Terapi Bermain
Terapi Bermain
Kelompok 2
1. Elvina
4. Moniza Putri
5. Rahmi hastuti
7. Ridho mahendra
2019/2020
KONSEP BERMAIN PADA ANAK
A. Definisi Bermain
Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam dirinya
yang tidak disadari. (Wholey and Wong, 1991)
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan untuk
memperoleh kesenangan. (Foster, 1989)
Jadi, bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan. Bermain adalah cerminan kemampuan fisik, intelektual,
emosional, dan sosial. Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang
menyenangkan bagi anak, meskipun hal tersebut tidak menghasilkan komoditas
tertentu misalnya keuntungan finansial (uang). Anak bebas mengekspresikan rasa
takut, cemas, gembira, atau perasaan lainnya, sehingga dengan memberikan
kebebasan bermain, orang tua dapat mengetahui suasana hati anaknya.
Bermain merupakan bentuk infantil dari kemampuan orang dewasa untuk
menghadapi berbagai macam pengalaman dengan cara menciptakan model situasi
tertentu dan berusaha untuk menguasainya melalui eksperimen dan perencanaan.
Dengan demikian, bermain pada anak dapat disamakan dengan bekerja pada orang
dewasa, karena keduanya sama sama melakukan suatu aktivitas. Misalnya, ketika
dalam bermain anak mendapat peran sebagai orang tua dan anak, maka aka ada
pembagian tugas mengenai siapa yang memerankan ibu, bapak, dan anak.
Selain untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, aktivitas bermain
tidak dapat dipisahkan dari masa anak-anak juga karena bermain akan
menstimulasi mental yang merupakan cikal bakal dari proses belajar pada anak
untuk pengembangan, kecerdasan, keterampilan, kemandirian, kreativitas, agama,
kepribadian, moral, etika, dan sebagainya.
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dalam permainan puzzle ini adalah untuk
merangsang perkembangan anak – anak sesuai dengan tingkat usia dan
tingkat kemampuannya.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam melakukan permainan puzzle ini yaitu :
1) Untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak (dalam membedakan
warna dan bentuk benda).
2) Untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak (dalam
menyusun sebuah gambar).
3) Untuk mengembangkan kemampuan komunikasi anak (anak dapat
berkomunikasi dengan perawat).
4) Untuk mengembangkan kemampuan sosialisai pada anak.
5) Untuk memenuhi rasa emosional anak.
D. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta terapi bermain terdiri dari 5 orang.
b. Mahasiswa bertugas sesuai dengan fungsi peran yang terdapat di
perorganisasian.
2. Evaluasi Proses
a. Selama proses berlangsung anak dapat mengikuti seluruh kegiatan.
b. Selama proses kegiatan berlangsung anak berperan aktif dalam
kegiatan.
c. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
3. Evaluasi Hasil
a. Anak dapat bekerja sama dengan baik, sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan.
E. Aturan Permainan
F. Daftar Referensi
Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat
dan Bidan). Jakarta: Salemba Medika.
Suriadi, SKp, MSN dan Yuliani, Rita, Skp, M.Psi. 2006. Asuhan
Keperawatan pada Anak. Jakarta: PT. Percetakan Penebar Swadaya.