Anda di halaman 1dari 16

“ POWER POINT TENTANG PROSES BELAJAR MENGAJAR DI

KOMUNITAS DAN TERAPI TRADISIONAL DI KOMUNITAS”


Dosen Pembimbing : Ns. Tria Monja Mandira, S.Kep, M.Kep

Disusun oleh kelompok 3 kelas 5B keperawatan :


Ilvana Trisnawati 181030100068
Indah Pertiwi 181030100060
Ival Sidqi Al- Anfal 181030100048
Lidia 181030100045
Lina Nurapriliyanti 181030100065
Natasya Dwi Fany 181030100044
Reza Firgianti 181030100070
DEFINISI BELAJAR MENGAJAR

Secara umum belajar adalah suatu proses untuk


memperoleh pengetahuan, pandangan, dan
keterampilan yang diperlukan untuk menghasilkan
sikap dan perilaku tertentu, ketika menghadapi suatu
keadaan. Perubahan perilaku yang terjadi disebabkan
proses belajar sehingga relative menetap (Azwar,
1983:38).
PROSES BELAJAR
Latihan
Merupakan penyempurnaan potensi tenaga yang
ada dengan mengulang-ulang aktivitas tersebut.
Menambah atau Memperoleh Tingkah Laku Baru
Belajar sebenarnya adalah suatu usaha untuk
memperoleh hal-hal baru dalam tingkah laku
(pengetahuan, kecakapan, keterampilan, dan nilai-
nilai) dengan aktivitas kejiwaan sendiri.
TEORI BELAJAR

Teori Stimulus Respons

Menurut teori ini, belajar adalah mengambil dan


menggabungkan tanggapan karena rangsangan
diberikan berulang – ulang. Konsep asosiasi
dikategorikan menjadi :
 Trial and error learning
 Conditioning
 Imitasi & identifikasi.
TIPE – TIPE ATAU SITUASI BELAJAR DALAM KESEHATAN
Required
Situasi yang membutuhkan suatu tindakan atau sikap tertentu
untuk dipelajari.

Recommended
Situasi belajar yang menyarankan peserta didik untuk
mempelajari perilaku tertentu.

Self-directive
Dalam situasi belajar ini, masyarakat telah mengetahui
pentingnya masalah kesehatan yang terjadi.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES BELAJAR
 Faktor materi
Bahan pelajaran yang digunakan dalam proses belajar.

 Faktor lingkungan
Mencakup lingkungan fisik (suhu, cuaca, penerangan, kebisingan, dan kondisi
tempat belajar).

 Faktor instrumental
Terdiri atas perangkat keras atau hardware (perlengkapan belajar dan alat
peraga), dan perangkat lunak atau software (kurikulum, pengajar dan metode
belajar).

 Faktor individu atau subjek belajar


Yaitu kondisi individual subjek belajar yang terdiri atas kondisi fisiologis (gizi,
dan pancaindra terutama pendengaran dan penglihatan), dan kondisi
psikologis (intelegensi, pengamatan, daya tangkap, ingatan, motivasi, bakat,
sikap, daya kreativitas, dan persepsi).
METODE BELAJAR MENGAJAR PERAWAT
KOMUNITAS
 Ceramah
Ceramah merupakan salah satu metode penyampaian informasi oleh perawat
komunitas kepada masyarakat untuk menjelaskan ide, pengertian, atau pesan
kesehatan disertai diskusi dan tnya jawab secara langsung.
 Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok dapat dilakukan bila peserta diskusi kurang dari 15 orang.
 Curah Pendapat
Curah pendapat (brain storrning) merupakan proses pemecahan masalah
melalui penyampaian usul semua kemungkinan pemecaha masalah oleh
anggota, tanpa krtik dan evaluasi atas pendapat tersebut.
 Demonstrasi
Demonstasi merupakan cara penyampaian ide yang dipersiapkan denganteliti
untuk mengevaluasi perubahan psikomotor dengan memperlihatkan cara
melaksanakan suatu tindakan atau prosedur dengan alat peraga dan tanya
jawab.
MEDIA (ALAT PERAGA) PENDIDIKAN KESEHATAN
MASYARAKAT
Leaflet
Merupakan selembar kertas yang berisi tulisan tentang masalahkesehatan tertentu
yang ingin disampaikan, bertujuan menambah pengetahuan sasaran, dan dapat
digunakan sebagai bahan diskusi sehingga mencapai sasaran yang lebih luas.

Poster
Poster merupakan selembar kertas dalam bentuk gambar untuk mempengaruhi
seseorang agar tertarik pada pesan yang disampaikan.

Papan Tulis
Papan tulis biasanya digunakan oleh perawat komunitas saat melakukan
pendidikan kesehatan di tatanan sekolah.

Lembar Balik
Lembar balik merupakan koleksi bagan yang disusun dalam urutan tertentu,
dengan ukuran sama dengan poster.
PENGERTIAN PENGOBATAN

Pengobatan adalah suatu tindakkan, usaha, aktivitas,


cara yg kita lakukan untuk memulihkan kesehatan,
setelah kesehatan kita bermasalah/terganggu. Dalam
hal ini kesehatan bisa kita kelompokkan menjadi dua,
yaitu kesehatan fisik & kesehatan mental.
MACAM – MACAM PENGOBATAN
1. Pengobatan Tradisional
Menurut WHO (2000), pengobatan tradisional adalah jumlah
total pengetahuan, keterampilan, dan praktek-praktek yang berdasarkan pada
teori-teori, keyakinan, dan pengalaman masyarakat yang mempunyai
adat budaya yang berbeda, baik dijelaskan atau tidak, digunakan dalam
pemeliharaan kesehatan serta dalam pencegahan, diagnosa, perbaikan atau
pengobatan penyakit secara fisik dan juga mental.

 Jenis Pengobatan Tradisional


• Obat Herbal
Obat herbal didefinisikan sebagai obat-obat yang dibuat dari bahan alami
seperti tumbuhan yang sudah dibudidayakan maupun tumbuhan liar.
Selain itu, obat herbal juga bisa terdiri dari obat yang berasal dari sumber
hewani, mineral atau gabungan antara ketiganya (Mangan, 2003).
Keuntungan utama dalam menggunakan obatan herbal ini adalah biayanya
yang murah. Pendekatan yang digunakan lebih bersifat holistic. Tubuh
manusia dilihat sebagai sebuah system harmoni yang selalu seimbang.
Next………………..
 Simplisia
Obat herbal ini biasanya disediakan dalam bentuk ekstrak bahan baku dari
tanaman herbal yang ada atau nama lainnya adalah simplisia. Bahan bakunya
bisa terdiri dari sebagian dari tumbuhan tersebut seperti bagian batang, daun,
akar, kulit, serta buah, maupun seluruh bagian tumbuhan tersebut. Simplisia
ini juga bisa diolah dalam bentuk segar ataupun kering.

 Pijat Tradisional
Pijat adalah sebuah perlakuan ”hands-on”, di mana terapis memanipulasi
otot dan jaringan lunak lain dari tubuh untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan.

 Akupunktur
Akupunktur adalah cara pengobatan yang menggunakan cara menusuk jarum
pada titik-titik tertentu pada tubuh badan manusia dan digunakan untuk
mengembalikan serta mempertahankan kesehatan seseorang dengan
menstimulasi titik-titik itu.
2. Pengobatan komplementer
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
Terapi merupakan usaha untuk memulihkan kesehatan
orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit,
perawatan penyakit. Komplementer adalah bersifat
melengkapi,bersifat menyempurnakan. Menurut WHO
(World Health Organization), pengobatan
komplementer adalah pengobatan non-konvensional
yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan,
misalnya jamu yang merupakan produk Indonesia
dikategorikan sebagai pengobatan komplementer di
negara Singapura
 Jenis – jenis terapi komplementer

Jenis-jenis terapi Komplementer sesuai PERMENKES No: 1109/Menkes/Per/IX/2007,


antara lain:

Intervensi tubuh dan pikiran (mind and body interventions) meliputi : Hipnoterapi,
mediasi, penyembuhan spiritual, doa dan yoga

Sistem pelayanan pengobatan alternatif meliputi: akupuntur, akupresur, naturopati,


homeopati, aromaterapi, Ayurveda

Cara penyembuhan manual meliputi: chiropractice, healing touch, tuina, shiatsu,


osteopati, pijat urut

Pengobatan farmakologi dan biologi meliputi: jamu, herbal, gurah

Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan meliputi: diet makro nutrient,
mikro nutrient

Cara lain dalam diagnosa dan pengobatan meliputi: terapi ozon, hiperbarik, EECP
3 jenis teknik pengobatan komplementer yang telah
ditetapkan oleh Departemen Kesehatan untuk dapat
diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional

 Akupunktur medic
 Terapi hiperbarik
 Terapi herbal medik
Terapi Relaksasi
Respon relaksasi merupakan bagian dari penurunan umum kognitif,
JENIS – JENIS TERAPI YANG DAPAT DIAKSES DI KEPERAWATAN

fisiologis, dan stimulasi perilaku.

Meditasi dan Pernapasan


Meditasi adalah segala kegiatan yang membatasi masukan rangsangan
dengan perhatian langsung pada suatu rangsangan yang berulang atau
tetap (Rakel dan Faas, 2006).

Imajinasi
Imajinasi atau teknik visualisasi yang menggunakan kesadaran pikiran
untuk menciptakan gambaran mental agar menstimulasi perubahan fisik
dalam tubuh, memperbaiki kesejahteraan, dan meningkatkan kesadaran
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai