiri pertemuan
3 Kembalikan alat pada tempatnya
4 Cuci tangan setelah melakukan prosedur
5 Mendokumentasikan kegiatan dan hasil yang didapat
a. Nama pasien
b. Hari, tanggal, waktu
c. Hasil pemeriksaan dan respon pasien
d. Nama terang dan tanda tangan perawat

NB : Score X 100 % =
Jmlh Keseluruhan

Pamulang, ...................................

Penguji,

(.........................................)

Anda mungkin juga menyukai